...🌹🌹🌹...
" Ehem...! Ehem...!" Dehem Jackie memecah konsentrasi Ayana.
^^^" Ada apa?"^^^
^^^Tanyanya setelah atensinya tercuri.^^^
" Aku tampan tidak? " Tanyanya dengan wajah yang berlagak sok imut di hadapan Ayana.
^^^" Ah, kau sungguh narsis Jackie!" Cibirnya lalu memutar bola matanya malas.^^^
" Ayolah, katakan jika aku ini tampan. Dan apa tadi kau menyebut namaku saja tanpa panggilan sayang?" Jackie mendelik dan mengikis jarak hingga tinggal sejengkal. Membuat Ayana menggeser badannya kesamping. Sialnya dia sudah mepet ketembok.
^^^" Iya Sayangku Iya, kau tampan sekali."^^^
^^^Desisnya menahan suara.^^^
Merahlah sudah sekarang wajah Ayana. Untung saja remang suasana bioskop menyelamatkannya. Setidaknya tak ada yang melihat perubahan warna mukanya yang seperti bunglon.
Jackie tersenyum senang dan kembali menyandarkan kepalanya di bahu Ayana. Terbalik kan? seharusnya yang bergelayut manja adalah wanita maka tidak bagi Jackie. Dia menjadi sangat manja kepada Ayana setelah hubungannya resmi berpacaran.
" Suapi~~~" Rengeknya lagi dengan suara yang mengayun manja.
^^^*Aastaga!^^^
^^^Bukankah aku yang seharusnya seperti itu*?^^^
^^^Ayana menggeleng tak percaya.^^^
Ayana juga yang memangku popcorn sekarang dan satu tangannya aktif menyuapi Jackie dengan popcorn.
" Ay..." Panggilnya.
^^^" Hem..."^^^
^^^Sahut Ayana tanpa menoleh karena filmnya masih seru untuk di tonton.^^^
" Besok aku akan berangkat, aku ingin kau ikut mengantarkan ku ke Bandara." Ucapnya enteng.
Dia pikir mudah bagi Ayana untuk mencari alasan. Tidak pernah dalam hidupnya selama mengabdi dengan keluarga Armanto untuk ikut dalam kegiatan pribadi semacam itu. Manusia bergigi kelinci itu suka mengada-ada.
^^^" Kak, aku sedih besok kau sudah harus pergi. Aku masih ingin kita bersama. Ini semua salahmu! "^^^
^^^Tuturnya dengan lirih tapi terdengar jelas di telinga Jackie sebab dia berbicara sangat dekat dengan telinga Jackie.^^^
" Salahku? A... aku Salah apa lagi Ay...?" Jackie merenggangkan pelukannya dan mengernyit heran.
^^^" Karena kau ingin kita berpacaran sebelum kau berangkat. Kau tau, betapa susahnya aku nanti untuk membiasakan diri?"^^^
Jackie sangat senang mendengarnya dia tersenyum bangga. Jelas bangga jika telinganya sendiri mendengar secara langsung bahwa sang kekasih tak rela melepaskannya. Itu artinya Ayana sangat mencintainya.
^^^" membiasakan diri tanpa kejahilanmu. Kurasa satu atau dua Minggu aku akan gila."^^^
^^^Sambungnya lagi dengan wajah sedihnya.^^^
Jackie menariknya kedalam pelukannya. Hatinya tengah berbunga-bunga karena snag kekasih yang tak pernah berucap cinta nyatanya merasakan kegundahan yang sama dengannya.
" Ya! Jangan menjadi gila, Eoh...! Aku tak mau ibu dari anak-anakku nantinya adalah wanita gila. Jadilah sehat dan baik untukku ya! " Ucap Jackie dengan mengusap lembut Surai panjang Ayana.
" Makanlah yang baik, tidur yang baik, berbahagia. Eung..?" Jackie menatap lekat kedua manik Ayana dalam cahaya remang.
