Bab#16

Rara menangis didalam toilet,Rasa kecewa dan marah bercampur menjadi satu didalam diri perempuan ini.

''Bahkan abang saja percaya jika aku mandul.!''Gumam rara

Meski pun sisi lain dihati nya membenarkan ucapan deylon tapi ada rasa tak terima juga,Rara bertekad akan menjauhi alrescha.

Saat keluar dari toilet ternyata deylon sudah tidak ada,Rara pun memilih untuk menetral kan hati nya.

''Aku kecafe langganan saja lah.!''Batin rara sambil berjalan menuju mobil

Tampak cafe langganan nya penuh dengan orang,Tapi tidak menyurut kan niat rara untuk bersantai disana.

''Mas chapuchino nya satu.''Pesan rara

''Baik nona.''Pelayan itu pergi

Ingatan rara kembali pada al saat mereka bersama sama duduk dicafe ini,Sungguh susah otak rara melupakan pria tampan itu.

''Seandai nya aku masih gadis pasti aku akan berjuang untuk menggapai cinta mu.!''Lirih rara

''Cinta siapa.?''

Tersentak kaget rara ketika sebuah suara menyahut dibelakang nya,Tampak wajah yang diam-diam dirindukan nya.

''Al kok cepet banget pulang nya.?''Tanya rara berusaha menyembunyikan rasa bahagia ny

''Jadi gak seneng aku cepat pulang.?''Al malah balik bertanya

''Bukan gitu,Kamu bilang kan mau sebulan bahkan lebih.''Jawab rara cepat

''Aku kangen kamu maka nya cepat pulang.!''Goda alrescha sambil tersenyum

Rona merah langsung menyembul dipipi rara,Bagaikan remaja yang sedang jatuh cinta rara tersenyum malu.

''Uluh,Uluh,Canti nya kalau malu begini.''Ujar al sambil menoel pipi rara

''Al apa sih.!''Rara menunduk sambil meminum chapuchino.

Cukup lama rara menunduk karena malu untuk menatap alrescha,Setelah memberanikan diri rara menatap kursi yang tadi diduduki al tapi sekarang kosong.

''Lho kok ilang.?''Heran rara

Kursi dihadapan rara masih rapi tidak ada tanda bahwa pernah diduduki oleh seseorang,Rara menepuk jidat nya malu.

''Ya allah aku berhayal.!''Gumam rara

Pengunjung yang melihat tingkah rara merasa heran dan mulai bergunjing,Semakin malu rara dia bergegas pergi dan membayar minuman nya.

''Sayang sekali masih muda cantik lagi tapi malah sedikit gila.!''Celetuk seorang gadis pengunjung

''Iya miris sekali hidup nya.''Sambung teman nya

Langkah rara dipercepat menuju parkiran mobil nya,Rara memilih kembali kekantor untuk fokus pada pekerjaan saja ketimbang bayangan al selalu menari nari.

''Hilang kan rasa cinta ku ya allah.''Doa rara

Sebenar nya rara cukup sadar diri untuk mencintai al tapi alrescha selalu menggoda diotak rara,Rara bertekad untuk melupan kan pria itu.

''Aku harus bisa melupa kan al,Dia belum tentu juga menyukai ku.!''Tekan rara dihati nya

Sampai dikantor rara langsung menuju lift khusus ceo,Tiba didepan pintu ruangan nya mata rara menyipit saat melihat wanita dengan perut sedikit membuncit sedang mondar mandir.

''Mau apa pelakor itu.!''Geram rara

Ayu yang melihat kedatangan rara segera mendekat,Dengan gaya pamer dia mengusap perut nya.

''Apa kabar mantan sahabat.?''Sinis ayu

''Kau orang yang paling tidak tau diri.!''Geram rara

''Apa maksud mu.?''

''Kau masih bertanya,Tidak kah kau ingat saat kau terpuruk hutang aku yang melunasi nya saat kau tidak punya tempat tinggal karena disita rentenir aku membelikan mu rumah.!''Sentak rara

''Hahahaha kau saja yang terlalu bodoh.!''Jawab ayu enteng

''Ya aku memang bodoh karena sudah berteman dengan p3lacur seperti mu.!''Sinis rara

Bukan nya marah,Ayu malah semakin membanggakan kehamilan nya dengan mengusap usap perut nya dihadapan rara.

