Setelah Dira dan Aurel sampai di kantin.
Datanglah Segerombolan 4 gadis yang dinamakan geng centil di sekolahnya, Karna sifat mereka yang slalu kecentilan dengan para teman laki - lakinya yang tampan. Yaitu, Reina sang ketua geng centil serta dengan ketiga temannya. Rini, Thea dan juga Lea yang slalu mengikutinya.
Mereka adalah anak dari para guru - guru disini, Mereka suka membully dan slalu membuat onar di sekolah dan suka mencari gara - gara juga dengan memalaki para teman - temannya yang kaya.
Sekarang, Mereka saat ini telah menghadang dua gadis yang baru sampai ke kantin sambil bersedekap dada semuanya.
"Heh! cupu! Mau ngapain lo kesini?" tanya seorang gadis salah satu dari mereka sambil bersedekap dada.
"Mau makan!" ketus Dira yang ingin menerobos hadangan mereka.
"Eits, eits Tidak boleh! Ini adalah wilayah kami!" seru sang ketua dari geng centil itu sambil menahan tangan mereka berdua.
"Wilayah? Wilayah apaan? Heh! Ini tuh sekolah! Untuk belajar mencari ilmu, Bukan tempat untuk merebut kekuasaan atau menindas orang lain, Tau nggk!" balas Aurel dengan nada membentak.
"Lo berani sama kita! Pakek nasehatin orang segala lagi!" tantang mereka tak terima.
"Emang siapa yang takut sama kalian? Mentang - mentang kalian anak dari guru - guru di sekolah ini, Bisa seenaknya nindas kami disini, Ingat kalian itu cuma sekedar pemberontak disini, Bukan apa - apa!" balas Dira menantang mereka balik.
"Lo!--"
"Sudah kita pergi dulu dari sini, Nanti kita beri dia pelajaran, Gimana?" ide dari salah satu teman geng centil dengan berbisik.
"Emang apa ide lo?" tanya mereka balik.
Salah satu dari mereka membisikan sesuatu ketelinga temannya satu - persatu. Kemudian mereka semua tersenyum miring ketika mendengar ide temannya ini.
"Awas kalian! Urusan kita belum selesai!" seru mereka dengan sinis, Kemudian berlalu meninggalkan mereka berdua.
"Heh! Emang kita takut sama kalian!!" pekik Aurel menantang mereka yang telah pergi.
"Sudahlah! Daripada kita urusin mereka, Mending kita urus perut kita yang sudah demo ini." ucap Dira sambil menuju meja kantin.
Kadang Dira ketika dengan sahabatnya ini, ia akan bermanja - manjaan dengannya sekaligus Aurel juga begitu. Tapi jika mereka di tindas dengan orang lain, Mereka tidak akan tinggal diam karna mereka akan menindas balik orang itu.
"Pesen makan gihh sana! Katanya mau traktir kamu!" perintah Dira
"Oke, Gue yang pesen, Emang mau pesen apa kamu?" tanya Aurel.
"Apa saja, Yang penting kenyang dan yang murah." balas Dira
"Emang apa yang murah? Cuma gorengan sama milor doang kali!!" geram Aurel.
"Ya udah terserah kamu aja dah sana! Bakso apa siomays lahh gitu. Gitu aja ribet kamu." ucap Dira sambil mengayunkan tangannya ke udara.
Aurel hanya memutar bolanya malas mendengar perintahnya yang slalu seenaknya saja.
"Cepetan!!" imbuhnya lagi, Ketika melihat sahabatnya yang tak kunjung jalan.
"Bentar napa! Dasar punya sahabat gak ada akhlak!! Sudah nyuruh - nyuruh tambah ngomel - ngomel lagi!" umpat Aurel kesal.
"Haha Emang enak! Aku kerjain balik." Dira tertawa pelan ketika melihat kekesalan sahabatnya.
Setelah 5 menit kemudian.
"Niihh!! Pesenan kamu bakso sama siomays kan?" ucap Aurel sambil menyodorkan pesanannya dengan kasar.
"Busett dahh!! Kenapa kamu beli semua ini? Emang siapa yang mau habisin? Mana uangku tingggal 20000 ribu lagi." kaget Dira dengan makanan yang di pesan Aurel.
