Oh My Dev-iil
Wusshhhhh....
Angin berhembus menerpa dedaunan, aroma dedaunan yang hijau, aroma bunga bunga liar menyeruak memenuhi udara, angin berhembus dengan indah bagaikan selendang putih yang melambai-lambai menyelimuti seluruh permukaan bumi.
Sraaaakkk....
Suasana tegang menyelimuti area pemukiman. Pertumpahan darah terjadi, kepala demi kepala di penggal, seekor Monster mengamuk menghancurkan dan membasmi setiap objek yang ada di depannya.
"Arrhhhhhh.........tolooong!!!"
Teriakan meminta tolong, jeritan demi jeritan menggelegar di area pemukiman itu. Hancur, semuanya hancur bersimbah darah. Tanah tidak lagi hitam, merah semuanya merah bau amis tercium dimana mana.
Seekor Monster raksasa penuh bulu, wajahnya yang menyeramkan, matanya merah dan besar, giginya tajam dan runcing yang bersiap untuk mencabik-cabik mangsanya, tubuhnya tinggi sekitar 8 meter, perutnya besar, ekornya bagai cambuk dengan gerigi di masing-masing sisi bersiap untuk menusuk siapa saja yang menjadi targetnya.
Kukunya panjang dan hitam, otot-otot tubuhnya kekar dan besar bahkan suara nya memekakkan telinga, kakinya ada enam dan tanduknya besar tajam.
"Graaahhhhhhh....Arhhhh...Ahahhahahaha kalian semua akan menjadi makananku," ucap Monster hitam itu sambil tertawa dengan suara melengkingnya yang memekakkan telinga.
Tukk
Takk
Tukk
Takk
"Ahahahah kemari kau...,"
Sreeppp....slurrppp..
"Arhhhh....jaangaaann....eerhhh...akh.." jeritan kematian kembali menggelegar.
Ada seorang ibu tua berlari bersama anak lelakinya yang sudah dewasa.
"Ayo bu, naik ke punggung Dev, ayo cepat biar Dev gendong!" Ucap pria itu.
"Tapi kamu nanti kelelahan nak," tolak si Ibu.
"Sudah ayo bu, Cepatlah!" Pinta Dev pada sang ibu, dia berjongkok di depan Ibunya agar sang Ibu naik ke punggungnya.
Ibunya yang biasa disapa Nyonya Anne naik ke atas punggung sang anak.
Tap..
Tap ..
Tap
Pria muda berusia 28 tahun itu berlari sekencang-kencangnya untuk menghindari Amukan Monster yang datang entah dari mana.
Monster besar itu mengejar dan berlari memburu para manusia yang menjadi makanan kesukaannya.
"Hahahahha," suara menggelegar nya memenuhi pemukiman itu. Para warga berlari pontang-panting kesana kemari mencari perlindungan.
Rumah tak lagi aman, dalam sekali pukulan rumah rumah itu hancur berkeping-keping. Anak anak menjadi mangsa paling mudah di tangkap.
"Ayo bu, ayo..." Ucap Dev berlari terengah-engah mencari tempat untuk berlindung.
Namun....
Sreeeeerrtttt
Seorang perempuan terjebak di depan monster hitam yang disebut warga sebagai penghuni kegelapan.
"Hahahah, hmmm gadis cantik mangsa yang antik hahahhah, kemari kau!!" Ucap Monster itu.
"Arhhh... jangan!!" Teriak gadis itu berlari kesana kemari, Dev dan Nyonya Anne seketika berhenti saat melihat monster di depan mereka.
"Ayo lari nak!!" Teriak nyonya Anne histeris.
Dev berlari mencari jalan lain, namun ekor Monster itu menghalangi jalan mereka dengan duri duri tajam yang siap merobek kulit mereka.
"Hahahhaha jangan pikir kalian bisa lari dari hadapanku!!" Ucap Monster itu dengan seringai di wajahnya sambil menggenggam gadis tadi di tangannya.
Glekk
Dev dan Nyonya Anne menelan kasar Saliva mereka. Dev masih menggendong ibunya, ayah dan saudara perempuannya sudah mati dilahap monster mengerikan itu.
"Pergi kau monster gila....pergi kau!!!" Teriak Dev marah dia mengingat bagaimana sang ayah dan adik perempuannya di lahap oleh monster itu.
"Lepaskan aku Monster bau!!" Teriak gadis itu meronta-ronta dalam genggaman tangan monster itu.
"Hahahahah, hari ini adalah hari besarku, makan banyak yang banyak hahaah," Monster hitam berbau busuk bekas darah itu tertawa terbahak-bahak.
