Para Penakluk Bima Sakti

Para Penakluk Bima Sakti

Misi Pertama

" Memangnya dengan cara apa kalian mencoba mengambil hati keponakan-keponakan om?" Om Guruh menembakkan senjatanya beberapa kali, dia sedang mencoba prototipe senjata baru yang sedang diproduksi oleh perusahaan keluarga kami.

" Ya seperti mendekati gadis kebanyakan lah om, mereka kan pasti suka tuh kalo dikasih bunga, coklat dibawa jalan-jalan ke mall... Gitu-gitu lah " Uncle G kuadrat tertawa mendengar penjelasan si kunyuk Nakula, dia ini memang sok tahu anaknya. kami berdua menggaruk kening kami, mencoba menyembunyikan perasaan malu kami yang sudah sampai di ubun-ubun.

" Pantas saja kalian dicuekin sama mereka, memangnya mereka tipe cewek kebanyakan?? Target kalian itu calon tentara loh " Bagaikan lampu yang tiba-tiba menyala diatas kepala kami, seketika kami bertaubat atas dosa-dosa yang pernah kami lakukan selama ini. Selama kami berjuang dengan semangat juang 45 untuk menaklukkan gadis pujaan hati kami.

Kedatangan uncle G kuadrat adalah sebagai langkah terakhir bagi kami untuk menaklukkan hati gadis kembar pujaan hati kami, entah sudah berapa ratus cara yang kami tempuh untuk sekedar mendapatkan perhatian mereka. Ditambah dengan kehadiran si Langit sang kakak yang selalu awas terhadap dua adik kembarnya nya itu menambahkan level kesulitan perjuangan kami.

Untung nya uncle G kuadrat tengah berbaik hati terhadap kami yang sudah sangat berputus asa ini, mereka memberikan jurus-jurus jitu bagaimana menaklukkan hati mereka yang dirangkum dalam sebuah rancangan misi. Misi menaklukkan sang pujaan hati, setelah kami membeberkan semua yang pernah kami lakukan untuk itu.

Misi pertama nya adalah menjadikan mereka layaknya sebagai adik, sebagaimana seorang adik yang selalu mendapat kan perlindungan dan kasih sayang dari kakaknya. Usia mereka lebih muda 4 tahun dari kami, Nakula dan aku seumuran dengan Langit.

" Emangnya lu ngerti gimana caranya?? kita gak pernah punya adik selama ini " Nakula memang tidak pernah memperlakukan aku sebagai adik toh kami anak kembar, perbedaan usia kami paling hanya beberapa menit.

" Udah...kita coba aja lah mumpung si Langit lagi di Papua, setahun kan harimau penjaga itu disana "

" Ya udah lu hubungi mereka deh, kita ajak hiking Minggu besok "

" Belanja dulu nyuk, emang lu punya peralatan hiking? spokat kita aja sniker semua kagak bisa dipake hiking cuy "

Yes....Disaat rata-rata gadis menyukai mall sebagai tempat untuk menghabiskan waktu, dua gadis incaran kami lebih menyukai alam dan segala macam yang ada didalamnya untuk mereka habiskan waktu bersama. Unik kan??

Sabar Sadewa....Demi Laluna tercinta...

Hari yang dinantikan pun tiba, meski awalnya mereka menolak karena mengira kami akan mengajaknya kembali berkeliling di mall seperti terakhir kalinya kami mengajak mereka, lucunya mereka langsung menerima ajakan kami dengan antusias setelah kami beritahukan kemana tujuan kami mengajak mereka. Hiking ke Puncak Bogor berjalan diantara hamparan kebun teh.

Ini mah penghematan namanya, yang boros cuma belanjaan persiapan peralatan buat nanti.

" Kak Kula tumben ngajakin kita hiking, memangnya kakak kuat mendaki tanjakan?" Aurora target misi si kunyuk Nakula yang bertanya saat kami menjemputnya dirumahnya.

Ada kejadian yang tak kalah lucunya ketika kami sedang meminta ijin kepada om Axy dan Tante Axel orangtua kedua gadis itu, selain wejangan- wejangan wajib yang diberikan oleh bapak beserta ibu Jenderal untuk menjaga keselamatan kami selama disana, mereka menitipkan kami kepada kedua anak kembarnya.

" Ra...Na, jagain kak Nakula sama Sadewa nanti selama disana " Begitu wejangan terakhir pak Jenderal yang terhormat kepada anak gadis kembarnya.

WHAT???? Yang jadi cowok siapa disini?? Kita om cowoknya, anak-anak om itu cewek semua...hellow...

" Iya nih Ra...Kita lagi pengen menikmati suasana baru, sumpek dikota terus " Kembali ke percakapan kami dihalaman rumah mereka saat kami sedang memasukan barang-barang kedalam kabin belakang, lalu Nakula memasang penutup nya sebelum kami memulai petualangan kami.

