Nakula dan Sadewa Maliq Abraham

Siapa yang tidak mengenal dua orang saudara kembar yang terkenal bad boy ini. Eeeettt tunggu dulu pemirsa, label bad boy ini tak semena-mena disematkan begitu saja kepada keduanya. Nakula dan Sadewa memang banyak digandrungi para gadis, tapi mereka terkenal karena mereka sangat sulit untuk didekati oleh kaum hawa selain sang bunda tentunya.

Nakula dan Sadewa terlahir dari seorang ayah yang bernama Arjuna Haidar Maliq Abraham dan seorang ibu bernama Latifah Hanum Rais dua puluh lima tahun yang lalu hampir bersamaan dengan lahirnya Langit Biru Putra Galaxy Bima Sakti.

Sejak kecil mereka berdua sangat aktif hingga keduanya sering kali membuat sang bunda kewalahan yang akhirnya Arjuna memaksa Latifah untuk menyewa dua orang pengasuh untuk menemaninya merawat dua buah hatinya.

Seperti halnya Langit saat bertemu dengan Queen yang langsung jatuh cinta, begitu pula dengan si kembar yang ganteng ini. Awal mereka bertemu dengan Aurora dan Laluna adalah di acara ulangtahun Langit saat kedua gadis itu berusia tiga tahun.

Langit yang melihat gelagat keduanya langsung melarang nya untuk mendekati adik-adik kesayangan nya.

" Kalian gak boleh deketin adik-adik aku!" Pintanya dengan nada ketus

" Tapi kami suka sama adik-adik mu Ngit, mereka lucu-lucu " Ujar Nakula polos

" Iya Ngit, boleh yah kami main sama mereka?" Pinta Sadewa

" Gak boleh, nanti kalian bikin adik-adik aku nangis !" Kilahnya

Namanya juga bocah iya kan? Suka sama anak perempuan lucu itu wajar-wajar saja, apalagi mereka merasa jika mereka ini seperti Langit. Dipikiran polosnya, jika anak laki-laki usianya lebih tua dari anak perempuan berarti dia adalah seorang kakak.

Nakula dan Sadewa memiliki otak yang sangat brilian, hal ini diwariskan oleh ayah dan ibunya kepada mereka yang sama-sama jenius dibidang nya masing-masing. Arjuna adalah seorang master engineer lulusan terbaik dari sebuah universitas di Jerman sementara Latifah adalah seorang ilmuwan bioteknologi lulusan universitas ternama di Jepang.

Ketika Nakula dan Sadewa memasuki usia sekolah dasar, sang bunda memutuskan untuk memasukan mereka ke sebuah sekolah bertaraf internasional agar keduanya bisa mendapatkan pendidikan terbaik dimasanya. Tetapi dua tahun setelah mereka bersekolah disana, kedua orangtuanya memutuskan untuk meneruskan jenjang pendidikan mereka di rumah ( home schooling ) karena peristiwa penculikan yang dilakukan oleh orang suruhan saingan bisnisnya.

Flashback on

" Pak Tino kok belum jemput yah wa...?" Nakula dan Sadewa masih menunggu kedatangan pak Tino di ruang tunggu sekolah ditemani oleh seorang guru piket.

" Iya...Coba kamu telpon dianya " Nakula meminta Sadewa untuk menghubungi sang sopir melalui sambungan telepon seluler.

" Gak diangkat La..."

" Lagi dijalan kali yah Wa..."

" Selamat siang Bu, saya Thomas sopir yang menggantikan pak Tino untuk menjemput Nakula dan Sadewa hari ini " Seorang pria ramah mendekati guru piket yang sedang menemani kedua anak kembar yang sedang sibuk dengan telepon seluler nya.

" Kok gak ada yang kasih tau saya yah kalau pak Tino gak bisa datang hari ini?" Guru piket itu penasaran, pasalnya tidak biasanya orang tua sikembar tidak memberikan kabar sepenting ini kepada pihak sekolah.

Pria itu terlihat mulai khawatir ketika sang guru piket meminta nya untuk menunggu sementara dirinya menghubungi orang tua Nakula dan Sadewa dengan handphone miliknya.

Sang guru terkejut saat tiba-tiba pria itu mengeluarkan senjata api untuk mengancam dirinya agar tidak bertindak gegabah, dia menarik paksa Nakula dan Sadewa yang saat itu sudah dalam keadaan takut dan menangis kencang.

