Bab 2 Kenyataan

Tiga minggu telah berlalu sejak kepergian suaminya yang katanya keluar kota. Selama itu pula Yuni bertanya-tanya dalam hatinya apakah Aris suaminya sangat sibuk dan tak pernah sekalipun memberi kabar ataupun pesan padanya. Kegundahan melanda diri Yuni tetapi ia berusaha tetap tenang dan tetap berpikir positif pada suaminya.

Hari ini kebetulan Yuni minta cuti satu hari karena badannya terlihat lelah. Setelah beberapa jam tiduran di kasur dan tidak melakukan apa-apa membuat Yuni merasa bosan. Lalu ia berpikir hendak pergi jalan-jalan ke mall saja sekalian berbelanja kebutuhan rumah yang sudah menipis.

Yuni mengganti bajunya dengan atasan kaos putih celana panjang jeans lalu meraih tas selempang. Setelah mengunci pintu kontrakannya Yuni berjalan pelan menuju jalan raya. Untuk mengirit ongkos Yuni naik bus setelah menunggu beberapa saat lamanya bus pun datang. Kemudian Yuni naik dan duduk sambil menikmati pemandangan di luar lewat kaca jendela. Tak terasa bus telah sampai dan berhenti di depan mall Yuni lalu turun.

Suasana pagi menjelang siang yang panas itu berganti sejuk setelah masuk ke mall. Yuni hanya berkeliling saja selama satu jam membuat ia haus dan lelah. Lalu Yuni membeli minuman sekalian berbelanja. Saat Yuni hendak mengambil minuman ia melihat sosok yang sangat dikenalnya. Dialah Aris suaminya hendak keluar dari mall dengan membawa paper bag di tangan kirinya.

Yuni segera menyusul Aris keluar mengikuti suaminya yang ternyata menuju ke parkiran. Setengah berlari Yuni mencari keberadaan suaminya tapi ternyata Aris sudah masuk ke mobil dan keluar dari mall. Yuni menyetop taksi yang baru saja menurunkan penumpang dan meminta supir taksi mengikuti mobil warna biru yang dikendarai suaminya.

Mobil Aris melaju melewati rumah kontrakan yang ditinggali Yuni. Membuat Yuni heran dan bingung kenapa mobil Aris malah lurus saja. Yuni bertambah heran ketika mobil biru itu masuk ke kawasan perumahan dan berhenti di sebuah rumah mewah. Rumah itu besar sekali lebih besar dari rumah kontrakan yang saat ini ia tinggali.

Yuni meminta supir taksi untuk berhenti lalu membayar ongkos taksi. Yuni keluar dari taksi dan berjalan pelan mendekati rumah mewah itu. Di sana ada seorang penjaga di pos dan ada mobil biru milik suaminya terparkir di depan rumah. Ada tanaman yang menghiasi halaman depan rumah mewah itu.

Seorang perempuan cantik rambut tergerai indah dengan baju rumahan keluar dari rumah itu. Perempuan itu menyambut Aris dan Aris merangkul pinggang perempuan cantik itu dan mencium keningnya.

" Mas membeli pesanan ku " tanya perempuan cantik itu.

" Ini " Aris mengangkat tangan kirinya sambil memberikan paper bag.

" Terimakasih mas " perempuan itu mencium pipi Aris.

Aris dan perempuan itu masuk ke dalam rumah.

Yuni yang melihat itu menutup mulut dengan tangannya. Yuni kaget bercampur sakit hatinya melihat pemandangan yang menyakiti mata dan hatinya. Yuni berusaha menenangkan dirinya dan mencoba masuk ke rumah itu. Yuni sedikit berdebat dengan penjaga di rumah itu karena tak diijinkan masuk. Keributan itu sampai terdengar ke dalam rumah membuat seseorang keluar dan melihat sumber keributan.

" Ada apa ribut-ribut di luar " seru Aris mendekati Abdul penjaga rumah nya.

" Maaf pak, wanita ini memaksa masuk " jawab penjaga itu sambil menunduk hormat.

Aris menoleh ke wanita yang ditunjuk oleh Abdul betapa terkejutnya Aris saat melihat Yuni sudah berdiri dihadapannya.

" Mas Aris ... " bibir Yuni bergetar menyebut nama suaminya.