" Kak Dewa seneng juga naik gunung??" Laluna terkasih akhirnya bertanya padaku dengan nada yang terdengar lembut ditelinga ku ini, selama ini mereka berdua memanjakan pendengaran kami dengan nada suara sopran dan mezzo sopran nya.

" Iya Na... Sejuk dan indah pemandangan nya, bikin adem mata dan hati " ku perlihatkan deretan gigi putihku dengan sedikit sentuhan taring dikedua sisinya yang sempurna ini, berharap dia akan terpesona dengan nya.

Sepanjang perjalanan mereka banyak bercerita tentang pengalaman mereka menghabiskan waktu berkemah diatas gunung bersama sang ayah dan kakak tercinta nya, jujur kami kurang memahami apa yang mereka coba ceritakan, yang kami pahami adalah bagaimana cara merakit sebuah senjata, membuat rangka mobil tank dan lainnya. Tapi demi para gadis kesayangan kami, kami rela menjadi pendengar mereka yang paling setia. Ini juga termasuk dalam SOP misi yang diberikan oleh paman kembar mereka di urutan nomor wahid. Be a good listener.

Tak lama kami sampai di lokasi, kami memarkirkan mobil di villa milik keluarga legendaris Bima Sakti, dan kami akan melanjutkan perjalanan kami setelah kami menikmati santap siang yang sudah disediakan oleh istri pak Ujang. Para penjaga setia villa keluarga.

Kami baru menyadari ternyata udara pegunungan itu memang menyejukkan, apalagi jika kekasih hati kami berada dekat dengan kami. Dan konon katanya di villa ini pula om Axy dan tante Axel memadu kasih...Eehhh tapi kabarnya disini pernah terjadi sebuah peristiwa menegangkan antara mereka.

" Mau tidur siang dulu apa langsung jalan nih? lokasinya gak jauh kok dari sini, cuma tiga jam jalan kaki ?" Aurora bertanya, dia mengecek isi ranselnya.

What???? Tiga jam jalan kaki???? Oh nooooo!!!! Sabar Dewa...sabar.....

Sepertinya suara hati Nakula juga sama jika melihat perubahan diwajahnya.

" Oke lah kita kemon..." Kan si kunyuk itu asal bunyi aja mulutnya. Awas aja nanti minta tolong pas tanjakan.

Awal perjalanan masih kuat dong kita, tanjakannya tidak terlalu tinggi dan pemirsa disini benar-benar indah. Kenapa tidak dari dulu yah kita kesini??? Hidung kami dimanjakan dengan wangi dedaunan disepanjang perjalanan, mata kami dimanjakan dengan pemandangan hijau yang terhampar luas sejauh mata memandang.

Tuhaaann.... Sungguh indah ciptaan mu ini...

Satu jam sudah kita berjalan menelusuri perkebunan teh hingga ujung garis batas antara perkebunan dan hutan lindung, kami mulai menelusuri kawasan hutan pinus, udara semakin terasa dingin disini.

" Kakak mau istirahat disini dulu atau mau lanjut?? Mending pake jaketnya dulu kak " Laluna menghentikan langkahnya, dia seperti mengkhawatirkan keadaan kami.

" Mending lanjut kali yah, biar kita cepet sampe puncaknya " Nafasku dan Nakula sudah separuh nyawa pemirsa, tapi melihat kedua gadis dihadapan kami yang masih santai seperti itu ego kelaki-lakian kami memberontak seketika.

" Nih ka, minum dulu "

Owh my dear God, Laluna ngasih botol minumnya sama aku.... terimakasih Tuhan atas berkah mu...

.

.

.

To be continued 😉

Hai kakak-kakak ini adalah cerita tentang Aurora dan Laluna dan dua cowok kembar yang tak mengenal kata menyerah untuk mendapatkan hati mereka.

Untuk memahami jalan cerita ini, sebaiknya kakak-kakak membaca novel Gadis Tomboy Kesayangan Sang Baret Merah terlebih dahulu.

Terimakasih 😉😉

Happy Reading 🤗

Terpopuler

Comments

meymei

meymei

hallo kak aku mmpir nie
SEMANGAT terus kak thorrrrrrrrrr lanjoooooooooot

2022-02-06

1

𖣤​᭄ اندي وحي الد ين

𖣤​᭄ اندي وحي الد ين

Gini kan enak bisa menambah imun cerita somplak nakula sadewa😂😁🤣😂

2021-12-14

1

𖣤​᭄ اندي وحي الد ين

𖣤​᭄ اندي وحي الد ين

Tinggalin 👣👣👣

2021-12-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!