Pagi harinya Aris mengendarai mobilnya menuju ke satu tempat yaitu kontrakan Yuni. Aris sengaja datang pagi karena Yuni pasti belum berangkat kerja. Aris menepikan mobilnya di pinggir jalan masuk menuju kontrakan Yuni. Aris mematikan mesin mobilnya lalu keluar dari mobil. Aris melangkah pelan dan berdiri tepat di depan pintu lalu mengetuk pintu kontrakan Yuni.
Tok tok tok.
Hening sesaat tidak ada sahutan dari dalam. Aris kembali mengetuk pintu untuk kedua kalinya. Beberapa saat terdengar suara dari dalam.
" Sebentar " teriak Yuni.
Yuni baru saja keluar dari kamar mandi dia terlihat segar sehabis mandi. Meski masih nampak sembab wajahnya akibat menangis semalam. Yuni bergegas ke depan untuk membuka pintu.
Ceklek.
" Kenapa mesti me ... " Yuni membungkam mulutnya.
Dia mengira kak Dewa nya yang datang tapi ternyata orang yang sangat ingin ia hindari. Yuni hendak menutup pintunya kembali tapi Aris cepat menahan pintu itu dengan kedua tangannya.
" Yun, ijinkan aku masuk dan menjelaskan semuanya " pinta Aris.
" Nggak ada yang perlu mas Aris jelaskan " sela Yuni.
" Tapi Yun ijinkan aku masuk " mohon Aris.
Yuni memandang sendu pada lelaki yang menjadi suaminya itu. Yuni terpaksa membiarkan Aris masuk dan duduk di sofa. Yuni ikut duduk di sofa sambil menjaga jarak pada Aris.
Aris mendekat dan bersimpuh di depan Yuni. Yuni tampak terkejut melihat apa yang dilakukan Aris.
" Yun, maafkan aku " ucap Aris.
Yuni diam tak bergeming. Lalu Aris meraih tangan Yuni menggenggam tangan Yuni. Aris menghela nafas perlahan mengumpulkan keberanian untuk berterus-terang pada Yuni tentang kepergiannya selama seminggu kemarin. Bahwa ia telah menikahi Nindy dan menempati rumah pemberian ayah Nindy. Aris berharap Yuni mau memaafkan dirinya dan memohon pada Yuni untuk menerima Nindy. Aris berjanji akan bersikap adil pada Yuni dan Nindy. Aris juga meminta agar Yuni mau tinggal bersamanya.
Yuni menarik tangannya yang digenggam Aris dan menyeka bulir bening yang tak berhenti menetes di kedua pipinya. Meski dia sudah mengetahui kenyataannya tapi saat Aris yang dengan mudahnya bercerita tentang wanita yang sudah dinikahinya. Lalu menyuruh dia menerima wanita bernama Nindy menjadi madunya. Membuat pikiran Yuni kacau. Perasaannya campur aduk antara kecewa, benci dan sakit hati menjadi satu. Bagaimana bisa ia menerima wanita itu sebagai madunya. Dan tinggal bertiga bersama suami dan wanita itu. Di benaknya ia tak rela berbagi suami dengan wanita lain.
" Bicaralah Yun, maafkan aku ya. Kamu masih mencintai ku kan. Terimalah Nindy dan kita akan tetap bersama " ucap Aris.
Yuni masih tak bersuara dia bukannya ragu. Yuni sedang menguatkan hatinya untuk membuka mulutnya. Karena sejak ia melihat perselingkuhan yang dilakukan oleh suaminya. Yuni sudah bertekad untuk berpisah dengan Aris.
Setelah diam beberapa waktu lamanya Yuni menatap lelaki yang dulu sangat ia cintai dan menapaki hari-hari indah bersama lelaki itu. Tapi yang kini telah menorehkan luka yang teramat dalam di hatinya.
" Apakah mas mencintai ku " tanya Yuni.
" Ya aku mencintaimu Yun " jawab Aris.
