Pembantu Ku Kekasih Ku
mentari pagi dengan malu-malu menunjukkan sinar nya memberikan cahaya ke hangatan untuk penghuni bumi, di kamar yang megah dan luas seorang pemuda tampan yang masih nyaman dengan ke hangatan kasur empuk nya berbalut dengan selimut tebal yang semakin menghangatkan tubuh nya. mata itu masih terpejam sepertinya enggan untuk membuka mata nya meski matahari sudah mulai sedikit demi sedikit naik dan menerobos masuk lewat celah-celah gorden.
di lantai bawah Ibu Ratna tengah menyiapkan makanan untuk suami dan anak nya dengan di bantu oleh pelayan rumah , mesi pun banyak memiliki pelayan namun Ibu Ratna tetap akan turun tangan untuk menyiapkan makanan meski ia terlahir dari keluarga kaya dan memiliki suami yang kaya raya tidak lantas membuat nya bermalas-malasan karna itu sudah sifat dari ibu Ratna sendiri yang memang rendah hati.
"ma...di mana arya" tanya pak Adijaya ketika sudah turun dan duduk di kursi meja makan
"seperti nya belum bangun pa" jawab ibu Ratna yang tengah mengambilkan mkanan di piring sang suami
"ini sudah jam berapa, memang nya dia tidak berangkat sekolah apa, kebiasaan sekali anak itu" tutur pak Adijaya dengan nada yang kesal
"papa kaya tidak tahu Arya saja seperti apa, anak bungsu kita itu ya memang seperti itu kan pa" ibu Ratna menjawab dengan lemah lembut
"bi nani..." panggil ibu ratna pada pelayan rumah nya
"iya nyonya" bi Nani menghampiri
"tolong bangunkan Arya ya bi" perintah ibu Ratna kepada bi Nani
"baik nyonya" jawab bibi Nani kemudian berjalan ke arah tangga menuju kamar Arya
"mama ini selalu memanjakan anak itu, lihat hasil nya sekarang anak itu semakin ngelunjak saja" pak Adijaya merasa geram dengan kelakuan anak bungsu nya itu
"sudah lah pa, biarkan saja Arya begitu lagi pula menurut mama wajar saja Arya seperti itu karna dia masih remaja pa, masih harus mencari jati diri nya" tutur ibu Ratna lembut dengan senyuman yang mengembang
"papa akan mencarikan Asisten untuk dia, di rumah dan di sekolah yang selalu mengawasi Arya kalau di biarkan terus-terusan dia tidak akan berubah" tutur pak Adijaya
"maksud papa asisten bagai mana" tanya ibu Ratna
"nanti juga mama tahu sendiri" jawab pak Adijaya dengan penuh teka-teki.dan menyuapkan makanan ke dalam mulut nya
"ya sudah terserah papa saja" ibu Ratna pasrah dengan suami nya itu karna jika suami nya itu sudah memutuskan suatu hal tidak akan bisa terbantahkan lagi
•
•
•
Tok Tok Tok
"den arya bangun...Aden sudah di tunggu nyonya dan tuan di bawah" panggil bibi Nani
"den Arya...."panggil nya lagi sembari mengetuk-ngetuk pintu
sedangkan di dalam kamar Arya mulai menggeliat karna merasa terganggu dengan suara panggilan dan ketukan dari pintu kamar nya
"euhhh...apa sih berisik amat" gerutu Arya yang masih setengah sadar kemudian mengarah ke arah pintu
"apa sih bi..masi jam segini udah ganggu orang tidur aja" omel Arya karna merasa kesal tidur nya terganggu
"maaf den tapi ini sudah jam setengah tujuh, Aden di tunggu tuan dan nyonya di ruang makan" jawab bi Nani dengan menunduk
"ya sudah aku mau mandi dulu" Arya kemudian menutup pintu kamar nya lalu menuju kamar mandi
sedangkan bibi Nani setelah berhasil membangunkan tuan muda nya itu kemudian turun kembali ke bawah untuk mengerjakan aktifitas nya lagi.
