SELINGKUH

SELINGKUH

Bab 1 Pergi

" Mas sudah pulang " Yuni tersenyum menghampiri suaminya.

Seperti biasa Yuni menyambut suaminya sepulang kerja dengan senyum yang menghiasi bibirnya.

Lelaki tampan yang nampak kelelahan itu mengangguk.

Yuni mengambilkan segelas air putih dan menyodorkan pada suaminya. Lelaki itu duduk menerima gelas yang disodorkan istrinya lalu meminumnya. Yuni duduk di sebelah suaminya.

" Mas mau makan sekarang " lagi-lagi lelaki itu hanya mengangguk menjawab pertanyaan Yuni.

Yuni tak lagi bertanya ia menyadari suaminya pasti capai. Dia menyiapkan makan malam lalu keduanya makan dalam diam. Hanya denting sendok yang beradu dengan piring yang terdengar di meja makan sederhana.

Selesai makan keduanya masuk kamar. Lelaki itu mengambil handuk dan keluar dari kamar dan membersihkan dirinya di kamar mandi di samping kamar mereka. Setelah itu lelaki itu masuk kamar lalu membaringkan tubuhnya di sebelah istrinya.

" Yun " panggil lelaki itu.

" Ya mas Aris " Yuni memiringkan tubuhnya menghadap suaminya.

Lelaki itu Aris suami Yuni memiringkan tubuhnya berhadapan dengan istrinya. Merengkuh pinggang Yuni dan mengecup sekilas bibir tipis istrinya.

" Mas mau keluar kota selama seminggu kau tidak apa-apa kan kalau mas tinggal " Aris mengusap lembut pipi Yuni.

" Minggu kemarin mas keluar kota selama tiga hari dan sekarang mau pergi lagi " Yuni menatap sedih suaminya.

" Sayang, aku pergi cuma seminggu nanti balik lagi mas janji " Aris menyakinkan istrinya.

Yuni percaya saja meski dia merasa sepi sendirian di rumah.

" Mas berangkat kapan " tanya Yuni.

" Besuk pagi " jawab Aris meraih pinggang istrinya.

Yuni terkejut.

" Kenapa tidak lusa saja mas berangkatnya " Yuni berharap suaminya bisa tinggal sehari lagi di rumah bersamanya.

" Mas hanya seorang bawahan yang mesti menuruti majikannya ' jawab Aris beralasan.

" Mas .. em ah " Aris membungkam bibir Yuni dengan ciuman.

" Sudahlah kita nikmati malam ini ya sayang " Aris ******* bibir tipis itu lagi.

Dan malam itu menjadi malam yang panas bagi keduanya melepas rindu. Kamar 2×3 meter itu menjadi saksi bisu kegiatan malam mereka. Sampai terdengar ******* panjang setelah pelepasan bersama. Aris mengecup kening Yuni dan merebahkan tubuhnya di samping istrinya yang nampak kelelahan akibat ulahnya. Aris menarik selimut untuk menutupi tubuh polos istrinya. Lalu dia pun menarik selimut yang sama dan mulai memejamkan matanya.

Pagi harinya Yuni membantu suaminya berkemas. Memasukkan beberapa potong baju ke dalam tas ransel. Selesai sarapan Yuni mengantar suaminya hingga ke depan pintu rumah kontrakannya. Seperti biasa Aris memberi kecupan singkat di kening istrinya. Yuni melepas kepergian suaminya dengan senyuman.

Tak ada prasangka buruk pada suaminya. Yuni percaya suaminya benar-benar pergi keluar kota untuk bekerja.

Setelah bayangan suaminya hilang di belokan jalan Yuni mencuci piring bekas dia dan suaminya makan tadi, kemudian membersihkan rumah kontrakannya. terakhir mencuci baju kotor. Selesai sudah pekerjaannya pagi ini rumah sudah rapi, baju sudah dicuci dan dijemur tinggal istirahat sebentar sebelum dia berangkat bekerja.

Itulah kegiatannya setiap harinya setelah statusnya berganti istri dan menikah dengan Aris. Yuni rela tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan menjalani hidup berumah tangga bersama Aris. Selepas SMA Aris melanjutkan kuliahnya setahun kemudian Yuni memperoleh ijasah SMA nya. Dan Aris mengajak Yuni menikah. Kedua belah pihak orang tua pun menyetujui. Akhirnya keduanya pun menikah.

Setelah menikah keduanya menolak untuk tinggal di rumah orang tua Aris atau pun di rumah orang tua Yuni. Mereka memilih tinggal di rumah kontrakan sederhana. Alasannya sederhana mereka ingin mandiri.