Tak terasa bulir bening menetes di kedua pipi Yuni.

" Yun, dengarkan aku dulu... a aku bisa jelaskan ini " Aris meraih tangan Yuni tapi Yuni mundur sambil menggelengkan kepalanya.

Yuni berbalik dan berlari secepatnya dari rumah itu. Air mata keluar begitu saja dan seperti aliran air bah yang tak bisa dicegah membanjiri wajah pucat Yuni. Seperti ribuan batu menimpa tubuhnya Yuni sangat kecewa pada suaminya. Orang yang sangat ia percaya dan cintai ternyata tega mengkhianati dirinya. Hingga Yuni tak kuat lagi untuk berlari tiba-tiba saja dunia yang ia pijak gelap. Semua menjadi gelap bersamaan tubuhnya yang melayang ringan seperti kapas. Yuni pingsan tapi sebelum tubuhnya mendarat ke tanah seseorang telah menopang tubuh Yuni dan membawa ke mobilnya. Lalu mobil itu melaju keluar dari perumahan.

" Yun ...Yuni ... " Aris berlari sambil berteriak mengejar Yuni.

Sampai di pertigaan Aris tidak menemukan Yuni. Aris mengacak rambutnya frustasi.

" Huff ! sial ... " seru Aris sambil berjalan memasuki rumahnya.

Aris memasuki rumahnya dan disambut perempuan cantik bernama Nindy.

" Ada apa sih mas " tanya Nindy menghampiri Aris.

" Tidak apa-apa " sahut Aris pelan.

Nindy menuntun Aris duduk di sofa. Keduanya duduk berdampingan. Nindy menggenggam tangan Aris.

" Tadi Yuni kan " Nindy berkata lembut pada suaminya.

Aris mengangguk.

" Mas, mungkin sudah saatnya mas bicara pada Yuni. Cepat atau lambat Yuni akan tahu hubungan kita ini. Terlebih lagi ada bayi yang ada di perut aku ini. Mas menantikan kehadirannya cukup lama kan dan ini tidak didapat dari Yuni " Nindy mengusap lembut punggung tangan Aris.

Aris tersenyum lalu merangkul pinggang Nindy. Ada kebahagiaan yang sebentar lagi ia dapatkan dari Nindy. Tapi ada sesuatu yang harus ia jelaskan pada Yuni. Aris memikirkan hal apa yang akan ia katakan pada Yuni agar Yuni mau menerima Nindy dan anak yang dikandung oleh Nindy.

" Sudahlah mas, ayo kita makan ini sudah lewat jam makan siang " kata Nindy.

" Bahkan ini sudah sore " jawab Aris mengikuti Nindy menuju meja makan.

Aris duduk sambil memperhatikan Nindy yang mengambilkan makanan untuknya. Nindy begitu cantik di mata Aris apalagi ketika ia melihat ke bawah ke perut Nindy yang sedikit menonjol Aris tersenyum tipis. Harapannya untuk memiliki anak sebentar lagi akan terwujud meski itu bukan dari Yuni. Aris menerima piring yang berisi nasi dan lauknya lalu makan sementara Nindy hanya duduk memperhatikan Aris.

" Kau tidak makan Nin " tanya Aris.

Nindy menggeleng.

" Melihatmu makan aku sudah kenyang " jawab Nindy terkekeh ringan.

" Nanti anak kita kelaparan " Aris hendak menyuapkan nasi ke Nindy.

" Em, tidak aku mau segelas susu saja " sahut manja Nindy.

" Aku akan buatkan " Aris hendak berdiri tapi dicegah Nindy.

" Habiskan makanan nya mas " Nindy memegang tangan Aris.

" Baiklah " Aris kembali duduk dan menghabiskan makanannya.

Selesai makan Aris membuatkan Nindy segelas susu yang baru saja ia beli tadi siang. Nindy minum susu hingga habis dan meletakkan di meja.

" Mas mau berangkat lagi ke kantor " tanya Nindy.

" Iya, pekerjaan hari ini banyak sekali " keluh Aris.

" Biar aku ijinkan sama papa biar mas tidak usah balik lagi ke kantor " sahut Nindy.

" Tidak bisa seperti itu, aku ini bawahan papa mu di kantor " Aris melihat jam di pergelangan tangannya.

