Teman Palsu
Namaku adalah Annisa zakira syaputri. Anak kedua dari pasangan Iwan syahputra dan Nina Khairani. Biasa Ayah dan Ibu memanggil diriku dengan panggilan Adek Ica. itu panggilan sayang oleh Ayah, Ibu dan Abangku. Tapi teman dan sahabatku di sekolah selalu memanggil diriku dengan panggilan Zaki.
Kenapa dipanggil Zaki? itu bermula dari pak Wawan seorang guru baru yang selalu iseng memanggil nama siswa, katanya itu ciri khas dia supaya lebih mudah mengenal nama semua siswa.
Karena keseringan Pak Wawan selalu memanggil diriku dengan nama Zaki ,yah dari situlah awalnya namaku di sekolah di panggil Zaki. Ya aku tidak marah selama itu masih tergolong diambil dari namaku, kecuali kalau diriku dipanggil pakai nama hewan atau binatang baru diriku marah.
Aku mempunyai sahabat dari kecil yang bernama Rini sakira Nugraha. Anak tunggal dari pasangan Rudi Nugraha dan Ayu Sekar Sari . Rini adalah temanku dari masih duduk di Sekolah Dasar Sampai SMK sekarang.
Suka duka ketika satu kelas bersamanya kami jalani bersama. Di hukum dilapangan ketika terlambat ngumpulkan tugas dan juga pernah dihukum membersihkan sampah dedaunan di halaman sekolah karena selalu bercerita sewaktu belajar ketika masih di bangku SMP.
Sekarang kami sudah tidak sering bersama lagi dikarenakan diriku dan Rini tidak menduduki kelas yang sama. Kecuali ketika liburan kami luangkan waktu untuk berkumpul bersama dengan keluarganya. Ibunya Rini sudah Menganggap diriku seperti anaknya sendiri.
Rini anak yang baik ,ceria dan yang lebih diriku suka dari dia beliau mau berteman denganku apa adanya. Walaupun Rini berasal dari keluarga yang kaya Sedangkan diriku berasal dari keluarga yang sederhana.
Ayahku seorang guru PNS di SMP 3 tangerang sebagai guru Matematika. Sedangkan ibuku seorang ibu rumah tangga yang mempunyai toko kue kecil-kecilan di depan teras rumah kami.
Tapi mungkin benar kata pepatah ya. Kalau buah jatuh tak jauh dari pohonnya, diriku sangat menyukai pelajaran Matematika. Bukan menyukai untuk membuat kue. Terkadang ibu selalu memarahi diriku karena tidak pernah membantu ibu ketika membuat kue:.
Aku sekolah di SMK 5 Tangerang mengambil Teknik Sepeda motor ( TSM). sedangkan Rini mengambil bagian menjahit. Kata Rini beliau ingin menjadi seorang Desainer yang terkenal.
Kalau aku ingin menjadi seorang modif, supaya dapat menghasilkan motor-motor keren.
Mulanya ayah melarang diriku mengambil sekolah TSM tersebut karena menurut ayah itu bukan bidang untuk anak perempuan.
Diriku penuh perjuangan untuk meyakinkan ayah dan ibuku agar aku bisa bersekolah di bidang itu. Kujelaskan kepada ayah tentang sekolah itu bekerja sama dengan astra sepeda motor yang akan mengajari siswanya merancang sepeda motor sesuai tuntutan jaman. Tetapi ayah tetap tidak mengizinkanku untuk mengambil bidang tersebut.
Untuk dapat meyakinkan ayah, diam-diam aku sering ikut bang Raga ke bengkel sepeda motor temannya sewaktu kelas tiga SMP. Ketika sepulang sekolah diriku sering menyempatkan waktu sebentar ke bengkel teman Abang Raga untuk belajar teknik sepeda motor sampai aku mahir.
Pernah suatu hari ketika ayah akan pergi bekerja, sepeda motor ayah tidak bisa dijalankan. Aku tidak berani menawarkan keahlianku, takut Ayah akan marah dan mengetahui kalau aku tidak pernah patuh kepadanya.
Ayah terus melihat jam di pergelangan tangannya sementara hari sudah hampir siang. Kuberanikan untuk membantu ayah dan jika ayah marah aku akan siap menerima resikonya.
" Ayah, boleh saya bantu". tawar ku dengan pelan dan pandangan menunduk.
"Tau apa kamu tentang motor ? memang kamu bisa memperbaiki sepeda motor ayah ". terang Ayah dengan geram karena hari sudah siang.
" Co..coba dulu Ayah, mana tahu bisa ". ucap Annisa dengan gugup.
"Cobalah, Ayah mau tahu sejauh mana kemampuanmu ". mengambil koran di atas meja sambil melirik Annisa yang melihat sepeda motor.
Kupegang sepeda motor Ayah dan ku teliti bagian mesinnya dan ternyata dalam waktu lima belas menit sepeda motor ayah sudah siap aku perbaiki.