Keduanya menjalani hidup berumahtangga dengan penuh cinta. Pagi hari Aris bekerja sorenya kuliah sementara Yuni membantu mencukupi kebutuhan rumahtangganya dengan bekerja di sebuah kafe yang bisa pulang di sore hari. Dengan bantuan seorang teman Yuni bisa bekerja di kafe itu dan sore harinya bisa pulang ke rumah.

Setelah seharian bekerja selanjutnya Yuni melanjutkan kegiatannya di rumah. Menyiapkan keperluan suaminya bila sudah pulang dari kuliah. Semua dijalani dengan keikhlasan satu hal yang membuat Yuni yakin dan percaya bahwa semua dilandasi karena mereka saling mencintai. Tak ada keluhan yang keluar dari bibir suaminya. Setiap harinya diliputi dengan cinta. Dan Yuni yakin bahwa Aris suaminya mencintai dirinya. Begitupun Yuni dia mencintai suaminya.

Ya semua karena cinta. Cinta membuat sebagian orang menjadi bodoh dan melakukan hal-hal bodoh lainnya. Cinta juga membuat sebagian orang menjadi gila dan melakukan kegilaan lainnya.

Demikian juga Yuni karena cintanya pada Aris suaminya dia rela menikah muda. Dan memilih bekerja untuk membantu biaya kuliah Aris dan mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari. Sampai akhirnya Aris lulus kuliah dan mulai bekerja.

Sudah empat tahun kehidupan rumah tangga Aris dan Yuni. Keduanya sangat menikmati peran masing-masing dan saling memberi kehangatan satu sama lain. Mereka sangat bahagia menjalani kehidupan rumahtangga mereka.

Meskipun sudah empat tahun lamanya belum dikaruniai seorang anak tapi keduanya tidak mempermasalahkannya. Keduanya menyerahkan itu semua kepada sang Pencipta. Mungkin keduanya berpikir belum diberi kepercayaan untuk mendapat momongan. Keduanya tetap sabar dan tetap berusaha.

Benarkah demikian ? Yah Yuni beranggapan seperti itu. Lalu bagaimana dengan Aris. Selama ini suaminya tidak mengeluh atau pun berbuat kasar pada Yuni. Semua dilakukan dengan kelembutan. Aris memang suami impian di mata Yuni.

Yuni terbangun dari istirahat nya lalu melihat jam di dinding triplek rumah kontrakannya.

" Ya Gusti sudah siang aku bisa terlambat kerja " Yuni bangkit tergesa menuju kamar mandi.

Kenapa aku bisa ketiduran begini, gumam Yuni. Lalu Yuni mandi sekedarnya dan secepatnya berpakaian mengambil tas selempang nya dan bergegas mengunci pintu kontrakannya. Berjalan tergesa menuju jalan raya sambil memesan ojol dan menunggu sebentar di tepi jalan raya.

Tak terasa sudah seminggu lamanya Aris pergi ke luar kota. Hari ini tepat seminggu suaminya berjanji akan pulang. Yuni ijin untuk pulang setelah jam makan siang. Dia berencana untuk memasak spesial untuk menyambut kedatangan suaminya. Kebetulan kemarin Yuni habis gajian jadi dia ingin membeli kebutuhan lainnya dan membeli bahan makanan yang hendak dimasak buat makan malam bersama suaminya.

Sedikit menguras kantong nya tapi tidak apa-apa karena Yuni ingin memberi kejutan pada suaminya. Selesai berbelanja Yuni pulang ke rumah dan menata bahan-bahan makanan dan minuman di kulkas. Setelah itu Yuni ke dapur untuk mengolah bahan makanan menjadi makanan favorit kesukaan Aris. Lalu menata makanan itu di meja makan sederhana miliknya.

Uh capai nya gumam Yuni pelan sambil tersenyum bahagia. Setelah istirahat sebentar Yuni membersihkan diri di kamar mandi. Selesai dengan acara mandinya Yuni memakai baju rumahan dan sedikit berdandan.

Biasanya sepulang dari luar kota suaminya sampai rumah jam tujuh malam. Dengan setia Yuni menunggu suaminya pulang. Waktu terus berputar sudah satu jam lamanya menunggu suaminya belum datang juga. Yuni masih berpikiran positif mungkin macet di jalan, batinnya. Masih tetap tersenyum melihat masakan di atas meja sambil membayangkan wajah lelah suaminya tapi tetap memancarkan cinta untuknya.

Satu jam berlalu.

Dua jam berikutnya.

Tiga jam telah lewat.