Arya sudah selesai mandi dan sudah menggunakan seragam SMA nya meski pun tidak rapi tetapi tidak membuat ketampanan nya pudar, dengan rambut yang terkesan di buat acak-acakan, baju yang tak di masukan ke dalam celana. Arya menyambar kunci mobil dan tas milik nya kemudian berjalan ke luar kamar dan menuju meja makan di mana kedua orang tuanya tengah menunggu
"pagi ma, pa sapa Arya" ketika sudah sampai di meja makan
"pagi sayang" ibu Ratna menjawab dengan senyuman
"kamu ini kebiasaan kalau pagi barus selalu di bangun kan" pak Adijaya menegur
"pa...sudah jangan ribut di meja makan, Arya makan dulu ya habis itu baru berangkat ke sekolah" tutur ibu Ratna
"enggak usah ma, ini udah jam 7 lewat aku langsung berangkat aja" Arya menolak untuk makan bersama pagi ini karna memang sebentar lagi pasti pagar sekolah akan di tutup karna telat
"ya sudah, hati- hati di jalan ya jangan ngebut" nasehat ibu Ratna
"iya ma" jawab Arya kemudian menyalami ibu Ratna dan mencium kedua pipi mama nya itu lalu beralih ke arah sang papa untuk menyalami nya setelah itu ia kemudian berlalu keluar lalu masuk ke dalam mobil sport berwarna silver milik nya dan melajukan mobil menuju jalanan yang padat oleh kendaraan
Arya melajukan mobil dengan kecepatan di atas rata- rata hingga membuat pengguna jalan lainnya pun merasa kesal hingga mengumpat dan menyumpah serapahi pemilik mobil yang mengendarai mobil nya tak beraturan
☆☆☆☆☆☆
waktu masuk sekolah tinggal 10 menit lagi Arya semakin melajukan mobil milik nya karna tak ingin sampai telat dan mendapati pintu pagar sekolah yang sudah tertutup, hanya memakan waktu 10 menit perjalanan akhirnya arya sampai di sekolah yang hampir saja pintu pagar akan di tutup tetapi belum sampai setengah nya pintu pagar di tutup Arya langdung menerobos masuk dengan mobil milik nya, yang mana membuat satpam sekolah geleng-geleng kepala dengan kelakuan murid sekolah yang satu itu.
Arya keluar dari mobil milik nya dan membuat cewek-cewek yang lewat pun terpaku dengan ketampanan yang di miliki Arya
"cakep banget cowok gue"ujar si murid A
"aduh jantung gue deg-degan" tutur murid b
"pangeran gue," tutur si murid C dan seterus nya
begitulah ucapan-ucapan para siswi pengagum Arya, tetapi yang di kagumi hanya cuek tak menghiraukan ia berlalu menyusuri lorong sekolah menuju kelas nya.
sesampai nya Arya di kelas " woy baru dateng lo" panggil Baim sahabat Arya
"iya tumben- tumbenan elo baru datang, biasa nya juga datang nya kalo kita- kita udah masuk.hahaha" ejek yoga yang merupakan sahabat Arya juga
" sialan elo pada, " Arya menonjok punggung dan bahu sahabatnya itu namun pelan.