" Aku balik ke kantor ya " Aris mencium kening Nindy lalu bergegas keluar rumah.

" Hati-hati mas " Nindy melihat Aris makin menjauh dan keluar rumah memasuki mobilnya.

Mobil Aris melaju keluar dari perumahan melesat ke jalan raya menuju perusahaan mertuanya.

**************

Okey, semoga suka dengan cerita recehan ku ini.

Up nya suka-suka....

Terimakasih.

Terpopuler

Comments

Endang Supriati

Endang Supriati

engga liat iistrinya ya,jahat,buuat nidha neraka tempatnyya.

2024-06-12

0

Qorie Izraini

Qorie Izraini

tegaaaaaa...
sungguh terlalu

2022-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pergi
2 Bab 2 Kenyataan
3 Bab 3 Bertemu Dewa
4 Bab 4 Di Kontrakan Yuni
5 Bab 5 Penjelasan
6 Bab 6 Bimbang
7 Bab 7 Pergi Ke Rumah Sakit
8 Bab 8 Menangis
9 Bab 9 Pantai
10 Bab 10 Makan Malam
11 Bab 11 Mantan Sahabat
12 Bab 12 Aku Mencintaimu
13 Bab 13 Masih Sayang
14 Bab 14 Pulang Ke Kontrakan Yuni
15 Bab 15 Menginap Di Kontrakan Yuni
16 Bab 16 Masih Di Kontrakan Yuni
17 Bab 17 Kembali Terluka
18 Bab 18 Bertemu Dewa Lagi
19 Bab 19 Nasihat Rifky
20 Bab 20 Pergi Bersama Kak Dewa
21 Bab 21 Membatalkan Kesepakatan
22 Bab 22 Dewa Sakit
23 Bab 23 Aris Marah
24 Bab 24 Obrolan Antar Teman
25 Bab 25 Membujuk
26 Bab 26 Ke Rumah Sakit
27 Bab 27 Pulang Ke Rumah
28 Bab 28 Bertemu Untuk Yang Terakhir Kali
29 Bab 29 Yang Datang Membawa Luka
30 Bab 30 Pagi Sayang
31 Bab 31 Hari Kedua Di Kontrakan Yuni
32 Bab 32 Sebuah Fakta
33 Bab 33 Pulang Ke Kota
34 Bab 34 Menemui Pita
35 Bab 35 Rumah Baru
36 Bab 36 Lelaki Misterius
37 Bab 37 Tamu Tak Diundang
38 Bab 38 Yuni Pergi
39 Bab 39 Kegelisahan Aris
40 Bab 40 Kamu Ke Mana
41 Bab 41 Lima Bulan Berlalu
42 Bab 42 Penjebakan
43 Bab 43 Hukuman
44 Bab 44 Kehidupan Baru
45 Bab 45 Menuju Malam Pertama
46 Bab 46 Bukan Malam Pertama
47 Bab 47 Hari Pertama Di Rumah Yuni
48 Bab 48 Sehari Menjadi Suami
49 Bab 49 Lukman Sanjaya
50 Bab 50 Menjadi Suami Siaga
51 Bab 51 Melahirkan
52 Bab 52 Pertemuan Adik Kakak
53 Bab 53 Bertemu Gio
54 Bab 54 Obrolan Di Kantin Rumah Sakit
55 Bab 55 Menjenguk Yuni Di Rumah Sakit
56 Bab 56 Pulang Ke Rumah Baru
57 Bab 57 Kedatangan Ayah Yuni
58 Bab 58 Berterus Terang
59 Bab 59 Namanya Daviandra
60 Bab 60 Pergi Ke Rumah Besar
61 Bab 61 Pembicaraan Empat Mata
62 Bab 62 Pergi Ke Luar Kota
63 Bab 63 Pencarian Belum Berakhir
64 Bab 64 Rindu
65 Bab 65 Melihatmu Dari Jauh
66 Bab 66 Bertemu Mantan Calon Kakak Ipar
67 Bab 67 Sehari Bersama Sheena
68 Bab 68 Dewa Pulang
69 Bab 69 Membuka Tabir
