Pendekatan Candra

" Selamat pagi Anak-anak, " ucap Pak Wawan.

" Selamat pagi Pak," jawab anak-anak serempak.

"Hari ini Saya beri tugas dikerjakan sekarang juga, 1 kelompok terdiri dari 4 orang, nama-namanya saya tuliskan di papan tulis. Bagi kalian yang telah selesai mengerjakan tugasnya, segera berikan laporan kepada saya. Saya beri waktu 2 jam untuk mengerjakan tugasnya. Paling lambat mengumpulkan laporannya saya beri waktu dua hari ke depan. Jika ada kelompok yang tidak mengumpulkan laporannya, saya akan memberikan sanksi dan tidak akan saya izinkan kalian untuk mengikuti ujian akhir bulan depan. Mengerti Anak- anak,". ucap Pak Wawan

"Mengerti Pak," ucap anak-anak serempak.

"Dimulai dari sekarang, cari teman kelompok kalian sesuai nama yang saya tuliskan,". ucap Pak Wawan dan kemudian melangkahkan kaki meninggalkan kelas.

Miris benar mendengar ancaman pak Wawan karena dia wali kelas kami, sesuka hatinya saja membuat peraturan. Memang ada baiknya juga di buat ancaman itu agar semua siswa semangat mengerjakan tugasnya.

Aku Satu kelompok lagi dengan candra. Sungguh membuatku sesak bila bertemu dengannya. Mana lagi di tempat karate juga sering bertemu. Sifatnya yang jail selalu bikin aku malas untuk selalu bertemu dengannya. Ku jalani saja hari-hari seperti biasa sampai lulus nanti, toh kalau sudah lulus pasti tidak akan bertemu dengannya lagi.

Sekitar dua setengah bulan lagi aku akan menghadapi ujian nasional. Sungguh melelahkan bila dihadapkan dengan tugas- tugas sekolah. Semangat !!! itulah kata yang selalu ada dalam kepalaku.

Kulangkahkan kakiku keluar kelas, dan baru beberapa langkah, seperti ada yang mengejarku dari belakang.

"Ica tunggu," panggil Candra berlari menghampiriku.

"Kamu kenapa sih manggil aku ica, itu panggilan sayang keluarga ku Can, kamu gak boleh ikut-ikutan, "bantah ku dan berlalu menuju lapangan.

"Ya gak apa-apa Ica..., aku kan juga orang yang kamu sayang," ucap Candra santai sambil berjalan mencoba mengejar langkahku.

"Siapa yang bilang ?" berbalik badan menghadap Candra yang lagi tersenyum.

"Akulah yang bilang, memang gak boleh kalau

kamu menjadi orang yang aku sayangi ?" ucap Candra memandangiku.

"Belum kepikiran Can, aku mau menyelesaikan sekolah dulu, sekolah belum lulus sudah mikirin sayang- sayangan. Kerja dulu bambang baru mikirin sayang- sayangan". ucapku sambil kulangkahkan kakiku menuju lapangan tempat kami mengerjakan tugas dari Pak Wawan

"Namaku Candra bukan Bambang Ica," ucap

Candra yang terus mengikuti langkahku.

"Terserah Can," Jawab annisa

"Jadi aku manggil kamu apa?" candra mulai gemes mencoba mengejar langkah kaki dan berdiri dihadapanku yang terus memandangi wajahku.

"Jangan mandang- mandang terus entar jatuh cinta lho. Panggil aku seperti Pak Wawan juga gak apa-apa, aku juga gak akan marah " jawabku dingin sambil membuang pandangan ke tempat lain.

" Oke, mulai sekarang aku akan panggil kamu nisa, beda dengan yang lain. Dan aku memang sudah jatuh cinta sama kamu pada pandangan pertama" ucap Candra sambil terus memandangi wajahku yang sudah memerah akibat rayuan gombal.

"Sejak kapan?,aku itu gak ada perasaan sama kamu. Perasaan orang gak bisa di paksakan

Can, " melihat Candra sebentar dan kulemparkan pandanganku lagi ke tempat lain.

"Sejak kamu ikut latihan karate, aku suka lihat cewek yang bawaannya biasa aja ,itulah dirimu sendiri, tidak penuh drama seperti wanita yang lain," jawab Candra masih tetap memandang ke arahku.

"Aku itu ikut karate biar bisa jaga diri bukan mau cari pacar" ku sandarkan punggungku di batang pohon yang ada di lapangan.