"ltu siihh derita anda nonaa!" jutek Aurel bodoh amat.
"Tapi tenang saja, Ini kan yang bayar kamu. Hehehe." kata Dira sambil tertawa mengejek.
Aurel memandang sinis sahabatnya." Aku cuma traktir ice cream loh ya, Bukan ma - ka - nan inget itu." ucap Aurel sambil mengeja kalimat katanya.
"Sama saja." ketus Dira.
Kemudian mereka mengakhiri perdebataanya dan memakan makanannya dengan santai tanpa gangguan apapun.
Tapi, tiba - tiba saja salah satu dari kakak kelasnya yang bernama Renata, Sengaja menumpahkan minumannya ke baju Dira.
"Aaaa..." pekik Dira ketika sebuah minuman panas membasahi bajunya.
"Hehh cupu! pergi sana loe, gue pengen duduk disini." usir Renata cewek yang telah menumpahkan minuman kearahnya.
Aurel nyamperin sahabatnya dengan cemas."Dir, lo gak papa kan?" cemas Aurel.
"Gak papa kok! Gue ke toilet dulu ya?" pamit Dira.
"Iya lo hati - hati ya?"
Dira hanya mengangguk menanggapinya, Kemudian ia berlalu ke toilet.
Setelah Dira pergi."Heh! Apa yang lo lakuin ke sahabat gue!!." sentak Aurel ke mereka karna ia tak terima melihat sahabatnya yang tertumpah minuman panas.
"Maaf ya? Gue gak sengaja." ucap Renata dengan tenang.
"Gak sengaja lo bilang?" Aurel mengambil minuman yang di pesannya, Kemudian ia membuangnya ke baju Renata.
"Apa yang lo lakukan?" pekik Renata ketika melihat bajunya yang basah.
"Maaf ya, Gue juga gak sengaja." balas Aurel sambil tersenyum sinis mengejeknya balik. Kemudian ia berlalu menyusul sahabatnya.
"Awas lo ya! Tunggu pembalasan gue!" ucap Renata sambil mengepalkan tangannya dengan erat dan juga berlalu dari sana.
Dira adalah gadis yang cantik. Tapi ia berpenampilan seperti cupu, Ia menjadi cupu karna ingin menutupi kecantikannya. Rambutnya yang slalu di ikal satu ke belakang dan juga memakai kacamata bulat, Begitu pun juga dengan Aurel yang juga memakai kacamata bulat. Tapi berbeda dengan Dira, Perbedaannya adalah rambut Aurel yang slalu di gerai, Juga sifat orangnya yang telmi tapi lebih peka terhadap sahabatnya. Dan orang lain tidak akan tahu kalau mereka berdua adalah gadis yang cantik.
Skip.
Setelah pulang sekolah.
"Rel." panggil Dira.
"Iya." sahut Aurel
"Jam 3 ke rumahku yaa?"
"Ngapain?" bingung Aurel.
"Ya elah! Ya ngerjain tugas lah O*n." ucap Dira kesal dengan ketelmian sahabatnya sembari menoyor kepalanya.
" lya, iya Gak usah gitu jga kalik. Nanti otakku jadi miring niihh!." cemberut Aurel sambil mengerucutkan bibirnya.
"Emang otak kamu udah miring." Kesal Dira sambil meninggalkan Aurel ke parkiran.
"Iiihh Dira tungguin dong!!." panggil Aurel sambil setengah berlari mengejar Dira.
Mereka pun pulang mengendarai motor maticnya masing - masing menuju rumahnya.
Di kediaman prasetyo.
"BIBIIII,PAMAANN ASSALAMUALAIKUM DIRA PULANG MANA SAMBUTANNYA." Teriak Dira dengan suara toanya.
"Gak usah teriak juga kali kak! Rip nih kupingku denger suara cemprengmu itu!." seru diki dengan kesal sambil meniup telinganya menggunakan tangannya.
"lyaa nih! Kayaknya habis bahagia bnget yaa." sela Nabila kakak sepupunya.
"Hehehe maaf yaa, Siapa yang bahagia coba. Orang lagi gak mood gini." jawab Dira sambil melemparkan tasnya ke meja.
