NovelToon NovelToon

Pembantu Ku Kekasih Ku

Asisten baru

mentari pagi dengan malu-malu menunjukkan sinar nya memberikan cahaya ke hangatan untuk penghuni bumi, di kamar yang megah dan luas seorang pemuda tampan yang masih nyaman dengan ke hangatan kasur empuk nya berbalut dengan selimut tebal yang semakin menghangatkan tubuh nya. mata itu masih terpejam sepertinya enggan untuk membuka mata nya meski matahari sudah mulai sedikit demi sedikit naik dan menerobos masuk lewat celah-celah gorden.

di lantai bawah Ibu Ratna tengah menyiapkan makanan untuk suami dan anak nya dengan di bantu oleh pelayan rumah , mesi pun banyak memiliki pelayan namun Ibu Ratna tetap akan turun tangan untuk menyiapkan makanan meski ia terlahir dari keluarga kaya dan memiliki suami yang kaya raya tidak lantas membuat nya bermalas-malasan karna itu sudah sifat dari ibu Ratna sendiri yang memang rendah hati.

"ma...di mana arya" tanya pak Adijaya ketika sudah turun dan duduk di kursi meja makan

"seperti nya belum bangun pa" jawab ibu Ratna yang tengah mengambilkan mkanan di piring sang suami

"ini sudah jam berapa, memang nya dia tidak berangkat sekolah apa, kebiasaan sekali anak itu" tutur pak Adijaya dengan nada yang kesal

"papa kaya tidak tahu Arya saja seperti apa, anak bungsu kita itu ya memang seperti itu kan pa" ibu Ratna menjawab dengan lemah lembut

"bi nani..." panggil ibu ratna pada pelayan rumah nya

"iya nyonya" bi Nani menghampiri

"tolong bangunkan Arya ya bi" perintah ibu Ratna kepada bi Nani

"baik nyonya" jawab bibi Nani kemudian berjalan ke arah tangga menuju kamar Arya

"mama ini selalu memanjakan anak itu, lihat hasil nya sekarang anak itu semakin ngelunjak saja" pak Adijaya merasa geram dengan kelakuan anak bungsu nya itu

"sudah lah pa, biarkan saja Arya begitu lagi pula menurut mama wajar saja Arya seperti itu karna dia masih remaja pa, masih harus mencari jati diri nya" tutur ibu Ratna lembut dengan senyuman yang mengembang

"papa akan mencarikan Asisten untuk dia, di rumah dan di sekolah yang selalu mengawasi Arya kalau di biarkan terus-terusan dia tidak akan berubah" tutur pak Adijaya

"maksud papa asisten bagai mana" tanya ibu Ratna

"nanti juga mama tahu sendiri" jawab pak Adijaya dengan penuh teka-teki.dan menyuapkan makanan ke dalam mulut nya

"ya sudah terserah papa saja" ibu Ratna pasrah dengan suami nya itu karna jika suami nya itu sudah memutuskan suatu hal tidak akan bisa terbantahkan lagi

Tok Tok Tok

"den arya bangun...Aden sudah di tunggu nyonya dan tuan di bawah" panggil bibi Nani

"den Arya...."panggil nya lagi sembari mengetuk-ngetuk pintu

sedangkan di dalam kamar Arya mulai menggeliat karna merasa terganggu dengan suara panggilan dan ketukan dari pintu kamar nya

"euhhh...apa sih berisik amat" gerutu Arya yang masih setengah sadar kemudian mengarah ke arah pintu

"apa sih bi..masi jam segini udah ganggu orang tidur aja" omel Arya karna merasa kesal tidur nya terganggu

"maaf den tapi ini sudah jam setengah tujuh, Aden di tunggu tuan dan nyonya di ruang makan" jawab bi Nani dengan menunduk

"ya sudah aku mau mandi dulu" Arya kemudian menutup pintu kamar nya lalu menuju kamar mandi

sedangkan bibi Nani setelah berhasil membangunkan tuan muda nya itu kemudian turun kembali ke bawah untuk mengerjakan aktifitas nya lagi.