Yuni menguap menahan kantuknya. Dia masih percaya suaminya akan menepati janjinya. Akhirnya dia tertidur di meja makan cukup lama dia tidur karena lelah dan mengantuk.

Yuni terbangun di tengah malam dia melihat jam dinding menunjuk angka satu. Dia mengucek matanya dan melihat sekeliling masih sepi. Mungkin pekerjaan suaminya sangat banyak jadi Yuni masih berpikiran positif tentang suaminya.

Lalu dia melihat ponselnya tak ada pesan masuk atau panggilan dari nomor suaminya. Kecewa jelas pasti nya ternyata suaminya ingkar janji. Yuni menyingkirkan makanan itu dan memasukkan ke dalam kulkas. Dia pun tak selera makan meskipun perutnya melilit minta diisi. Yuni masuk ke kamar berniat tidur tapi dia tidak bisa tidur memikirkan suaminya. Saking lelah memikirkan suaminya dia baru tertidur hampir subuh.

Hari ini Yuni kelihatan lesu tak ada semangat di dalam dirinya. Tapi dia harus tetap semangat untuk bekerja. Seminggu telah lewat sejak Aris berjanji untuk pulang ke rumah. Tapi suami yang diharapkan kedatangannya tak jua muncul di depan rumah.

**********

Semoga suka dengan ceritaku ini ya.

Terimakasih.

Terpopuler

Comments

Endang Oke

Endang Oke

dasar bodoh, ya telp dong megang hp juga.
nanti minta ganti rugi, ambil ijasahnya
suruh tebus sesuai yang kamu keluarkan.

