SESAL
Matahari sangat terik menyinari alam semesta, ku kendarai mobil biru kesayanganku menyusuri jalanan kota yang begitu macet, gerah yang kurasakan sehingga aku membuka sebagian jendela mobil, karena aku tidak begitu menyukai AC. Ku putar lagu malaysia di dalam mobil sambil menunggu mobil yang bergerak bagai kura-kura, sesekali aku ikut juga bersenandung mengikuti lagu pavorit ku.
Tiba-tiba mataku tertuju pada sepeda motor yang tidak jauh di depanku.
"Mirip Mas Rasya, batinku."
"Tapi kok naik motor matik, bukankah tadi pagi dia berangkatnya naik mobil. Dan siapa yang diboncengnya itu. Jangan-jangan suamiku itu main di belakangku, Ah tak mungkin "batinku lagi,
Aku tak mau berburuk sangka pada suamiku yang selama ini baik dan setia, tidak pernah dia berbuat aneh-aneh selama tiga tahun pernikahan kami.
Aku memperhatikan kembali motor di depanku, "Bajunya kok sama ya warna biru navy, "
Aku ingat betul tadi pagi aku yang menyiapkan baju kantornya, karena penasaran aku memutuskan untuk mengikuti nya, pas kendaraan berjalan seperti biasa, mungkin karena asiknya dia di peluk oleh seorang gadis dibelakangnya sehingga dia tidak memperhatikan kalau ada yang mengikutinya.
Aku mengikutinya terus, dan berdoa dalam hati semoga dia bukan suamiku, tapi kalau memang dia mungkin Tuhan telah menunjukkan siapa sebenarnya suamiku yang selama ini aku cintai. Pas di perempatan jalan saya melihat motor tersebut berbelok kiri,
Oh inikan perumahan yang sempat dulu saya ingin ambil buat investasi, tapi suamiku melarangnya karena berbagai alasan, aku bilang ini cuma buat investasi, tapi dia tetap menolaknya dan terpaksa aku ambil di tempat lain.
Tak lama kemudian motor tersebut berhenti di sebuah rumah yang sederhana, rumah tersebut sangat teduh, banyak bunga di pekarangan nya.
Aku memarkirkan mobilku tak jauh dari rumah tersebut, kemudian aku berjalan kerumah tersebut, pada saat Mas Rasya membuka helmnya, jantungku rasanya akan copot, badanku gemetar dan air mataku langsung terjun bebas tak terbendung, ternyata betul dia Mas Rasya, suamiku yang selama ini aku percaya.
Tapi aku tak langsung mengambil kesimpulan bahwa suamiku menghianatiku sebelum aku tau kebenarannya.
Aku lunglai tak ada tenaga lagi aku masih berfikiran positif bahwa mungkin itu keluarganya atau cuma sekedar mengantar temanya pulang .Aku memutuskan kembali ke mobilku untuk menenangkan pikiran.
Aku tak mau gegabah langsung melabrak suamiku dengan perempuan itu.Siapa tau dugaan ku memang benar kalau dia hanya teman atau keluarganya.
Sekitar 10 menit aku duduk di mobilku, kemudian dari arah belakang ada ibu-ibu yang turun dari becak.
Aku turun dari mobil dan menyapa ibu tersebut
" Assalamu Alaikum bu' "ucapku memberi salam
Waalaikum salam", jawab ibu tersebut.
"Numpang tanya ya Bu, ibu tau rumah Pak Rasya ?" tanyaku
Ibu tersebut langsung menjawab,
"Pak Rasya yang kerja di Perusahaan Citra Buana, suaminya Mbak Lestari ya Dek?"
Deg ...jantungku bergemuruh kembali, ternyata itu benar Mas Rasya, "
"Tega kamu Mas." batinku.
"Dek....Dek...." kata ibu tersebut sambil menepuk lenganku.
"Eh Iyya Bu ....maaf ya Bu..saya kurang fokus karena panas sekali."
".Iyya Mbak nggak apa- apa, Itu sana Mbak rumahnya yang banyak bunganya, saya pamit dulu ya Dek?" Jawab ibu itu.
"Iyya makasih ya Bu, " Jawab ku.
Ibu tersebut pun berlalu meninggalkanku yang hancur karena pengkhianatan suamiku. Aku tak sanggup lagi untuk bertahan ditempat itu aku memutuskan pulang kerumah.
Di perjalanan aku menangis,
"Tega kamu Mas khianatin aku, apa kurangnya aku selama ini jadi istri, apa aku kurang cantik atau kurang liar di tempat tidur, selama ini aku sudah menjadi istri yang sempurna buatmu, dan menantu dan ipar yang baik untuk kelaurgamu.Meskipun aku bekerja tapi aku tak pernah lupa akan tanggung jawabku..."
Tega kamu Mas, " rintihku.
Aku menguatkan hati dan berserah mungkin ini sudah takdirku. Aku percaya Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan hambanya.Aku menguatkan hati.
