BUKAN CINTA SEGITIGA
Melodi gadis cantik dan ceria yang tak punya banyak teman, semenjak dia duduk di bangku kelas dua SMU, dan berpacaran dengan kakak kelasnya yang bernama Azta, kehidupan Melody atau orang orang terdekatnya biasa memanggil dia Ody hanya berputar di sekitar kehidupan Azta setiap harinya.
Hingga kuliah pun Melody memilih di universitas yang sama dengan Azta sang kekasih.
Setiap orang yang melihat mereka pasti bilang kalau mereka itu couple goal banget, pacaran semenjak SMU sampai kini hampir lulus kuliah seperti tak pernah ada masalah sedikitpun, selalu akur dan mesra kapan pun dan di mana pun, tak heran bila seolah tak pernah ada kesempatan orang ketiga masuk di antara mereka, secara mereka bersama hampir setiap saat.
Orang tua mereka pun sudah saling mengenal satu sama lain, mereka pun sudah merestui hubungan putra putri mereka, tak jarang mereka pergi ke luar kota berdua sekedar liburan atau jalan jalan dan orang tua mereka akan mengizinkan dengan begitu mudahnya karena sudah se percaya itu pada Melody dan Azta. Meski mereka berpacaran sudah lama mereka tak pernah melewati batas dalam hal berpacaran, mereka ingin menjaga nama baik keluarga mereka, dan mereka sepakat untuk tak melakukan sekss sebelum pernikahan.
Bulan depan Melody akan di wisuda, sementara Azta yang sudah duluan lulus setahun yang lalu, kini dia sudah bekerja meneruskan usaha furniture milik ayahnya, perusahaan yang lumayan besar dan cukup ternama di Bandung.
Mengingat hubungan mereka yang sudah berjalan kurang lebih enam tahun lamanya, orang tua mereka menyarankan untuk mereka menikah saja, toh, Azta pun sudah mapan dengan usahanya sekarang yang berkembang pesat, di tambah lagi Melody yang tinggal menunggu sebulan lagi wisuda, namun atas kesepakatan Melody dan Azta, mereka memutuskan untuk melaksanakan pertunangan dahulu.
Sebenarnya kalau untuk diri Azta pribadi dia sangat siap dan sangat ingin segera membina rumah tangga dengan wanita pujaan hatinya itu, apalagi usianya juga sudah cukup untuk memimpin sebuah keluarga, dan soal materi dia merasa yakin akan bisa memenuhi kebutuhan istrinya kelak.
Tapi bagai mana pun Azta tetap menghormati keputusan Melody yang ingin meminta waktu setahun saja untuk dia berkarir dahulu guna menerapkan ilmu yang di pelajarinya di universitas selama empat tahun dengan nilai akhir yang sangat memuaskan dan membanggakan bagi orangtuanya maupun Azta sang kekasih.
Memasak adalah hal yang sangat di cintainya selain Azta tentunya, makanya mata kuliah yang dia ambil pun jurusan tataboga, Melody mempunyai cita cita menjadi chef yang hebat dan membuka restoran miliknya sendiri.
Tapi tentu saja untuk mewujudkan mimpinya dia harus mencari pengalaman dulu dengan bekerja di rumah makan ternama atau hotel berbintang dulu, agar dia bisa bertemu chef chef senior dan hebat yang nantinya bisa menambah ilmu dalam hal dunia masak memasak, itu salah satu target yang ingin dan harus di capainya setelah lulus nanti.
Hari yang di tunggu tunggu pun tiba, setelah selesai acara wisud yang dilaksanakan dari pagi sampai siang hari yang melelahkan itu, Melody masih harus mempersiapkan diri lagi, karena malam ini akan di adakan acara pertunangan dirinya dengan Azta di salah satu Ballroom hotel mewah di Bandung.
"Waduh meuni geulis pisan (cantik sekali) mantu ibu.!" ucap Wina, ibunya Azta memeluk Melodi yang baru saja selesai di rias oleh mua ternama di Bandung, Melody memang terlihat sangat cantik malam itu dengan riasan tipis natural, dengan dres warna silver panjang dengan model bahu yang terbuka menambah kesan seksi tapi elegan, membuat siapa saja yang melihatnya akan berdecak kagum dengan aura kecantikannya yang malam itu sangat memancar.
"Ah, ibu bisa aja, ini mah MUA nya aja yang pinter dandanin Ody, kali," Ucap Melody malu malu.
Mereka berjalan menuju Ballroom hotel, tempat dimana akan di adakan upacara pertunangan secara resmi, bukan tanpa alasan acara pertunangan di adakan dengan mewah, ini karena Ayah Melody yang merupakan salah satu pejabat daerah di Bandung, dan Ayah Azta yang merupakan pengusaha ternama di kota yang sama, jadi pasti banyak keluarga, rekan kerja dan kolega bisnis yang harus mereka undang dari kalangan atas.
Acara pertunangan di gelar sangat meriah meski tak mengurangi rasa khidmat di dalamnya, acara berjalan lancar dengan di saksikan ratusan tamu undangan yang telah hadir di ruangan yang telah di dekor sedemikian rupa menjadi sangat indah dan berkesan romantis, hidangan makanan lezat dan mewah yang beraneka ragam, di tambah dengan pasangan kekasih yang kini telah resmi bertunangan itu terlihat sangat bahagia menyambut para tamu dengan senyuman yang selalu mengembang di bibir mereka.