Ku coba start sepeda motor ayah ternyata menyala, hati ku gembira semoga dengan usahaku ini ayah mengizinkanku untuk sekolah di TSM. Tampak senyum di wajah ayah melihat sepeda motornya telah kembali dapat dijalankan .
Diambil sepeda motornya dan ayah langsung berpamitan kepada Ibu sedangkan kepadaku ayah tanpa mengucapkan satu kata pun. Aku pasrah jika Ayah tidak suka akan apa yang aku lakukan untuknya di hari ini.
Sore hari ketika aku pulang dari rumah Rini kulihat ada sepeda motor besar baru di teras rumah. Ku lihat ayah duduk di teras membaca koran dengan ditemani secangkir kopi.
Ku lirik ayah apakah masih marah kepadaku tetapi raut wajah ayah biasa saja. ku salam ayah dan duduk di sampingnya. Penasaran siapa gerangan yang memiliki sepeda motor tersebut.
" Sepeda motor siapa Ayah ?". tanyaku dengan ragu-ragu berharap ayah akan menjawabnya.
" Sepeda motor putri Ayah ". jawab Ayah santai sambil membaca koran.
" Ha, pu...putri Ayah, putri Ayah yang mana Yah". ucap annisa gugup dan penasaran.
" Putri Ayah ada berapa ?".ucap Ayah sambil berpaling melihat annisa.
"Itu sepeda motor untuk Adek Yah... ".senyum kegirangan.
"Iya ,untuk siapa lagi, katanya Adek ingin sekolah teknik, Ayah bersyukur berkat Adek, Ayah tidak takut lagi kalau sewaktu-waktu sepeda motor Ayah mogok lagi, kan sudah ada ahlinya...". senyum ayah memandangku.
" Ayah kasih izin Adek sekolah di situ,terima kasih Ayah...". memeluk ayah dengan senyum bahagia.
Ya Allah ternyata tidak sia-sia perjuangan diriku dan ayah sangat sayang kepadaku.
Beberapa minggu kemudian
Penerimaan siswa baru pun tiba ,dengan senang aku dan Rini mendaftar di sekolah yang sama. Hanya beda bidangnya saja.
Aku mempunyai badan tinggi tegap, kulit putih, alis tebal, hidung mancung, dan bibir yg tipis. sebetulnya rambutku panjang, tetapi karena selalu tertutup jilbab jadi tidak pernah kelihatan.
Di kelas diriku sendiri yang cewek, tetapi tidak ada perbedaan antar siswa laki-laki dan siswa perempuan harus tetap memakai celana panjang seragam teknik.
Walaupun aku terkenal tomboi tetapi tidak lupa dengan kewajibanku sebagai seorang muslim selalu aku jalankan. Mungkin karena badanku yang menyerupai badan seperti badan laki-laki sehingga teman pun banyak dari siswa laki- laki. Tetapi itupun hanya sebatas teman saja tidak lebih.
Raga Aditya Syahputra adalah nama abangku. Anak pertama dari pasangan Iwan Syahputra dan Nina khairani. Dia selalu memanjakan diriku ketika di berdua . Walaupun sifatku tomboi apabila sudah kumpul dengan ayah, ibu, dan bang Raga diriku menjadi gadis yang sangat manja.
Mungkin karena aku anak bontot kali ya. Bang Raga kuliah di Universitas Negeri Tangerang mengambil Fakultas Pendidikan jurusan Matematika semester 6. Katanya mau mengikuti jejak ayah menjadi seorang guru.
Sewaktu kecil sampai sekarang diriku selalu dekat dengan Bang Raga. terkadang Bang Raga selalu membawa diriku Kumpul-kumpul dengan teman-teman kuliahnya sambil bermain gitar.
Mula-mula Ibu melarang Bang Raga untuk mengajakku gabung dengan teman-temannya. Dikarenakan anak perempuan takut tidak bisa menjaga diri. Dengan bantuan Bang Raga menjelaskan kepada ibu akan selalu menjaga diriku, akhirnya Ibu dapat mengerti .
Selama ini setelah pulang sekolah aku selalu latihan karate dengan teman-teman bang Raga, walaupun tidak jago-jago amat, tetapi bisalah mengalahkan lawan. Untuk pertama kalinya diriku bisa mengalahkan 1 lawan 3.
Karena terlalu seringnya latihan karate akhirnya aku dekat dengan seorang cowok bernama Candra Wiguna. Teman sekelasku yang selalu perhatian dan sering membantu jikalau ada tugas praktek di sekolah.
Candra Wiguna, Anak pengusaha bahan-bahan bangunan. Ayahnya bernama Adi Wiguna dan ibunya bernsma dina laura. Sebenarnya Candra anak yang baik, Ramah dan yang lebih utama lagi dia tampan.
Dan dari sinilah mulanya kisah ceritaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
momy akifa
mulai baca
2022-01-04
1
Muhammad Husaini
masih ku pantau belum ku Baca
2021-12-03
2
Yahdinizal
Baca Novelku Juga Dong Author!😊
2021-11-25
4