Arya sudah selesai mandi dan sudah menggunakan seragam SMA nya meski pun tidak rapi tetapi tidak membuat ketampanan nya pudar, dengan rambut yang terkesan di buat acak-acakan, baju yang tak di masukan ke dalam celana. Arya menyambar kunci mobil dan tas milik nya kemudian berjalan ke luar kamar dan menuju meja makan di mana kedua orang tuanya tengah menunggu

"pagi ma, pa sapa Arya" ketika sudah sampai di meja makan

"pagi sayang" ibu Ratna menjawab dengan senyuman

"kamu ini kebiasaan kalau pagi barus selalu di bangun kan" pak Adijaya menegur

"pa...sudah jangan ribut di meja makan, Arya makan dulu ya habis itu baru berangkat ke sekolah" tutur ibu Ratna

"enggak usah ma, ini udah jam 7 lewat aku langsung berangkat aja" Arya menolak untuk makan bersama pagi ini karna memang sebentar lagi pasti pagar sekolah akan di tutup karna telat

"ya sudah, hati- hati di jalan ya jangan ngebut" nasehat ibu Ratna

"iya ma" jawab Arya kemudian menyalami ibu Ratna dan mencium kedua pipi mama nya itu lalu beralih ke arah sang papa untuk menyalami nya setelah itu ia kemudian berlalu keluar lalu masuk ke dalam mobil sport berwarna silver milik nya dan melajukan mobil menuju jalanan yang padat oleh kendaraan

Arya melajukan mobil dengan kecepatan di atas rata- rata hingga membuat pengguna jalan lainnya pun merasa kesal hingga mengumpat dan menyumpah serapahi pemilik mobil yang mengendarai mobil nya tak beraturan

☆☆☆☆☆☆

waktu masuk sekolah tinggal 10 menit lagi Arya semakin melajukan mobil milik nya karna tak ingin sampai telat dan mendapati pintu pagar sekolah yang sudah tertutup, hanya memakan waktu 10 menit perjalanan akhirnya arya sampai di sekolah yang hampir saja pintu pagar akan di tutup tetapi belum sampai setengah nya pintu pagar di tutup Arya langdung menerobos masuk dengan mobil milik nya, yang mana membuat satpam sekolah geleng-geleng kepala dengan kelakuan murid sekolah yang satu itu.

Arya keluar dari mobil milik nya dan membuat cewek-cewek yang lewat pun terpaku dengan ketampanan yang di miliki Arya

"cakep banget cowok gue"ujar si murid A

"aduh jantung gue deg-degan" tutur murid b

"pangeran gue," tutur si murid C dan seterus nya

begitulah ucapan-ucapan para siswi pengagum Arya, tetapi yang di kagumi hanya cuek tak menghiraukan ia berlalu menyusuri lorong sekolah menuju kelas nya.

sesampai nya Arya di kelas " woy baru dateng lo" panggil Baim sahabat Arya

"iya tumben- tumbenan elo baru datang, biasa nya juga datang nya kalo kita- kita udah masuk.hahaha" ejek yoga yang merupakan sahabat Arya juga

" sialan elo pada, " Arya menonjok punggung dan bahu sahabatnya itu namun pelan.

" eh ya hari ini kata nya kita kedatangan murid baru loh, cewek lagi" tutur Baim menceritakan dengan Antusias

"alah elo mah tiap ada murid baru cewek pasti mata loe langsung ijo, dan pasti bakal jadi incaran elo. dasar buaya" cibir Arya pada Baim karna sahabatnya yang satu itu adalah seorang playboy karna setiap cewek yang ia temui pasti akan ia pacari

"kagak napa-napa lah kapan lagi coba macarin cewek-cewek cakep, bilang aja elo iri ama gue karna sampe sekarang elo masih betah nunggu Tania yang entah kapan taun bakal pulang, iya kalo si cewek uler itu belum ada pengganti elo, kalo udah gimana coba" cibir Baim pada Arya karna memang sampai saat ini Arya masih betah menunggu kekasih nya itu