"Terserah, yang penting aku suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku, kalau belum bisa jawab sekarang aku sabar menunggu jawabanmu Sa," Candra membuang pandangan ketempat lain karena dua teman sekelompoknya akan bergabung.

"Ehmm…, serius amat dari tadi ngobrolnya. Apasih yang kalian bicarakan Can, udah selesai belum ceritanya, gimana tugas kita ini Zak… ? tanya Doni dan Arif membawa tugas dari Pak Wawan sambil memandangi Candra dan Annisa.

"eh iya lupa, ini nih gara- gara si Candra, ganggu aja, ayo cepat kita kerjai tugasnya keburu habis waktunya, nnti di marahi pak Wawan karena terlambat masuk ke kelas, " mulai fokus melihat tempat yang nyaman untuk mengerjakan tugas dari Pak Wawan.

"Ayo, "jawab doni dan arif bersamaan

" Eh tunggu Rif, " teriak Candra sambil mengirim chat ke ponselku. " Aku tunggu jawabanmu".

* * * * *

Beberapa jam kemudian

Dret ...dret..dret...

Kulihat ponselku atas nama Rini genit. Segera kusentuh tombol hijau.

" Hallo Assalamualaikum, ada apa Rin? "

" Jalan- jalan yuk Zak, aku capek ngerjai tugas melulu, mau refresing biar seger nih kepalaku, ikut ya…"

"Jawab dulu salamku Rin…"

" Eh iya, wa'alaikumusalam Zak , kita ke mall yuk..."

"Kapan Rin,"

"Pulang sekolah nanti, kita ketemuan di kantin ya..."

"iya ,oke ".

"Assalamualaikum Zak "

"Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh " ku akhiri panggilan ponselku dan kembali ke dalam kelas.

Satu jam kemudian

Teng...teng ...teng.... teng...

Bunyi lonceng sekolah berbunyi pertanda pelajaran telah usai semua siswa-siswi SMK kelas XII keluar, termasuk kelas annisa.

" Nisa, tunggu aku..."teriak candra mengejar langkahku.

" Ada apa Can, aku janjian ama Rini mau ketemuan di kantin. Dia ngajak aku ke mall, cowok dilarang ikut. Pulangnya pun aku gak langsung ke rumah mau singgah lagi ke rumah bibi aku," jawabku sambil terus berjalan ke kantin tetapi Candra terus mengikutiku dari belakang.

" Aku ikut ya nemeni kamu…," mohon Candra

"Gak boleh, aku bukan anak kecil lagi yang selalu ditemani, aku sudah besar bisa jaga diri". ucapku agar Candra tidak terus mengikuti.

"Ehmm, ikut aja juga gak apa-apa si Candra, maaf aku terlambat. Udah lama kamu nunggu Zak?" sambut Rini yang terus memandangi candra dengan genit mengedipkan sebelah matanya.

" Belum kok Rin baru aja nyampek" jawab annisa sebel karena Rini terus memandangi candra

Apa aku cemburu ya sampai segitunya gak senang melihat Rini memandangi candra terus, batinku.

"Ayo nnti kita kesiangan, aku laper nih, aku yang traktir deh. Kita makan di kantin depan aja ya..." .ajak Rini sambil menarik tangan Candra menuju kantin.

"Kita makan apa Can..pilih aja Can ,aku ngikut menu mu" jawab Rini sambil menempel terus di lengan candra.

"Ih jangan nempel- nempel terus kenapa Rin, geser sedikit kenapa, Situ masih ada bangku. aku risih, aku mau dekat nisa aja "jawab candra sambil berpindah tempat duduk di samping nisa.

"Idih mulai kapan si Zaki kamu panggil Nisa " ucap Rini dengan sinis memandangi annisa dan candra.

" Ya gak apa- apa sih ,Nisa kan temen sayang aku, ya kan Nisa" jawab candra dengan tenang.

"Kok aku baru tau, kapan kalian jadian ? emang kalian udah jadian ya Zak" .tanya Rini meminta kepastian Annisa dan Canda

" Eng..gak kok belum ,Candranya aja yang kepedean ". elakku sambil melihat Rini yang sudah cemberut.

" Berarti masih bisa dong aku dekat ama Candra , boleh kan candra… ,aku tu suka sama kamu dari kita sering jumpa di kantin Can, " jawab Rini dengan senyum semringah.

" Tidak boleh, aku itu sudah punya nisa ,akan aku perjuangkan sampai dia menerima aku ". jawab candra.

