Babu

sesampai nya mereka di kantin semua mata tertuju ke arah mereka berempat terutama ke arah Kania karna merasa asing dengan wajah siswa baru itu, dan membuat cewek-cewek yang menyukai Arya menatap sinis Kania.

"emm..kok gue ngerasa enggak enak ya" Kania berkata dengan bingung melihat sekeliling nya

"udah enggak usah di hiroin mereka itu emang begitu kalo udah liat cowok tertampan di sekolah ini" jawab Yoga dengan santai

"cowok tertampan....siapa?" Kania bertanya dengan polosnya

p

"what...elo enggak sadar pa gima Ka, elo lagi bareng sama siapa di kantin ini" ucap baim dengan nada kaget nya karna baru kali ini ada cewek yang tidak menyadari ketampanan Arya

"enggak" jawab Kania dengan menggelengkan kepala nya

"gila...gila..gila ini mah, Ya elo bener-bener kagak di anggap spesial ama ini cewek" Yoga geleng-geleng kepala merasa heran

"maksud nya gimana sih" tanya Kania masih tak mengertis

"kenalin dia Arya Sastra Wiguna, anak dari Adijaya Wiguna cowok paling populer di sekolah ini bahkan di kagumi banyak cewek" Bima memperkenalkan Arya dengan lengkap

"oh gitu....biasa aja sih" jawab Kania kemudian berlalu dan duduk di kursi panjang kantin yang berada di pojok

"gila tu cewek baru kali ini gue liat ada cewek yang kagak naksir elo Ya" tutur Bima merasa heran

"lagian elo ngapain juga pake kasih tau nama gue segala sih dan ngapain juga ngajak-ngajak tu cewek" Arya menjawab ucapan Bima sembari berjalan ke arah meja yang di duduki Kania karna hanya sisa meja itu saja yang masih kosong

"ye...kan gue mau bangga-banggain elo di depan tu cewek" jawab Bima dengan mengikuti Arya di belakang nya sedangkan Yoga sudah duluan duduk bersama Kania

skip

setelah pulang dari sekolah Arya tak lantas pulang ke rumah melainkan ia nongkrong bareng ketiga sahabat nya itu di apartemen milik Baim mereka tengah asik bermain game bersama di apartmen sampai Arya tak menyadari bahwa malam telah tiba.

"im...ini jam berapa si " tanya Arya

"jam 8,,, ngapa emang" jawab baim masih fokus dengan hp milik nya

"waduh....gue balik dulu kalo gitu" Arya langsung menyambar kunci mobil miliknya

"cepet amat biasa nya juga elo pulang lebih malem dari ini" tanya Yoga merasa heran

"tadi pas di sekolah bokap gue chat gue kalo malam ini ada yang mau di omongin " jawab Arya kemudian keluar dari apartemen milik baim

begitu sampai di parkiran Arya langsung masuk kedalam mobil sport miliknya dan mulai melajukan mobil dengan kecepan di atas rata-rata, hanya dengan waktu 15 menit Arya sudah sampai di rrumah megah milik nya ia pun turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah dengan santai nya

"dari mana saja kamu Arya"

"eh..papa, aku habis dari rumah Baim"

"bukan kah papa sudah mengirimkan pesan untuk mu bahwa hari ini papa ingin berbicara penting"

"iya maaf pa, karna keasikan main aku lupa tadi..memang papa mau bicara penting apa" Arya menghampiri pak Adijaya dan duduk di sofa

" papa akan memberikan kamu asisten baru biar kslau pagi pelayan di rumah tidak harus sbuk ngurusin kamu juga, dan satu lagi agar ada yang selalu mengawasi kamu saat di sekolah" pak Adijaya menjelaskan apa maksud nya

"papa apa-apaan sih, ngapain juga harus mempekerjakan asisten untuk aku, aku enggak mau pa" tolak Arya

"kamu tidak bisa menolak nya karna dia sudah ada di sini sebagai asisten pribadi kamu, dan kalian pun sekolah di sekolahan yang sama dan kelas yang sama, " tutur pak Adijaya

"tapi pa..." Arya berusaha untuk meolak lagi

"tidak ada penolakan...!!! pak jo" panggil pak Adijaya pada sopir pribadinya

"saya Tuan besar"

"tolong panggil asisten pribadi Arya"

"baik Tuan"

kini Arya hanya bisa pasrah dengan keinginan sang ayah karna setiap ucapannya tak boleh seorang pun membantah

"silahkan nona" pak jo memperlisahkan asisten baru Arya untuk masuk ke dalam menemui tuan besar nya dan merekapun masuk menghampiri tuan Adijaya

"tuan" pak jo menghampiri

"nah ini dia, kemarilah " tuan Adijaya menyuruh wanita itu yang merupakan asisten baru Arya, dan wanita itu pun menghampiri tuan besar nya

sedangkan Arya tak ingin sama sekali untuk melihat ke arah wanita itu, dan wanita itu pun tak melihat ke arah Arya karna ia hanya menunduk sedari tadi

