Calon Janda Muda

Calon Janda Muda

Episode 1

1. **Menantu Keluarga Wijaya**

 

Menikah dan menua bersama dengan lelaki yang sangat kita cintai adalah harapan semua wanita. Tidak terkecuali

dengan gadis cantik berusia 18 tahun yang bernama Naomi Akiara.

Bagi Naomi, rasanya masih seperti mimpi ketika matanya terbuka untuk pertama kali di pagi hari, disambut oleh kecupan lembut sang suami yang bernama Gedeon Aiden Wijaya atau biasa dipanggil dengan Deon.

Naomi jatuh cinta pada Deon ketika Deon menyelamatkan dirinya dari sang ayah angkat yang akan menjualnya pada lelaki hidung belang sewaktu masih tinggal di Jerman.

Namun siapa sangka, ternyata Deon adalah kakak kandung dari gadis yang pernah ia tolong saat sesak nafas akibat alergi keju. Hingga hubungan baik mereka pun terjalin. Bahkan orang tua Deon sangat menyayangi Naomi yang latar belakangnya sebagai anak panti asuhan.

“Apa masih sakit?” Tanya Deon dengan lembut membuat lamunan Naomi buyar.

Sebuah anggukan kecil dan diiringi dengan merona-nya wajah cantik tanpa make up itu membuat Deon semakin gemas dan ingin melakukan penyatuan lagi dengan sang istri. Tapi, Deon masih bisa menahan hasratnya setelah semalam menggempur istrinya sampai pagi. Nggak tahu di menit berikutnya, apakah Deon masih bisa menahan hasratnya?

“Kak.. lepasin dong.. aku mau mandi.” Rengek Naomi, tapi Deon masih enggan melepaskan tubuh polos istrinya itu yang hanya dibalut selimut tebal.

Radang Deon ingin menghentikan waktu sebentar saja sebelum benar-benar kembali ke dunia nyata dimana pekerjaan yang menumpuk sudah menunggunya. Dan Deon juga harus segera mengurus masalah surat-surat untuk meresmikan pernikahannya dengan Naomi di mata Negara.

Karena kemarin, Deon menikahi Naomi baru secara agama atau nikah siri. Alasannya adalah seluruh dokumen penting Naomi masih ditangan oleh orang tua angkatnya di Jerman. Dan Papa Arsa masih mengurus kasus tersebut supaya bisa menjebloskan ayah angkat Naomi ke dalam penjara.

Jangan tanya bagaimana Naomi bisa kembali ke tanah air tanpa dokumen-dokumen yang menunjukkan identitasnya, jawabannya adalah karena kekuasan. Ya, kekuasaan yang dimiliki keluarga Wijaya dan dibantu oleh keluarga Bramantya.

Selain itu, status Naomi masih sebagai siswa SMA di sekolah yang merupakan yayasan milik keluarga Bramantya.

Dan lusa adalah acara kelulusan Naomi dan Geva (adik kandung Deon) sehingga dua gadis cantik yang sudah tidak gadis lagi itu akan segera resmi menjadi mantan siswa dan akan berganti menjadi Mahasiswa sekaligus istri sah para pengusaha muda.

Dan Deon akan segera mengurus pernikahannya supaya SAH dimata hukum Negara supaya ayah angkat Naomi tidak bisa berbuat macam-macam lagi dengan Naomi. Deon akan melakukan apapun untuk melindungi Naomi. Sebab, menjebloskan lelaki itu ke dalam penjara cukup sulit. Mereka tidak memiliki bukti yang kuat dan aturan negara maju tersebut berbeda dengan negara berkembang.

"Aku mau mandi kak.." Rengek Naomi lagi.

"Udah begini aja dulu... aku takut kangen kamu kalau jauh-jauh dari kamu." Kata Deon penuh gombalan membuat Naomi terkekeh dengan wajah merona.

"Gombal! orang mau ke kamar mandi doang!" Jawabnya sambil tersenyum mengusap rahang sang suami.

Naomi tidak menyangka jika Deon bisa bersikap sangat manis padanya dan menunjukkan cinta yang teramat besar untuknya. Padahal sebelumnya Deon begitu tergila-gila dengan wanita bernama Renata yang tidak lain adalah sahabatnya semasa sekolah dulu. Sekarang, Deon sudah menjadi miliknya seutuhnya terbukti dari betapa panasnya mereka semalam yang saling memuaskan satu sama lain.

"Kenapa pipi kamu memerah lagi Nom? pasti ingat yang kita lakuin semalam suntuk hingga pagi menjelang ya?" Tanya Deon.

"Eng.. Enggak kok!" Dusta Naomi jadi salah tingkah karena tebakan Deon tidak salah.