"Ok suamiku, kamu yang mulai. Aku tak akan tinggal diam kamu khianati seperti ini...Aku akan membuatmu menyesal. Aku akan membalas setiap tetes air mata atas penghianatanmu."Janjiku dalam hati.
Hampir satu jam mengendarai mobilku, aku sengaja memperlambat kecepatan karena takut juga terjadi apa-apa karena tidak fokus.
Sesampainya di rumah aku langsung masuk rumah , kebetulan aku punya kunci cadangan supaya Bu Rahmi nggak repot untuk membukakan aku pintu.
Kulihat Bu Rahmi sedang bersama anakku Rafa sedang bermain diruang keluarga.
Saat mendengar tawa anakku, hatiku ikut senang, dan melupakan pengkhianatan suamiku sejenak.
Pada saat Rafa melihatku, anakku langsung berlari ke arahku sambil teriak
"Mama udah pulang?" Tanyanya.
Dia memelukku...sangat erat. Tak terasa air mataku menetes tapi segera ku hapus supaya anakku dan Bu Rahmi tidak melihatku sedang menangis.
' Iyya nak, kamu nggak nakal selama mama tinggal ya sayang." Ucapku.
"Nggak Ma....Rafa nonton Ipin Upin," jawabnya.
Memang anakku sangat suka kartun itu.
" Oh iyya sayang , mama ganti baju dulu ya ?" pamit ku.
"Ok Mama cuaaantik." jawab anakku
Aku tersenyum mendengar gombalan anakku .Memang anakku itu suka sekali nge gombal kayak papanya.
Aku kembali mengingat suamiku yang mengkhianati ku.
" Tega kamu Mas" Dalam hatiku masih tak percaya dengan apa yang aku lihat.
Aku duduk di meja rias mengamati wajahku di cermin.
"Apa kurangnya aku Mas, dari fisik aku cantik,kerjaan bagus, setia. Kenapa kamu mengkhianati ku."
Aku menangis meratapi nasibku yang diselingkuhi. Tak terasa karena lelah hati dan pikiran aku tertidur.
Sebelum shalat magrib suamiku datang. "Assalamu Alaikum, " Ucapnya
"Waalaikum Salam," balasku.
Dia langsung mencium pipiku lalu bertanya. "Rafa dimana, sayang,"
Aku tidak menjawab.
"Tumben nggak cerewet biasanya kalau aku datang terlambat biasanya banyak tanya".
"Sariawan ya," sambil menggelitik ku terkekeh.
"Aneh aku yg di gelitik kok kamu yang terkekeh Mas, " tanyaku.
"Kamunya sih nggak nanya- nanya aku, biasanya kalau aku telat pulang kan kamu bawel, kok sekarang nggak bawel sih sayang?"
"Buat apa nanya kalau aku tau kamu kemana,"
jawabku.
Kulihat wajah suamiku pias, tapi seketika langsung mengontrol diri dan menghampiriku.
" Kamu kenapa sih sayang? "
"Nggak kok Mas, "aku kan tau kalau kamu kerja apalagi akhir bulan kan?"
Biasanya memang kalau akhir bulan suamiku harus melaporkan semuanya ke atasannya.
Dia mencium pipiku.
" Aku mandi dulu ya sayang,'
"Hmmm." aku hanya ber dehem saja.
Dia berlalu kekamar kami. Aku menatap punggung suamiku sambil membatin. "Pintarnya kamu bersandiwara Mas"
"Kamu akan menyesal suamiku.
Tuhan tidak tidur, apa yang kamu tabur pasti kamu tuai.
Kamu itu manusia yang tidak tau bersyukur dan berterima kasih. Kamu tidak aka bisa seperti sekarang kalau bukan aku.
Kalau bukan karena aku, kita tidak akan seperti sekarang ini, meskipun gajiku lebih banyak dari kamu, tapi aku tidak pernah sekalipun mempermasalahkannya. Kamu berikan keluargamu uang aku tak pernah protes, aku ikhlas karena aku menganggap dia juga keluargaku.
Tapi sekarang aku tidak ikhlas kalau kamu memberikannya kepada selingkuhan mu. Pastinya perempuan itu bukan perempuan yang baik- baik.
Mana mungkin dia mau sama laki -laki beristri kalau memang dia baik. Palingan dia cuma maunya sama uangmu Mas. Tunggulah kehancuranmu suamiku.Aku menunggunya, Dan pada saat kamu menyadarinya kesalahanmu, meskipun kamu bersujud dikakiku aku tak akan kembali padamu, apapun bisa saya terima kecuali pengkhianatan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Diana Susanti
GIMANA kalau Rasya bilang masih bujang
2023-03-25
0
Bidan Simba
suka sama perempuan mandiri✍️💪
2022-06-24
0
char_metha
gua suka perempuan yg bgni ini, gak cengeng
2022-04-09
0