" Kalau begitu tinggalkan dia dan kembalilah padaku. Kita tinggalkan kota ini lalu pulang ke kampung. Kita mulai kehidupan baru kita di sana " kata Yuni menatap Aris.
" Aku tidak bisa meninggalkan Nindy " sahut Aris.
" Kenapa " tanya Yuni.
" Nindy sedang hamil dia butuh aku " ucap Aris.
Ck, dia sedang hamil dan butuh kamu, aku juga sedang hamil anakmu mas aku juga butuh kamu, jerit Yuni. Namun hanya di benaknya saja Yuni tak mampu berucap. Lidahnya seolah kelu mendapati suaminya lebih khawatir pada wanita itu dan bukan pada dirinya.
" Kalau begitu kita pisah saja " jawab Yuni datar.
" Ma maksudmu apa Yun " Aris.
" Ceraikan aku mas " kata Yuni mantap.
" Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikan mu " seru Aris menahan marah.
Aris tak rela berpisah dengan Yuni tapi ia juga tak bisa jauh dari Nindy.
" Setuju atau tidak aku tetap akan bercerai dengan mu " jawab Yuni tegas.
" Mengertilah Yun, kamu tidak boleh egois seperti itu. Nindy mau nerima kamu dan aku berharap kau juga mau nerima dia " bujuk Aris.
" Maaf mas aku tidak bisa. Maaf mas kalau urusan mas sudah selesai pintu keluar ada di sana " tunjuk Yuni ke arah pintu rumahnya.
Meski kesal pada Yuni, Aris memilih mengalah.
" Baiklah Yun, mungkin saat ini kau belum bisa berpikir jernih. Aku pergi dulu besuk aku akan ke sini lagi " Aris bersiap pergi.
Aris mendekat ke arah Yuni hendak mencium kening Yuni tapi Yuni menghindar sambil memejamkan matanya. Aris yang melihat Yuni menolak dirinya merasa gusar tapi dia tidak bisa menyalahkan Yuni. Dia juga merasa bersalah pada Yuni. Aris menatap Yuni lalu melangkah keluar dari kontrakan Yuni.
Setelah dirasa Aris pergi dari kontrakan nya Yuni menghela nafas panjang. Menghilangkan sesak di dadanya. Kembali bulir bening mengalir di kedua pipinya tanpa persetujuan darinya. Cukup lama Yuni tenggelam dalam kesedihan hingga seseorang menghampiri dan memanggil namanya.
" Kak Dewa " lirih suara Yuni.
Dewa duduk dan meraih tubuh Yuni masuk kedalam dekapannya. Memberi ketenangan pada wanita malang itu.
" Cup cup cup sudah Arti kau harus kuat ada kakak di sini " sahut Dewa.
Yuni memeluk Dewa erat perlahan tangannya mulai mengendur. Dewa memanggil Yuni yang terkulai lemah.
" Arti Arti " panggil Dewa sambil menepuk-nepuk pipi Yuni.
Yuni tidak merespon seketika Dewa panik lalu mengambil benda pipih dari saku celananya. Dewa memencet nomor seseorang.
📞 " Doni, bawa dr Ema ke sini cepat " sahut Dewa saat nomor yang di tuju tersambung.
📞 " ... "
📞 " Di kontrakan Yuni " Dewa menutup sambungan telponnya tanpa menunggu jawaban orang di seberang sana yang tentunya akan mengomeli dirinya.
Dewa membopong tubuh Yuni ke kamar dan membaringkan tubuh wanita malang itu di kasur.
Ada apa dengan dirimu Arti siapa yang melakukan ini pada mu. Aku akan buat perhitungan dengan orang itu, gumam Dewa memandang sendu pada Yuni.
***************
Sudah up lagi.
Tinggalkan like, komen dan vote nya ya.
Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Qorie Izraini
Dewa siapa ny yuni
saudara atau mantan pacar ny kah..???
2022-02-16
2
Aisyah firdaus
lanjut Thor semangat
2021-11-15
0