"Bohong dosa loh!"

"Ih kak Deon! aku malu...!" Naomi memukul lengan Deon lalu menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang suami.

"Ciie malu ciie.. padahal semalam juga udah mulai agresif." Deon semakin melancarkan aksinya untuk menggoda sang istri yang semakin terlihat menggemaskan.

"Kakak.." Rengek Naomi. Deon memeluk Naomi dengan erat.

"Aku sangat suka dengan apa yang kamu lakukan semalam meskipun masih cukup kaku, kamu hanya perlu setiap hari melakukannya... kita mandi bareng yuk!" Ajak Deon.

"Kakak jangan ngomong mesum terus ih!"

"Salah siapa kamu benar-benar bisa membuatku gila!" Kata Deon.

"Katanya kamu tadi mau mandi. Yuk mandi bareng." Ajak Deon lagi.

"Nggak mau.. aku malu!"

"sama suami sendiri malu.. ih.." Ucap Deon sambil terkekeh.

"Namanya malu ya malu kak.. kan belum terbiasa."

"Makanya ayo kita biasakan ya... pokoknya mulai sekarang apa-apa kita harus biasakan berdua ya.. dan kamu gak boleh tinggalin aku, apapun yang terjadi ya.. janji?"

"Tapi lepasin dulu.."

"Nggak akan aku lepaskan!" Kata Deon tiba-tiba mengangkat tubuh Naomi dan

membawanya memasuki kamar mandi. Deon tidak menggubris teriakan sang istri.

Tidak ada kata yang bisa menggambarkan kebahagiaan Naomi pagi ini. Benar kata pepatah, bahwa akan ada pelangi setelah badai datang.

Merasa terbuang sejak bayi karena tinggal di Panti Asuhan, tidak mengenal kedua orang tuanya dan berujung dengan diangkat anak oleh pasangan suami istri tak beradab dan mengajaknya pindah ke Jerman, akhirnya Naomi merasakan hangatnya sebuah keluarga.

Kehangatan keluarga yang hanya bisa Naomi bayangkan saja...

Mama Rachel dan Papa Arsa yang merupakan orang tua Deon, sangat menyayangi Naomi layaknya putri kandungnya sendiri. Begitu juga dengan Geva, sahabat yang kini menjadi adik iparnya itu selalu ada disampingnya selama ini. Tidak lupa juga Bhumi, suami Geva juga bersikap baik padanya padahal Bhumi adalah lelaki yang sangat kaya raya dan terkenal angkuh juga arogan.

“Pengantin baru gitu banget ya wajahnya, keliatan banget habis begadang!” Seru Geva yang merasa bahagia, akhirnya kakaknya bisa move on juga dengan wanita yang bernama Renata, wanita yang selalu mengejar-ngejar Bhumi.

“Pengantin lawas, sirik aja elu!” Ucap Deon memberikan pelototan pada sang adik. Deon sudah tahu isi kepala sang adik yang pasti akan kepo pada kegiatan mereka semalam.

“Biarin!" Geva menjulurkan lidahnya pada sang kakak lalu beralih menatap Naomi, sahabatnya.

"Nom, entar ceritain sama gue gimana kak Deon diatas ranjang ya!”

Pletak!

“Auuu!” Geva mengadu kesakitan saat sang kakak melemparkan isi buah salak tepat mengenai keningnya.

“Yon! Jangan berani-berani nyakitin Geva!” Ucap Bhumi Bramantya pada kakak iparnya yang juga merupakan sahabatnya sejak kecil karena mereka seumuran dan hubungan keluarga Wijaya dan Bramantya sangatlah dekat.

“Salah siapa bini elu otaknya mesum terus.”

"Bini gue juga adek elu, elu kakaknya juga mesum terus!" Jawab Bhumi. Naomi baru tahu, lelaki yang terlihat arogan itu bisa bersikap konyol juga di depan keluarganya.

“Bee… sakit!” Kata Geva dengan nada manja pada sang suami membuat Deon, Naomi dan kedua orang tuanya memutar

bola matanya malas.

“Lebay!” Cibir Deon lagi.

“Bee,,,” Belum juga Geva kembali mengadu pada sang suami, suara mama Rachel sudah menggema.

“Kalian itu ya kerjaannya tiap pagi selalu saja berdebat hal yang gak penting!” Ucap Mama Rachel sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Penting lah ma.. kan menyangkut keharmonisan pasangan suami istri dengan membahas seberapa kuat lelaki memuaskan istrinya.” Sambung Geva.