''Biar pun aku p3lacur tapi aku bisa mengandung benih suami mu.!''Jawab ayu enteng

''Benarkah itu anak alex.?''Tanya rara tersenyum sinis

Ayu tersentak kaget dengan ucapan rara,Secara terang terangan rara meragukan anak yang dikandung nya ini.

''Apa maksud mu.?''

''Bagaimana jika itu anak mu dengan pria lain.?''

''Jaga bicara mu ya.!''Bentak ayu emosi

''Hahahaha kau takut ternyata.!''Tawa rara menggema

Ayu yang sedikit tersentil segera beranjak pergi dari hadapan rara,Sementara rara tersenyum puas.

Jika hasil cek up itu tidak dilihat nya mungkin rara merasa iri dengan kehamilan ayu,Tapi hasil membuktiakan bahwa dia tidak mandul.

''Selamat pagi lukaaa sembuh lah jangan berdarah lagi,Ku ingin bahagia seperti yang lain akhiri derita dijiwa.''Rara bernyanyi dengan suara cempreng nya

''Ini sudah siang nona.''Ujar rina

''Iissh kau itu nyambung terus.!''Rara masuk kedalam ruangan nya

Rina pun ikut masuk mengikuti bos nya,Dia memberikan setumpuk berkas dihadapan rara membuat sang nona tercengang.

''Kenapa banyak sekali.!''Keluh rara

''Anda dari tadi pagi tidak fokus nona maka nya berkas jadi menumpuk.''Jelas rina

Rara menghembuskan nafas kasar,Satu persatu berkas dibaca nya dan kemudian ditanda tangani.

Dret,Dret,Ponsel rara bergetar didalam tas namun rara tidak memperduliakan nya.

''Siapa sih.?''

Rara kesal karena ponsel nya terus bergetar entah sudah panggilan keberapa kali nya,Tangan nya meraih ponsel didalam tas dan terlihat nama alrescha.

''Susah payah aku ngilangin bayangan kamu eh gak tau nya malah nelpon.''Rutuk rara

''Hallo ra.''Terdengar suara lembut al menyapa

''Iya al,Ada apa.?''Tanya rara

''Aku tampan gak ra dari tadi gak dijawab.''

Lidah rara kelu untuk menjawab,Mau jujur kalau tampan tapi malu,Mau bilang jelek tapi alrescha sangat tampan.

''Kok diam ra.?''

''Ahhh iya tampan kok.''Jawab rara cepat

''Beneran gak ni.?''

''Iya kamu tampan al.''Ujar rara lagi

''Kamu lagi sibuk ya ra,Ya udah nanti aku telepon lagi.''

''Ah iya al.''Jawab rara

Telepon sudah ditutup dengan al tinggal rara yang berwajah masam,Rina yang melihat hanya senyum saja.

''Ngapain kamu senyum-senyum.?''Tanya rara galak

''Tidak ada nona.''Elak rina

Mood rara hilang lagi untuk bekerja dia melempar pulpen diatas meja,Rina segera menghampiri bos nya.

''Ini harus selesai hari ini nona.''Ujar rina sambil menyerah kan pulpen

''Aakkhhhh.!"

"Anda kenapa nona.?"Rina bertanya panik karena rara mengantuk ngantuk kan kepala nya dimeja

"Aku juga tidak tau kenapa rin.!"Jawab rara sambil merampas pulpen ditangan rina

"Apa bos ku sedikit gila ya.?"Batin rina

Rara menatap rina yang ternyata memandangi nya,Rina segera membuang muka karena tidak ingin terkena amukan bos nya.

"Tuan alrescha tampan ya nona.?"Ujar rina mengalihkan topik

Mata rara membulat karena nama pria itu disebut lagi oleh asisten nya,Alrescha bagai kan racun untuk rara.

"Jangan membicarakan yang tidak penting.!"Sentak rara

"Maaf kan saya nona.!"

Rara kembali berusaha fokus pada berkas nya dimeja,Satu persatu sudah ditanda tangani oleh rara dan ternyata hari pun sudah beranjak malam dan waktu menujunkan pukul tujuh malam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!