" bener tu Ya, mau sampe kapan elo nungguin tu si Tania udah di sakitin masih aja loe tungguin" yoga menimpali ucapan Baim tadi

" gue udah terlanjur cinta mati sama Tania, lagi pula gue yakin kok Tania juga masih cinta sama gue dia ngelakuin itu karna kecewa sama gue yang enggak mau dia sekolah di LA" tutur Arya membela Tania kekasih nya

" serah loe aja dah" pasrah Baim dan di agguki Yoga

bel masuk sekolah telah berbunyi beberapa menit lalu obrolan antara Arya, Baim dan Yoga pun berakhir setelah guru masuk ke dalam kelas

"selamat pagi anak-anak" ucap ibu Airin selaku wali kelas

" pagi bu..." jawab semua murid

" pagi ini kelas kalian ke datangan murid baru"

" siapa ya kira- kira"

" cowok apa cewek"

seketika kelas menjadi riuh dengan suara anak- anak yang penasaran dengan murid baru

" tenang semua, " teriak ibu Airin

"silahkan masuk" ibu Airin mempersilahkan masuk pada murid baru itu

semua mata tertuju ke arah murid baru itu menatap takjub dengan apa yang di lihat wajah cantik, rambut lurus panjang yang di biarkan terurai dengan memakai aksen bandana berwarna putih di kepalanya, bibir berwarna pink dengan wajah tanpa makeup dan mungkin hanya memakai bedak tipis, body yang sempurna dengan badan tinggi.

Arya yang melihat itu hanya biasa saja berbeda dengan kedua sahabatnya yang menatap tanpa berkedip

"nah perkenalkan nama kamu"

"hai semua, perkenalkan nama ku Kania Rara Nadilla panggil aja Kania. aku pindahan dari sekolah B , umur ku 17 tahun" murid baru itu memperkenalkan diri

" ya sudah kamu boleh duduk Kania" tutur bu Airin mempersilahkan Kania untuk duduk

Kania pun menuju bangku kosong yang mengarahkan ia ke arah Arya yang mana hanya bangku Arya saja yang kosong

" boleh gue duduk di sini" tanya Kania dengan suara lembutnya

" kalo mau duduk ya duduk aja" jawab Arya dengan datar

" makasih" Kania pun langsung duduk di kursi nya

" gila loe ya, cewek cakep gini elo cuekin" bisik Baim pada Arya

"Bomat" jawab Arya singkat tak ingin menanggapi.

pelajaran pun di mulai semua murid mengikuti pelajaran yang di berikan ibu Airin. Arya seperti biasa ia tak menulis apa pun di buku milik nya bahkan di berikan soal pun ia hanya menulis jawaban nya saja.

satu jam sudah ibu Airin memberikan materi bel istirahay pun berbunyi

"baik anak- anak pelajaran hari ini cukup sampai di sini" ibu Airin mengakhiri pelajaran dan mulai meninggalkan kelas

semua anak- anak pun mulai keluar dari kelas menuju kantin begitu pun dengan Arya, Baim dan Yoga mereka berdiri dari duduk nya dan hendak berjalan

" eh bentar" Baim menghentikan dua sahabatnya itu

" apaan ih Im" kesal Arya dan Yoga

" bentar doang, Kania elo enggak ke kantin" tanya baim

" pengen sih, cuma gue belum tau kantin di mana" jawab Kania apa adanya

"ya udah bareng kita aja" ajak Baim

"emm....emang boleh" tanya kania agak ragu apalagi melihat sikap Arya tadi yang dingin

"boleh lah, emang siapa yang ngelarang" tanya baim pada Kania

"itu temen loe kaya enggak suka kalo gue ikut" jawab Kania dengan mata menuju ke arah Arya

"oh...Arya emang begitu orang nya muka dia emang begitu dari lahir, udah ayok bareng kita aja" ajak Baim lagi berharap Kania mau ikut

"ya udah deh gue ikut" kania pun ikut bergabung dengan ketiga shabat itu menuju kantin.