Wajah Rini tampak cemberut kembali mendengar perkataan candra.

"Kita jadi makan tidak Rin, pesan dong kalau gak jadi makan lebih baik kita pergi dari sini "ucapku agar berganti topik tidak membahas masalah jadian lagi.

" Eh iya, ini aku pesan", ucap Rini lalu memanggil pelayan.

" Mbak pesan nasi goreng tiga sama minumnya jus jeruk tiga ,cepat ya Mbak." pesan Rini kepada pelayan.

" Baik mbak" ucap Pelayan

Terpopuler

Comments

momy akifa

momy akifa

manis🤭

2022-01-04

0

lihat semua
Episodes
1 Zaki
2 Pendekatan Candra
3 Ditembak Candra
4 Gilang Prayuda
5 Ayah Masuk Rumah Sakit
6 Perjodohan
7 Ayah siuman
8 Rontok Jantungku
9 Malam Minggu
10 Hati Yang Tersakiti
11 Perhatian Gilang
12 Mendekati Annisa
13 Kegalauan Gilang
14 Bubur Ayam Untuk Calon Mertua
15 Bubur Ayam Untuk Calon Mertua 2
16 Kebahagiaan Nenek
17 Kejujuran Gilang Prayuda
18 Teror
19 Kecurigaan Gilang
20 Bau Gosong
21 Masa Depanku hancur
22 Teman berasa Iblis
23 Nasib keluarga Annisa
24 Kembali Ke Kampung Halaman
25 Terbongkarnya Rahasia Rini
26 Kebahagiaan Keluarga Annisa
27 Kembalinya Annisa Yang Dulu
28 Tamu Spesial Annisa
29 Gilang VS Bima
30 Penyesalan Rini
31 Kejailan Citra Kepada Bima
32 Tragedi Kejar-Kejaran
33 Arif Kecelakaan
34 Keposesifan Gilang
35 Perhatian Gilang kepada Annisa
36 Puteri Barbie
37 Kesedihan Annisa
38 Annisa Sakit
39 Tertangkapnya Dalang peneroran
40 Jawaban Mimpi Annisa
41 Surat Dari Rini
42 Menerima lamaran
43 Mimin VS Gita
44 Cincin yang Indah
45 Hari Pertunangan
46 Calon Istri
47 Polisi Ganteng
48 Kejutan
49 Kedatangan Arif
50 Hadiah Unik
51 Hari wisuda
52 Wanita Munafik
53 Wanita Multi Peran
54 Rayuan Gombal
55 Berita mengejutkan
56 Acara Barbeque
57 Atm Black Card
58 Kepergian Kak Gilang
59 Jalan-jalan
60 Jalan-jalan 2
61 Kangen
62 Rindu Itu Berat
63 Balapan
64 Teman wanita
65 Ketenangan Diri
66 Rangga Dwi Putra
67 Pulang ke Rumah
68 Kejailan Tante Devi
69 Manusia Batu
70 Kecelakaan Beruntun
71 Rasa Pedas
72 Sakit Perut
73 Perasaan Andre
74 Kekepoan Andre
75 Menghilangkan Bosan Dengan Balapan
76 Seperti Bidadari
77 Annisa Cedera
78 Kedekatan Andre dan Nisa
79 Terbongkarnya Dalang Masalah
80 Hati yang Terluka
81 Perasaan Yang Aneh
82 Bebasnya Rini
83 Serigala Berbulu Domba
84 Rencana Dirga di balas kelicikan Yuda
85 Permainan di mulai
86 Patah Hati
87 Hancurnya masa Depan Rini
88 Pernikahan Dadakan
89 Ulang Tahunku
90 Pejuang Dolar
91 Kejutan Terindah
92 Pemuda Tampan
93 Perdebatan
94 Ketularan Bucin
95 Cemburu
96 Banyak Ikhtiar Kepada Allah
97 Lebay
98 Keresahan Papa Gilang
99 Pengacau
100 Wanita Sombong
101 Wanita Sombong 2
102 Mata Duitan
103 Emosi Toni
104 Resepsi Pernikahan
105 Keputusan Annisa
106 Suratan Takdir
107 Ciuman Pertama
108 Pemuda Misterius
109 Takut
110 Pemuda Buas
111 Pulau Papua
112 Gaun Yang Sangat Indah
113 Bocah Edan
114 Wanita Penggoda
115 Dasar Cebol
116 Film Romantis
117 Dasar Murahan
118 Manusia tidak tahu malu
