NovelToon NovelToon

Petualangan Cinta Abian & Olivia

Kebahagiaan

Sebuah ingatan yang sangat ingin dihancurkan dari ingatan. Jika saja aku bisa kembali ke masa dimana aku bisa selalu hidup damai dengan seseorang yang selalu menjagaku, menyanyangiku mungkin jalan hidup seperti ini tidak pernah aku lalui. Saat dimana mata terbuka untuk melihat dunia dan mengharapkan sebuah kisah baru yang indah, tetapi ternyata kisah gelap yang menghampiri.

Yang membuatku mengalami kehilangan, kesedihan, dan mengajar kan bahwa hidup tak selalu berpihak.

Sampai dimana aku ingin merasa hilang dari dunia, dari takdir yang selalu mempermainkan.

dari sini kisah oliv dimulai....

...----------------...

"Sayang bangun nanti kesiangan loh sekolah nya" Ya, itu adalah mama Anindya atau lebih akrabnya panggil aja mama Anin. Yang masih terlihat cantik dan awet muda walau usia nya sudah terbilang tua. Olivia adalah anak semata wayang mereka, bagi mereka dunia mereka hanyalah untuk Olivia untuk kebahagiaan nya.

"hmm!!" dehem dari dalam kamar.

"Mama masuk ya?" tanya mama Anin tetapi tidak ada sautan dari putri nya, ia langsung membuka pintu kamar nya dan melihat putri nya yg masih terlelap dengan nyenyak lantas menggeleng kan kepala nya.

"Gak pernah berubah kamu ya." protes mama Anin sambil berjalan menuju jendela kamar dan membuka gorden nya dan masuk lah cahaya matahari mengenai wajah Olivia yang membuat Oliv menggeliat kekanan dan perlahan menyipit kan mata nya karena merasa kesilauan .

"udah bangun, mandi cepetan. Papa udah nunggu tuh dibawah untuk sarapan bareng, juga udah mama siapin makanan kesukaan kamu!" ucap mama Anin sambil berjalan ke arah ranjang putri nya dan duduk ditepi ranjang milik Oliv sambil mengelus pucak kepala putri nya.

Sontak oliv membuka mata nya dengan lebar dan berbinar.

"Seriusan ma?" ucap oliv penuh harap.

"Iya, cepetan sebelum di habisin papa tuh!" goda mama Anin.

Dan dengan kekuatan ekstra oliv mengangkat badan nya untuk berjalan ke arah kamar mandi.

"yaudah Oliv mandi dulu, daa bidadari ku." Ucap Oliv sambil mencium pipi mama nya dan melambai kan tangan seperti anak kecil lalu bergegas ke kamar mandi.

"Cepet ya mama tunggu dibawa"

Mama Anin pun menuruni tangga dan menuju ke meja makan menghampiri papa Adam yang tak lain adalah papa Olivia.

"Pasti baru bangun lagi kan ma?" papa Adam yang sudah terbiasa melihat tingkah putri nya yang entah kapan akan berubah nya.

"Ya iyalah pa, lagi mandi tuh, dia kan nurun kamu tidur selalu ngebo, gak pernah ingat waktu" Ucap mama Anin dengan bercanda.

‘’Lah ya nurun kamulah dulu, suka begadang nonton drakor gak ingat waktu’’ balas papa Adam tak terima dan kesal saat teringat masa pacaran sampai menikah Anindya selalu menyibuk kan diri dengan drama nya itu, dan jarang memperhatikan nya .

"Tapi kan mama gak pernah tuh kesiangan seperti papa’’

Mereka bergurau ya dan sedikit perdebatan pun terus menerus berlanjut.

...----------------...

Dikamar Oliv telah selesai dengan alat tempur mandi nya, sekarang dia merias dirinya dan menyemprotkan parfum kesukaan nya yang ber aroma vanilla . Saat dia merasa dirinya sudah lengkap dan siap untuk sekolah hari ini,

Dia berputar putar kembali sambil melihat cermin yang menunjukan dirinya.

"oke baby ready, let’s go."

Ucapnya pada dirinya sendiri yang berada di cermin. Dan langsung bergegas turun tangga untuk bergabung dengan mama dan papa nya, untuk bisa sarapan makanan favorit nya karena semenjak mama nya sakit beberapa bulan yang lalu, dia tak bisa merasakan makanan favoritnya lagi, dan setelah seminggu sudah sembuh maka nya mama Oliv bisa membuat kan makanan kesukaan putri nya.