Babu

sesampai nya mereka di kantin semua mata tertuju ke arah mereka berempat terutama ke arah Kania karna merasa asing dengan wajah siswa baru itu, dan membuat cewek-cewek yang menyukai Arya menatap sinis Kania.

"emm..kok gue ngerasa enggak enak ya" Kania berkata dengan bingung melihat sekeliling nya

"udah enggak usah di hiroin mereka itu emang begitu kalo udah liat cowok tertampan di sekolah ini" jawab Yoga dengan santai

"cowok tertampan....siapa?" Kania bertanya dengan polosnya

p

"what...elo enggak sadar pa gima Ka, elo lagi bareng sama siapa di kantin ini" ucap baim dengan nada kaget nya karna baru kali ini ada cewek yang tidak menyadari ketampanan Arya

"enggak" jawab Kania dengan menggelengkan kepala nya

"gila...gila..gila ini mah, Ya elo bener-bener kagak di anggap spesial ama ini cewek" Yoga geleng-geleng kepala merasa heran

"maksud nya gimana sih" tanya Kania masih tak mengertis

"kenalin dia Arya Sastra Wiguna, anak dari Adijaya Wiguna cowok paling populer di sekolah ini bahkan di kagumi banyak cewek" Bima memperkenalkan Arya dengan lengkap

"oh gitu....biasa aja sih" jawab Kania kemudian berlalu dan duduk di kursi panjang kantin yang berada di pojok

"gila tu cewek baru kali ini gue liat ada cewek yang kagak naksir elo Ya" tutur Bima merasa heran

"lagian elo ngapain juga pake kasih tau nama gue segala sih dan ngapain juga ngajak-ngajak tu cewek" Arya menjawab ucapan Bima sembari berjalan ke arah meja yang di duduki Kania karna hanya sisa meja itu saja yang masih kosong

"ye...kan gue mau bangga-banggain elo di depan tu cewek" jawab Bima dengan mengikuti Arya di belakang nya sedangkan Yoga sudah duluan duduk bersama Kania

skip

setelah pulang dari sekolah Arya tak lantas pulang ke rumah melainkan ia nongkrong bareng ketiga sahabat nya itu di apartemen milik Baim mereka tengah asik bermain game bersama di apartmen sampai Arya tak menyadari bahwa malam telah tiba.

"im...ini jam berapa si " tanya Arya

"jam 8,,, ngapa emang" jawab baim masih fokus dengan hp milik nya

"waduh....gue balik dulu kalo gitu" Arya langsung menyambar kunci mobil miliknya

"cepet amat biasa nya juga elo pulang lebih malem dari ini" tanya Yoga merasa heran

"tadi pas di sekolah bokap gue chat gue kalo malam ini ada yang mau di omongin " jawab Arya kemudian keluar dari apartemen milik baim

begitu sampai di parkiran Arya langsung masuk kedalam mobil sport miliknya dan mulai melajukan mobil dengan kecepan di atas rata-rata, hanya dengan waktu 15 menit Arya sudah sampai di rrumah megah milik nya ia pun turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah dengan santai nya

"dari mana saja kamu Arya"

"eh..papa, aku habis dari rumah Baim"

"bukan kah papa sudah mengirimkan pesan untuk mu bahwa hari ini papa ingin berbicara penting"

"iya maaf pa, karna keasikan main aku lupa tadi..memang papa mau bicara penting apa" Arya menghampiri pak Adijaya dan duduk di sofa

" papa akan memberikan kamu asisten baru biar kslau pagi pelayan di rumah tidak harus sbuk ngurusin kamu juga, dan satu lagi agar ada yang selalu mengawasi kamu saat di sekolah" pak Adijaya menjelaskan apa maksud nya

"papa apa-apaan sih, ngapain juga harus mempekerjakan asisten untuk aku, aku enggak mau pa" tolak Arya

"kamu tidak bisa menolak nya karna dia sudah ada di sini sebagai asisten pribadi kamu, dan kalian pun sekolah di sekolahan yang sama dan kelas yang sama, " tutur pak Adijaya

