Gadis Cupu Keturunan Mafia
Ini adalah Karya Pertama Author yaaa...
Baru Belajar Menulis.
Jadi, jika ada Kesalahan dalam Penulisan atau kata yang tidak berkenan di Hati Kalian, Tolong di kasih saran saja. Jangan di hujat dengan kata - kata kasar. Oke.
*Happy Reading*
Seorang Gadis Remaja yang sangat Cantik, Baik dan juga Mandiri. Bernama Gardira Kanaya yang hidup di rumah sederhana bersama Paman dan Bibinya beserta dengan kedua saudara sepupunya.
Gardira adalah anak dari Hikman Anggara kakak dari Hakim Prasetyo Pamannya.
Semenjak umur 3 tahun Gardira sudah di tinggalkan oleh kedua Orang tuanya ke Negara J untuk menjalankan Bisnisnya yang Berbahaya. Sehingga ia di asuh oleh Paman dan Bibinya.
Maka dari itu, Orang tua dari Gardira menitipkannya ke Mereka. Karna takut saingan Bisnisnya dan juga musuh dalam dunianya itu akan mencelakai Putrinya.
Hakim Prasetyo adalah adik dari Hikman Anggara yang Seorang Pembisnis terkenal di Negara J yang Menikah dengan Seorang model Internasional yang sangat terkenal yang Bernama Shafira Gunajaya, Yang Orang tuanya sangat kaya di Negara J itu. Sehingga memberikan semua Harta Kekayaanya kepada menantunya dan juga cucu - cucunya.
Di pagi hari yang sangat cerah, Matahari di atas sudah menampakan semua wujudnya. Seorang Gadis yang masih tidur meringkuk, Sambil membenamkan semua tubuhnya ke dalam selimutnya yangg hangat. Sehingga tidak menyadari kalau hari akan siang. Pagi hampir siang maksudnya yaaa.
Di meja makan.
"Nabila, Dira, Diki, Ayah!! Ayo! turun semuanya! Kita sarapan, Udah siang nih!!" teriak Mutia istri Hakim dari meja makan.
"Iya, Ibu! Ini Nabila udah siap kok, Jangan teriak - teriak begitulah bu. Nanti pita suara ibu putus." ucap Nabila menasehati ibunya.
"Gimana ibu gak teriak - teriak, Kalian itu bangunnya susah amat. Liat tuuh!! jamnya sudah pukul 06:50 jam setengah tujuh." jawab Mutia dengan kesal.
"Yaakk! Astaga!! Aku baru ingat kalau sekarang aku ada jam kelas pagi. Kenapa ibu gk bilang dari tadi sih!!" gerutu Nabila malah mengomeli ibunya.
"Kenapa jadi ibu yang salah? Kamunya aja yang kumal bangunnya." ketus Mutia yang tak terima omelan anaknya.
"Hadeh!! Ya sudah aku berangkat dulu deh bu, Udah telat nih! Aku sarapan di sekolah saja Assalammualaikum." pamit Nabila buru - buru sambil nenyalimi tangan ibunya.
"Ya sudah Hati - hati. Walaikumsalam!!" balas Mutia sambil geleng - geleng kepala melihat tingkah anaknya.
"Emang Kebiasaan." gumamnya.
"Yang lain pada kemana sih? Kok belum ada yang nongol?" decak Mutia Sambil menyiapkan makanan di meja.
Di Kamar Seorang Gadis.
Kriiinnnggg...Kriinnnggg.
Suara alarm berbunyi.
"Eemmmhh Udah jam brapa nih?" lenguh seorang gadis yang baru membuka matanya sambil merogoh alarm yang berada di sampingnya.
"Whaaatt!! Udah jam setengah tujuh? Kenapa gak ada yg bangunin aku siihh!" kesalnya sambil duduk dengan tegap kemudian beranjak dari tempat tidur menuju ke kamar mandinya dengan terburu - buru.
20 Menit Kemudian.
"Perfect, Seperti biasa." gumamnya saat melihat pantulan dirinya di cermin.
Kemudian turun ke bawah dengan sedikit berlari.
"Bibi! Aku berangkat dulu yaa! Udah siang nihh!! Gak usah sarapan!!" teriaknya dari arah ruang tamu sambil memakai sepatunya.
"Bentar!!" teriak Bibi dari arah dapur sambil setengah berlari ke arah gadis yang memangilnya. Yaitu Gardira yang di panggil Dira.
"Nih Bibi bawain bekal buat kamu. Di makan ya? Jangan di buang - buang mubazir." ucap Bibi, Sambil memberikan sekotak nasi pada Dira.
"Makasih ya Bi! Ngapain buang makanan punya Bibi yang super enak ini, Yang enaknya ngalahin Hotel bintang lima." Dira memuji makanan buatan Bibinya.
"Kamu bisa saja, Emang kamu udah pernah nyobain makanan di Hotel bintang lima?" tanya Bibi.
"Hehehe Belom siihhh! Tapi mau nyobain nantinya, Udah ya Bi Dira berangkat dulu. Bye Assalamualaikum." pamit Dira setelah menyalimi tangan Bibinya kemudian menaiki motor maticnya.