Hingga akhir nya Oliv selesai bersiap ke sekolah dan mendengar perdebatan kedua orang tua nya yang membuatnya cemberut dan kehilangan mood yang udah sudah sangat bagus sedari tadi. Dan langsung aja mendatangi mama papanya.

"Oh jadi Oliv gak di anggap anak nih yauda lah Oliv cari mama papa baru aja" Dengan bibir di manyun kan ke depan.

"Males ih" sambil memutar bola matanya dan sok acuh.

Saat mendengar suara oliv mereka melihat sekilas oliv dan saling tatap sebentar dan akhirnya tertawa melihat putrinya ngambek seperti itu.

"Ih kok pada ketawa sih ,nyebelin banget."

Papa nya berdiri dan menghampiri Oliv yg sedang cemberut yang terlihat menggemas kan dimata papa nya, dan langsung membawa oliv ke dalam pelukan nya dan mengusap puncak kepala Oliv dengan lembut ya itulah pelukan favorit Olivia sampai sekarang, sampai nanti dan sampai ada yang mengganti kan kehangatan nya.

"Enggak lah sayang, kamu kan permata nya papa mama, ya gak mungkin toh gak di anggap makanya jangan suka ngebo lagi kalau tidur, udah besar harus berubah jadi yg lebih baik lagi ya sayang" ujar papa nya sambil mencium puncak kepala Olivia. Dan terbitlah senyuman di wajah Olivia dan yaa mood nya sudah kembali lagi.

"Siap papa" Ucap Olivia yg buat gemas.

"Sudah ayok makan sayang nanti terlambat loh " perintah mama nya.

"Siap mama" ucap oliv dan papa nya serentak sambil berjalan ke kursi masing masing.

Ya makanan kesukaan oliv adalah nasi goreng dan ayam kremes buatan mama nya, yang rasanya khusus banget, berbeda dengan yang lain nya bahkan warung nasi goreng mang ujang yang terkenal itu masih kalah dengan masakan nasi goreng mama nya. Mereka makan dengan penuh khidmat dan kadang sambil bergurau .

Karena oliv merasa dirinya sudah akan terlambat dia secepat nya menyelesai kan makanan nya, dan langsung mencium pipi kedua orang tua nya dan pamit pergi.

"Ma Oliv sudah nih, Oliv berangkat ya" sambil mengunyah makanan yang masih ada di mulutnya.

"Habisin dulu yang di mulut Oliv, jangan begitu kalau makan gak bagus." ujar papa nya.

"Iya pah maaf. Yaudah Oliv berangkat dulu yaa mau jadi anak yang rajin, pinter terus bawain papa mama menantu yang ganteng." ucap Oliv sambil mengedipkan matanya dan berguyur pergi.

"Emang ada yang mau sama kamu" Ucap papanya.

"Bawain martabak aja dulu, jangan mantu mama udah punya calon mantu sendiri." Teriak mama Anin sambil tertawa.

Oliv sudah tidak mendengar omongan mama dan papanya lagi, dia langsung tancap gas pergi ke sekolah.

"Untung anak papa" ucap papa nya menggeleng sambil tersenyum hangat.

"Ya iyalah anak kamu, liat aja kelakuan nya photo copy an kamu."ucap mama anin dengan tersenyum bahagia melihat keluarga nya yang selalu membuatnya bahagia, walau saling bercanda berlebihan. Lantas papa Adam membusung kan dada nya layak nya bangga di omongin seperti itu dan ikut tersenyum .

"Yaudah aku berangkat juga ya sayang, kamu jangan sampai kecapean ya, biar semua yang ngerjain bik Inem aja yaa!" Sambil mengecup lembut kening istrinya, dan tersenyum hangat.

"Tenang aja sayang, kamu gak usah khawatir yaudah yuk aku antar ke depan.

Mereka pun berjalan ke depan rumah dan menuju garasi mobil. setelah mama Anin menyalami suaminya, papa Adam langsung memasuki mobil nya dan berlalu pergi.

"Daa sayang, hati hati ya" Ucap mama Anin yang masih terdengar samar namun jelas ditelinga papa adam dan terbitlah senyuman hangat di wajahnya.

Dihukum

Setelah Olivia memasuki gerbang sekolah ia pun menuju parkiran motor. Olivia selalu menggunakan motor kesayangan nya, padahal ia sudah mempunyai mobil dari hadiah pemberian kedua orang tua nya saat ulang tahunnya yang ke-16 tapi tetep saja dia lebih menyukai motor kesayangan nya, karena ia lebih merasa senang mengunakan motor nya itu tidqk tahu kenapa, seneng aja gitu perasaan nya tetapi jangan sangka bahwa Oliv tak pernah memakai mobil nya ia hanya memakai mobil nya di saat tertentu saja.