"tapi pa..." Arya berusaha untuk meolak lagi

"tidak ada penolakan...!!! pak jo" panggil pak Adijaya pada sopir pribadinya

"saya Tuan besar"

"tolong panggil asisten pribadi Arya"

"baik Tuan"

kini Arya hanya bisa pasrah dengan keinginan sang ayah karna setiap ucapannya tak boleh seorang pun membantah

"silahkan nona" pak jo memperlisahkan asisten baru Arya untuk masuk ke dalam menemui tuan besar nya dan merekapun masuk menghampiri tuan Adijaya

"tuan" pak jo menghampiri

"nah ini dia, kemarilah " tuan Adijaya menyuruh wanita itu yang merupakan asisten baru Arya, dan wanita itu pun menghampiri tuan besar nya

sedangkan Arya tak ingin sama sekali untuk melihat ke arah wanita itu, dan wanita itu pun tak melihat ke arah Arya karna ia hanya menunduk sedari tadi

" Arya dia asisten baru kamu nama nya Kania, dan kania dia anak saya Arya yang harus kamu pantau setiap hari" tuan Adijaya memperkenalkan

sedangkan mereka yang mendengar nama itu merasa tidak asing sehingga perlahan mereka pun berpandangan karna Arya yang merasa penasaran pun akhir nya melihat ke arah Kania, begitupun sebaliknya kania yang menunduk sedari tadi mengangkat kepala nya,

"loh...elo bukannya anak baru tadi yang di sekolah" tunjuk Arya merasa kaget

" lah..elo bukannya cowok tadi di sekolahan ya, cowok angkuh merasa paling keren" Kania balik menunjuk ke arah Arya dengan wajah kaget

" elo cewek angkuh yang enggak sadar sama ketampanan gue bahkan cewek- cewek lainnya tergila-gila sama gue" Arya mencibir dan berkata dengan percaya diri

" sok kepedean loe" cibir balik Kania

"emang kenyataanya" jawab Arya dengan pede

"sudah-sudah kalian ini malah berdebat" lerai tuan adijaya

" kalian berdua sudah saling kenal rupanya, papa memang memindahkan Kania di sekolah kamu sebelum papa memutuskan untuk Kania jadi Asisten kamu, karna Kania ini anak dari pak Bowo supir pribadi papa dulu sebelum akhirnya pak Bowo meninggal akibat kecelakaan, dan pak Bowo menitipkan Kania pada papa untuk menjaga nya karna Kania sudah tidak memiliki siapa- siapa" jelas tuan Adijaya

" masa cewek kaya dia di jadikan Asisten Arya sih pa cari yang lain aja kenapa" tawar Arya

" tidak ada penolakan Ar" tegas tuan Adijaya sehingga membuat Arya tak dapat lagi berkata-kata

"Kania sekarang tanggung jawab kamu harus selalu awasin Arya, " kini tuan Adijaya berkata pada Kania

" baik tuan" jawab Kania pasrah

"*kalau aja kalau bukan karna tuan Adijaya baik sama gue enggak bakalan gue mau jadi asisten dia, lagian kenapa pas di sekolah tadi gue enggak sadar sih kalo si Arya anak dari tuan Adijaya" Batin Kania dalam hati

"ih ngeselin banget si papa masa iya asisten gue masih bocil macam dia, habis itu cewek lagi" batin Ary*

"Kania kamu istirahat di kamar ya, nanti bibi Nani yang tunjukan kamar mu" tutur nyonya Ratna pada Kania

"iya nyonya" jawab Kania dengan menunduk

"bi Nani" panggil nyonya Ratna.

" saya nyonya" Bi Nani pun menghampiri

" tolong antarkan kania ke kamarnya ya bi"

"baik nyonya"

"mari ikut saya" ajak bi Nani pada Kania yang di angguki oleh Kania lalu mengikuti bi Nani dari belakang

mereka menaiki tangga satu persatu hingga sampai lah di sebuah pintu kamar.