Pria itu membawa ke-dua nya masuk kedalam mobil Van berwarna merah yang telah menunggu di tempat biasa para orang tua atau sopir menjemput anak-anaknya.

Para penculik itu tak kalah pintar, selama seminggu anak-anak itu berpindah tempat untuk menghindari kejaran pihak kepolisian, dan sayangnya mereka selalu dikurung diruangan yang gelap setiap kali mereka menempati rumah baru.

Seminggu kemudian para penculik itu berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian, mereka dijebak saat akan mengambil uang tebusan disebuah taman yang ramai pengunjung. Tetapi sayangnya hingga saat ini pun dalang penculikan itu belum juga tertangkap.

Flashback off

Sekarang tahun kan kenapa Nakula dan Sadewa sangat takut dengan gelap? Mereka bahkan belum berani mematikan lampu saat mereka akan tidur pada malam hari.

" Wa... menurut lo apa kita cari penculik kita dulu yah?"

" Ide bagus sih, tapi gimana caranya? Apa kita musti minta bantuan polisi? Udah lama banget kan kasus itu?"

" Gimana kalo kita minta bantuan sama uncle G kuadrat? Gue yakin mereka punya teman dari kepolisian yang bisa bantu kita "

" Aaahhh....Sambil kita bisa deketin Aurora dan Laluna kan???" Sadewa memainkan alis matanya.

" Mumpung harimau penjaganya belom balik !" Kedua tergelak, ujung-ujungnya tetap saja Aurora dan Laluna.

Disela-sela kesibukan keduanya menjalani kuliah dan magang di perusahaan sang ayah, Nakula dan Sadewa mengunjungi uncle Guruh dan Guntur dikantornya.

" Kalian yakin ingin menyelidiki kasus itu? Udah lama banget loh itu..." Guruh mengerutkan keningnya

" Yakin uncle G, Waktu kemping...." Ucapan Nakula terhenti karena cubitan tangan Sadewa.

" Maksud Nakula, kita ingin menyelesaikan kasus ini uncle...Selama ini kita masih dihantui rasa penasaran siapa dalang dibalik peristiwa itu " Sadewa mengkoreksi perkataan yang akan dilontarkan saudara kembarnya itu

" Penasaran apa ketakutan??" Guntur mengelus dagunya.

" Ya udah, besok uncle akan coba minta tolong sama teman uncle di kepolisian...Siapa tahu berkas-berkas nya masih lengkap "

Pembicaraan berlanjut dengan teman misi untuk mendapatkan hati sang pujaan hati, mereka menceritakan misi pertama mereka yang gagal itu. Kedua pria dewasa itu tak hentinya tertawa mendengar cerita dari kedua anak laki-laki yang tetap teguh dengan pendirian nya mengejar cinta keponakan kembarnya yang cantik tapi terkenal tangguh itu.

Lahirlah misi kedua dengan target operasi menaklukkan hati sang pujaan hati dengan misi utama hadiah ulang tahun.

Uncle G kuadrat memberikan petunjuk penting kepada keduanya, mereka harus memberikan hadiah yang akan disukai, dipakai setiap saat serta mempunyai nilai manfaat yang tinggi dan yang paling penting adalah mereka harus membuat nya sendiri.

" Menurut Lo apa yah Wa?" Nakula menyalakan mesin mobilnya

" Pistol?" Sadewa mulai memberikan ide gilanya

" Lo gila yah Wa, bisa-bisa kita dicoret dari daftar nama calon menantu sama pak Jendral!"

" Pisau lipat?? Ayah bikin design pisau lipat yang keren loh.." Ujarnya lagi

" Kurang gimana gitu wa kalo ngasih pisau lipat..."

" Apa dong??" Sadewa mulai kehilangan idenya.

" Gimana kalau kita cari tahu dulu kesukaan mereka berdua? Dua hari lagi kan kita mau ngajak mreka ke pulau kosong..."

.

.

.

To be continued 😉

Hai kakak-kakak maaf yah lama baru up lagi cerita nya 🤗

Happy reading 🤗

Terpopuler

Comments

Sati Mudo

Sati Mudo

bagus thor lanjutkeun

2021-11-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!