Setelah memarkir kan motor nya Olivia pergi menuju kelas nya, dengan sedikit berlari menuju kelas nya karena takut telat masuk kelas bisa kelar harinya ini dibuat pak Budi. Dengan terburu buru akhirnya.

Brukk...

"Aduh" keluh Oliv sambil memegang kaki nya yang sakit akibat salah nya sendiri menabrak orang lain, dan langsung mendongak kan kepala nya dan matanya bertemu dengan tatapan mata cowok yang ditabrak nya dan Olivia pun terpana melihat ketampanan pria yang di tabrak nya. Kebiasaan buruk Oliv setiap liat cowok ganteng melebihi standar selalu dibilang jodoh nya. Cowok yang ditatap nya merasa risih dan aneh. Karena si cowok merasa gentleman langsung aja mengulurkan tangan nya untuk membantu si Oliv.

"Cepet bangkit, gue gak ada waktu!" Dengan suara dingin dan tampang acuh.

"Dih, apaan Lo. Gak perlu gue bantuan Lo" dengan cepat Oliv menepis tangan cowok itu, sambil ngedumel dalam hati. Untung ganteng Lo masih bisa dimaafin, dalam hati Oliv.

Wah siapa yang salah siapa yang ngedumel ya, ada saja emang kelakuan Oliv. Ya dia bisa sih terbilang cewek primadona sekolah, wah cantik dong yaa. Oliv cantik dan jangan lupakan otaknya juga encer. Dia bukan hanya cantik tetapi juga memiliki kepintaran. Maka dari situ ia menjadi primadona sekolah. Banyak yang menyukai nya tapi namanya hidup pasti ada aja kuman yang suka gangguin hidup Oliv. Banyak yang iri dengki sama Oliv yang pasti nya geng cewek yang merasa tersaingi.

Setiba nya dikelas, Oliv menjadi pusat perhatian karena pak Budi telah memasuki kelas nya sekitar 5 menit yang lalu, dengan wajah tidak berdosa malah cengengesan di depan pintu.

"Eh bapak, maaf ya pak Oliv telat tadi kesandung hama didepan. Saya izin masuk ya pak!!" sambil berjalan ke kursi nya. Yang di ikuti oleh tatapan pak Budi dengan horor nya.

"Olivia Chalondra!!" Bentak pak Budi.

Olivia berhenti dan berbalik dengan cemas.

" Ii.. iya pak "

"Keluar dan hormat di lapangan sekarang."

"Tapi pak!"

"SEKARANG"

Dengan langkah malas dan kesel Oliv berjalan menyusuri lorong sekolah dan menuju kelapangan.

"Emang bukan yg pertama sih, tapikan tetep aja malu apalagi sendirian kek gini. Gara gara tuh cowok yaa gue jadi telat gini Sampek dihukum berjemur, Untung anak anak pada masuk semua gadak yang liat gue. Awas aja lu jumpa gue lagi ya. Ah gak deh males ketemu dia lagi yang ada sial terus gue"

Setelah 30 menit berlalu, pak Budi terlihat menghampiri Olivia yang sedang berdiri dilapangan menjalan kan hukuman nya.

"Oliv mau sampai kapan kamu begini terus?"

Oliv yang mendengar suara tersebut langsung memutar badan nya menghadap pak Budi.

"Besok saya gak akan terlambat lagi pak, janji"

"Saya tagih janji kamu besok ya, kalau gak berubah juga terpaksa nilai kamu bapak turunkan"

Oliv kaget sampai terbatuk mendengar ancaman pak Budi .

"Iii..iya pak "

"Yasudah kamu boleh masuk, kerjain tugas yang saya berikan dikelas, kamu bisa tanya sama temen kamu tugas yang saya suruh kerjakan!" perintah pak Budi.

"Baik pak"

Segera Oliv memasuki kelas nya dan menghampiri sahabat sedari kecil nya dengan nafas yang tak beraturan akibat berlari. Oliv langsung saja menuju kursi nya yang bersebelahan dengan sahabat nya itu. Mela yang melihat nya menggeleng kan kepala sambil menoyor kepala Oliv.

"Hei apaan sih, berdosa banget lo sama gue" Cerocos Oliv tidak terima.