" ini kamar nona Kania" bi Nani menunjukan kamar yang akan di tempati kayla

" makasih bi, panggil kania saja karna aku sama saja seperti kalian lagi pula bibi lebih tua dari aku" tutur Kania merendah

" tidak apa nona, kan nona adalah orang yang di spesialkan tuan besar"

" tidak aku hanya anak supir dari tuan besar saja, jadi panggil nama saja ya"

" baik lah Kania" tutur bi Nani dengan masih agak ragu

"nah begitukan enak, aku masuk kamar dulu yabi"

" iya, selamat istirahat"bi Nani pun pergi meninggalkan kamar kania dan turun ke bawah

sedangkan kania mulai membuka pintu kamar miliknya kini, ia merasa tercengang di ambang pintu begitu melihat isi kamar miliknya yang begitu luas bahkan dua kali lipat dari kamarnya bahkan mungkin kamar miliknya ini lebih luas dari rumah nya yang ia tempati dulu

"gila...kamar nya gede banget ini sih bukan kamar nama nya" Kania merasa takjub dan perlahan masuk ke dalam kamar itu ia melihat dari sudut ke sudut kamar miliknya lemari yang besar, meja rias, meja belajar, sofa panjang yang berada di sudut kmar kasur king size yang sangat besar menurutnya bahkan ia bisa dengan bebas guling-guling di sana warna walpaper dinding nya pun tidak terlalu terang dan juga tidak terlalu gelap, dengan warna soft yang begitu lembut di mata, Kania membuka lemari satu persatu, melihat kamar mandi yang begitu luas juga terdapat ruang ganti di sana, melihat ke arah luar jendela kamar nya dan terlihat ada balkon di kamar milik nya, Kania membuka pintu kaca yang mengarah ke arah balkon

kania menikmati angin malam itu di baklon ia menyandarkan tangannya di pagar balkon itu. tanda ia sadari ada seseorang yang memperhatikannya

"echm...seneng ya sekarang elo bisa tinggal di sini" suara seseorang mengagetkan Kania ia lantas reflek melihat ke arah belakang

"elo ngapain di sini" tanya Kania

"suka-suka gue lah mau gue di sini apa di mana, ini kan rumah gue" jawab sinis Arya

"ya gue tau ini rumah elo tapi kan ini kamar cewek"

"terus kenapa emang nya, lagian gue enggak percaya sama elo jangan-jangan elo sama aja kaya cewek lainnya yang ngejar-ngejar gue cuma karna harta bokap gue

"eh jaga mulut loe ya, gue bukan cewek kaya gitu" emosi Kania karna merasa di rendahkan

"alah semua cewek juga bilang nya begitu, dasar babu" Arya pun meninggalkan kamania setelah berkata pedas seperti itu

kania merasa sakit hati dengan perkataan Arya tadi tapi ia harus bertahan karna cuma dengan Cara ini ia bisa mendapatkan uang, bekerja sebagai asisten pribadi Arya.

hari pertama Kania di rumah Wiguna

pagi telah tiba Arya masih asik bergelut dengan selimut tebalnya seolah enggan untuk membuka mata nya, sedangkan di kamar lain Kania kini sudah siap dengan seragam sekolah nya ia sudah bangun sejak jam 5 pagi tadi untuk sekedar membantu para pelayan di dapur dan juga membereskan tempat tidur nya, karna ia merasa tak enak jika hanya berdiam diri saja tanpa mengerjakan apa pun

Kania keluar dari kamar nya dan menuju ruang makan di sana sudah ada tuan Adijaya dan nyonya Ratna

"Kania tolong kamu bangun kan Arya ya..." tutur nyonya Ratna

"baik nyonya" jawab Kania dengan sopan lalu ia pun menuju kamar milik Arya di mana sang empunya kamar masih terlelap dalam tidurnya

tok tok tok

"tuan muda, sudah bangun belum nyonya dan tuan menunggu di bawah" ucap Kania sedikit teriak ia terua mengetuk pintu dan memanggil-manggil Arya tetapi belum ada sahutan sama sekali

akhirnya Kania pun membuka handel pintu yang ternyata tidak di kunci, lantas ia pun langsung masuk ke dalam kamar milik Arya dan menatap sang empu yang masih terlelap tidur di bawah selimutnya