Monster bau dengan air liurnya yang menetes ke mana mana membuka mulutnya lebar-lebar. Dev dan Ibunya juga di jeratnya dengan tangannya yang satu lagi.
Sraaakkkk
Tiba tiba cahaya menyilaukan menghentikan monster itu.
"Lepaskan mereka Alifer!!" Suara dari cahaya putih itu membuat monster itu menyeringai.
"Jangan ganggu aku, Dewa kehidupan selalu merusak mood ku cuihh!!" Balas Alifer si monster hitam dewa kematian.
Straaappp...
Sreeekkkk
"Arhhhh....apa yang kau lakukan Xavieerr!!!" Teriak Alifer saat Xavier si dewa kehidupan memotong tangan monster dimana Alifer berdiam.
"Cihhh..kau memakai tubuh seekor anjing dan membuatnya menjadi seburuk ini, seharusnya kau tidak mempercepat kematian yang hidup, selama mereka masih hidup mereka adalah tanggung jawabku Alifer!!" Ucap Xavier yang berubah menjadi seekor burung merpati putih.
"Diam kau Xavieerrr !!!" Teriak Alifer, terjadi pertarungan sengit antara kedua makhluk itu, Xavier mengubah dirinya menjadi seekor naga putih dan menyerang Alifer bertubi-tubi.
"Arghhhhh.." teriak Alifer saat kepalanya di tusuk oleh Xavier.
Sementara itu Dev, Ibunya dan gadis tadi berusaha melepaskan diri dari mereka.
"To...tolong kami," teriak Dev, kakinya terjepit duri tajam tangan Alifer yang terpotong, sedang ibunya tak sadarkan diri.
"I..ibu ibu bangun Ibuuu!!" Teriak Dev saat melihat Ibunya tidak sadarkan diri.
Gadis yang berada di tangan lain langsung meronta-ronta dan melepaskan diri dari tangan yang terpotong itu. Dia berlari ke arah Dev dan Ibunya.
"Ayo cepat,kau bisa berjalan kan!" Ucap gadis itu.
"Arghh...kakiku...kakiku sangat sakit," teriak Dev.
"Bawa ibuku, cepat pergi tolong jaga ibuku nona!!" Ucap Dev, kakinya tak bisa di gerakkan.
"Ohh jangan begitu, ayo cepat kau pasti bisa erghhh...," Ucap Gadis itu, dia sekarang sedang menggendong nyonya Anne yang tidak sadarkan diri di punggungnya.
"Pergilah, aku akan menyusul kalian...arghh...kumohon selamat kan ibuku!!" Teriak Dev.
"Hohoho drama yang menyedihkan, " ucap Alifer yang kini berdiri di hadapan Dev dan kedua perempuan itu.
Xavier terkapar di atas tanah dengan wujud manusianya. Tubuhnya penuh luka, ternyata Alifer semakin kuat setelah memangsa tubuh manusia. Kekuatannya di dapatkannya dari darah manusia yang dimakannya.
" Pergi cepat!!!" Teriak Dev yang berusaha bangkit berdiri dengan kakinya yang tertusuk.
"Tidak semudah itu!!"ucap Alifer.
"Kumohon biarkan mereka pergi, biarkan ibuku selamat!!!" Teriak Dev memohon belas kasih pada monster tanpa hati itu.
"Tidak ada belas kasihan, kalian akan jadi makananku!!" Teriak Alifer.
Crakkkk
Alifer melilit tubuh Nyonya Anne dan gadis bernama Bella itu dengan ekornya dan Dev di angkatnya dengan tangannya.
"Arghhhh....lepaskan kamiii!!" Teriak Bella kesakitan saat bulu bulu tajam itu menusuk permukaan kulitnya.
Sebuah kalung berbentuk bintang terjatuh tepat di kepala Xavier yang terjatuh di sisi lain.
"Kalungkuuu!!!" Teriak Bella,dia lebih mengkhawatirkan kalung pemberian mendiang Ibunya dari pada dirinya.
"Kalung Dewa Keselamatan !" Ucap Xavier saat merasakan energi yang berbeda dari kalung bintang itu.
"Tolong lepaskan kami, kumohon!!!" Pinta Bella yang menangis histeris dan ketakutan, Dev semakin melemah, tubuhnya penuh luka dan tulang tulangnya remuk.
Xavier mencoba berdiri, dia memakai kalung itu. Seketika cahaya ungu dan putih menyeruak di seluruh tempat itu membutakan mata siapa pun yang melihatnya.
"Maatiiii Kauuuuu Aaalifeerrrrr!!!" Teriak Xavier yang sudah berdiri dengan tombak as di tangan kanannya.
Sraaakkkk...
Tombak emas itu di lemparkan hingga menusuk jantung Aliferr yang bersiap siap akan memangsa Ketiga manusia di tangannya.