70 Bab 70 Selembar Kertas
71 Bab 71 Dilema
72 Bab 72 Dewa Menemui Raga
73 Bab 73 Aku Ingin Sendiri
74 Bab 74 Penyesalan
75 Bab 75 Hadiah Untuk Istri Tercinta
76 Bab 76 Kembali Ke Rumah
77 Bab 77 Kegiatan Panas Di Pagi Hari
78 Bab 78 Undangan Dari Tuan Lukman Sanjaya
79 Bab 79 Salah Sasaran
80 Bab 80 Yuni Khawatir
81 Bab 81 Rifky Galau
82 Bab 82 Menengok Raga
83 Bab 83 Pagi Yang Gagal
84 Bab 84 Rencana Menemui Pita
85 Bab 85 Pertemuan Tak Terduga
86 Bab 86 Sebuah Kesempatan
87 Bab 87 Istriku Yang Polos
88 Bab 88 Nekad
89 Bab 89 Menemui Papa
90 Bab 90 Pertemuan Pertama
91 Bab 91 Memutuskan Hubungan
92 Bab 92 Kenangan Masa Lalu
93 Bab 93 Dering Telepon Di Malam Hari
94 Bab 94 Kesibukan Dewa
95 Bab 95 Pergi Ke Luar Kota
96 Bab 96 Bertemu Tere
97 Bab 97 Aku Sudah Menikah
98 Bab 98 Dendam Lama
99 Bab 99 Mengajak Shee
100 Bab 100 Kecurigaan Dewa
101 Bab 101 Bertemu Kak Raga
102 Bah 102 Tak Sengaja Bertemu
103 Bab 103 Yuni Kabur
104 Bab 104 Kecewa
105 Bab 105 Galau
106 Bab 106 Kejutan Untuk Raga
107 Bab 107 Menjenguk Tere
108 Bab 108 Yuni Diculik ?
109 Bab 109 Rencana Aris
110 Bab 110 Penyelamatan
111 Bab 111 Menyebalkan
112 Bab 112 Rindu
113 Bab 113 Sisi Lain Dewa
114 Bab 114 Memperbaiki Hubungan
115 Bab 115 Melepas Rindu
116 Bab 116 Aku Tidak Mau Kita Pisah
117 Bab 117 Maaf Sayang
118 Bab 118 Pernikahan Rifky
119 Bab 119 Pergi Ke Luar Kota?
120 Bab 120 Kabar Gio
121 Bab 121 Menginap Di Rumah Rizal
122 Bab 122 Kabar Bahagia
123 Bab 123 Persiapan
124 Bab 124 Persiapan 2
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Bab 1 Pergi
2
Bab 2 Kenyataan
3
Bab 3 Bertemu Dewa
4
Bab 4 Di Kontrakan Yuni
5
Bab 5 Penjelasan
6
Bab 6 Bimbang
7
Bab 7 Pergi Ke Rumah Sakit
8
Bab 8 Menangis
9
Bab 9 Pantai
10
Bab 10 Makan Malam
11
Bab 11 Mantan Sahabat
12
Bab 12 Aku Mencintaimu
13
Bab 13 Masih Sayang
14
Bab 14 Pulang Ke Kontrakan Yuni
15
Bab 15 Menginap Di Kontrakan Yuni
16
Bab 16 Masih Di Kontrakan Yuni
17
Bab 17 Kembali Terluka
18
Bab 18 Bertemu Dewa Lagi
19
Bab 19 Nasihat Rifky
20
Bab 20 Pergi Bersama Kak Dewa
21
Bab 21 Membatalkan Kesepakatan
22
Bab 22 Dewa Sakit
23
Bab 23 Aris Marah
24
Bab 24 Obrolan Antar Teman
25
Bab 25 Membujuk
26
Bab 26 Ke Rumah Sakit
27
Bab 27 Pulang Ke Rumah
28
Bab 28 Bertemu Untuk Yang Terakhir Kali
29
Bab 29 Yang Datang Membawa Luka
30
Bab 30 Pagi Sayang
31
Bab 31 Hari Kedua Di Kontrakan Yuni
32
Bab 32 Sebuah Fakta
33
Bab 33 Pulang Ke Kota
34
Bab 34 Menemui Pita
35
Bab 35 Rumah Baru
36
Bab 36 Lelaki Misterius
37