"ish...ini orang kebo banget sih di panggilin dari tadi tau nya masih molor aja" Kania menggerutu lantas ia menuju ke arah gorden lalu membuka nya agar sang pemilik kamar bangun

namun bukannya bangun Arya malah menutupi wajah nya dengan selimut, Kania yang melihat itu merasa kesal ia lantas menghampiri Arya dan menggoyang-goyangkan tubuh Arya agar bangun

"tuan bangun ini udah siang, elo emang kagak takut telat apa" Kania menggoyang-goyangkan tubuh Arya

"ish..bangun enggak loe kalo enggak gue siram nih" ancam Kania tetapi yang di bangunkan hanya menggeliat saja

"woy bangun ih!! udah siang ini wWOYY" Kania berteriak di dekat telinga Arya hingga membuat Arya membuka mata nya

"apaan sih loe treak-treak kaya di hutan aja, lagian ini masih pagi woy" kesal Arya

"pagi apanya ini udah setengah tujuh, cepetan bangun nanati telat sekolah nya" lagi-lagi Kania menggoyangkan tubuh Arya

"brisik loe" Arya yang masih setengah sadar pun bangun dari tidurnya kemudian duduk

Arya yang kesadaran nya sudah penuh pun merasa kaget karna ia baru sadar kalau ada seorang cewek di kamarnya

"eh..elo kenapa ada di kamar gue, siapa yang kasih ijin elo untuk masuk"

"gue di suruh nyonya buat bangunin elo tuan muda, kagak ada yang kasih ijin sih, habis nya elo di bangunin susah"

"udah sana loe mandi" Kania membuka selimut yang menutupi Arya lantas ia pun menarik tangan Arya agar segera bangun lalau mendorong tubuh Arya menuju kamar mandi

"eh, elo apa-apaan sih "gerutu Arya

"udah sana buruan mandi" Kania pun menutup pintu kamar mandi

Kania pun lantas menuju ke arah tempat tidur Arya dan membereskannya setelah beres ia pun lantas menuju lemari untuk mengambilkan pakaian Arya. setelah beberapa saat kania tidak menyadari bahwa Arya telah selesai mandi dan hendak menuju ke arah lemari untuk mengambil pakaiannya tetapi Arya lantas terdiam setelah melihat bahwa Kania yang tengah menyiapkan pakaian nya

"ini cewek masih di sini pake segala nyiapin baju gue lagi, padahalkan papa cuma minta dia ngawasin gue doang" batin Arya

"echm..." deheman arya sontak membuat Kania kaget

"tuan bikin orang kaget aja" Kania memegang dada nya yang berdebar karna kaget

beberapa saat kemudian Kania berteriak"aaaaa...tuan kenapa cuma pake anduk doang" Kania menutup mata nya dengan menggunakan kedua telapak tangan

"lagian elo masih di sini, gue kira udah keluar" Arya dengan santai nya mengambil pakaian dan menuju kamar mandi untuk menngganti baju

"lagian kan gue nyiapin baju loe dulu, sama beresin kamar loe yang berantakan" Kania berbicara dengan masih menutupi wajah nya tanpa ia sadari kalau Ary sudah berada di kamar mandi

setelah selesai memakai seragamnya Arya pun keluar dari kamar, ia masih mendapati Kania berdiri di tempat yang sama dan masih menutupi wajahnya

"elo ngapain masih nutupin muka loe begitu" tanya Arya yang sudah berdiri di depan cermin sambil mengeringkan rambut nya dengan handuk

"hah....gue kira elo belum selesai ganti baju"

"ya kali gue ganti baju di depan elo, udah san loe keluar"

"iya, iya gue keluar jangan lama- lama ya"

"iye bawel"

