Di kamar Diki.
"Aduh! Gimana nih bu, topiku gak ada nihh!!" keluh Diki.
"Mana ini hari senin lagi upacara, Kalau gk pakai topi nanti aku di hukum lagi sama pak guru." sambungnya lagi sambil mencari topinya di kolong meja.
"Lagian kamu di mana sih naruhnya? Bikin pusing ibu aja mondar - mandir cari topi kamu, coba kamu inget - inget dimana kamu naruhnya." ucap ibu sambil membolak balikan pakaian di lemarinya.
"Ya udah deh bu, gak papa kalau gk da topinya. Diki berangkat dulu ya bu Gak usah sarapan, tapi uang jajan nambah ya bu Hehehe...." ucap diki cengeesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Dasar kamu ini, ngambil untung dalam kesempitan, Sudah nih 10 ribu aja." kesal Mutia sambil memberikan uang 10 ribu ke diki.
"Dadah ibuuu Diki berangkat ya bu, Emuuaachhh." pamit Diki sambil mencium pipi ibunya kemudian menyaliminya.
Setelah mereka berangkat ke sekolahnya naik kendaraanya masing - masing, Motor matic yg di belikan oleh Hakim dan Mutia masing - masing hasil dari jerih payah mereka berdua dan juga uang kiriman dari kedua orang tua Gardira.
Mereka mengirimi uang ke putrinya, Di setiap bulannya 30 juta. Tapi uang itu disimpannya di bank oleh pamannya Hakim agar kelak bisa untuk biaya keperluan anak - anaknya dan juga keponakannya. Sedangkan hasil jerih payah mereka untuk kebutuhan sehari - harinya.
Skip.
Gardira adalah gadis pendiam, jutek dan juga mandiri jika di sekolahnya. Tapi ketika bersama keluarganya dia gadis periang, manja dan juga lugu. Namun ketika dia bersama orang lain dia akan bodoh amat terhadap orang lain tapi dia juga peduli terhadap orang yang membutuhkan.
***
Di Sekolah **Nus**a bangsa.
Setelah memarkirkan motor maticnya di parkiran, Dira berlari ke arah gerbang.
"Uuuhhh hos..hos..hoss untung belom telat, Alhamdulillah!." ucapnya sambil menghentikan langkahnya dan menetralkannya jantungnya sebentar kemudian masuk kedalam kelasnya.
Tett...tett..tett...
Setelah itu bel berbunyi menandakan waktunya upacara, Di bawah teriknya sinar matahari.
Kegiatan yang tidak slalu di sukai para siswa - siswi di sekolah.
Di Sekolah Bakti Husada.
Seorang anak muda yang sudah telat masuk ke dalam sekolahnya.
"Pak, pak! Tunggu sebentar jangan di tutup dulu gerbangnya pak!" seru Diki anak muda yang sudah hampir telat masuk menghentikan pak satpam yang ingin menutup gerbang sekolah.
"Ada apa? Oh, Ayo! Cepetan masuk!." seru pak satpam penjaga gerbang sekolah menyuruhnya masuk.
"Hehehe Makasih ya pak!" ucap diki langsung berlari masuk kedalam sekolahnya.
"Hmmm Ada - ada saja anak jaman sekarang, Masih saja telat." gumam pak satpam sambil menutup gerbang sekolah.
"Aaahhh Udah mau upacara lagi, Apa aku langsung ke UKS saja ya? Sebelum ada yg melihatku kalau aku pura2 sakit Hehe Kan lumayan gk di hukum." gumam diki yang langsung masuk kedalam kelasnya menaruh tasnya dahulu, Lalu pergi ke arah UKS dengan cara mengendap - ngendap.
Di Sekolah SMA Nusa Bangsa, Setelah selesai upacara para siswa - siswi masuk ke dalam kelasnya masing - masing.
Di kelas IPA Xl
"Aduuh!! Panasnya di jemur di bawah sinar matahari, Bikin orang hampir pingsan saja." gerutu Gardira
"Yaa Namanya juga upacara, Kamu ini. Kalau mau adem sana tuh! di UKS." kata Aurel teman sebangkunya Dira sekaligus sahabat Dira sejak SMP.