Bab 37 Tamu Tak Diundang
38
Bab 38 Yuni Pergi
39
Bab 39 Kegelisahan Aris
40
Bab 40 Kamu Ke Mana
41
Bab 41 Lima Bulan Berlalu
42
Bab 42 Penjebakan
43
Bab 43 Hukuman
44
Bab 44 Kehidupan Baru
45
Bab 45 Menuju Malam Pertama
46
Bab 46 Bukan Malam Pertama
47
Bab 47 Hari Pertama Di Rumah Yuni
48
Bab 48 Sehari Menjadi Suami
49
Bab 49 Lukman Sanjaya
50
Bab 50 Menjadi Suami Siaga
51
Bab 51 Melahirkan
52
Bab 52 Pertemuan Adik Kakak
53
Bab 53 Bertemu Gio
54
Bab 54 Obrolan Di Kantin Rumah Sakit
55
Bab 55 Menjenguk Yuni Di Rumah Sakit
56
Bab 56 Pulang Ke Rumah Baru
57
Bab 57 Kedatangan Ayah Yuni
58
Bab 58 Berterus Terang
59
Bab 59 Namanya Daviandra
60
Bab 60 Pergi Ke Rumah Besar
61
Bab 61 Pembicaraan Empat Mata
62
Bab 62 Pergi Ke Luar Kota
63
Bab 63 Pencarian Belum Berakhir
64
Bab 64 Rindu
65
Bab 65 Melihatmu Dari Jauh
66
Bab 66 Bertemu Mantan Calon Kakak Ipar
67
Bab 67 Sehari Bersama Sheena
68
Bab 68 Dewa Pulang
69
Bab 69 Membuka Tabir
70
Bab 70 Selembar Kertas
71
Bab 71 Dilema
72
Bab 72 Dewa Menemui Raga
73
Bab 73 Aku Ingin Sendiri
74
Bab 74 Penyesalan
75
Bab 75 Hadiah Untuk Istri Tercinta
76
Bab 76 Kembali Ke Rumah
77
Bab 77 Kegiatan Panas Di Pagi Hari
78
Bab 78 Undangan Dari Tuan Lukman Sanjaya
79
Bab 79 Salah Sasaran
80
Bab 80 Yuni Khawatir
81
Bab 81 Rifky Galau
82
Bab 82 Menengok Raga
83
Bab 83 Pagi Yang Gagal
84
Bab 84 Rencana Menemui Pita
85
Bab 85 Pertemuan Tak Terduga
86
Bab 86 Sebuah Kesempatan
87
Bab 87 Istriku Yang Polos
88
Bab 88 Nekad
89
Bab 89 Menemui Papa
90
Bab 90 Pertemuan Pertama
91
Bab 91 Memutuskan Hubungan
92
Bab 92 Kenangan Masa Lalu
93
Bab 93 Dering Telepon Di Malam Hari
94
Bab 94 Kesibukan Dewa
95
Bab 95 Pergi Ke Luar Kota
96
Bab 96 Bertemu Tere
97
Bab 97 Aku Sudah Menikah
98
Bab 98 Dendam Lama
99
Bab 99 Mengajak Shee
100
Bab 100 Kecurigaan Dewa
101
Bab 101 Bertemu Kak Raga
102
Bah 102 Tak Sengaja Bertemu
103
Bab 103 Yuni Kabur
104
Bab 104 Kecewa
105
Bab 105 Galau
106
Bab 106 Kejutan Untuk Raga
107
Bab 107 Menjenguk Tere
108
Bab 108 Yuni Diculik ?
109
Bab 109 Rencana Aris
110
Bab 110 Penyelamatan
111
Bab 111 Menyebalkan
112
Bab 112 Rindu
113
Bab 113 Sisi Lain Dewa
114
Bab 114 Memperbaiki Hubungan
115
Bab 115 Melepas Rindu
116
Bab 116 Aku Tidak Mau Kita Pisah
117
Bab 117 Maaf Sayang
118
Bab 118 Pernikahan Rifky
119
Bab 119 Pergi Ke Luar Kota?
120
Bab 120 Kabar Gio
121
Bab 121 Menginap Di Rumah Rizal
122
Bab 122 Kabar Bahagia
123
Bab 123 Persiapan
124
Bab 124 Persiapan 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!