Sungguh mereka bak pangeran dan puteri malam itu, cantik dan tampan, sangat serasi dan membuat iri siapa saja yang melihat kemesraan mereka.
"Dy, aku mau ke toilet dulu sebentar ya,!" Pamit Azta, Melody yang berada di sampingya hanya mengangguk tanda mengiyakan.
Sepeninggal Azta, Melody sibuk dengan beberapa tamu yang memberin ucapan selamat padanya malam itu.
Hampir satu jam Azta yang hanya pamit ke toilet belum juga kembali.
Melody mencoba mencari Azta di antara para tamu, tapi tak juga menemukan tunangannya itu. Akhirnya setelah putus asa mencari keberadaan Azta, Melody memutuskan untuk mengambil ponselnya di kamar hotel tempat dia tadi berhias diri, sepertinya dia harus menghubungi tunangannya itu, karena biasanya Azta tak pernah meninggalkan ponselnya kemanapun dia pergi.
Saat akan memasuki kamar hotel yang memang sengaja dia sewa untuk menyimpan baju baju dan keperluan dia di acara pertunangan itu, Melody menghentikan langkahnya di depan pintu kamar yang sedikit terbuka, ada suara wanita yang sedang menangis pilu, siapa gerangan dia, tangisannya sunguh menyayat hati siapapun yang mendengarnya, tapi beberapa kali menajamkan pandangannya, tetap saja Melody merasa tak kenal dengan sosok perempuan yang terlihat duduk sambil sesekali menyeka air mata yang mengalir di pipinya itu.
Sempat terbersit di pikirannya kalau dia sepertinya salah kamar, tapi ketika melirik lagi angka yang menempel di pintu itu, sepertinya itu benar benar kamar yang di sewanya dan di pakainya merias diri tadi.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang ? Kenapa mencintaimu sesakit ini ?" Ucap wanita itu terbata bata di sela tangisannya.
"Jawab sayang ! Apa salah ku? Bukankah kita saling mencintai ?" Terlihat tangan wanita itu seperti sedang memukul seseorang di hadapannya, tapi siapa,?
Pintu kamar hanya terbuka sedikit jadi menghalangi sosok yang ada di depan wanita itu.
Ingin rasanya Melody mendorong pintu itu sedikit lagi saja agar bisa melihat siapa saja yang ada di sana, karena wanita yang sedang menangis itu tak dia kenal, mungkin sosok yang sedang bersama wanita itu melody kenal, Sayang,,? ya,, Melody tak salah dengar, wanita itu tadi memanggil orang yang ada di hadapannya itu dengan sebutan sayang, mungkin berarti itu seorang pria, pacarnya, suaminya, atau, mungkin juga selingkuhannya, banyak kemungkinan, yang jelas salah satu orang yang berada di sana harusnya orang yang dia kenal, karena dia bisa mendapatkan akses untuk masuk ke kamar yang keluarganya sewa.
Jiwa ke kepoan Melody semakin meronta ronta, dia sungguh penasaran dengan dua orang di dalam kamar itu.
" Sayang,,,, tolong mengerti aku, mengerti keadaan ini, bukannya dari awal kamu memang sudah tau dan memahami keadaannku? Aku mencintai mu, tentu saja, aku juga menyayangimu, itu jelas kamu tau, tapi ini semua keadaan yang tak bisa aku lawan." Ucap seorang laki laki di hadapan wanita itu yang kini terlihat memeluk wanita itu erat, dia sesekali menciumi pucuk kepala wanita itu mesra, bahkan suaranya seperti menahan kesedihan karena terdengar agak terbata bata.
Tapi tunggu.... Suara itu seperti tak asing di pendengaran Melody, seperti suara,,,
Tapi Melody mencoba menepis pikirannya sendiri, ah, mungkin dia salah dengar, pikir Melody.
Tapi saat Melody sedikit medorong pintu kamar itu untuk melihat siapa sebenarnya sosok yang terhalang pintu itu, tampaklah seorang laki laki tampan berbalut jas berwarna silver gagah, sedang mencium bibir wanita yang tadi dia lihat sedang menangis tersedu dari balik celah pintu itu, Begitu khusu mereka berciuman sampai mereka tak sadar sepasang mata yang berkaca kaca melihat dan memperhatikan mereka dengan perasaan yang teriris perih, hancur tak tersisa.
Ini sungguh benar benar kejutan tak terduga bagi Melody di hari bahagianya, Melody sungguh ingin menyangkal kenyataan yang ada di hadapannya itu, tapi apa iya matanya salah mengenali sosok laki laki yang selama hampir enam tahun bersamanya, sepertinya tak mungkin kalau matanya bisa salah mengenali Azta laki laki yang sungguh sangat dia cintai sepenuh hatinya.
*Selamat datang di cerita othor yang masih amatiran ini kakak kakak semuanya,,, semoga kakak kakak suka ceritanya, dan kalau suka jangan lupa di like ya kakak,,, salam kenal dari othor,
Semoga anda semua bahagia dan sukses selalu....*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Azizah az
aku tergoda atas saran teteh JD kebut baca ny, udh mampir yaaaaaa
2022-09-09
1
Alitha Fransisca
Like, comment and Favorit udah nempel nih Thor..
Makasih udah mampir di karya lombaku
BERBAGI CINTA - SUAMI YANG DINGIN
Dukungan terus ya.. Makasih..
2021-11-17
1
Arsy-Khalid
mampir
2021-11-08
1