Sraakk
"Argghhh..."
Sraaakk
"Arghh.."
Terdengar suara jeritan kesakitan dari tengah hutan belantara.
Klotang
Klatang
Terdengar suara gemerincing rantai yang mengikat arwah orang mati yang berubah menjadi roh jahat atau disebut Legion karena perbuatan mereka di masa hidup mereka.
Dev mengeluarkan cambuk rohnya yang memiliki cahaya merah, melepaskan cambukan demi cambukan pada Legion yang diikat berbaris di depannya dengan menggunakan rantai darah.
"Cihh... Melakukan pelecehan terhadap anak di bawah umur?" Seringai Dev
Sraakkk
Cambukan itu diayunkan sehingga membuat para Legion itu meringis kesakitan rasa sakitnya seperti mereka memiliki tubuh yang di cambuk dengan cambuk besi, tajam dan menyakitkan.
Swingg...swinggg...swingg
Dev Berjalan didepan mereka sambil memutar-mutar cambuk rohnya.
Hanya dengan sekali melihat, Dev akan mengetahui apa kesalahan Legion-Legion itu selama mereka hidup.
Dev memang menjadi pengganti dewa kematian yang sedang dikurung oleh Xavier dan tidak akan ada yang bisa mengeluarkan dewa kematian dari dalam penjara nya.
Awalnya Dev begitu terpuruk dengan keadaan ini, namun tugasnya membuat dia dipertemukan kembali dengan arwah ibunya yang sudah meninggal, dan itu adalah arwah pertama yang diantarkan nya menuju pohon persinggahan.
Dev sendiri yang menghantarkan ibunya menuju pohon persinggahan sang Ibu sebelum kutukan Dev dipatahkan dan roh roh itu kembali ke tempat seharusnya.
Pohon terbesar di belakang kastil itu, pohon yang sangat rindang, tumbuh lebat selama 1000 tahun berdiri kokoh memayungi hutan belantara itu, itulah pohon persinggahan pertama di hutan gaib itu.
Dev berharap agar segera menemukan syarat yang diucapkan oleh Alifer sebelum Alifer benar-benar menghilang.
Namun selama 1000 tahun pencarian, dia tidak pernah menemukan yang namanya cinta sejati, dia berubah menjadi manusia dan mendekati para gadis, saat dia sudah menetapkan pilihan dan menunjukkan rupa aslinya para gadis itu berlari ketakutan karena rupanya yang menyeramkan.
Dev tidak yakin akan menemukan cinta sejati, dia hanya bisa berharap kutukan itu bisa meninggalkan tubuhnya dan dia bisa hidup sebagai seorang manusia normal lalu meninggalkan dunia ini sebagai manusia.
"Kau membunuh istrimu sendiri dengan kedua tanganmu? Ck..ck.. ck" Dev menatap tajam dengan seringai di matanya, dia berjongkok di depan Legion yang di rantai di bagian lehernya itu.
Crakkkk..
Seketika cambuknya berubah menjadi sebuah belati emas yang sangat tajam.
Prushhhh...
Sringgh...
Cahaya sihir Dev berwarna keunguan menyelimuti area itu.
"LEPASKAN AKU!!" Teriak Legion itu.
"No No No, Never!" Ucap Dev sambil menggoya jari telunjuknya di depan Legion itu.
"Wah aku sepertinya semakin mahir menggunakan bahasa asing, tidak sia sia aku ikuti kelas bahasa asing," Dev bercanda pada dirinya sendiri.
"Ahhh, kau mencekik istrimu dengan tangan ini bukan?" Tanya Dev sambil menumbuhkan tangan berupa daging di tangan roh itu lalu menyayatnya perlahan lahan.
Srekk
Sreekk
"Arrhhhhh Bukan urusanmu bajingan!!" Teriak Legion yang memilik dua suara itu, suara manusia dan suara roh jahat yang bersatu. Dia merasakan sakit yang luar biasa saat Dev mengiris daging yang dipasang di tangan roh itu.
Sraaakkk...
Dev menarik sebuah pohon Pinus yang cukup rindang berdaun lebat.
"Tatap pohon itu, apa kau mengenalnya?" Ucap Dev sambil menunjukkan pohon yang ditariknya dengan kekuatan gaibnya .
"Cuiihh.. sana kau!!" Berontak Legion itu.
"Ck...ck ck..,"
Dev menggunakan sihirnya untuk menggerakkan kepala Legion itu agar menatap pohon Pinus yang ada di depan mereka.
"Liii....haaaaaaattttt!!?!" Teriak Dev yang membuat bulu bulu burung hantunya menyeruak keluar dari dalam tubuhnya.
Swoossshhhh
"Aaawwuuuuuuuu....."
"Aaaaawuuuuuuuu....."
Angin berhembus sangat kencang, pepohonan bergoyang, lolongan serigala berkumandang, suasana mencekam.
Di luar hutan itu,
"Sepertinya hutan itu mengamuk lagi," ucap salah seorang warga yang tinggal di daerah pemukiman yang jaraknya cukup jauh dari hutan lebat itu, namun suara kemarahan roh penjaga hutan menggelegar hingga ke seluruh negeri.
Dev mengarahkan kepala Legion itu lalu memaksa membuka matanya agar dengan jelas bisa melihat sosok yang sedang tertidur di dalam pohon itu.
"Da..dami, ke..kenapa si jal4ng itu terlelap dengan tenang disana arghhhh..." Teriak Legion itu saat melihat arwah sang istri tetap menjadi Pneu'ma (roh), istrinya semasa hidup menjadi manusia, tidur dengan tenang di dalam pohon persinggahan itu dan tidak berubah menjadi Legion.