Sendu, taruh dan tenang bercampur kesedihan. Nyatanya malam mingguan mereka juga merupakan malam perpisahan dimana keesokan harinya Jackie harus berangkat dengan jam penerbangan pagi.
^^^" Ya~~~, Kau juga! "^^^
^^^Sahutnya masih dengan kesedihan.^^^
^^^" Makan yang baik, tidur yang baik, istirahat yang baik. Juga jangan genit! "^^^
^^^Ayana menatap tajam Jackie dengan tatapan tak suka.^^^
" Apa ..? Apa... Siapa yang genit?" Jackie membela dirinya.
^^^" Kau! "^^^
^^^Ayana mencubit gemas hidung Jackie.^^^
" Eoh ..., Pacarku cemburu? iya .... kau cemburu?" Jackie tersenyum menggoda dan mencolek dagu Ayana membuat Ayana semakin mencabik kesal.
Tak tau saja Jackie bagaimana perasaan Ayana yang tengah sedih untuk melepaskan kepergiannya yang tak sebentar.
^^^" Iya aku cemburu Kau puas?"^^^
^^^Ayana mencabik kesal.^^^
^^^" Disana banyak wanita cantik yang bermata biru, abu abu, coklat, kuning dan banyak lagi. Dan kau, awas saja kalau tebar pesona."^^^
^^^Sambungnya dengan nada jengkel dan raut wajah masamnya.^^^
" Eoh... Nyonya Ayana Armanto sedang cemburu? Itu berarti kau sangat mengkhawatirkan ketampananku ini? Ah~~~~ Aku tau aku tampan. Dan kurasa akan banyak wanita yang tergila-gila padaku nantinya. " Jackie semakin menjahilinya.
" Kau lihat ini?" Jackie menunjuk bibirnya. " Sampai saat ini belum ada yang bisa mencicipinya. Aku rasa akan ada salah satu dari wanita disana yang mencicipinya nanti. Eum... siapa ya?" Jackie menerka nerka dan sengaja menggoda Ayana yang semakin kesal dan melepaskan pelukannya.
Iya mereka pernah berciuman. Lebih tepatnya kecupan singkat atau peck. Pasti taulah apa maksud Jackie yang selalu memancing amarah Ayana. Jujur saja sebagai lelaki, sebelum keberangkatannya besok Jackie ingin memiliki kenangan dan momen berkesan dengan Ayana. Tapi, oh mereka masih takut untuk melakukan sesuatu yang lebih.
" Hust...! Jangan berisik!! Kalau mau diskusi Jagan disini. Menganggu saja! " Tegur penonton lain yang berada di sap belakang Jackie dan Ayana.
Ayana sudah hilang mood dan hanya diam sampai film selsai. Dia marah saat Jackie berkata tentang siapa yang akan mencicipi bibirnya. Tentu saja marah, Harus itu. Gila saja saat pacarnya berkata seperti itu dan dia malah tertawa. Terbakar cemburu sudah pasti.
...🌹🌹🌹...
"Hei, Apa kau benar-benar marah padaku?" Tanya Jackie dengan tatapan mata yang terfokus kejalanan kota.
Ayana tak menjawabnya dan membuang pandangannya keluar jendela menatap lekat pekat malam.
Jackie menepikan mobilnya di sebuah parkiran yang teramat sepi. Bagaimana tak sepi, tempat dimana dia berhenti adalah sebuah pelataran luas lahan kosong di sebelah plaza yang hanya beroperasi di siang hari.
^^^" ke... kenapa berhenti disini. Ayolah jalan, aku takut.." Rengek Ayana membuka suaranya. Tak sadar tangannya sudah mengguncang lengan Jackie karena ketakutan.^^^
Jackie mengulum senyumnya. Lucu saja baginya melihat ekspresi Ayana yang seperti ini. Sungguh polos sekali.
Jackie berpindah duduk di bangku tengah Setelah sebelumnya dia mematikan mesin mobilnya dan membuka sedikit jendelanya agar ada celah udara untuk masuk.