"oke gue tunggu tuan muda di bawah" kemudian kania hendak berjalan keluar

"est...tunggu" tutur Arya

"kenapa tuan" tanya Kania heran bukan kah tadi dia di suruh keluar

"gue minta elo jangan panggil gue tuan, panggil gue dengan nama aja gue risih apa lagi elo satu sekolah sama gue"

"tapi...gue enggak enak sama tuan besar kalo gue panggil elo nama aja"

" eh toge...elo enggak enak panggil gue dengan sebutan nama tapi elo panggil gue, elo gue "

" eh iya juga ya" kania menggaruk-garuk kepala nya yang tak gatal

" udah loe sana keluar dan ingat pesen gue panggil gue nama aja"

Kania pun mengangguk dan kemudian dia pun keluar dari kamar milik Arya menuju ruang makan karna sekarang sudah sangat telat Kania berinisiatif membuat bekal ke sekolah saja, karna di ruang makan sudah tak ada siapa-siapa karna tuan Adijaya sudah berangkat ke kantor sedangkan ibu Ratna sudah berada di kamar nya. Kania pun mengambil kotak bekal makanan lalu memasukkan dua potong roti sandwich ke dalam kotak bekal untuk Arya sedangkan ia sendiri tak membawa bekal sama seklai karna memang sudah terburu-buru

tak berapa lama Arya pun sudah turun dari tangga kania yang melihat Arya sudah turun pun lantas mengahmpiri nya

"ayo berangkat" ajak Kania setelah memasukkan bekal ke dalam tas nya

" nggak makan dulu" tanya Arya

"udah telat, gue nggak mau hari kedua gue sekolah di sekolahan baru gue telat, udah ayo buruan" Kania menarik lengan Arya

"bentar, Mama...ma..mama" teriak Arya memanggil mama Ratna

"iya kenapa Ar" mama Ratna pun turun dari tangga karna mendengar panggilan dari Arya

" Arya berangkat sekolah dulu ya" Arya menyalami mama Ratna dan mencium kedua pipi mama nya

Kania pun ikut menyalami mama Ratna setelah Arya

" iya hati-hati di jalan" tutur mama Ratna dengan tersenyum.

Arya dan kania pun keluar dari dalam rumah setelah berpamitan mereka pun masuk ke dalam mobil sport silver milik Arya, tak butuh waktu lama Arya pun menancapkan gas mobil keluar dari halaman rumah.

di perjalanan menuju ke sekolah jalanan sedikit macet dan membuat Arya kesal, Kania yang melihat kekesalan Arya pun sedikit menenagkan ia pun lantas mengeluarkan kotak bekal yang ia buat untuk Arya tadi

kania pun lantas membuka kotak bekal itu dan menyodorkan potongan roti sandwich ke arah Arya

" nih makan dulu" tutur Kania mengarahkan roti sandwich ke arah Arya

" loe bawa bekel" tanya Arya yang menatap ke arah kania sekilas karna ia fokus ke jalanan meski pun kendaraannya hanya dapat melaju dengan kecepatan sedang saja

" iya, ini gue sengaja bikin buat loe karna kita udah gak ada waktu lagi" jawab kania apa ada nya

" ini aaaaa" Kania hendak menyuapi Arya

" sini gue bisa sendiri" tolak Arya di suapi dan hendak mengambil sandwich di tangan Kania

" enggak boleh elo lagi nyetir jadi fokus nyetir aja, biar gue yang nyuapin kalo elo makan sendiri terus enggak fokus yang ada kita berdua bakal celaka" Kania tidak mengizinkan Arya mengambil makanan nya

akhir Arya pasrah dan menerima suapan dari Kania dengan tetap fokus menyetir. tak berapa lama mereka pun akhir nya sampai di sekolah hanya tinggal 5 menit lagi pintu gerbang akan di tutup terlihat pak satpam sudah bersiap di pintu pagar hendak menutup pintu pagar. Arya yang melihat itu pun langsung menancap gas dan masuk ke dalam sekolah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!