Subuh menjelang, di sebuah kos-kosan sederhana berukuran 3 x 3 meter mulai terdengar aktifitas dari penghuni barunya. Nabila yang terbangun saat mendengar lantunan ayat suci Al-Quran dari masjid di kejauhan sana segera beranjak dari tempat tidur nya dan bergegas melangkahkan kaki menuju kamar mandi yang terdapat di sudut kamar nya, membersihkan diri dengan segera dan tak lupa mengambil air wudhu untuk menunaikan ibadah sholat subuh.
Tepat disaat Nabila keluar dari kamar mandi suara adzan subuh telah berkumandang, dia segera mengambil mukena yang tergantung di cap stok belakang pintu, buru-buru memakai mukena dan setelah nya Nabila menggelar sajadah menghadap arah kiblat.
Dengan khusyuk Nabila melakukan ibadah sholat Subuh dua rakaat, setelah mengucap salam Nabila mengucap istighfar memohon ampunan kepada Sang Khaliq dan kemudian berdzikir melafazkan kebesaran asma Allah dan dilanjutkan dengan berdoa menengadahkan kedua tangan nya menghadap langit untuk memohon ampun serta perlindungan kepada Sang Pencipta. Begitulah Nabila, dia gadis yang pintar, baik dan rajin beribadah.
Seusai melaksanakan ibadah sholat Subuh, Nabila mengambil kitab suci Al-Quran dari atas nakas dan melantunkan nya dengan pelan. Suara nya terdengar sangat merdu dan menentramkan hati bagi siapa saja yang mendengar nya.
Ya,, Nabila pandai dan lancar membaca kitab suci Al-Quran sejak dia masih kanak-kanak. Orang tua nya mendidik Nabila dengan ilmu agama sejak dia masih kecil, dulu Nabila dan teman-teman nya setiap malam selalu mengaji di musholla di kampung halaman nya.
Beberapa lembar mushaf Al-Quran telah dilantunkan, Nabila mengakhiri bacaan nya dengan mencium kitab suci Al-Quran dan kemudian menyimpan nya kembali di atas nakas. Nabila bergegas melepas mukena dan meletakkan ditempat semula, kemudian merapikan sajadah dan menaruh nya di gantungan di sebelah mukena.
Waktu menunjukkan pukul 5.30, Nabila mengenakan hijab nya sambil mematut diri sebentar di depan cermin, dan kemudian berjalan keluar dari kamar. Dia berjalan perlahan menyusuri lorong kos-kosan yang masih nampak sepi karena kebanyakan penghuni nya masih sibuk dengan kegiatan masing-masing didalam kamar, pagi ini Nabila bermaksud untuk membeli sarapan nasi uduk di dekat tempat tinggal nya.
Saat hendak membuka pintu gerbang, terdengar ada yang meneriakkan namanya...
"Bill,,, lu mau beli sarapan ya?" Teriak salah seorang penghuni kos-kosan wanita itu dari ambang pintu kamar wanita tersebut.
Nabila reflek menoleh sambil menganggukkan kepala dia menjawab, "iya Sas, kamu mau nitip atau kita keluar bareng?" Teriak Nabila tak kalah seru.
"Tunggu bentar ya Bill, kita barengan aja beli sarapan nya... gue ambil uang dulu," Saskia menjawab sambil berlalu masuk kembali kedalam kamar nya.
Tak berapa lama kemudian Saskia keluar dari kamar dan berjalan menghampiri Nabila, dia langsung menggandeng tangan Nabila untuk keluar bareng dari gerbang rumah kos-kosan menuju warung yang mereka tuju, Saskia adalah salah satu dari teman ditempat kos Nabila, dan sudah mulai akrab dengan Nabila bahkan sudah seperti sahabat lama, padahal mereka belum lama saling kenal.