"Yaa habisnya, Bikin pusing kepalaku nih! Eh iya ya, Kenapa nggk kepikiran dari tadi sih! Harusnya kan aku ke UKS biar gak panas - panasan gini." keluh Dira sambil mengipas - ngipaskan topinya ke wajahnya.
"Rel, Rel wajahku pucat gak Rel." ucap Dira lagi sambil menepuk bahu Aurel.
Aurel menatap lekat wajah Dira, Sambil mencodongkan kepalanya ke arah Dira.
"Pucat apaan! Yang ada muka kamu kusut tuh! Kayak kain pel Hahahaha." Bercanda Aurel sambil menertawakan wajah Dira yang mulai cemberut.
"Ketawa teruusss gak lucu tauk." cemberut Dira saat di ejek oleh sahabatnya, Kemudian memalingkan wajahnya ke arah samping.
"Cup cup cup jangan ngambek gitu dong! Jelek tauk. Aku minta maaf deh, Aku kan cuma bercanda." Aurel meminta maaf sambil menarik wajah dira ke arahnya.
"Senyum dong, nanti aku beliin ice cream deh! Dua." bujuk Aurel.
"Hmmm." Dira hanya berdehem dan berbalih menampilkan senyumnya ke arah Aurel."Beneran 2 yaa ice creamya." ucap Dira dengan mata berbinar ketika mendengar nama ice cream. Yaitu kesukaannya.
"Iya, Naahh gitu dong! Senyum." ucap Aurel senang.
Kemudian Guru fisika masuk ke dalam kelas.
"Pagi anak - anak." sapa bu Nana guru fisika.
"Pagi buuu." jawab para Murid serentak.
Di saat pelajaran berlangsung Aurel berbisik ke arah telinga Dira."Dua, Tapi punya aku satunya. Pfffttt" bisik Aurel sambil menahan tawanya.
Dira yang mendengarnya langsung melototi Sahabatnya yang tengah menunduk sambil menahan tawanya karna telah berhasil mengerjai dirinya.
"Awas kamu ya!" geram Dira.
***
Tet...tet...tet...
Bel istirahat telah berbunyi yang menandakan waktunya istirahat.
Kemudian Bu Nana mengakhiri pelajaranya yang sudah 3 jam lamanya."Ya sudah anak - anak!! Kita akhiri materi hari ini, Dan PR untuk halaman 87 sampai 90 di kerjakan. Lalu di kumpulkan waktunya pelajaran fisika lagi Mengerti!!" ucap bu nana.
"Mengerti buuuu." jawab para Murid serentak tidak semangat.
Karna pelajaran fisika sangat membosankan untuk yang tidak tau. Tapi berbeda dengan dua gadis itu karna mereka terlihat santai mengerjakannya.
Siapa lagi kalau bukan Dira dan Aurel mereka sangat menguasai pelajaran apapun termasuk fisika. Karna mereka murid terpintar di sekolahnya yg slalu mendapatkan beasiswa dari pihak sekolah.
"Kantik yuk!!" ajak Aurel.
"Nggk!!" tolak Dira.
"Ayo dong! Please!." manja Aurel pada sahabatnya.
"Aku bilang nggk! Ya nggk!." ketus Dira.
"Oh, Aku tau. Kamu pasti ngambek karna gara - gara ice cream kan?" tebak Aurel.
"Hmmm"
"Maaf, Aku tadi cuma mau bikin kamu kesel aja. Habisnya lucu ngerjai sahabatku yang imut ini." maaf Aurel sambil mencubit pipi Dira.
"Auuchhh sakit tauk." keluh Dira.
"Makanya jangan ngambek mulu' jadi orang. Ayuk ke kantin!" ajak Aurel lagi.
"Kalau gak mau ya sudah! Aku akan habisin semua ice creamnya." imbuhnya.
"Iya, Aku mau! Tapi aku malas jalan." jawab Dira sambil pura - pura lemas.
Aurel memutar bola matanya malas, Ia tak habis fikir dengan sahabatnya ini yang selalu manja dengannya.
"Ya sudah ayo!" Aurel kemudian beranjak dari duduknya dan menyeret tangan sahabatnya yang malas berdiri agar cepat mengikutinya.
Kemudian Dira mempunyai ide unik untuk mengerjai balik sahabatnya ini.
Terima kasih.
Jangan lupa
Like
Komen and
Vote yaaa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments