Aku mendekati Mas Rasya yang diam mematung,
"Tega kamu Mas, apa kurangnya aku selama ini jadi istrimu?"
"Kalaupun ada yg kamu tidak sukai dari aku, kenapa kamu tidak bilang, aku akan merubahnya" kataku sambil menangis sesegukan.
Mas Rasya memegang tanganku tapi aku menepisnya kasar.Lestari juga sudah berlari kekamar nya. Hanya menyisakan aku dan Mas Rasya
"Maafkan aku sayang, aku salah, aku khilaf, tolong maafkan Mas." ucapnya mengiba.
" Apa perbuatan Mas layak di maafkan?'
"Bagaimana kalau seandainya aku yang diposisi Mas.Apa Mas akan menerima maafku secepat ini?" jawabku
Mas Rasya terdiam.
Aku sudah tak tahan lagi tinggal di tempat itu, dadaku rasanya sesak, tidak bisa bernapas, air mataku juga terus mengalir.
Aku berlari keluar rumah, ternyata ada beberapa orang yang menyaksikan pertengkaran kami.Termasuk ibu yang kutempati bertanya beberapa bulan yang lalu mengenai Mas Rasya. Aku menghapus air mataku, dan mencoba tersenyum pada ibu tersebut, walaupun itu terpaksa kulakukan. Mas Rasya keluar rumah mengejar ku.
"Lho...Mbak yang tempo hari ya?" Tanya ibu tersebut.
Aku hanya mengangguk.
"Mba ini istrinya Pak Rasya?" tanyanya memastikan karena dia sudah diberi tahu oleh Fira ketika melihat kami ribut- ribut.
'Iya Bu.."jawabku
Ibu tersebut cuma menggeleng tak percaya.
"Astaga Pak Rasya, istri udah cantik begini kok masih selingkuh sih Pak?"
Mas Rasya terlihat menunduk karena malu kemudian berkata
"Maaf ibu- ibu, ini urusan keluarga kami. Jadi saya mohon ibu kembali kerumah kalian masing-masing."
Mungkin Mas Rasya takut juga di amuk massa kalau orang pada tahu kalau dia dan Lestari belum menikah.
Aku melanjutkan langkahku ke mobil kemudian diikuti oleh Fira dan Pacarnya.
'Tunggu Fan...kita harus bicara" katanya sambil mengetuk kaca mobil.
'Apalagi yang kamu mau bicarakan sama Kak Fani, kami sudah melihat dengan nata kepala kami sendir." Fira yang menjawab.
."Jalankan mobilnya Dho," perintahku pada Ridho pacar adik ku.
Di dalam mobil aku kembali menangis, Fira bukannya menenangkan ku malah dia marah-marah tak karuan.
"Buat apa sih Kakak tangisin lagi-laki brengsek itu?"Buang- buang tenaga aja nangis"
Tunjukkan pada dia kalau Kakak itu bisa tanpa dia"Kata Fani panjang lebar.
"Kamu tuh bukannya nenangin malah ngomong tak karuan gitu" Ridho menasehati.
"Terus aku harus bilang WOW gitu!! sama si Rasya itu."jawab Fira emosi.
"Lho kok gue yang dibentak"jawab Ridho
"Awas aja yah kalau kamu selingkuhin aku, kayak si Rasya itu, aku nggak akan tinggal diam, bukan hanya tamparan kamu terima, tapi pusaka kamu aku CUT..ingat CUT." kata Fira emosi.
"Astagfirullah" Fir...Fir...nggak mungkinlah aku selingkuhin kamu, takut...di CUT.... hehehe.
Akupun merasa terhibur dengan perdebatan mereka, akut ikut tertawa dan sedikit melupakan sakit hati yang kurasakan untuk sementara. Memang Fira dan Ridho pasangan yang serasi, Fira agak bar-bar kalau lagi emosi, sedangkan Firman sabar, tenang dalam menghadapi masalah, pasangan saling melengkapi.
Tak lama kemudian mobil yang kami kendarai sampai di halaman rumah orang tuaku, sebelum turun dari mobil aku mengingatkan Fira dan Ridho supaya jangan memberitahukan masalah ini kepada ayah dan ibu. Bukannya aku menyembunyikannya tapi pada saat yang tepat nanti akan memberitahukannya.
Sesampainya dirumah aku melihat rumah dalam keadaan kosong, aku langsung ke kamar untuk membersihkan diri sekalian istirahat, aku buka gawai ternyata Rafa, ayah ibuku keluar jalan-jalan ke taman, ibuku memberitahukan lewat chat karena beberapa kali dia meneleponku, aku tidak mengangkatnya.
"Makan siang dulu kak! teriak Fira. itu memang kebiasaan adik ku slalu teriak yanpa mengetuk pintu.
"Duluan aja, aku masih kenyang" jawabku.
Fira berlalu keruang makan karena Ridho sudah menunggunya di sana.
Drrrrrt...Derrt....baru saja aku mau memejamkan mata, gawai ku berbunyi. Aku lihat ternyata disitu tertera "Suamiku Sayang" itu berarti Mas Rasya. Aku tidak memperdulikannya. Begitu terus berbunyi sampai lima kali. Kemudian dia kirim pesan di WhatsApp
"Tolong angkat sayang🙏🙏
"Aku mohon, Please"🙏
'Kita harus bicara'
'Aku tunggu di rumah."
Itulah isi chat nya, aku cuma read aja tanpa membalasnya.
Karena lelah akhirnya aku tertidur.
Aku terbangun karena merasakan perutku sakit, setelah bangun tidur aku teringat kalau aku belum makan siang. Aku bergegas keruang makan kemudian dan membuka tudung saji di atas meja makan.
Aku makan dengan lahapnya, entah karena memang lapar atau makanannya memang enak.
Setelah makan aku keruang keluarga duduk sambil menunggu Rafa pulang. Tak lama kemudian Rafa dan ke dua orang tuaku datang. Rafa membawa kantongan yang berisi ikan koi. Rupanya ayahku yang mau menambah koleksi ikan koi nya.
"Eh anak ganteng udah pulang," sapa ku pada Rafa.
Rafa berbicara dengan semangat tentang jalan-jalannya dengan kakek neneknya. Aku tersenyum mendengarnya.
"Kamu udah makan Fan?' tanya ibuku.
"Udah Bu" jawabku.
Kami bercanda sambil memakan cemilan yang dibeli ibuku di taman, sebenarnya itu sih makanan anak-anak tapi aku ikut memakannya.Padahal aku udah makan banyak tadi mungkin karena sakit hati efeknya kuat makan..heran juga ...haha...
Jam sudah menunjukkan jam lima sore. Ibuku datang menghampiriku.
"Ini udah sore Fan" kamu masih mau bermalam?"tanya ibuku
"Iyya Bu, besok pagi baru pulang, aku langsung ke kantor besok."
Ibuku heran, biasanya kalau aku kerumah orang tuaku di akhir pekan, paling lambat aku pulang jam lima sore pada hari Minggu, kalau bersama Mas Rasya kadang pulang habis magrib.
Tapi ibuku tidak bertanya lagi, dia ke dapur berniat memasak untuk makan malam kami.
"Nggak usah masak Bu, kita makan malam di luar aja" kataku pada ibu.
"Iyya Bu, Fira setuju"
"Oh iyya" jawab ibuku.
Aku sengaja menginap lagi kerumah orang tuaku, karena aku masih malas ketemu Mas Rasya, aku belum bisa menerima penghianatannya.Aku harus menyiapkan hati dan mental untuk bertemu dengannya. Karena aku sadar pasti ada air mata lagi yang keluar.
Karena rasa sakit hati terburuk di dunia, melampaui fisik.Lebih jauh dari rasa sakit emosional lainnya yang dapat dirasakan. Itu adalah penghianatan dari seseorang yang sangat kita cintai dan percayai.
Semoga saja aku bisa kuat menghadapi cobaan ini. Aku yakin dibalik kesedihan yang menimpaku akan ada kebahagiaan yang akan ku raih. Mungkin ini cara Tuhan mengujiku karena aku terlena dengan dunia. Kalaupun nantinya perpisahan yang harus terjadi dengan pernikahanku dengan Mas Rasya aku ikhlas, karena aku percaya dibalik gelap yang ku alami saat ini pasti ada terang yang menungguku. Aku harus kuat demi anakku Rafa. Masih banyak orang yang menyayangiku, ada keluargaku yang selalu ada dikala suka dan duka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Lia Rosita
Firman apa Ridho
2024-06-03
0
Sari
muncul firman darimana?
2022-06-21
0
Bundanya Naz
😄
2022-04-20
0