^^^" Jackie! mau kemana? "^^^
^^^Seru Ayana ketakutan.^^^
Gelap, sungguh gelap sekarang. Tak nampak apapun di dalam mobil. Lampu jalanan terletak agak jauh dan di pelataran tak ada penerangan sama sekali.
" Kemarilah.." Ucap lembut Jackie yang kemudian menarik tangan Ayana untuk pindah kebelakang bersamanya.
Ayana hanya menurut saja karena takut. Saat ini, jantungnya serasa telah melompat-lompat tak karuan. Takut bercampur dengan debaran karena sentuhan hangat Jackie Jang kini membuatnya berada di atas pangkuan sang pacar.
^^^" Jackie...!" pekiknya kaget.^^^
" Hem... No!"
Tolak Jackie yang tak suka di panggil dengan namanya sendiri.
^^^" Kak...."^^^
" No ..! " tolaknya lagi.
^^^" Sa... sayang! Kenapa kita berhenti disini?"^^^
Gugup, sungguh Ayana sangat gugup sampai-sampai dia menggigit bibir bawahnya.
Akhirnya Jackie tertawa mendengar sebutan sayang untuknya.
" Kenapa kita disini?" Ulang Jackie dengan tangannya yang masih melingkar di pinggang Ayana dan sekarang dia mengganti posisi bangku menjadi datar dan posisi mereka berbaring dengan Ayana yang berada di atasnya. Ya, mereka Cuddle sekarang.
" Terus panggil aku dengan sayang. Tidak dengan Panggilan lain." bisiknya di telinga Ayana yang membuat bulu kuduknya meremang.
^^^" Sa... sayang..."^^^
^^^Gugup Ayana mengatur desiran di dalam dirinya yang semakin tak terkendali saat deru nafas Jackie menghembus menerpa wajahnya.^^^
" Apa? Diamlah sebentar saja Ay. Aku ingin mengenang masa ini nanti saat merindukanmu disana." Tangan Jackie mulai terulur dan menarik tengkuk Ayana mendekat dan kini hidung mereka bersentuhan.
^^^" Sayang, aku takut... jangan bilang kau...ingin..."^^^
Jackie terkikik dan menyentil dahi Ayana.
" pikiranku kotor!" Sentilnya membuat Ayana meringis.
^^^" Auh...! Sakit..."^^^
Ayana meringis kesakitan tapi tak lama sebab Jackie segera memanfaatkan kesempatan untuk segera ******* sesuatu yang basah dan lembut yang terlihat imut dimatanya.
Ayana diam membeku, pasrah, kaget, tapi juga menikmatinya. Dia mulai memejamkan matanya dan membalas dengan halus yang membuat Jackie menjadi bersemangat untuk melakukannya lagi dan lagi sampai nafas mereka tersengal bersama.
" Tenang saja Ay, kau yang pertama." Cicitnya sembari mengusap sisa Saliva yang menempel di bibir sang kekasih.
^^^" Kau juga Sayang.."^^^
Siapa sangka Ayana yang terlihat takut kini menjadi ketagihan. Dia menjadi pemimpin di babak kedua dan sampai beberapa kancing kemeja mereka terbuka di bagian atas.
Hemh, kenakalan remaja. Yah, kalian taulah apa yang mereka lakukan.
Ponsel keduanya berdering dan mengakhiri malam mingguan yang sangat berkesan.
Maaf ya tak ada gambar pemanis sebagai kepala judul. servernya bermasalah gaish hu hu hu hu 😭😭😭.
Tapi tak apalah yang penting up ya kan?
ya udah deh happy reading.
Ehem... dua duanya lagi kasmaran berat. Agak vanas nih di dalam mobil ya?
Jack, lanjudkan!! hehehehe😈😈.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
MJ
Baru baca, tp aku lebih suka Ayana sama Kak Gino aja.
2022-10-09
0
NandhiniAnak Babeh
dug dug dug.. awas kena grebek masa 😁😁😁😁
2022-04-06
0
Cha_lamoh
jgn nakal nakal ya
2022-02-04
0