"Arghhhhh....Xavier siiaalaaan!!!" Teriak Alifer.
Perlahan-lahan tubuhnya hancur, Alifer tak berdaya, nyonya Anne terjatuh ke tanah dan tertusuk ekor Alifer sehingga dia kehilangan nyawanya.
Dev hancur, tubuhnya rusak namun dia masih bernyawa dan Bella, dia terlempar ke atas pohon dan tidak sadarkan diri.
"Ku kutuk tempat ini menjadi hutan belantara untuk selamanya dan kau akan menjadi penghuninya, jadilah Burung hantu ,burung penjaga hutan belantara yang tidak akan disentuh, tak akan ada yang bisa mengembalikan rupamu!!! "
"Terkutuklah kauuuu!!! Kau adalah saksi bahwa kebesaran seorang Alifer pernah bertahta di dunia ini!" Tambahnya.
" Selamanya kau akan hidup menjadi burung Hantu, hanya cinta sejati dari air mata seorang perempuan yang akan mengembalikan rupamu, sampai saat itu kau akan hidup dalam kutukan sebagai Roh burung hantu, kau akan dilambangkan sebagai kematian!! Tugasku akan dilanjutkan olehmu! " Teriak Alifer sebelum tubuhnya hilang dan hancur disertai dengan kobaran api merah yang membakarnya.
Xavier terbang tinggi dan menarik tongkat itu lalu mengarahkan roh Alifer menuju guci keramat yang selalu di bawanya.
"Sraaakkkk...
Roh dewa kematian masuk dan dikunci dalam guci keramat itu, tak akan ada yang bisa membukanya bahkan Xavier sendiri tidak akan bisa membuka benda itu.
"Argghhh....." Dev berteriak kesakitan, cahaya hitam super kuat masuk ke dalam tubuh Dev membuat pria itu merasakan sakit yang luar biasa, roh kutukan berdiam di tubuh Dev dan mengubahnya menjadi seekor burung hantu yang sangat menyeramkan.
Pemukiman itu seketika berubah menjadi hutan belantara yang gelap, tubuh tubuh orang mati berubah menjadi pepohonan, tak ada pemukiman yang ada hanya pepohonan yang sangat gelap.
Cahaya putih dari kalung bintang itu mengambil Roh Bella yang sudah tidak bernyawa dan membawanya terbang jauh ke angkasa.
Xavier berjalan mendekati Dev yang kini menjadi seekor burung hantu yang sangat menyeramkan.
"Maafkan aku wahai manusia, kau harus menanggung kutukan ini, pakai lah kalung ini dan temukan pemiliknya maka kau akan kembali menjadi manusia seutuhnya jika memang cinta sejati itu ada," ucap Xavier dalam wujud manusianya.
"Ku berkati kau Dengan kekuatan penjaga, gunakanlah kekuatan itu dengan baik, lindungi lah siapa saja yang tersesat dalam hutan ini, dan hancurkan lah mereka yang berperilaku jahat," ucap Xavier.
"Kau dewa kehidupan kan, tak bisa kah kau menyelamatkanku dari kutukan ini? Arhhhhh bahkan ibuku mati di hadapan ku, bantulah aku!!" Ucap Dev yang berbicara dalam wujud burung hantu.
"Hanya syarat yang diucapkan Alifer yang bisa menyelamatkanmu anak-Ku, temukanlah dia, kau bisa berubah menjadi manusia atau apa pun untuk membantu pencarian mu, kau akan bertanggungjawab untuk mengumpulkan roh orang mati di hutan ini," ucap Xavier.
"Jagalah hutan ini, sebab roh orang mati akan terkunci di tempat ini," ucap Xavier yang mulai menghilang dari pandangan Dev.
"Tu.. tunggu, jangan tinggalkan aku!!"teriak Dev saat Xavier perlahan menghilang.
"Arghhhhh...."teriak Dev marah, mata merahnya mengkilat, bulu bulunya mengembang, sayapnya di bentangkan selebar mungkin.
Sementara itu, cahaya putih yang membawa Bella berkelana terus menerus untuk menemukan tubuh yang tepat bagi roh itu..
Wishhhh.....wusshhhhh
Ratusan tahun cahaya putih itu masih berkelana mencari tempat barunya.
Cahaya itu terbang ke angkasa raya dan berubah menjadi bintang sembari mengamati tubuh baru untuk Roh gadis yang ternyata adalah keturunan Dewi keselamatan.
.
.
.
Like, vote dan komen 😊😊😊😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Black Bot
halo
2022-08-17
0
Sera Mayumi
.
2022-08-16
0
乙んムん尺ム
u
2022-08-15
0