"Sudah menjadi roh jahat kau tetap jahat, rasakan lah hukumanmu sebelum kau benar benar di lemparkan ke api neraka, aku hanya memberikan sedikit pelajaran bagimu karena sudah bermain main dengan kehidupan manusia!" Ucap Dev.
Sraaakkk
Pohon itu di kembalikan ke posisinya semula. Dengan menggunakan kekuatannya, Dev menumbuhkan daging untuk menjadi media penyiksaan roh itu sebelum benar benar di kunci dalam pohon Legion yang berjejer di arah selatan kastilnya.
"Cambuk dia dengan media tubuh itu, aku akan memberikan rasa sakit sepuluh kali lipat dari apa yang dirasakan oleh istrinya," ucap Dev sambil memasukkan roh itu ke dalam tubuh buatannya.
Legion itu di bawa ke tempat penyiksaan yang di beri nama Loctis (Locus Tormentis/tempat penyiksaan), dimana semua roh yang berubah menjadi Legion di beri sedikit hukuman sebelum di kurung dalam pohon Legion yang disegel.
Dev berjalan masuk ke dalam kastilnya yang dikuasai kegelapan.
"Ck...gelap sekali di tempat ini, apa si Alifer itu tidak tau cara menata area agar lebih baik pencahayaannya, " gerutu Dev yang kini berubah menjadi roh burung hantu dengan ujung ekor berwarna emas, bulu putih bersih, ujung ujung sayapnya yang panjang terdapat bulu bulu emas.
Garis wajah yang tegas menambah kharisma roh penjaga hutan hitam itu, sosoknya yng sekarang bukanlah sosok roh burung hantu yang diberikan oleh Alifer.
Seribu tahun lalu saat Dev baru saja di kutuk menjadi roh burung hantu tepat setelah Xavier meninggalkan dirinya, kalung yang dipakainya mengubah sosok seram itu menjadi sosok berkharisma, bersih dan tidak menyeramkan.
"Wahhh bulu bulu ini selalu membuatku bangga, entah bagaimana bisa tetapi aku menyukai penampilanku sebagai roh burung hantu dengan warna seperti ini bukan seperti yang diberikan si tua itu!" Ucap Dev sambil mengembangkan sayap sayapnya.
Ruangannya bercahaya jika dia kembali ke dalam rupa itu.
"Tapi apa cinta sejati itu ada? Ibu apa aku bisa kembali menjadi manusia dan mati dalam sosok manusia?" Gumam Dev yang jenuh dengan hidupnya yang membosankan sebab dia tidak bisa berteman dengan siapa pun dan itu membuatnya tersiksa.
Sudah banyak dilihatnya kematian yang menyedihkan namun ada juga kematian yang sangat menyentuh, pengorbanan yang mengharukan, pertemuan sahabat dan banyak hal lain yang berkesan.
Draap
Draap
Draap
Seekor burung hantu berwarna cokelat keemasan masuk ke dalam kastil itu dan berdiri di depan singgasana Dev.
Swinggg
Burung itu seketika berubah menjadi seorang manusia siluman dengan mata burung hantunya yang mengkilap.
"Ada apa Frank?" Tanya Dev yang sedang menyisir bulu bulu indahnya yang menjuntai bagai jubah dengan menggunakan cakar di kedua kakinya.
"Sepertinya tuan harus melihat langsung gadis itu tuan, dia benar-benar berbeda," ucap Frank.
"Berbeda? Cih 11 tahun 50 hari 3 jam 45 menit dan tiga detik yang lalu kau mengatakan hal yang sama tetapi hasilnya mengecewakan, dia lari terbirit-birit saat melihat rohku, apa kau yakin kalau gadis itu tidak akan melakukan hal yang sama Frank? Apa kau yakin kalau dia yang membuat ini bersinar?" Tanya Dev sambil menunjuk sebuah lambang bintang di dadanya.
"Sa..saya, lebih baik tuan melihat langsung, makan tuan akan tau," ucap Frank.
"Ck... Frank kau tau kan, kalau 'dia yang ditakdirkan' yang akan menemui 'dia yang dikutuk'," ketus Dev.
"Xavier benar benar tidak menjelaskan bagian penting itu padaku, ck sia sia dulu aku mendekati para gadis dan berusaha membuat mereka jatuh cinta, ternyata aku hanya melakukan omong kosong," ucap Dev yang memasang raut penyesalan sebab dia baru tau kalau dirinya tak bisa menemukan sendiri 'dia yang ditakdirkan' itu.
"Tapi, tidak salah mencoba tuan," ucap Frank.
"Hmmm... Nanti kita coba, sudahlah aku mau istirahat, aku lelah, " ucap Dev.
Frank meninggalkan Dev di dalam kastil itu dan kembali menjadi sosok komandan roh burung hantu.
Sementara itu di rumah besar alias Mansion keluarga Miller, Debora sedang bersenda gurau dengan jangkrik, belalang, kupu-kupu, dan hewan lainnya padahal hari sudah menjelang malam.
tiba-tiba.....
"Hatcihhhh....arghh,"
"Huaatcihhh..."
"Haaa..ha..hatcihhhh,"
"Haish pasti ada roh yang membicarakan aku," gerutu Bora sambil menggaruk hidungnya yang terasa gatal.
.
.
.
Jangan lupa like, vote dan komen 😉😉😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Agustina Kusuma Dewi
sukak q,like alison in the wonderland.. menerawang dah.. kyk slide film holywood..🤣😂😘😍
2022-08-19
0
Fitri Yani
ternyta roh bs mmbcrkan kita ya.. pntsan biasa bersin smpai keluar ingus.. 😂😂
2021-10-16
1
Sri Wahyuningsih
lanjut thor
2021-09-26
0