" Arya dia asisten baru kamu nama nya Kania, dan kania dia anak saya Arya yang harus kamu pantau setiap hari" tuan Adijaya memperkenalkan

sedangkan mereka yang mendengar nama itu merasa tidak asing sehingga perlahan mereka pun berpandangan karna Arya yang merasa penasaran pun akhir nya melihat ke arah Kania, begitupun sebaliknya kania yang menunduk sedari tadi mengangkat kepala nya,

"loh...elo bukannya anak baru tadi yang di sekolah" tunjuk Arya merasa kaget

" lah..elo bukannya cowok tadi di sekolahan ya, cowok angkuh merasa paling keren" Kania balik menunjuk ke arah Arya dengan wajah kaget

" elo cewek angkuh yang enggak sadar sama ketampanan gue bahkan cewek- cewek lainnya tergila-gila sama gue" Arya mencibir dan berkata dengan percaya diri

" sok kepedean loe" cibir balik Kania

"emang kenyataanya" jawab Arya dengan pede

"sudah-sudah kalian ini malah berdebat" lerai tuan adijaya

" kalian berdua sudah saling kenal rupanya, papa memang memindahkan Kania di sekolah kamu sebelum papa memutuskan untuk Kania jadi Asisten kamu, karna Kania ini anak dari pak Bowo supir pribadi papa dulu sebelum akhirnya pak Bowo meninggal akibat kecelakaan, dan pak Bowo menitipkan Kania pada papa untuk menjaga nya karna Kania sudah tidak memiliki siapa- siapa" jelas tuan Adijaya

" masa cewek kaya dia di jadikan Asisten Arya sih pa cari yang lain aja kenapa" tawar Arya

" tidak ada penolakan Ar" tegas tuan Adijaya sehingga membuat Arya tak dapat lagi berkata-kata

"Kania sekarang tanggung jawab kamu harus selalu awasin Arya, " kini tuan Adijaya berkata pada Kania

" baik tuan" jawab Kania pasrah

"*kalau aja kalau bukan karna tuan Adijaya baik sama gue enggak bakalan gue mau jadi asisten dia, lagian kenapa pas di sekolah tadi gue enggak sadar sih kalo si Arya anak dari tuan Adijaya" Batin Kania dalam hati

"ih ngeselin banget si papa masa iya asisten gue masih bocil macam dia, habis itu cewek lagi" batin Ary*

"Kania kamu istirahat di kamar ya, nanti bibi Nani yang tunjukan kamar mu" tutur nyonya Ratna pada Kania

"iya nyonya" jawab Kania dengan menunduk

"bi Nani" panggil nyonya Ratna.

" saya nyonya" Bi Nani pun menghampiri

" tolong antarkan kania ke kamarnya ya bi"

"baik nyonya"

"mari ikut saya" ajak bi Nani pada Kania yang di angguki oleh Kania lalu mengikuti bi Nani dari belakang

mereka menaiki tangga satu persatu hingga sampai lah di sebuah pintu kamar.

" ini kamar nona Kania" bi Nani menunjukan kamar yang akan di tempati kayla

" makasih bi, panggil kania saja karna aku sama saja seperti kalian lagi pula bibi lebih tua dari aku" tutur Kania merendah

" tidak apa nona, kan nona adalah orang yang di spesialkan tuan besar"

" tidak aku hanya anak supir dari tuan besar saja, jadi panggil nama saja ya"

" baik lah Kania" tutur bi Nani dengan masih agak ragu

"nah begitukan enak, aku masuk kamar dulu yabi"

" iya, selamat istirahat"bi Nani pun pergi meninggalkan kamar kania dan turun ke bawah

sedangkan kania mulai membuka pintu kamar miliknya kini, ia merasa tercengang di ambang pintu begitu melihat isi kamar miliknya yang begitu luas bahkan dua kali lipat dari kamarnya bahkan mungkin kamar miliknya ini lebih luas dari rumah nya yang ia tempati dulu

"gila...kamar nya gede banget ini sih bukan kamar nama nya" Kania merasa takjub dan perlahan masuk ke dalam kamar itu ia melihat dari sudut ke sudut kamar miliknya lemari yang besar, meja rias, meja belajar, sofa panjang yang berada di sudut kmar kasur king size yang sangat besar menurutnya bahkan ia bisa dengan bebas guling-guling di sana warna walpaper dinding nya pun tidak terlalu terang dan juga tidak terlalu gelap, dengan warna soft yang begitu lembut di mata, Kania membuka lemari satu persatu, melihat kamar mandi yang begitu luas juga terdapat ruang ganti di sana, melihat ke arah luar jendela kamar nya dan terlihat ada balkon di kamar milik nya, Kania membuka pintu kaca yang mengarah ke arah balkon

kania menikmati angin malam itu di baklon ia menyandarkan tangannya di pagar balkon itu. tanda ia sadari ada seseorang yang memperhatikannya