2024-03-27

0

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

baru baca sdh mendidih nih

2023-06-02

1

Tiana Yusni

Tiana Yusni

lanjut

2023-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pergi
2 Bab 2 Kenyataan
3 Bab 3 Bertemu Dewa
4 Bab 4 Di Kontrakan Yuni
5 Bab 5 Penjelasan
6 Bab 6 Bimbang
7 Bab 7 Pergi Ke Rumah Sakit
8 Bab 8 Menangis
9 Bab 9 Pantai
10 Bab 10 Makan Malam
11 Bab 11 Mantan Sahabat
12 Bab 12 Aku Mencintaimu
13 Bab 13 Masih Sayang
14 Bab 14 Pulang Ke Kontrakan Yuni
15 Bab 15 Menginap Di Kontrakan Yuni
16 Bab 16 Masih Di Kontrakan Yuni
17 Bab 17 Kembali Terluka
18 Bab 18 Bertemu Dewa Lagi
19 Bab 19 Nasihat Rifky
20 Bab 20 Pergi Bersama Kak Dewa
21 Bab 21 Membatalkan Kesepakatan
22 Bab 22 Dewa Sakit
23 Bab 23 Aris Marah
24 Bab 24 Obrolan Antar Teman
25 Bab 25 Membujuk
26 Bab 26 Ke Rumah Sakit
27 Bab 27 Pulang Ke Rumah
28 Bab 28 Bertemu Untuk Yang Terakhir Kali
29 Bab 29 Yang Datang Membawa Luka
30 Bab 30 Pagi Sayang
31 Bab 31 Hari Kedua Di Kontrakan Yuni
32 Bab 32 Sebuah Fakta
33 Bab 33 Pulang Ke Kota
34 Bab 34 Menemui Pita
35 Bab 35 Rumah Baru
36 Bab 36 Lelaki Misterius
37 Bab 37 Tamu Tak Diundang
38 Bab 38 Yuni Pergi
39 Bab 39 Kegelisahan Aris
40 Bab 40 Kamu Ke Mana
41 Bab 41 Lima Bulan Berlalu
42 Bab 42 Penjebakan
43 Bab 43 Hukuman
44 Bab 44 Kehidupan Baru
45 Bab 45 Menuju Malam Pertama
46 Bab 46 Bukan Malam Pertama
47 Bab 47 Hari Pertama Di Rumah Yuni
48 Bab 48 Sehari Menjadi Suami
49 Bab 49 Lukman Sanjaya
50 Bab 50 Menjadi Suami Siaga
51 Bab 51 Melahirkan
52 Bab 52 Pertemuan Adik Kakak
53 Bab 53 Bertemu Gio
54 Bab 54 Obrolan Di Kantin Rumah Sakit
55 Bab 55 Menjenguk Yuni Di Rumah Sakit
56 Bab 56 Pulang Ke Rumah Baru
57 Bab 57 Kedatangan Ayah Yuni
58 Bab 58 Berterus Terang
59 Bab 59 Namanya Daviandra
60 Bab 60 Pergi Ke Rumah Besar
61 Bab 61 Pembicaraan Empat Mata
62 Bab 62 Pergi Ke Luar Kota
63 Bab 63 Pencarian Belum Berakhir
64 Bab 64 Rindu
65 Bab 65 Melihatmu Dari Jauh
66 Bab 66 Bertemu Mantan Calon Kakak Ipar
67 Bab 67 Sehari Bersama Sheena
68 Bab 68 Dewa Pulang
69 Bab 69 Membuka Tabir
70 Bab 70 Selembar Kertas
71 Bab 71 Dilema
72 Bab 72 Dewa Menemui Raga
73 Bab 73 Aku Ingin Sendiri
74 Bab 74 Penyesalan
75 Bab 75 Hadiah Untuk Istri Tercinta
76 Bab 76 Kembali Ke Rumah
77 Bab 77 Kegiatan Panas Di Pagi Hari
78 Bab 78 Undangan Dari Tuan Lukman Sanjaya
79 Bab 79 Salah Sasaran
80 Bab 80 Yuni Khawatir
81 Bab 81 Rifky Galau
82 Bab 82 Menengok Raga
83 Bab 83 Pagi Yang Gagal
84 Bab 84 Rencana Menemui Pita
85 Bab 85 Pertemuan Tak Terduga
86 Bab 86 Sebuah Kesempatan
87 Bab 87 Istriku Yang Polos
88 Bab 88 Nekad
89 Bab 89 Menemui Papa
90 Bab 90 Pertemuan Pertama
91 Bab 91 Memutuskan Hubungan
92 Bab 92 Kenangan Masa Lalu
93 Bab 93 Dering Telepon Di Malam Hari
94 Bab 94 Kesibukan Dewa
95 Bab 95 Pergi Ke Luar Kota
96 Bab 96 Bertemu Tere
97 Bab 97 Aku Sudah Menikah
98 Bab 98 Dendam Lama
99 Bab 99 Mengajak Shee
100 Bab 100 Kecurigaan Dewa
101 Bab 101 Bertemu Kak Raga
102 Bah 102 Tak Sengaja Bertemu
103 Bab 103 Yuni Kabur
104 Bab 104 Kecewa
105 Bab 105 Galau
106 Bab 106 Kejutan Untuk Raga
107 Bab 107 Menjenguk Tere
108 Bab 108 Yuni Diculik ?
109 Bab 109 Rencana Aris
110 Bab 110 Penyelamatan
111 Bab 111 Menyebalkan
112 Bab 112 Rindu
113 Bab 113 Sisi Lain Dewa
114 Bab 114 Memperbaiki Hubungan
115 Bab 115 Melepas Rindu
116 Bab 116 Aku Tidak Mau Kita Pisah
117 Bab 117 Maaf Sayang
118 Bab 118 Pernikahan Rifky
119 Bab 119 Pergi Ke Luar Kota?
120 Bab 120 Kabar Gio
121 Bab 121 Menginap Di Rumah Rizal
122 Bab 122 Kabar Bahagia
