Keesokan harinya, Mas Rasya sudah berangkat ke kantor, akupun juga bergegas ke kantor. Setibanya di kantor iseng-iseng aku buka WhatsApp suamiku.ada pesan masuk dari Lestari.
"Mas, aku butuh uang buat belanja bulanan,"isi chat Lestari.
'Nanti aku transfer," balas Mas Rasya.
"Aku juga mau ke salon Mas."
"Nggak usah ke salon dulu, Sayang," balas Mas Rasya lagi.
"Kok pelit amat sih sama aku sayang bukannya sebelum-sebelumnya nggak perhitungan sama aku, kok sekarang berubah, atau Mas udah bosan ya sama tubuh aku?'
Tidak ada balasan lagi dari Mas Rasya.
"Menjijikkan, ternyata sudah sejauh itu hubungannya."
"Brengsek kamu Mas Rasya!" Aku menutup laptop yang kupakai menyadap WA suamiku. Lalu melanjutkan pekerjaan.
Sebenarnya setelah mengetahui perselingkuhannya suamiku, aku lebih sering melamun dan tidak banyak bicara. Kadang juga aku tidak konsentrasi bekerja karena masih tidak menyangka apa yang sudah Mas Rasya lakukan padaku. Aku berharap ini hanya mimpi, dan aku ingin bangun secepatnya. Tapi kenyataannya ini semua kenyataan pahit yang sudah ditakdirkan untukku.
...****"****...
Tak terasa sudah tiga bulan hubungan terlarang suamiku ku ketahui, selama tiga bulan ini juga dia selalu minta uang kepadaku, tapi kalau sudah lewat jatah dalam sebulan aku nggak kasi lagi. Aku memang sengaja supaya dia sadar kalau penghasilannya itu sedikit, buat anak istri aja nggak cukup malah tambah beban biayain wanita simpanannya. Terpaksa dia ngutang sana sini buat memenuhi kebutuhan simpanannya.
Aku sudah lelah bersandiwara saatnya membongkar pengkhianatan suamiku. Malam harinya saat aku di tempat tidur, aku minta ijin kepada suamiku kalau aku akan kerumah orang tuaku selama dua hari, karena kebetulan weekend, jadi aku berangkat Sabtu pagi.
Aku pura-pura mengajaknya padahal dalam hati berdoa supaya dia menolak, ternyata betul dia menolak karena alasan banyak kerjaan yang harus diselesaikan. Padahal aku udah tau kalau dia akan menemui simpanannya.Dasar laki-. laki bajingan.
"Kamu hati-hati ya sayang," ucapnya ketika mengantarku masuk kemobil.
Tak lupa dia mengecup keningku dan kemudian mengecup pipi Rafa.
Cihhhh... Aku merasa jijik ketika dia menciumiku. Aku terbayang apa yang dia lakukan dengan simpanannya. Aku melajukan mobilku kerumah orang tuaku, satu jam perjalanan aku sampai.
"Assalamu Alaikum".
Waalaikum Salam,' jawab ibuku
Ibuku langsung menggendong Rafa dan mencium pipi putraku. Maklum anakku cucu satu-satunya.
Kami duduk diruang keluarga bersama ayah, ibu, juga adikku sambil minum teh ditambah dengan cemilan.
Saat anakku tertidur aku membawanya kekamar dan akupun ikut istirahat, karena lelah akupun ikut tertidur di samping anakku.. Setelah makan siang aku ke taman belakang, karena melihat Fira adikku sedang memberi makan ikan koi.Aku menghampirinya.
"Dek...bisa curhat nggak?' ucapku.
"Tumben...ngajak aku curhat...hehe" jawab adikku tampa menoleh ke arahku.
"Ini masalah Ayahnya Rafa," ucapku lagi
"Emang kenapa dengan Kak Rasya Kak?"
ucap Fira bingung.
"Mas Rasya selingkuh, Dek"
Tes....air mataku tak terasa menetes.
"Whaaaaaat...."teriak adikku.
Aku langsung menutup mulut Fira.
"Husssss...jangan teriak-teriak , nanti ayah dan ibu dengar."
"Brengsek juga tu si Rasya" umpat Fira emosi.
""Kakak udah buktiin sendiri nggak?" tanya Fani memastikan
"Iya dek,sudah tiga bulan kakak menyelidikinya."
Adikku juga kaget mendengar apa yang aku katakan karena setau dia Mas Rasya nggak ada tingkah aneh-aneh di kantor.
Adikku sekarang mengerti mengapa pada waktu itu aku meminta dintransfer kan uang gaji suamiku ke rekeningku. Aku meminta tolong pada adikku dan pacarnya supaya membantuku membongkar pengkhianatan suamiku. Dia setuju.
Kami menyusun rencana untuk melabrak kerumah Mas Rasya dan simpanannya.Tapi sebelumnya saya suruh pacar adikku untuk mengecek kerumah itu apa mobil Mas Rasya ada disitu. Pagi harinya aku berangkat kerumah suamiku dan selingkuhannya. Mobilku kuparkirkan agak jauh dari rumah tersebut. Aku melangkahkan kaki menuju rumah tersebut .Aku lihat mobil Mas Rasya terparkir cantik di garasi.
Aku melarang Fira dan pacarnya untuk turun, nanti kalau ada apa- apa baru dia bertindak.
Aku menarik nafas dan menguatkan hati sebelum mengetuk pintu.
Tok..tok...tok. tidak ada yang membuka pintu..aku tau mereka ada didalam.
Ku ketuk sekali lagi
"Tok..tok..tok"
"Iyya sebentar ."
Suara itu tak asing ditelinga ku, suara imanku selama tiga tahun lebih.
Ceklek...pintu terbuka.
Mas Rasya langsung mematung dengan wajah yang pucat. Dia langsung mengenaliku walaupun aku pakai masker dan kacamata hitam. Dari pintu kamar muncul seorang wanita yang hanya memakai handuk dan rambut yang acak-acakan. Terlihat jelas banyak tanda merah di lehernya.
"Tidak tau malu".batinku.
Aku bersikap santai ..Tampa membuka kacamata supaya kalau nangis nggak kelihatan "Siapa Mas" tanya Lestari.
Dia kembali masuk ke kamar , mungkin dia sadar kalau dia hanya mengenakan handuk.
Fa....Fani....ka...ka mu......???." kata Mas Rasya gagap.
"Kenapa mas... kaget?"
"Oh....jadi ini kerjaan kamu yang kamu bilang sibuk Mas?"
' Sibuk naik kuda-kudaan ya."
Wow......".ucapku.
"Ini nggak seperti yang kamu lihat sayang."
"Jangan panggil aku sayang, aku jijik mendengarnya.".
Ku layangkan tamparan di pipinya kanannya.
Plak..
"Ini atas penghianatanmu,"
Kutampar lagi sebelah kiri pipinya.
Plak...
"Ini karena kamu menjadi contoh yang buruk buat anakmu."
Setelah mendengar ribut-ribut Lestari keluar.
"Kamu siapa, hah???"
" Beraninya kamu masuk rumahku mengamuk begini." teriak Lestari
'Oh...jadi ini selingkuhan kamu Mas???
"Kamu mau tau siapa aku?" sambil menunjuk muka Selingkuhan Mas Rasya.
"Aku istri laki-laki brengsek ini," teriakku lebih keras.
Biarlah tetangga dengar, aku nggak peduli..
Mas Rasya hanya menunduk, terlihat penyesalan di matanya. Aku menarik tangan pelakor itu karena dia hanya pakai handuk jadi dia tidak berani melawanku.
"Istri Mas Rasya?' tanyanya, kemudian berbalik ke Mas Rasya
"Dia bohong kan Mas?"dia menatap Mas Rasya minta penjelasan.
Mas Rasya hanya diam membisu sambil menunduk.
"Wow drama yang sangat bagus," kataku
" Apa mas Rasya mengatakan kalau dia masih bujang, Iyya kan Mas?"tanyaku membentak pada perempuan itu, tapi tatapanku ke Mas Rasya.
"Asal kamu tau ya kalau dia itu sudah punya istri dan anak," kataku penuh emosi.
"Kamu jahat Mas, tega kamu bohongin aku," Teriak Lestari sambil menangis.
"Makanya jadi perempuan jangan matre, lihat pria bermobil langsung mau diajak ngangkang" ucapku sinis.
Lestari langsung terduduk sambil menangis, aku sedikit kasihan juga sama dia. Dia hanya korban kebohongan dan janji manis dan palsu Mas Rasya. Tapi salah sendiri jadi perempuan murahan amat. Belum ada ikatan perkawinan mau aja diajak berhubungan badan.
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Bundanya Naz
gk sadar tanganku ikutan naik seolah nampar 😖😠👊
2022-04-20
0
Arin
wah keren kmu Fani.....
2022-04-11
0
Tri Soen
Good job Fani aq suka cara mu ....
2022-04-06
0