Indonesia
Sudah satu minggu V tinggal di Mansion tapi ia egan untuk membaur bersama keluarganya.
semua aktivitas seperti makan,mandi, olahraga ia lakukan di dalam kamarnya. jika V membutuhkan sesuatu tinggal metelfon pelayan
Tok tok tok
“boleh Mom masuk?”
“masuk saja Mom, pintunya tidak di kunci”
“kenapa kamu tidak pernah turun nak” Mom Fairus duduk di sofa ruang tamu kamar anaknya
“Mom jangan memaksa ku, aku masih butuh waktu”
“baiklah Mom tidak akan memaksa”
“ada perlu apa Mom datang kemari?”
“Oiya hampir lupa, ini sayang Mom ingin menunjukkan foto-foto calon istri kamu” Mom Fairus menyodorkan beberapa kertas foto di meja
“Mom saja yang memilih, aku akan setuju pilihan Mommy”
“tapi sayang ini kan calon istrimu”
“aku percaya Mommy pasti akan memillihkan gadis yang pantas untukku, aku percaya samua sama Mommy saja”
“ehmmm.. Baiklah” Mom Fairus menghela nafas dengan kasar
karena beban berat mencarikan gadis yang tepat untuuk anaknya bukan hanya bibit bebet bobot dipertimbangkan melainkan gadis yang mampu membuat V hidiup seperti manusia normal memberi dan menerima cinta
Penuh pertimbangan Mom Fairus memiih calon mantunya, membutuhkan waktu satu minggu lamanya untuk Mom Fairus memantapkan pilihanya.
pilihanya jatuh pada anak sahabatnya semasa duduk dibangku kuliah dulu
“kita mau kemana Mom?” tanya V heran karena tidak biasanya mereka pergi keluar kota
“kita akan ke Solo untuk melamar colon istrimu sayang”
"What?" pekik V terkejut
"Kenapa kamu terkeju sayang? bukanya kamu Yang meyuruh Mommy memilih calon istrimu"
"Iya.., Tapi kenapa tidak menberitau ku terlebih dahulu?"
"memberi tau mu atau tidak itu sama saja, kau pasti setuju dengan piluhan Mommy"
Sakmat V sudah tidak bisa protest lagi, dirinya hanya diam menatap ke arah jendela
Setelah memakan waktu hampir satu hari tibalah V dan keluarganya di sebuah rumah besar bergaya klasik khas rumah adat Solo.
perpaduan rumah joglo dan klasik menambah kesan unik membuat rumah itu paling menonjol dari deretan rumah yang lain
“Monggo...monggo pinarak (silahkan silahkan masuk)” sapa seorang wanita paruh baya mengenakan baju tangkeban
“Ndoro tamu sampun dugi (Tuan tamu sudah datang)” dayang memberi taukan kepada Tuanya dan tak lama sepasang suami istri keluar dari balik pintu
“Fairus..” sapa ibu Ellena cipika cipiki melepas kangen setelah hampir 24 tahun mereka tidak bertemu
“perkenalkan saya Raden mas Gudti pngeran Haryo Wijoyo Sundarsono putra Sri Susuhunan Pangkubuwono Pakubwana XI” ucap suami dari Ibu Ellena
Keluaraga Willem melonggo karena baru pertama kali mendengar nama sepanjang itu dan mengucapkanya dengan satu kali tarikan nafas
“hahaha kenapa? Terlalu panjang ya? Kalian bisa memangilku Edo” Pa Edo menyadari keterkejutan keluarga Willem yang sampai memuka mulutnya
“silahkan siahkan duduk”
“Mom aku tidak tau kalo, Mommy punya kenalan darah biru” bisik Vega anak bungsu Mom Fairus
“Mommy juga baru tau kalau suami Ellena ketrunan kraton”
“Ehemm!!” Dad Wille berdahem supaya istri dan anaknya tidak berbicara berbisik-bisik apalagi didepan calon besan yang menjujung tinggi adat hal itu sangat tidak sopan
“Kedatangan kami kemari bermaksud untuk melamar putri Pak Edo untuk anak kami Vilmar” Dad Wille memulai pembicaraan
“kedatangan Bapak/Ibu kemari saya terima, tapi untuk lamaran biar anak saya yang menjawab.
Bu panggilkan putri kita”
“Baik pa”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
zha syalfa
aku dataaang... penasaran sama sinopsis karena menyuguhkan sepenggal kisah dari keraton solo
🤭
2022-04-15
4
@§ïýąh~~
auto melongo baca namanya
2022-04-11
2
Lili Karina
eeetdah..panjang bner nama ny pak 😁
2022-04-05
1