Sifat Nabila yang ramah dan tutur kata nya yang lembut membuat dia mudah bergaul dan banyak disenangi oleh orang-orang disekitar nya, meski baru dalam hitungan hari Nabila tinggal di Jakarta.
Satu jam kemudian Nabila dan Saskia baru menyelesaikan sarapan nya, kalau biasa nya mereka lebih suka membungkus sarapan untuk dimakan ditempat kos, pagi ini mereka sengaja makan di warung dikarenakan antrian yang sangat panjang sehingga kalau harus membeli untuk di bungkus dan dibawa pulang akan membutuhkan waktu yang semakin lama.
Nasi uduk di warung kecil itu memang terkenal sangat enak, apalagi dijual dengan harga yang murah dan tentu nya sesuai dengan kantong karyawan seperti mereka. Tak heran jika setiap pagi warung kecil itu sangat ramai oleh para pembeli yang hendak segera berangkat ketempat kerja, dan tidak sempat untuk membuat sarapan nya sendiri.
Setibanya di tempat kos, Nabila buru-buru membersihkan diri dan berganti pakaian. Hari ini adalah hari pertama dia mulai bekerja di Perusahaan Garmen XX sebagai sekretaris, dia tidak ingin datang terlambat dan memberi kan kesan yang buruk dihari pertama nya Nabila bekerja.
Nabila tengah mematut diri di depan cermin, dia mengenakan setelan kulot berwarna pastel, dipadukan dengan blouse motif bunga-bunga kecil dan memakai hijab warna senada dengan bawahan nya. Memoles sedikit wajah nya dengan bedak tabur, dan memberi warna pada bibir nya dengan warna soft pink.
Nabila terlihat sangat manis dan anggun meski hanya dengan riasan yang sangat sederhana, sambil bergumam dia menyemangati diri nya sendiri "oke Bill,, semangat... kamu pasti bisa."
Waktu menunjukkan pukul tujuh tepat, Nabila bergegas mengambil tas selempang warna hitam dan mengambil sepatu flatshoes dengan warna senada tas nya.
Nabila sengaja memakai sepatu tanpa heels karena dia berangkat kerja dengan berjalan kaki dan harus menempuh jarak yang lumayan jauh, "pasti akan repot dan kesusahan sendiri kalau aku pakai heels," gumam nya.
Jarak tempat Nabila indekos menuju perusahaan tempat dia bekerja sekitar empat ratus meter, dan itu bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar lima belas menit.
*****
Sementara ditempat lain,,,
"Pokok nya, aku tidak mau kalau sampai rencana kali ini gagal! Kamu harus menjalankan nya dengan benar, dan jangan sampai ketahuan oleh siapapun termasuk Om Yuda!" Teriak seorang gadis muda dengan dandanan mencolok, kepada perempuan paruh baya dengan pakaian yang terlihat sangat sederhana.
"Iya nak, ibu akan pastikan bahwa rencana kita pasti berhasil," kata perempuan paruh baya tersebut yang menyebut diri nya dengan ibu sambil menatap gadis muda yang terlihat angkuh dan sombong dengan pakaian nya yang terlihat seksi. "Tapi ibu kan juga harus mencari momen yang tepat nak? jadi bersabarlah..." lanjut wanita paruh baya itu mencoba meyakinkan gadis di depan nya.
"Hemm,,, baiklah," gumam wanita muda itu, sambil berlalu dengan angkuh keluar dari rumah sederhana yang terdapat di sebuah gang sempit. Terlihat dari sorot mata nya, gadis muda itu begitu jijik menginjakkan kaki di tempat itu.
"Huh,,," wanita paruh baya itu mendesah kasar, "kenapa anak itu semakin keras kepala dan susah sekali di kasih pengertian..." lirih wanita paruh baya itu sambil menahan perih di hati nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Praised94
terima kasih...
2024-04-19
1
Dewi Zahra
lanjut
2023-10-17
2
susi 2020
😍😍
2023-01-29
1