"echm...seneng ya sekarang elo bisa tinggal di sini" suara seseorang mengagetkan Kania ia lantas reflek melihat ke arah belakang

"elo ngapain di sini" tanya Kania

"suka-suka gue lah mau gue di sini apa di mana, ini kan rumah gue" jawab sinis Arya

"ya gue tau ini rumah elo tapi kan ini kamar cewek"

"terus kenapa emang nya, lagian gue enggak percaya sama elo jangan-jangan elo sama aja kaya cewek lainnya yang ngejar-ngejar gue cuma karna harta bokap gue

"eh jaga mulut loe ya, gue bukan cewek kaya gitu" emosi Kania karna merasa di rendahkan

"alah semua cewek juga bilang nya begitu, dasar babu" Arya pun meninggalkan kamania setelah berkata pedas seperti itu

kania merasa sakit hati dengan perkataan Arya tadi tapi ia harus bertahan karna cuma dengan Cara ini ia bisa mendapatkan uang, bekerja sebagai asisten pribadi Arya.

Episodes
1 Asisten baru
2 Babu
3 hari pertama Kania di rumah Wiguna
4 kehebohan di sekolah
5 masa lalu Arya
6 Cantik
7 tangisan kania
8 Apartemen Arya
9 Arya dan Kania
10 pengumuman Visual
11 siapa Kania
12 kehidupan Rere
13 foto masa kecil Arya dan gadis kecil Rara
14 siapa Rara
15 penderitaan Rere
16 perasaan Baim pada Rere
17 perlakuan Kania
18 Ancaman untuk Kania
19 Rere dan Baim
20 perubahan sikap Kania
21 seperti orang yang sama
22 harapan
23 kembali
24 pesta malam perpisahan
25 PEMBANTU KU KEKASIH KU
26 ciuman pertama
27 ke Danau
28 TANIA KEMBALI
29 TANIA KEMBALI
30 sisi lain Tania
31 ketakutan ibu Ratna
32 niat melamar Kania
33 meminta restu
34 mempersiapkan lamaran
35 makanan ke sukaan Kania
36 kehangatan
37 rencana Tania
38 kembali nya dua curut
39 pertemuan Arya dan Tania
40 perempuan murahan
41 hari bahagia
42 acara resepsi
43 milik mu seutuhnya
44 pulang ke rumah
45 membuat gila
46 hari pertama kuliah
47 teror di mulai
48 teror terus berlanjut
49 bangkai kelinci
50 tertangkap
51 Kado Aniversery
52 persiapan Berlian
53 hari bahagia Berlian
54 kepindahan Kania dan Arya
55 perubahan Kania
56 permintaan Arya
57 kania hamil
58 acara syukuran
59 larangan ibu Ratna
60 perdebatan
61 berlibur
62 ke cemasan
63 baby twin boy and girl
64 kepanikan
65 kelahiran baby twin
66 pengumuman
67 Promosi
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Asisten baru
2
Babu
3
hari pertama Kania di rumah Wiguna
4
kehebohan di sekolah
5
masa lalu Arya
6
Cantik
7
tangisan kania
8
Apartemen Arya
9
Arya dan Kania
10
pengumuman Visual
11
siapa Kania
12
kehidupan Rere
13
foto masa kecil Arya dan gadis kecil Rara
14
siapa Rara
15
penderitaan Rere
16
perasaan Baim pada Rere
17
perlakuan Kania
18
Ancaman untuk Kania
19
Rere dan Baim
20
perubahan sikap Kania
21
seperti orang yang sama
22
harapan
23
kembali
24
pesta malam perpisahan
25
PEMBANTU KU KEKASIH KU
26
ciuman pertama
27
ke Danau
28
TANIA KEMBALI
29
TANIA KEMBALI
30
sisi lain Tania
31
ketakutan ibu Ratna
32
niat melamar Kania
33
meminta restu
34
mempersiapkan lamaran
35
makanan ke sukaan Kania
36
kehangatan
37
rencana Tania
38
kembali nya dua curut
39
pertemuan Arya dan Tania
40
perempuan murahan
41
hari bahagia
42
acara resepsi
43
milik mu seutuhnya
44
pulang ke rumah
45
membuat gila
46
hari pertama kuliah
47
teror di mulai
48
teror terus berlanjut
49
bangkai kelinci
50
tertangkap
51
Kado Aniversery
52
persiapan Berlian
53
hari bahagia Berlian
54
kepindahan Kania dan Arya
55
perubahan Kania
56
permintaan Arya
57
kania hamil
58
acara syukuran
59
larangan ibu Ratna
60
perdebatan
61
berlibur
62
ke cemasan
63
baby twin boy and girl
64
kepanikan
65
kelahiran baby twin
66
pengumuman
67
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!