Mutia kemudian masuk ke dalam rumahnya setelah mengantar keponakannya keluar rumah.
"Ibu!! Topiku sama ikat pinggangku mana?" teriak Diki dari arah kamarnya.
"Aduuh!! Itu anak lagi, Belom siap juga apa?" keluh Mutia.
"Iyaaa bentar!!" teriak Mutia kesal.
"Ini Ayah juga, Kemana coba? Dari tadi gk nongol - nongol, Emang gk denger apa? rumah ini dari tadi berisik banget." gerutunya sembari berlalu melangkahkan kakinya ke kamar Diki.
Di Meja Makan.
"Akhirnya! Selesai juga bersih - bersih kandang, Capek banget. Pinggang pada encok semua, Biasa udah tua Hehehe." keluh Hakim sambil tertawa sendiri.
"Ibu kemana yaa? Anak - anak juga gak ada? Kok sepi, Masih pagi juga. Palingan kalau anak - anak udah berangkat. Tapi Ibu?" tanya Hakim dengan diri sendiri.
"Ibu!! Dimana!!?" teriak Hakim memanggil istrinya.
"Iya Yah!! Ini masih di kamar Diki Yah! " jawab Mutia dengan teriak juga dari kamar Diki.
"Ngapain!!?" tanya Hakim.
"Cari topi Anakmu nih!!" sahut Mutia dengan kesal.
"Ooohhh ya sudah, Lanjutkan. Aku sarapan dulu!! Setelah itu mau berangkat ke bengkel." final Hakim tidak memperpanjang ucapanya lagi takut istrinya mengamuk ketika nadanya sudah kesal.
"Mendingan sarapan sendiri deh!" gumam Hakim kemudian menyendok nasi dan lauk pauknya sendiri, Sambil bernyanyi ala bang Roma." Masak - masak sendiri, Makan - makan sendiri, Cuci baju sendiri, Tidur pun--"
"No no no, Aku tak mau tidur sendiri nanti ke dengeran istri, Bisa berabe nih! gak dapat jatah lagi!" gumam Hakim yang tak jadi meneruskan nyanyiannya lagi karna takut kedengeran istrinya jika harus tidur sendiri.
Hakim menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri takut kepergok istrinya." Mending lanjut makan aja deh!"
Setelah selesai makan, Hakim kemudian pergi ke bengkelnya menaiki sepeda motor bututnya yang telah lama ia pakai.
Hakim dan Hikman adalah kakak beradik tapi mereka berbeda pendapat, Walaupun mereka berbeda pendapat mereka sangat akur tanpa di datangi rasa iri dan juga dengki. Seperti layaknya Hakim dengan Gardira yang hanyalah keponakannya, Tapi ia tak membeda - bedakannya dengan yang lain. Malah ia beserta keluarganya menyanyanginya seperti keluarga kandung. Karna mereka sangat suka dengan hadirnya Gardira yang periang dan lugu tapi sedikit manja. Bukan manja ingin minta yang aneh - aneh, Tapi manja ingin di sayang.
Hakim Prasetyo juga mempunyai Bisnis ternak ayam potong yang ada di belakang rumahnya dan juga bengkel yang ada di dekat pom bensin. Setiap pagi dan malam ia akan membersihkan kotoran di kandang ayamnya dan juga memberi makan ayamnya. Lalu siangnya ia berangkat ke bengkelnya tempat ia mencari nafkah.
Gardira bahagia bisa hidup bersama dengan Paman dan Bibinya beserta dengan kedua Sepupunya yang sangat menyayanginya. Walaupun ia sudah tau bahwa ia di tinggalkan oleh kedua orang tuanya tapi ia mengerti bahwa ini adalah yg terbaik untuk keselamatannya. Ia juga selalu menghubungi kedua orang tuanya dengan cara Video Call ketika orang tuanya tidak sibuk.
Gardira dan kedua sepupunya sangat akur kadang slalu bertengkar hal spele, Itu yg slalu membuat Paman dan Bibinya jadi pusing kepalang.
Nabila adalah anak sulung dari Hakim dan Mutia ia kuliah di Universitas Garuda. Ia lebih tua dari Gardira. Sedangkan Diki adalah anak bungsunya yg slalu Bawel, Cerewet dan suka menggoda kakak - kakaknya. Ia masih menduduki sekolah menengah pertama di Sekolah Bakti Husada.
Maaf yaaa...
Kalau alurnya gak beraturan atau ada yang kurang paham mohon di mengerti.
Soalnya masih di awal cerita gk begitu kompetif dalam berfikir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
🍁ᴄᴎ͜͡ᵲ᭄Redblack🌅ͧ ᷤ ⃫ᷨ⃟⃤🧧🍁
Mampir
2022-04-25
3
RijumiLY
Hai kak aku udah mampir, terus semangat ya updatenya... aku tinggal jejak & like dulu ya....
2022-01-30
0
hitamanis
lah aku kira yang istrinya model dan anak pengusaha itu bibinya dira..
2021-12-25
1