Mama Rachel hanya menghela nafasnya sebab berdebat dengan Geva hanya akan membuang-buang waktu saja. Terbukti kan, yang lainnya memilih menikmati sarapannya ketimbang menanggapi celoteh Geva.

“Sudah-sudah.. nikmati sarapan kalian.. Naomi, jangan diam saja.. biasanya kamu gak kalah cerewet sama Geva jika menginap disini, kenapa sekarang sudah menjadi bagian keluarga Wijaya justru jadi pendiam begini?” Tanya Mama Rachel pada sang menantu yang sedari tadi terus menunduk.

“Hehe… a.. aku gak enak sama mama, karena gak bantuin mama siapkan sarapan. Aku sebagai anggota baru keluarga ini justru bangun kesiangan. Maafkan aku ya ma, belum bisa menjadi menantu yang baik buat mama.” Ucap Naomi masih menunduk. Coba tadi Deon tidak meminta hak-nya lagi saat di kamar mandi, pasti dia tidak akan merasa bersalah seperti ini.

"Gak masalah sayang... mama ngerti kok". Senyum Mama Rachel membuat hati Naomi menghangat.

“Santai Nom.. santai.. kami tahu kok kalian kenapa telat.” Lagi-lagi suara Geva bagaikan polusi udara di ruang makan keluarga Wijaya. Wajah Naomi kembali memerah.

"Naomi, kapan-kapan kita masak bareng ya.. duh bahagianya mama punya menantu perempuan. Sebab anak perempuan mama gak bisa masak sama sekali." Kata Mama Rachel yang melirik Geva.

Bibir Geva langsung menggerutu, siapa juga yang dari kecil selalu memanjakannya karena sering sakit-sakitan dan hampir beberapa kali hampir meregang nyawa akibat alergi keju.

"Kalau gak bisa memuaskan suami dengan makanan, yang penting bisa memuaskan suami di atas ranjang ma." Bukan Geva namanya jika mau saja kalah.

“Bee.. kalau makan diam.” Tegur Bhumi dengan aura dinginnya itu pada Geva membuat Papa Arsa tersenyum bahagia menatap kedua anaknya sudah memiliki pasangan masing-masing. Pasangan yang memang layak untuk kedua anaknya, Deon dan Geva karena Papa Arsa tidak pernah memandang latar belakang seorang Naomi Akiara.

“Oh ya Yon, Papa baru ingat bahwa tadi manager Mall kita yang ada di Bandung menghubungi Papa dan menyampaikan bahwa ada masalah yang cukup serius di cabang Bandung. Papa minta maaf, bukan berniat mengganggu kebahagiaan kamu sebagai pengantin baru, tapi hanya kamu yang bisa menyelesaikan masalah disana dengan cepat.” Ucap Papa Arsa membuat hati kecil Naomi bersedih. Ya meskipun sebisa mungkin Naomi harus tetap tersenyum karena itu memang tanggung jawab sang suami.

Masak baru jadi pengantin baru harus ditinggal ke luar kota sih?

“Iya pa, itu masalah udah dari kemarin, apa gak bisa ditunda sih pa?” Decak Deon kesal.

"Keadaannya akan semakin parah Yon, Papa gak mau kita mengalami kerugian yang lebih besar lagi. Kamu ajak Naomi aja. Sekalian kalian jalan-jalan berdua.” Saran Papa Arsa membuat hati Naomi tersenyum bahagia bisa jalan-jalan dengan Deon tanpa memikirkan sekolah karena gadis cantik itu tinggal menunggu hari kelulusan saja.

“Yang ada nanti aku malah gak kerja pa! Tapi bisa berhari-hari berada di kamar hotel.” Sambung Deon membuat

Naomi seketika kecewa.

"Sayang, aku harus pergi ke Bandung, aku janji akan segera kembali... kamu gak apa-apa kan aku tinggal sebentar?" Tidak ada jawaban lain yang bisa Naomi berikan selain menyetujui ucapan sang suami.

BERSAMBUNG…

Haiii… ketemu lagi.. terima kasih

atas dukungan kalian sehingga story Naomi rillis di aplikasi biru ini hehehe…

Yang udah baca MGM alias Menikahi

Gadis Menyebalkan, sedikit flashback dulu yaw…. Sabar euy..

Terpopuler

Comments

Spurwani Nci

Spurwani Nci

mampir ikutan bc

2022-11-11

0

Wanda Revano

Wanda Revano

akhirnya ada jga kisah naomi..semangat thor sehat trs..😊

2022-04-26

0

Dyah Anggraini

Dyah Anggraini

Mampir di karyaku kak judulnya .....DIJODOHKAN DENGAN GADIS SMA.......terimakasih

2022-03-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!