"Udah gue bilang kan jangan telat lagi, udah gue telfonin lo ya tadi pagi biar bisa bangun cepet, tapi emang dasar lo nya aja tidur kek kebo mati" ketus Mella

"Ah masa sih, biasa aja tuh" Ucap Oliv tidak peduli.

" Untung temen gue, kalau gak udah gua jual Lo ke peternakan ayam"

"Apasih Mella Chrastella, iya besok gua gak terlambat lagi dah janji, gak tau aja lu gua terlambat gara gara cowok tengil tuh!!"

Mella yang asik menulis, langsung menatap Oliv mengintrogasi.

"Tadi gua lari ke kelas biar gak terlambat, terus dijalan tabrakan sama tuh cowok. Sombong amat dia kan juga salah masa gak ada permintaan maaf nya malah bikin kesel lagi" cerocos Oliv

"Emang dia siapa? Kelas berapa?" tanya Mella.

Oliv sambil mengernyit dan sejenak berfikir.

"Bukan anak sekolah sini, atau lebih tepat nya bukan anak sekolahan soalnya pakai jas coklat, berdasi kemungkinan dia tukang kebun sini hehe" Lanjutnya dengan tampang tak berdosa.

"Yakali marpuah"

" Yaudalah gak usah dibahas bikin kesel, mana tugas nya gue mau ngerjain"

Mella menyodor kan tugas yang di beri pak Budi.

"Mell nanti main-main yok, jemput aku ya" ajak Oliv Sambil menulis tugasnya.

" Mau kemana?"

"Kemana aja"

Mella menyatukan jari telunjuk dan jempol membuat lingkaran pertanda, oke.

...----------------...

Setibanya Oliv sampai rumah langsung aja menerobos masuk.

"Assalamualaikum mama ,putri cantik mama sudah pulang nih" Sambil berteriak

"Waalaikumsalam, kamu ih kebiasaan yaa teriak teriak mulu" Ucap mama nya yang duduk diruang keluarga sambil menonton tv.

Oliv terkekeh dan menyalami mamanya itu, dan langsung duduk disebelah nya. Dan mengambil cemilan yang ada dimeja dan langsung melahap nya.

"Ma nanti Oliv pergi keluar ya sama Mella" izin Oliv.

"Yaudah sayang, mau naik apa?" tanya mama Anin.

"Naik delman deh mah" Celetuk Oliv gak jelas.

"Gak usah, kasian delmannya nanti terkena virus gak jelas kamu!" Ucap mama anin dengan tertawa renyah.

"Emang Oliv apaan mah, yaudah deh Oliv mandi dulu yaa" Sambil berjalan kekamar meninggal kan mama nya diruang keluarga sendirian.

...----------------...

"Assalamualaikum Oliv" Salam Mella dan Memasuki rumah nya Oliv yang emang sudah terbuka langsung mencari keberadaan Oliv, dan melihat mama nya Oliv yang sedang menonton tv.

"Eh Tante, assalamualaikum " sapa Mella Sambil menyalam mamanya Oliv .

" Waalaikumsalam Mella rupanya, Mau keluar kemana Mel?"

" Gak tau Tante, kemana aja deh yang penting kemana " sahut Mella dengan tertawa.

"Ha?" Mama Anin yang tak paham.

"Gak ada tante, mau ke mall paling"

" Kamu yaa, sama aja seperti Oliv gak jelas" ucap mama anin dengan gurauan. Dan mereka saling tertawa.

" Yaudah aku susulin Oliv dulu ya tan ntar malah molor tuh anak."

"Iya sayang susulin tuh dikamar."

Mella berjalan menuju kamarnya, dan langsung aja membuka tanpa permisi, dasar ya kelakuan nya Mella .

" Oliv ,main yuk "

"Eh unta diketuk dulu pintunya baru masuk, perlu aku nih yg turun tangan ajarin Lo sopan santun" protes Oliv Sambil merias dirinya di depan cermin.

"Yaelah, gitu doang" Dengan tampang tak merasa bersalah Mella menuju kasur dan berbaringan di atas nya.

Oliv yang melihat hanya menggeleng kan kepalanya, melihat kelakuan sahabatnya yang seenak jidat nya.

"Yaudah berangkat yok, sudah cantik nih" Ucap Oliv.

Mella yang memperhatikan nya dengan seksama langsung mengiyakan.

" Iya cantik sih tapi sayang jomblo"

" Bising lu"

" Gas nih?"

