SELINGKUH
" Mas sudah pulang " Yuni tersenyum menghampiri suaminya.
Seperti biasa Yuni menyambut suaminya sepulang kerja dengan senyum yang menghiasi bibirnya.
Lelaki tampan yang nampak kelelahan itu mengangguk.
Yuni mengambilkan segelas air putih dan menyodorkan pada suaminya. Lelaki itu duduk menerima gelas yang disodorkan istrinya lalu meminumnya. Yuni duduk di sebelah suaminya.
" Mas mau makan sekarang " lagi-lagi lelaki itu hanya mengangguk menjawab pertanyaan Yuni.
Yuni tak lagi bertanya ia menyadari suaminya pasti capai. Dia menyiapkan makan malam lalu keduanya makan dalam diam. Hanya denting sendok yang beradu dengan piring yang terdengar di meja makan sederhana.
Selesai makan keduanya masuk kamar. Lelaki itu mengambil handuk dan keluar dari kamar dan membersihkan dirinya di kamar mandi di samping kamar mereka. Setelah itu lelaki itu masuk kamar lalu membaringkan tubuhnya di sebelah istrinya.
" Yun " panggil lelaki itu.
" Ya mas Aris " Yuni memiringkan tubuhnya menghadap suaminya.
Lelaki itu Aris suami Yuni memiringkan tubuhnya berhadapan dengan istrinya. Merengkuh pinggang Yuni dan mengecup sekilas bibir tipis istrinya.
" Mas mau keluar kota selama seminggu kau tidak apa-apa kan kalau mas tinggal " Aris mengusap lembut pipi Yuni.
" Minggu kemarin mas keluar kota selama tiga hari dan sekarang mau pergi lagi " Yuni menatap sedih suaminya.
" Sayang, aku pergi cuma seminggu nanti balik lagi mas janji " Aris menyakinkan istrinya.
Yuni percaya saja meski dia merasa sepi sendirian di rumah.
" Mas berangkat kapan " tanya Yuni.
" Besuk pagi " jawab Aris meraih pinggang istrinya.
Yuni terkejut.
" Kenapa tidak lusa saja mas berangkatnya " Yuni berharap suaminya bisa tinggal sehari lagi di rumah bersamanya.
" Mas hanya seorang bawahan yang mesti menuruti majikannya ' jawab Aris beralasan.
" Mas .. em ah " Aris membungkam bibir Yuni dengan ciuman.
" Sudahlah kita nikmati malam ini ya sayang " Aris ******* bibir tipis itu lagi.
Dan malam itu menjadi malam yang panas bagi keduanya melepas rindu. Kamar 2×3 meter itu menjadi saksi bisu kegiatan malam mereka. Sampai terdengar ******* panjang setelah pelepasan bersama. Aris mengecup kening Yuni dan merebahkan tubuhnya di samping istrinya yang nampak kelelahan akibat ulahnya. Aris menarik selimut untuk menutupi tubuh polos istrinya. Lalu dia pun menarik selimut yang sama dan mulai memejamkan matanya.
Pagi harinya Yuni membantu suaminya berkemas. Memasukkan beberapa potong baju ke dalam tas ransel. Selesai sarapan Yuni mengantar suaminya hingga ke depan pintu rumah kontrakannya. Seperti biasa Aris memberi kecupan singkat di kening istrinya. Yuni melepas kepergian suaminya dengan senyuman.
Tak ada prasangka buruk pada suaminya. Yuni percaya suaminya benar-benar pergi keluar kota untuk bekerja.
Setelah bayangan suaminya hilang di belokan jalan Yuni mencuci piring bekas dia dan suaminya makan tadi, kemudian membersihkan rumah kontrakannya. terakhir mencuci baju kotor. Selesai sudah pekerjaannya pagi ini rumah sudah rapi, baju sudah dicuci dan dijemur tinggal istirahat sebentar sebelum dia berangkat bekerja.
Itulah kegiatannya setiap harinya setelah statusnya berganti istri dan menikah dengan Aris. Yuni rela tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan menjalani hidup berumah tangga bersama Aris. Selepas SMA Aris melanjutkan kuliahnya setahun kemudian Yuni memperoleh ijasah SMA nya. Dan Aris mengajak Yuni menikah. Kedua belah pihak orang tua pun menyetujui. Akhirnya keduanya pun menikah.
Setelah menikah keduanya menolak untuk tinggal di rumah orang tua Aris atau pun di rumah orang tua Yuni. Mereka memilih tinggal di rumah kontrakan sederhana. Alasannya sederhana mereka ingin mandiri.
Keduanya menjalani hidup berumahtangga dengan penuh cinta. Pagi hari Aris bekerja sorenya kuliah sementara Yuni membantu mencukupi kebutuhan rumahtangganya dengan bekerja di sebuah kafe yang bisa pulang di sore hari. Dengan bantuan seorang teman Yuni bisa bekerja di kafe itu dan sore harinya bisa pulang ke rumah.
Setelah seharian bekerja selanjutnya Yuni melanjutkan kegiatannya di rumah. Menyiapkan keperluan suaminya bila sudah pulang dari kuliah. Semua dijalani dengan keikhlasan satu hal yang membuat Yuni yakin dan percaya bahwa semua dilandasi karena mereka saling mencintai. Tak ada keluhan yang keluar dari bibir suaminya. Setiap harinya diliputi dengan cinta. Dan Yuni yakin bahwa Aris suaminya mencintai dirinya. Begitupun Yuni dia mencintai suaminya.