"Oh ya, Bibi sama Paman kemana kak?" tanyanya sambil mendudukan bokongnya di samping kakak sepupunya.
"Oohh Ayah sama Ibu lagi bersihin kandang ayam tuh di belakang." jawab Nabila sambil memakan cemilan rumput laut yang di buatkan ibunya.
Dira hanya ber oh ria saja dan juga memakan cemilan yg kakaknya makan. Sedangkan Diki terus melanjutkan gamenya di hpnya dan tidak memperdulikan keduanya.
"Kak aku ke kamar dulu ya, Mau bocan dulu. Nanti kalau temanku Aurel datang kesini, Bangunin aku yaa kak! Bye." ucap Dira yang sudah berdiri sambil melambaikan tangannya ke atas.
"Iya! Lebay kamu! Dah sana pergi." usir Nabila ke Dira sambil melemparkan makanannya sedikit ke arahnya tapi tidak sampai mengenai dan terjatuh ke lantai.
Pukul jam 3 sore
Tok..tok..tok..
"Assalamualaikum." sapa seorang gadis sambil mengetuk pintu rumah yang tidak tertutup.
"Waalaikumsalam." jawab Bibi dan Paman yang berada di ruang tamu.
"Ehh nak Aurel, Silahkan masuk nak! Mau cari Dira yaa." tebak Bibi Mutia.
"Mmmm iya Bik, Diranya ada bik?." tanya Aurel.
"Iya ada di kamarnya palingan masih tidur. Sana bangunin giihh! Langsung masuk saja ya ke kamarnya gk usah ketok pintu, Gak bakalan denger dia kalok masih tidur." ujar Bibi.
"Hehehe iya Bik." sahut Aurel yang sedikit tertawa.
"Ehh Paman, Apa kabar Paman?." tanya Aurel ketika masuk ke dalam dan melihat Paman Hakim membaca koran sambil memakai kaca matanya.
"Iya baik nak Aurel, Silahkan masuk!" ucap paman sambil menurunkan kacamatanya bsedikit.
"Baik paman! Aurel permisi dulu." pamit Aurel.
"Iya." singkat Paman.
Di kamar Dira.
Ceklek.
Aurel langsung membuka pintu kamar Dira tanpa mengetuknya dulu dan langsung nyelonong masuk ke dalam, Seperti yang di katakan Bibi Mutia padanya.
"Astagaa! Nih anak gak tau malunya yaa?." Kaget Aurel mulutnya melongo berbentuk o ketika melihat penampilan Dira.
"Aaaaa... Kamu apa - apan sih! Masuk kamar orang gak ketuk pintu dulu!." pekik Dira kesal kepada orang yang nyelonong masuk tanpa permisi.
"Hehe.. Aku kira kamu lagi tidur, Makanya aku langsung masuk. Kata Bibimu kalau kamu lagi tidur suruh langsung masuk saja! Kalau cuma di ketok gak bakalan denger orangnya, Gitu." jelas Aurel secara detail.
Dira Teriak karna ia malu dengan Aurel walaupun sama perempuan, Karna ia habis mandi dan saat ia mau memakai bajunya ia melepas handuknya terlebih dahulu. Tapi di saat ia mau memakai cel***a dalamnya, Tiba - tiba saja pintunya di buka oleh sang sahabat yang tidak terkunci.
"Makanya! Kalau mau ganti baju tuh pintunya di kunci, Untung aku yang masuk! Kalok yang masuk Diki gimana?" ucap Aurel lagi dengan santainya sambil mendudukan bokongnya di samping tempat tidur.
"Hmmm iya deh! Lagian kamu ketok pintu dulu gitu kek, Main nyelonong aja masuk kamar gadis. Dah aku mau ganti baju dulu di kamar mandi." jutek Dira sambil bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.
"Iya, Sudah sana! Jangan kelamaan!" usir Aurel.
"Iya, Cobek!" teriak Dira dari kamar mandi.
"Aku tunggu!! Cepet! GPL!!" balas Aurel dengan teriak juga sambil menekan kata GPL.
Terimakasih.
Silahkan.
Like
Komen and
Votenya yaaaaa...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments