Sebenarnya tidak terjadi apapun antara aku dan Keyra, karena saat kami tengah memulai percintaan panas kami tiba2 Keyra muntah, dan berhasil menghilangkan minat dan nafsuku untuk menidurinya.
Dan pagi itu saat Keyra terbangun, dirinya telah melupakan apa yg terjadi semalam. Tentu saja hal itu tak disia siakan olehku, aku memanfaatkan hal itu dan berbohong bahwa Keyra telah melecehkanku, sehingga dengan begitu aku akan memiliki alasan untuk mengikat gadis cantik itu bersamaku.
Ya ku akui aku telah jatuh hati padanya, senyumannya, tawanya, sungguh membuatku bahagia. Rasanya aku ingin menyimpan dan mengurungnya untukku sendiri. Karena aku tak rela jika harus berbagi apa yg sudah menjadi milikku.
****
Tepat pukul 5 sore aku dan Keyra sampai di bandara Soekarno Hatta Jakarta. Ku lihat dirinya yg sepanjang hari murung dan irit bicara. Aku cukup mengerti, semua ini pasti karena kejadian kemarin, dia telah menganggap dirinya sudah tidak suci lagi, karena bangun dalam kondisi tubuh yg polos tak memakai apapun, padahal nyatanya tidak demikian.
"Jangan melamun! perhatikan jalanmu!". Tegurku padanya yg hampir terjatuh jika aku tak sigap meraih tangannya.
"Ah iya bos maaf." Jawabnya tertunduk lesu.
"Mulai sekarang jangan memanggilku bos saat berdua denganku." Ucapku yg berhasil membuatnya terkejut dan menatapku.
"Lalu??"
"Panggil sayang atau apapun terserahmu."
"Baik Ken." Jawabnya singkat.
Dia benar2 menurut padaku, tidak ada bantahan sama sekali. Aku senang dia patuh seperti itu, namun disisi lain aku juga merasa sedih melihat dia melakukannya karena terpaksa. Bahkan sudah jarang sekali ku lihat senyum terukir diwajah cantiknya sejak malam itu.
"Dimana rumahmu biar ku antar?".
"Tidak perlu Ken, kamu pasti lelah pulanglah. Aku akan naik taksi." Tolaknya lembut.
"Aku tak menerima penolakan Key."
Dengan sedikit tatapan intimidasiku akhirnya Keyra mengalah dan mengijinkan aku mengantarnya pulang.
Tak butuh waktu lama kami pun sampai, rumahnya terlihat sangat besar dan mewah seperti milikku. Ya aku telah menyelidiki latar belakang Keyra, gadis itu bukan dari kalangan biasa. Dia anak tunggal dari pemilik Carolina grup yg eksistensinya hampir menyamai perusahaanku.
"Terima kasih sudah mengantarku, kamu berhati2 lah." Pamit Keyra lalu bergegas turun dari mobilku.
"Tunggu".Perintahku lalu mengikutinya turun.
"Ada apa?". Tanyanya heran dan berbalik.
"Cup".
Ku kecup keningnya dan memeluknya sekilas.
"Istirahatlah, jaga dirimu baik2 ya, besok kamu bisa libur." Ucapku sambil mengelus puncak kepalanya.
Dia terkejut dan mematung ditempat, membuatnya semakin lucu dan menggemaskan.
"Baiklah, aku pulang dulu.. See you dear."
Hah.. Akhirnya kami berpisah, sebenarnya ingin sekali aku membawanya pulang. Bisa melihat wajah cantiknya setiap hari, disambut olehnya saat aku pulang bekerja, bisa makan masakannya. Membayangkannya saja sukses membuatku senyum2 sendiri seperti orang gila.
****
"Gimana kerjaan kamu Ken?". Tanya papa yg sedang mengintrogasiku di meja makan.
"Baik pa, mereka senang bisa bekerja sama dengan kita. Dan kabar baiknya lagi perusahaan itu ternyata di pegang oleh om Evan." Jawabku antusias.
"Evan Anggara?". Tanyanya memastikan.
"Iya, perusahaan itu milik keluarga istrinya, dan om Evan lah yg mengurusnya sekarang."
Ucapku sambil melanjutkan makanku.
"Ternyata dunia sempit sekali ya sayang." Ucap mama menimpali.
"Apa? Kamu berharap ketemu dia lagi? iya?". Tuduh papa yg sepertinya cemburu, karena yg ku tahu om Evan sempat mengejar mama saat papaku sakit dulu.
"Sudah.. Jangan cemburu! Udah punya dua anak juga ih." Tutur mama mencubit hidung papa gemas.
"Ehem..Ehem.."
Aku dan Ara sontak menggoda mereka.
"Plis deh kalian jangan mesra2an di depan jomblo kayak kita gini." Sindir Ara memasang tampang pura2 sedih.
"Kita? Kamu kali yg jomblo, kakak mah udah nggak jomblo lagi." Ucapku berbalik menggoda Ara.
"Apa?". Ucap mama papa dan Ara bersamaan.
"Kakak udah punya pacar? siapa? cantik nggak? cantik mana sama aku?". Muncul juga mulut kepo adikku ini, menyerangku dengan pertanyaan beruntut.
"Iya Ken, siapa? kok nggak dikenalin sama mama?". Ucap mama menimpali.
"Iya, kok bisa ada yg mau sama kamu". Sahut papa asal.
"Nanti aku kenalin, sekarang masih proses, susah banget didapetin." Curhatku.
"Kamu harus gercep Ken, biar nggak diduluin orang. Kalo perlu pake cara papa aja waktu ngejar mama kamu." Ucap papa antusias.
"Memangnya cara papa gimana?". Tanyaku penasaran.
"Ah..Udah2 jangan didengerin omongan papa kamu!! Kamu harus deketin dia dengan cara terhormat, juga tetap hargai dia sebagai wanita.. mengerti?". Sahut mama yg membekap mulut papa agar tak melanjutkan ucapannya.
"Apa sih sayang? kan aku cuma mau ngajarin anakku." Ujar papa tak terima.
"Tapi ajaran kamu itu nggak bener, aku nggak mau ya nasib gadis itu sama kayak aku dulu."
"Tapi kan akhirnya kamu bahagia sama aku." Ucap papa tak mau kalah.
"Tapi tetep salah Ramaaaaa.."
"Ah sudah2.. Ken udah punya cara sendiri. Sekarang lebih baik kita makan ya, Ken laper."
Akhirnya kami pun melanjutkan acara makan malam kami yg tertunda. Sungguh aku sangat bersyukur bisa terlahir dari keluarga ini. Saling menyayangi dan hangat setiap harinya. Dan aku pastikan suatu saat nanti akan ku lengkapi lagi dengan hadirnya Keyra sebagai istriku dirumah ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Millati Arfamer
seruu bangeeeet bikin dag digdug🙉🙉
2021-10-19
0
Djami Astuti
kudoakan smg secptnya kamu mendptkan keyra....Ken...
2021-10-18
0
Je In
aku uda mo 2 baca tetap ska keren thor💪💪💪
2021-08-09
0