"Gas lah, apalagi"

" Daa mama Oliv berangkat ya."

" Daa Tante, Mella juga berangkat ya"

"Iya sayang, hati-hati. Jangan kemaleman pulangnya yaa "

"Siap mama, Tante " ucap Mella dan Oliv bersamaan.

Sial Lagi

Sesampainya di sebuah Mall mereka langsung berjalan menyusuri setiap inci dari mall tersebut.

" Beli es cream ayuk mell."

"Yuk"

Oliv memesan 2 es cream, rasa vanila coklat favoritnya Oliv dan strawberry untuk Mella. Setelah pesanan nya siap, Oliv membayarnya dan langsung berjalan menuju Mella yang menunggu sambil duduk di kursi dekat situ.

Setelah menghabiskan es cream favorit masing-masing, mereka langsung berjalan menuju permainan yang dulu sering banget mereka mainin Sampek sekarang.

Setelah puas dengan permainan mereka, ternyata mereka merasa lapar.

" Udah yok kita cari makan dulu, laper gue!"

"Yaudah kita cari dulu, gue laper juga."

Saat mereka berjalan menuju tempat yang ingin mereka kunjungi untuk memenuhi permintaan cacing perut nya, tiba saja dari arah yang berlawanan.

Brukk ..

Seseorang menabrak Oliv hingga terjatuh dan menjadi pusat perhatian sekitar mereka berada.

"Aduh, siapa sih." Oliv bangkit dan membenarkan baju nya dan sontak saja saat ia melihat siapa orang yang menabrak nya dia semakin emosi.

"Lo lagi ya, emang lo gadak kerjaan lain selain nabrak gue mulu!"

"Emang yaa ketemu lo buat gue sial terus." Ketus Oliv.

Lelaki yang melihatnya memperhatikan Oliv dengan detail, dan menggelengkan kepala nya teringat yang diberikan oleh bunda nya beberapa hari yang lalu.

"Hei lu punya mulut gak sih, bisa ngomong gak?"

"Bisa minta maaf gak lu?" Lanjut Oliv.

"Maaf!!" Ucap dingin pria tersebut dan berjalan meninggalkan Oliv yang asik mengomel.

"Dasar ya Lo!!" Teriak Oliv geram.

membuat Oliv semakin kesal dengan sikapnya.

Mella yg menyaksikan nya merasa bingung dan tersadar.

" Eh udah di mall ini banyak orang, sakit?"

" Iya, disini." Sambil menunjuk dadanya dan dapat toyoran dari Mella.

" Lu gadak hobi lain selain noyorin kepala gue ha?" tanya Oliv.

"Ya habis nya lu sempat sempat nya begitu, emang Lo kenal ya sama dia? Kenapa tadi bilangnya nabrakin Lo Mulu ? Emang dia siapa? " Tanya Mella.

"Ya itu cowok yang gue ceritain tadi pagi, yang buat gue telat masuk kelas." jawab Oliv.

"Wah anjir, ganteng banget yang nabrak lo" gue mau lah di tabrakan terus kalau modelan nya begono."

"Dih, berobat Lo" Berjalan meninggalkan Mella yang asik dengan haluannya, karna dia lebih merasa penting perutnya daripada ocehan temennya gak jelas, bukannya bantuin malah nawarin diri buat di tabrak, dasar ya Mela .hihi

"Eh tungguin." yang tersadar sudah ditinggal jauh.

Setelah memesan makanan, mereka duduk di kursi yang paling pojok dekat jendela untuk melihat pemandangan yang bikin sejuk dan nenangin hati. Dan mood Oliv sedikit membaik akibat pemandangan tersebut.

"Hei Oliv, kok bisa disini?" Ya dia adalah Gunawan, kakak kelas mereka dulu yang naksir dengan Oliv dari dulu sampai sekarang, hanya saja Oliv belum bisa menerima nya.

Karna Oliv mempunyai prinsip dia hanya mencintai seseorang yang nantinya akan menemaninya seumur hidup, yang saling beriringan berjalan untuk memulai kisah kisah yang indah .

Oliv yang kaget, langsung aja menoleh ke arah sumber suara .

"Eh kak Gunawan, iya jalan-jalan aja sama Mella nih." Gunawan menoleh ke Mella dan tersenyum.

"Oh iya, boleh gue gabung disini?" Oliv yang hendak menolak terhalang oleh Mella yang sudah duluan mengiyakan permintaan nya .

"Oh boleh duduk aja kali kak, santai. Ini bukan punya kami kok." cengengesan tanpa beban.