" eh ya hari ini kata nya kita kedatangan murid baru loh, cewek lagi" tutur Baim menceritakan dengan Antusias
"alah elo mah tiap ada murid baru cewek pasti mata loe langsung ijo, dan pasti bakal jadi incaran elo. dasar buaya" cibir Arya pada Baim karna sahabatnya yang satu itu adalah seorang playboy karna setiap cewek yang ia temui pasti akan ia pacari
"kagak napa-napa lah kapan lagi coba macarin cewek-cewek cakep, bilang aja elo iri ama gue karna sampe sekarang elo masih betah nunggu Tania yang entah kapan taun bakal pulang, iya kalo si cewek uler itu belum ada pengganti elo, kalo udah gimana coba" cibir Baim pada Arya karna memang sampai saat ini Arya masih betah menunggu kekasih nya itu
" bener tu Ya, mau sampe kapan elo nungguin tu si Tania udah di sakitin masih aja loe tungguin" yoga menimpali ucapan Baim tadi
" gue udah terlanjur cinta mati sama Tania, lagi pula gue yakin kok Tania juga masih cinta sama gue dia ngelakuin itu karna kecewa sama gue yang enggak mau dia sekolah di LA" tutur Arya membela Tania kekasih nya
" serah loe aja dah" pasrah Baim dan di agguki Yoga
bel masuk sekolah telah berbunyi beberapa menit lalu obrolan antara Arya, Baim dan Yoga pun berakhir setelah guru masuk ke dalam kelas
"selamat pagi anak-anak" ucap ibu Airin selaku wali kelas
" pagi bu..." jawab semua murid
" pagi ini kelas kalian ke datangan murid baru"
" siapa ya kira- kira"
" cowok apa cewek"
seketika kelas menjadi riuh dengan suara anak- anak yang penasaran dengan murid baru
" tenang semua, " teriak ibu Airin
"silahkan masuk" ibu Airin mempersilahkan masuk pada murid baru itu
semua mata tertuju ke arah murid baru itu menatap takjub dengan apa yang di lihat wajah cantik, rambut lurus panjang yang di biarkan terurai dengan memakai aksen bandana berwarna putih di kepalanya, bibir berwarna pink dengan wajah tanpa makeup dan mungkin hanya memakai bedak tipis, body yang sempurna dengan badan tinggi.
Arya yang melihat itu hanya biasa saja berbeda dengan kedua sahabatnya yang menatap tanpa berkedip
"nah perkenalkan nama kamu"
"hai semua, perkenalkan nama ku Kania Rara Nadilla panggil aja Kania. aku pindahan dari sekolah B , umur ku 17 tahun" murid baru itu memperkenalkan diri
" ya sudah kamu boleh duduk Kania" tutur bu Airin mempersilahkan Kania untuk duduk
Kania pun menuju bangku kosong yang mengarahkan ia ke arah Arya yang mana hanya bangku Arya saja yang kosong
" boleh gue duduk di sini" tanya Kania dengan suara lembutnya
" kalo mau duduk ya duduk aja" jawab Arya dengan datar
" makasih" Kania pun langsung duduk di kursi nya
" gila loe ya, cewek cakep gini elo cuekin" bisik Baim pada Arya
"Bomat" jawab Arya singkat tak ingin menanggapi.
pelajaran pun di mulai semua murid mengikuti pelajaran yang di berikan ibu Airin. Arya seperti biasa ia tak menulis apa pun di buku milik nya bahkan di berikan soal pun ia hanya menulis jawaban nya saja.
satu jam sudah ibu Airin memberikan materi bel istirahay pun berbunyi
"baik anak- anak pelajaran hari ini cukup sampai di sini" ibu Airin mengakhiri pelajaran dan mulai meninggalkan kelas
semua anak- anak pun mulai keluar dari kelas menuju kantin begitu pun dengan Arya, Baim dan Yoga mereka berdiri dari duduk nya dan hendak berjalan
" eh bentar" Baim menghentikan dua sahabatnya itu
" apaan ih Im" kesal Arya dan Yoga
" bentar doang, Kania elo enggak ke kantin" tanya baim
" pengen sih, cuma gue belum tau kantin di mana" jawab Kania apa adanya
"ya udah bareng kita aja" ajak Baim
"emm....emang boleh" tanya kania agak ragu apalagi melihat sikap Arya tadi yang dingin
"boleh lah, emang siapa yang ngelarang" tanya baim pada Kania
"itu temen loe kaya enggak suka kalo gue ikut" jawab Kania dengan mata menuju ke arah Arya
"oh...Arya emang begitu orang nya muka dia emang begitu dari lahir, udah ayok bareng kita aja" ajak Baim lagi berharap Kania mau ikut
"ya udah deh gue ikut" kania pun ikut bergabung dengan ketiga shabat itu menuju kantin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Etik Etik
nyimak
2022-10-31
0
Pristiwati Aja
👍👍👍
2022-04-22
0
mochi ku 💞
mapir thor,, semangat
2021-12-05
0