119 Malu-malu Kucing
120 Hantu
121 Hantu 2
122 Pahit Menjadi Manis
123 Pahit menjadi Manis 2
124 Buat Adek lagi
125 Jadi Tukang Foto
126 Cemburu
127 Cemburu 2
128 Agresif
129 Pemuda yang seram
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Zaki
2
Pendekatan Candra
3
Ditembak Candra
4
Gilang Prayuda
5
Ayah Masuk Rumah Sakit
6
Perjodohan
7
Ayah siuman
8
Rontok Jantungku
9
Malam Minggu
10
Hati Yang Tersakiti
11
Perhatian Gilang
12
Mendekati Annisa
13
Kegalauan Gilang
14
Bubur Ayam Untuk Calon Mertua
15
Bubur Ayam Untuk Calon Mertua 2
16
Kebahagiaan Nenek
17
Kejujuran Gilang Prayuda
18
Teror
19
Kecurigaan Gilang
20
Bau Gosong
21
Masa Depanku hancur
22
Teman berasa Iblis
23
Nasib keluarga Annisa
24
Kembali Ke Kampung Halaman
25
Terbongkarnya Rahasia Rini
26
Kebahagiaan Keluarga Annisa
27
Kembalinya Annisa Yang Dulu
28
Tamu Spesial Annisa
29
Gilang VS Bima
30
Penyesalan Rini
31
Kejailan Citra Kepada Bima
32
Tragedi Kejar-Kejaran
33
Arif Kecelakaan
34
Keposesifan Gilang
35
Perhatian Gilang kepada Annisa
36
Puteri Barbie
37
Kesedihan Annisa
38
Annisa Sakit
39
Tertangkapnya Dalang peneroran
40
Jawaban Mimpi Annisa
41
Surat Dari Rini
42
Menerima lamaran
43
Mimin VS Gita
44
Cincin yang Indah
45
Hari Pertunangan
46
Calon Istri
47
Polisi Ganteng
48
Kejutan
49
Kedatangan Arif
50
Hadiah Unik
51
Hari wisuda
52
Wanita Munafik
53
Wanita Multi Peran
54
Rayuan Gombal
55
Berita mengejutkan
56
Acara Barbeque
57
Atm Black Card
58
Kepergian Kak Gilang
59
Jalan-jalan
60
Jalan-jalan 2
61
Kangen
62
Rindu Itu Berat
63
Balapan
64
Teman wanita
65
Ketenangan Diri
66
Rangga Dwi Putra
67
Pulang ke Rumah
68
Kejailan Tante Devi
69
Manusia Batu
70
Kecelakaan Beruntun
71
Rasa Pedas
72
Sakit Perut
73
Perasaan Andre
74
Kekepoan Andre
75
Menghilangkan Bosan Dengan Balapan
76
Seperti Bidadari
77
Annisa Cedera
78
Kedekatan Andre dan Nisa
79
Terbongkarnya Dalang Masalah
80
Hati yang Terluka
81
Perasaan Yang Aneh
82
Bebasnya Rini
83
Serigala Berbulu Domba
84
Rencana Dirga di balas kelicikan Yuda
85
Permainan di mulai
86
Patah Hati
87
Hancurnya masa Depan Rini
88
Pernikahan Dadakan
89
Ulang Tahunku
90
Pejuang Dolar
91
Kejutan Terindah
92
Pemuda Tampan
93
Perdebatan
94
Ketularan Bucin
95
Cemburu
96
Banyak Ikhtiar Kepada Allah
97
Lebay
98
Keresahan Papa Gilang
99
Pengacau
100
Wanita Sombong
101
Wanita Sombong 2
102
Mata Duitan
103
Emosi Toni
104
Resepsi Pernikahan
105
Keputusan Annisa
106
Suratan Takdir
107
Ciuman Pertama
108
Pemuda Misterius
109
Takut
110
Pemuda Buas
111
Pulau Papua
112
Gaun Yang Sangat Indah
113
Bocah Edan
114
Wanita Penggoda
115
Dasar Cebol
116
Film Romantis
117
Dasar Murahan
118
Manusia tidak tahu malu
119
Malu-malu Kucing
120
Hantu
121
Hantu 2
122
Pahit Menjadi Manis
123
Pahit menjadi Manis 2
124
Buat Adek lagi
125
Jadi Tukang Foto
126
Cemburu
127
Cemburu 2
128
Agresif
129
Pemuda yang seram

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!