"Iya ya, makasih." Ikut tertawa mendengar candaan Mela.

"Oliv apa kabarnya? Kakak WhatsApp gak pernah dibalas ya,kenapa?" tanya Gunawan.

Oliv yang merasa tidak enak dan juga risih bingung harus jawab apa pada Gunawan.

"Gue baik, Lo sendiri apa kabar kak?" Jawab Oliv yang tak ingin menjawab pertanyaan kedua dari Gunawan.

"Baik juga." Gunawan yang tersadar akan tindakan Oliv, dan tersenyum kaku.

"Gua ada nih disini masihan, gak ditanyain nih." Kode blak blakan Mella.

" Hehe Mella apa kabarnya?" tanya Gunawan.

"Telat sih, tapi baik kak" Merasa malas

Oliv yang melihat tingkah sahabatnya merasa geli sendiri, bisa bisanya dia bersikap seperti itu.

"Sebernya gue sudah semester 5 di universitas terkenal diluar negeri dan juga melanjutkan usaha papa di sana, karna gue anak yang bisa dibanggakan kedua orang tua gue. " Ucap Gunawan membanggakan diri agar bisa mendapat respon baik dari Oliv dan langsung menyukainya.

"Lah siapa yang nanya? Lu ada nanya tadi liv?" Blak blakan Mella.

Gunawan yang mendengarnya merasa malu dan kesal pada Mella yang tak pernah sopan padanya, bisa dibayangkan muka Gunawan gimana dong pastinya ya.

Oliv yang mendengar Mella bicara seperti itu langsung merespon omongan Gunawan, karna ia tak ingin membuat masalah baru untuk Mella.

"Oh ya, selamat yaa kak, semoga orang tua Lo makin makin aja bangganya sama Lo" Ucap Oliv yang ditekankan nada suaranya .

"Iya makasih ya Oliv " yang langsung merasa bangga dengan respon Oliv, padahal tak tau saja dia itu adalah ucapan karna muak sama sikapnya yang dari dulu gak pernah berubah, ya begitulah Gunawan seorang yang selalu mengandalkan kekayaan papa nya dan berlaku sombong serta suka membanggakan diri nya sendiri kepada siapapun lawan bicara termasuk oliv orang yang di sukai dari pertama kali melihatnya.

Dari jarak jauh, ternyata ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka, yang paling tepat nya memperhatikan Olivia tanpa mereka bahkan Oliv sendiri sadari, setelah selesai dengan kegiatan nya ia langsung pergi meninggalkan tempat nya yang digunakan nya untuk melihat Olivia dari jauh.

Setelah beberapa saat makanan mereka akhirnya sudah terhidang kan. Dan mereka langsung saja memakan nya dengan diam, tapi tidak dengan Gunawan yang asik sibuk bercerita yang isinya hanyalah membanggakan dirinya.

"Kak kalau makan gaboleh ngomong, mending kakak diem dan makan makanan kakak biar berkah makanannya." Cakap Oliv yang tepat sasaran tentu saja Gunawan langsung terdiam yang akhirnya membuat Mella dan Oliv tenang, dan buru buru memakannya dan meninggalkan tempat itu dan juga Gunawan, karna sudah merasa muak dengan ucapannya.

Setelah selesai mereka membayarnya dan beranjak pergi.

"Duluan ya kak, daaa" ucap oliv dan Mella bersamaan.

Gunawan setelah selesai langsung mengejar Oliv.

"Oliv nanti balas ya WhatsApp gue, gue mau omongin sesuatu sama Lo" teriak Gunawan.

" Hmm oke." Jawab Oliv malas.

" Daaa Oliv ,hati-hati dijalan." Ucapnya sambil tersenyum.

Oliv dan Mella tak menghiraukan nya lagi mereka langsung bergegas turun dan menuju parkiran dan ingin langsung beranjak dari tempat ituu.

"Lo kalau punya fans gak bisa yang berkualitas sikit gitu apa liv?" sindir Mella.

"Itu ya berkualitas, gak denger Lo ocehannya tadi?" Ucap Oliv dengan tertawa

"Dih, memuakkan." Balas Mella.

Dan Oliv langsung aja menyetir ke arah rumahnya, karna mereka juga udah capek banget seharian di mall.

"Siap nganterin Lo gue langsung balik deh, udah capek banget nih badan dah kek kuli ."

Olivia yang lagi fokus menyetir hanya menganggukkan kepalanya.

...----------------...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!