Ya semua karena cinta. Cinta membuat sebagian orang menjadi bodoh dan melakukan hal-hal bodoh lainnya. Cinta juga membuat sebagian orang menjadi gila dan melakukan kegilaan lainnya.
Demikian juga Yuni karena cintanya pada Aris suaminya dia rela menikah muda. Dan memilih bekerja untuk membantu biaya kuliah Aris dan mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari. Sampai akhirnya Aris lulus kuliah dan mulai bekerja.
Sudah empat tahun kehidupan rumah tangga Aris dan Yuni. Keduanya sangat menikmati peran masing-masing dan saling memberi kehangatan satu sama lain. Mereka sangat bahagia menjalani kehidupan rumahtangga mereka.
Meskipun sudah empat tahun lamanya belum dikaruniai seorang anak tapi keduanya tidak mempermasalahkannya. Keduanya menyerahkan itu semua kepada sang Pencipta. Mungkin keduanya berpikir belum diberi kepercayaan untuk mendapat momongan. Keduanya tetap sabar dan tetap berusaha.
Benarkah demikian ? Yah Yuni beranggapan seperti itu. Lalu bagaimana dengan Aris. Selama ini suaminya tidak mengeluh atau pun berbuat kasar pada Yuni. Semua dilakukan dengan kelembutan. Aris memang suami impian di mata Yuni.
Yuni terbangun dari istirahat nya lalu melihat jam di dinding triplek rumah kontrakannya.
" Ya Gusti sudah siang aku bisa terlambat kerja " Yuni bangkit tergesa menuju kamar mandi.
Kenapa aku bisa ketiduran begini, gumam Yuni. Lalu Yuni mandi sekedarnya dan secepatnya berpakaian mengambil tas selempang nya dan bergegas mengunci pintu kontrakannya. Berjalan tergesa menuju jalan raya sambil memesan ojol dan menunggu sebentar di tepi jalan raya.
Tak terasa sudah seminggu lamanya Aris pergi ke luar kota. Hari ini tepat seminggu suaminya berjanji akan pulang. Yuni ijin untuk pulang setelah jam makan siang. Dia berencana untuk memasak spesial untuk menyambut kedatangan suaminya. Kebetulan kemarin Yuni habis gajian jadi dia ingin membeli kebutuhan lainnya dan membeli bahan makanan yang hendak dimasak buat makan malam bersama suaminya.
Sedikit menguras kantong nya tapi tidak apa-apa karena Yuni ingin memberi kejutan pada suaminya. Selesai berbelanja Yuni pulang ke rumah dan menata bahan-bahan makanan dan minuman di kulkas. Setelah itu Yuni ke dapur untuk mengolah bahan makanan menjadi makanan favorit kesukaan Aris. Lalu menata makanan itu di meja makan sederhana miliknya.
Uh capai nya gumam Yuni pelan sambil tersenyum bahagia. Setelah istirahat sebentar Yuni membersihkan diri di kamar mandi. Selesai dengan acara mandinya Yuni memakai baju rumahan dan sedikit berdandan.
Biasanya sepulang dari luar kota suaminya sampai rumah jam tujuh malam. Dengan setia Yuni menunggu suaminya pulang. Waktu terus berputar sudah satu jam lamanya menunggu suaminya belum datang juga. Yuni masih berpikiran positif mungkin macet di jalan, batinnya. Masih tetap tersenyum melihat masakan di atas meja sambil membayangkan wajah lelah suaminya tapi tetap memancarkan cinta untuknya.
Satu jam berlalu.
Dua jam berikutnya.
Tiga jam telah lewat.
Yuni menguap menahan kantuknya. Dia masih percaya suaminya akan menepati janjinya. Akhirnya dia tertidur di meja makan cukup lama dia tidur karena lelah dan mengantuk.
Yuni terbangun di tengah malam dia melihat jam dinding menunjuk angka satu. Dia mengucek matanya dan melihat sekeliling masih sepi. Mungkin pekerjaan suaminya sangat banyak jadi Yuni masih berpikiran positif tentang suaminya.
Lalu dia melihat ponselnya tak ada pesan masuk atau panggilan dari nomor suaminya. Kecewa jelas pasti nya ternyata suaminya ingkar janji. Yuni menyingkirkan makanan itu dan memasukkan ke dalam kulkas. Dia pun tak selera makan meskipun perutnya melilit minta diisi. Yuni masuk ke kamar berniat tidur tapi dia tidak bisa tidur memikirkan suaminya. Saking lelah memikirkan suaminya dia baru tertidur hampir subuh.
Hari ini Yuni kelihatan lesu tak ada semangat di dalam dirinya. Tapi dia harus tetap semangat untuk bekerja. Seminggu telah lewat sejak Aris berjanji untuk pulang ke rumah. Tapi suami yang diharapkan kedatangannya tak jua muncul di depan rumah.
**********
Semoga suka dengan ceritaku ini ya.
Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Endang Oke
dasar bodoh, ya telp dong megang hp juga.
nanti minta ganti rugi, ambil ijasahnya
suruh tebus sesuai yang kamu keluarkan.
2024-03-27
0
Hanipah Fitri
baru baca sdh mendidih nih
2023-06-02
1
Tiana Yusni
lanjut
2023-05-07
0