Jerman

Aroma rerumputan yang khas menyeruak di atas bumi Jerman. Debora sedang berdiri di depan halte bus menunggu bus untuk berangkat ke sekolah.

Gadis cantik mempesona, ramah, pemberani dan ceria itu tersenyum menghadapi hari harinya sebagai seorang mahasiswa di kampus ternama di negeri itu.

Rambut pirangnya yang panjang di gerai, dia memakai kaos lengan panjang berwarna putih, jeans hitam dan kemeja kotak-kotak hitam putih yang diikatkan di pinggangnya.

Seekor burung merpati hinggap di bahu gadis cantik itu. Meski dia tidak di beri kasih sayang oleh Tuan dan Nyonya Miller, dia mendapatkan kasih sayang dari hewan-hewan yang di ajaknya bicara.

Selain itu ada Pamannya yang begitu menyayangi dan menyediakan semua kebutuhannya disaat kedua orangtuanya tidak peduli sama sekali dengan dirinya.

Orang-orang mengatainya aneh, si gadis Hantu dan tidak waras. Selain bisa berbicara dengan hewan, Bora juga bisa melihat segala sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh manusia biasa, jadi hidupnya tidak pernah kesepian.

"Hai Merpati cantik, siapa namamu?" Sapa Bora pada merpati putih dengan Tengger seperti mahkota di kepalanya, bagaimana bisa ada merpati seindah itu di Eropa pikir Bora.

Tiba-tiba seseorang menarik bajunya dari belakang. Tapi tak ada siapa siapa disana, namun gadis itu tersenyum seperti sedang menyapa seseorang.

Ahh... Ternyata Roh gentayangan yang belum menemukan rumahnya.

Bora menunduk sambil tersenyum, orang-orang bergidik ngeri melihat Bora yang senyum-senyum sendiri dan berbicara sendiri, tak ada merpati dan tak ada siapapun di dekatnya.

"Halo adik kecil, apa burung cantik ini milikmu?" Sapa Bora yang cuek saja dengan pandangan orang-orang di sekitarnya, dia sudah biasa mendapatkan penghinaan seperti itu dari orang-orang, jadi bukan masalah besar baginya.

Saat dia menyapa roh itu, sosok seekor elang dengan bulu-bulu tebal berwarna cokelat keemasan sedang bertengger di atas pohon menatap Bora yang bercakap-cakap dengan roh yang akan dijemput nya.

"Halo kak, apa kakak bisa melihatku?" Sapa roh anak kecil itu, wajahnya tampak pucat, pakaiannya berlumuran darah dan berbekas ban sepeda motor, sepertinya dia korban tabrak lari di sekitar jalanan itu.

"Halo juga adik tampan, tentu kakak bisa melihat anak setampan dirimu," sapa Bora sambil tersenyum.

"Apa aku boleh ikut dengan kakak?" Tanya roh itu.

Bora berjongkok, dia tersenyum menatap roh itu, tangannya bergerak menyapu rambut hitam roh anak kecil itu.

Bora mengambil roh burung merpati itu dari bahunya lalu menyerahkan nya pada roh anak kecil itu.

"Jangan ikut Kakak ya, nanti akan ada yang menjemput kamu, kamu kangen kan dengan orangtuamu? Lihat disana... Apa itu mereka?" Ucap Bora sambil menunjuk dua sosok roh yang berdiri di arah jalan yang lain.

"Mom, Dad!" Seru anak itu sambil tersenyum ceria, seketika darah di pakaiannya menghilang begitu saja.

" Pergilah, sampai jumpa di alam lain," ucap Bora.

"Ahh... terimakasih sudah menjaga Kiki ya kak, sampai jumpa lagi," ucap Anak itu sambil mengelus burung merpati yang bernama Kiki itu, burung merpati tanpa kepala dan anak tanpa lengan, menyeramkan!

"Bye, sampai jumpa," ucap Bora sambil berdiri dan menegakkan badannya.

Bersamaan dengan perginya roh anak kecil itu, burung hantu itu mengikutinya dari belakang dan menghilang bersama mereka.

Bora melirik kepergian arwah itu, dia tersenyum sekaligus sedih.

"Kasihan sekali,di usia semuda itu harus meregang nyawa karena kesalahan manusia manusia berengsek itu!" Batin Bora sambil menatap roh geng motor yang juga mati di jalanan itu.

Lama dia menatap Jalanan itu, semakin banyak roh berkumpul disana, dia tidak takut, karena roh roh itu sama sekali tidak bisa menyakitinya.

Sraaakkk..

Swiiingg....

Wouhhsshh...

Seketika gerombolan roh burung hantu yang tak kasat mata menyambar roh roh itu dan membawa mereka hilang bersama sama menuju tempat mereka seharusnya.

"Wahhh.....terjadi lagi, kemana sebenarnya para roh itu di bawa?" Batin Bora.

Kejadian seperti ini selalu dia lihat, setiap kali Bora pergi ke daerah yang rawan kecelakaan, maka arwah penasaran akan berkerumun di sana, mungkin karena gadis itu lahir dengan tanda bintang yang menarik perhatian para roh.

Tin.. tin

Sebuah mobil sport berhenti di depan Bora. Seketika Bora tersenyum manis saat melihat kakak laki-laki yang begitu menyayangi nya berhenti di depannya.

