30 Hari Menjemput Jodoh

30 Hari Menjemput Jodoh

Kemurkaan Permaisuri

Seorang wanita paruh baya, menatap anak laki lakinya dengan tatapan sulit diartikan. Campuran rasa marah, sedih, kesal dan kecewa. Sedangkan yang ditatap, terlihat gusar, bolak balik mengusap wajah tampannya.

"Sampai kapan kamu mau menghindar? Hah---" Wanita tua yang murka itu menggebrak meja dengan tangannya, lalu meringis sendiri. Nyeri! Mau pura pura marah malah terbawa suasana.

"Sumpah Bunda, hari minggu kemarin aku lembur. Perusahaan kita mau launching produk baru, Pok pok chicken, Bunda tahukan aku orangnya bagaimana? Aku harus pastikan semua sempurna. Bunda tanya Kina aja deh, kalau nggak percaya sama anak sendiri" ucapnya yang mulai frustasi.

Namanya Okky dermawan, pria berusia 33 tahun, Direktur Nice Food, bergerak dibidang frozen food. Mewarisi perusahaan ayahnya, yang meninggal beberapa tahun lalu. Terlalu asik mengejar harta dan tahta, sampai lupa perihal wanita.

Bundanya yang merasa semakin tua, gencar sekali mencarikannya jodoh. Tapi Okky selalu saja menggagalkan rencana pertemuannya dengan bakal calon pendamping pilihan Bunda, dan hari ini nampaknya kesabaran bundanya sudah habis. Dia ingin sekali menyeret anak laki lakinya itu, untuk menemui anak anak sahabatnya.

Tak berapa lama, seorang gadis masuk. Wajahnya kontras sekali dengan Ibu Suri dan Okky yang tegang dan kusut. Wajah Kina, sekertaris Okky, selalu tersenyum dan berseri seri.

"Ayo, minum teh dulu, biar rileks" tangannya sibuk meletakkan teh hangat beraroma melati, kehadapan Ibu Suri dan Okky.

"Saya nggak mau teh!" bentak ibu Suri, tubuh Kina terjingkat. Tanpa sadar mengelus dadanya.

"Saya mau menantu, saya mau cucu!" sambungnya.

Kina menatap Okky sejenak "Ibu sabar" Kina mengelus punggung wanita tua itu dengan lembut. "Nanti kalau sudah waktunya, Pak Okky pasti menemukan jodohnya, menikah dan punya anak" ucap Kina lembut.

"Tapi kapan?" Ibu Suri cemberut, tiba tiba matanya melebar, menatap Kina "kenapa nggak kamu aja yang nikah sama Okky? Kamu maukan? ya ya ya" wajahnya tiba tiba berbinar seolah disinari lampu sorot pasar malam.

"Maaf ibu, Kina tidak bisa" Kina menggeleng, mendekap nampan yang tadi dipakainya membawa dua cangkir teh.

"Kenapa? Okky tampan dan kaya lho"

"Bukan masalah itu, tapi--- , Kina tidak suka om om, hehe" Kina meringis, lalu mengatupkan mulutnya saat melihat Okky mendelik kearahnya. "Setelah launching Pok Pok Chicken beres, saya akan atur lagi jadwal Pak Okky, agar bisa kencan buta" sambungnya.

"Janji?!" tanya Ibu Suri

"Siap…,saya berjanji Ibu Permaisuri!" Kina memberi tanda hormat. Membuat Ibu Suri komat kamit, mencibir sekertaris anaknya yang kadang tingkahnya seperti anak kecil.

"Begini saja…,Ibu kasih waktu tiga puluh hari, dimulai dari besok pagi. Kalau sampai batas waktu yang ibu tentukan, bos kamu ini belum juga menikah. Kalian akan saya nikahkan secara paksa" ucap Bunda tegas, memandang Okky dan Kina bergantian.

"Walah, jangan ibu, kasihani Kina, Kina masih kecil" Lagi lagi Okky mendelik kearah sekertarisnya, bisa bisanya wanita itu menolaknya secara terang terangan. Bahkan sampai memohon.

"Nggak mau tahu," Ibu mencangklong tas bermotif kulit buaya dipundaknya. "Bunda pulang!Ingat, tiga puluh hari, bawakan ibu mantu, atau kalian menikah" Okky dan Kina hanya bisa menelan ludah. Ibu ibu berusia hampir enam puluh tahun itu berjalan dengan anggun. Kina mendahului dan membukakan pintu.

"Hati hati dijalan yang terhormat ibu permaisuri" canda Kina, dan mendapat decakan dari ibu bosnya itu.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum salam" Kina melambaikan tangan, walaupun ibu Suri tak melihatnya. Lega sekali melihat wanita tua yang super bawel itu pergi. Eh!!