123 Bab 123 Persiapan
124 Bab 124 Persiapan 2
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Bab 1 Pergi
2
Bab 2 Kenyataan
3
Bab 3 Bertemu Dewa
4
Bab 4 Di Kontrakan Yuni
5
Bab 5 Penjelasan
6
Bab 6 Bimbang
7
Bab 7 Pergi Ke Rumah Sakit
8
Bab 8 Menangis
9
Bab 9 Pantai
10
Bab 10 Makan Malam
11
Bab 11 Mantan Sahabat
12
Bab 12 Aku Mencintaimu
13
Bab 13 Masih Sayang
14
Bab 14 Pulang Ke Kontrakan Yuni
15
Bab 15 Menginap Di Kontrakan Yuni
16
Bab 16 Masih Di Kontrakan Yuni
17
Bab 17 Kembali Terluka
18
Bab 18 Bertemu Dewa Lagi
19
Bab 19 Nasihat Rifky
20
Bab 20 Pergi Bersama Kak Dewa
21
Bab 21 Membatalkan Kesepakatan
22
Bab 22 Dewa Sakit
23
Bab 23 Aris Marah
24
Bab 24 Obrolan Antar Teman
25
Bab 25 Membujuk
26
Bab 26 Ke Rumah Sakit
27
Bab 27 Pulang Ke Rumah
28
Bab 28 Bertemu Untuk Yang Terakhir Kali
29
Bab 29 Yang Datang Membawa Luka
30
Bab 30 Pagi Sayang
31
Bab 31 Hari Kedua Di Kontrakan Yuni
32
Bab 32 Sebuah Fakta
33
Bab 33 Pulang Ke Kota
34
Bab 34 Menemui Pita
35
Bab 35 Rumah Baru
36
Bab 36 Lelaki Misterius
37
Bab 37 Tamu Tak Diundang
38
Bab 38 Yuni Pergi
39
Bab 39 Kegelisahan Aris
40
Bab 40 Kamu Ke Mana
41
Bab 41 Lima Bulan Berlalu
42
Bab 42 Penjebakan
43
Bab 43 Hukuman
44
Bab 44 Kehidupan Baru
45
Bab 45 Menuju Malam Pertama
46
Bab 46 Bukan Malam Pertama
47
Bab 47 Hari Pertama Di Rumah Yuni
48
Bab 48 Sehari Menjadi Suami
49
Bab 49 Lukman Sanjaya
50
Bab 50 Menjadi Suami Siaga
51
Bab 51 Melahirkan
52
Bab 52 Pertemuan Adik Kakak
53
Bab 53 Bertemu Gio
54
Bab 54 Obrolan Di Kantin Rumah Sakit
55
Bab 55 Menjenguk Yuni Di Rumah Sakit
56
Bab 56 Pulang Ke Rumah Baru
57
Bab 57 Kedatangan Ayah Yuni
58
Bab 58 Berterus Terang
59
Bab 59 Namanya Daviandra
60
Bab 60 Pergi Ke Rumah Besar
61
Bab 61 Pembicaraan Empat Mata
62
Bab 62 Pergi Ke Luar Kota
63
Bab 63 Pencarian Belum Berakhir
64
Bab 64 Rindu
65
Bab 65 Melihatmu Dari Jauh
66
Bab 66 Bertemu Mantan Calon Kakak Ipar
67
Bab 67 Sehari Bersama Sheena
68
Bab 68 Dewa Pulang
69
Bab 69 Membuka Tabir
70
Bab 70 Selembar Kertas
71
Bab 71 Dilema
72
Bab 72 Dewa Menemui Raga
73
Bab 73 Aku Ingin Sendiri
74
Bab 74 Penyesalan
75
Bab 75 Hadiah Untuk Istri Tercinta
76
Bab 76 Kembali Ke Rumah
77
Bab 77 Kegiatan Panas Di Pagi Hari
78
Bab 78 Undangan Dari Tuan Lukman Sanjaya
79
Bab 79 Salah Sasaran
80
Bab 80 Yuni Khawatir
81
Bab 81 Rifky Galau
82
Bab 82 Menengok Raga
83
Bab 83 Pagi Yang Gagal
84
Bab 84 Rencana Menemui Pita
85
Bab 85 Pertemuan Tak Terduga
86
Bab 86 Sebuah Kesempatan
87
Bab 87 Istriku Yang Polos
88
Bab 88 Nekad
89
Bab 89 Menemui Papa
90
Bab 90 Pertemuan Pertama
91
Bab 91 Memutuskan Hubungan
92
Bab 92 Kenangan Masa Lalu
93
Bab 93 Dering Telepon Di Malam Hari
94
Bab 94 Kesibukan Dewa
95
Bab 95 Pergi Ke Luar Kota
96
Bab 96 Bertemu Tere
97
Bab 97 Aku Sudah Menikah
98
Bab 98 Dendam Lama
99
Bab 99 Mengajak Shee
100
Bab 100 Kecurigaan Dewa
101
Bab 101 Bertemu Kak Raga
102
Bah 102 Tak Sengaja Bertemu
103
Bab 103 Yuni Kabur
104
Bab 104 Kecewa
105
Bab 105 Galau
106
Bab 106 Kejutan Untuk Raga
107
Bab 107 Menjenguk Tere
108
Bab 108 Yuni Diculik ?
109
Bab 109 Rencana Aris
110
Bab 110 Penyelamatan
111
Bab 111 Menyebalkan
112
Bab 112 Rindu
113
Bab 113 Sisi Lain Dewa
114
Bab 114 Memperbaiki Hubungan
115
Bab 115 Melepas Rindu
116
Bab 116 Aku Tidak Mau Kita Pisah
117
Bab 117 Maaf Sayang
118
Bab 118 Pernikahan Rifky
119
Bab 119 Pergi Ke Luar Kota?
120
Bab 120 Kabar Gio
121
Bab 121 Menginap Di Rumah Rizal
122
Bab 122 Kabar Bahagia
123
Bab 123 Persiapan
124
Bab 124 Persiapan 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!