"Bora, let's go!" Ajak pria yang hanya beda tiga tahun dengan Bora, mereka kuliah di universitas yang sama.

"Wah thanks kak Brian!" Ucap Bora sambil masuk ke dalam mobil Brian.

"Kenapa kamu bengong di jalanan hmm? Apa melihat mereka lagi?" Tanya Brian yang sudah mengemudikan mobil sport nya.

"Heheh, kakak tau aja, tadi di jalanan itu ada banyak kak, tapi seperti sebelumnya mereka dibawa roh burung hantu," ucap Bora sambil memasang seat belt nya.

"Hmm... Baiklah, tapi kalau kamu di ajak jangan mau, entar kamu hilang lagi, bisa gila kakak," ucap Brian.

"Hahaha, siap kakak bos!" Ucap Bora terkekeh.

Brian mengacak-acak rambut Bora dengan Gemas. Diantara keluarga kandungnya hanya Brian yang menyayangi dan percaya dengan apa yang dilihat dan dirasakan oleh adiknya.

Meski tuan dan nyonya Miller serta Gretta membencinya tapi tidak untuk Brian dan keluarga Paman mereka, orang-orang ini sangat menyayangi Bora.

Sementara itu di hutan belantara yang disebut dengan nama hutan kematian tempat tinggal para roh, Dev duduk menyeringai saat melihat burung hantu yang merupakan anak buahnya membawa banyak roh ke tempat menyeramkan itu.

"Sepertinya tugas kalian begitu mudah akhir-akhir ini, apa ada sesuatu yang kulewatkan?" Tanya Dev pada burung hantu berwarna keemasan yang sama dengan burung hantu yang mengawasi Bora saat di halte bus.

Swingggg...

Woshhh

Dev menggunakan sihirnya dan mengubah burung hantu itu menjadi sosok manusia, dia lebih suka berbicara dengan sosok manusia daripada burung hantu yang menurutnya sangat jelek.

"Ada seorang wanita yang membawa aura negatif dan positif bersama dirinya, sehingga memancing para roh untuk berkumpul di tempat dimana gadis itu berada," jelas sosok pria itu.

" Ahhh... Seorang gadis? Coba ceritakan padaku Frank!" Ucap Dev merasa tertarik, meski sebelumnya dia sudah menemui banyak orang dengan cerita yang sama, bisa melihat roh dan berbicara dengan roh namun selalu bernasib tragis, entah gadis ini akan sama pikirnya.

"Gadis itu berbicara dengan roh anak kecil yang merupakan korban tabrak lari, dan berbicara dengan roh burung merpati tanpa kepala, dia tidak takut sama sekali, namun anehnya tak ada roh yang berani menyakiti gadis itu, berbeda dengan orang-orang sebelumnya," jelas Frank.

"Hah? Berbeda? Apa roh roh itu tidak masuk ke dalam tubuhnya?" Tanya Dev penasaran.

"Tidak tuan, saat saya melihat gadis itu berbicara dengan roh itu, ada beberapa roh jahat yang berusaha masuk ke dalam tubuhnya namun semuanya terpental jauh seperti ada yang melindunginya gadis itu tuan," jelas Frank lagi.

"Hohohoh.... Menarik, ini cerita yang menarik setelah seribu tahun dengan cerita yang sama," kekeh Dev.

"Apa dia melihatmu?" Tanya Dev.

"Sepertinya tidak tuan, dia tidak menyadari keberadaan saya," jawab Frank.

"Aku jadi penasaran dengan sosok gadis itu, Frank pergilah, coba cari tau lebih banyak tentang gadis itu, ini sangat menarik, aku sedang malas bepergian ke kota," ujar Dev.

"Banyak manusia sampah yang harus dibasmi,aku tidak tahan melihat penyiksaan," ucap Dev.

"Tuan,apa saya tidak salah dengar tuan,?" Ucap Frank tak percaya dengan kata-kata tuannya, sebab Dev adalah penyiksa paling kejam sejagat raya, meski dia hanya menyiksa roh orang jahat tentunya setimpal dengan perbuatannya.

"Ck.... Hahhahaha kau tak bisa diajak bercanda Frank, sudah sana lakukan tugasmu," kekeh Dev yang ketahuan bercanda oleh asistennya.

Frank menunduk hormat, dia merasa heran dengan sikap tuannya yang memang asik diajak bicara itu, berbeda dengan apa yang manusia pikirkan tentang penunggu hutan itu.

Hutan kematian dirumorkan memiliki penunggu hutan yang buas dan menyeramkan bagai iblis, matanya merah, giginya tajam, tubuhnya besar, wajahnya seram, sehingga tak ada satu manusia pun yang berani masuk ke hutan belantara itu.

Jika ada yang masuk kesana, maka mereka tidak akan bisa keluar. Namun semua itu tidak sesuai dengan apa yang terlihat di dalam hutan belantara itu.

.

.

.

Like, vote dan komen 😉😉😊😊😉

Terpopuler

Comments

Fitri Yani

Fitri Yani

maraton bca nya😂😂

2021-10-16

0

Antariksa 01

Antariksa 01

lanjut Thor, ini keren

2021-09-24

0

Little forest

Little forest

mmm kerennnnnn

2021-09-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!