Saat menutup pintu dan tak sengaja bertemu mata dengan bosnya, Kina terperanjat. Okky sedang menatapnya dengan tajam.

"Boleh saya kembali--"

"Duduk!" Kina mengulum bibirnya, kemudian duduk dengan tidak nyaman dihadapan Okky.

"Tadi ada email---"

"Siapa yang om om?"

Kina meringis, "Ya...ya....yang sudah om om, pasti om om. hihi" candanya.

"Heh, usia kita itu cuma terpaut--" Setelah ingat angkanya, Okky diam. Dia baru sadar kalau mereka terpaut usia 10 tahun. Kina memang masih sangat muda.

"Menurut kamu, saya harus bagaimana? Jujur saja, saya tidak nyaman dijodoh jodohkan begini. Rasanya seperti nggak laku" keluh Okky.

"Pak--, dijodohkan bukan berarti bapak tidak laku. Jalan setiap manusia menemukan pasangannya itu berbeda beda. Bisa saja bapak memang ditakdirkan Allah, menemukan jodoh lewat perantara Bundanya bapak. Menurut saya, lebih baik dijodohkan dari pada pacaran, apalagi sampai bertahun tahun dengan ketidak jelasan hubungan"

"Pengalaman?" tanya Okky dengan wajah jahil.

"Catat! Okina putri, tidak pernah pacaran dan tidak akan pernah pacaran" ucapnya dengan lantang dan penuh keyakinan.

"Oke, saya catat" Okky menulis kata kata Kina tadi diselembar kertas HVS kosong, "Sudah" ucapnya sambil mengangkat kertas. Kina mendengus, maksudnya bukan dicatat begitu. Ingin memaki, tapi takut dipecat.

"Terus, kenapa menurut kamu lebih baik dijodohkan dari pada pacaran?" tanya Okky.

"Iya, setidaknya kita terhindar dari dosa Zina. Apa mungkin orang pacaran tidak pegang pegangan, tidak ngapa ngapain? Bahkan sekarang banyak yang berani menunjukkan pacaran tidak sehat mereka di sosmed"

"Pacaran tidak sehat, maksudnya pacaran dirumah sakit, gitu?"

"Iya, kalau pacaran sehat di tempat fitnes" Kina terlihat kesal dengan pertanyaan bosnya. Okky malah tertawa.

"Jadi menurut kamu, saya harus terima perjodohan ini?"

"Bukan begitu saja menerima bapakkkk, tapi hargailah usaha Ibu. Setidaknya bapak mau datang keacara kencan buta yang sudah dirancang Ibu. Urusan lanjut atau tidak, jodoh atau tidak, biar Allah yang tentukan"

"Kalau saya tidak suka, tapi ceweknya suka, terus maksa, gimana dong?"

"Yakin banget ya bapak Okky ini"

"Iyalah, saya tampan dan mapan, siapa sih cewek yang--" diam, tiba tiba rasa percaya dirinya terbang entah kemana. Dia ingat, gadis manis didepannya, belum ada satu jam yang lalu menolaknya secara terang terangan didepannya dan Ibu.

"Kenapa pak?" Kina mengamati wajah bosnya yang tiba tiba bengong.

"Saya mau ganti sekertaris"

"Serius? Yakin? Tidak takut setiap hari disuguhi paha sama dada?"

"Tinggal saya bekukan saja" ucap Okky, membuat Kina tertawa.

Dulu, Okky pernah trauma dengan seorang karyawan wanita dikantornya. Menggoda bosnya dengan terang terangan, dengan tak tahu malu, wanita itu membuka kancing kemejanya yang ketat dan mengangkat rok mininya dihadapan Okky saat mengantar laporan.

Bukannya tergoda Okky malah berteriak, menutup wajahnya dengan jari jari yang renggang. Untung saja sekertarisnya yang dulu datang dan menjambak wanita itu hingga terjengkang.

Bukannya Okky tidak normal, hanya saja semua terlalu mendadak. Tapi, semenjak itu, diberlakukan aturan untuk karyawan wanita, dilarang memakai pakaian ketat dan bawahan yang terlalu pendek.

Semenjak kejadian itu, tersebar berita Hoax, Okky diisukan tidak menyukai lawan jenis.Apalagi, hingga usia matang dia belum menikah, bahkan belum pernah berpacaran. Membuat orang orang semakin percaya akan berita Hoax itu. Berita tersebar bukan dikalangan karyawan kantor Okky saja, tapi terdengar sampai keperusahaan lain yang sering terhubung dengan perusahaan Okky.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Bunga Kering

Bunga Kering

selamat siang kak
salm kenal

mampir novelku juga yuks Kak di
100 Hari Pertama Menjadi Janda

salam like, comment and Fav ya🤗

2022-03-22

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!