4. Sembunyi-sembunyi

...🌹🌹🌹...

Malam sudah larut, tetapi kedua insan yang sedang kasmaran ini masih saja berbincang melalui sambungan telepon.

' *Ay, pokoknya besok jangan mau kalau di suruh memakaikan dasi atau menyetrika baju kak Alex ataupun kak Gino.'

^^^' Kenapa memangnya? '^^^

' Ish, Kau ini tidak peka. Jelas saja aku tak suka. Kamu tau kata cemburu? '

^^^^^^' Cemburu? jangan bilang kau cemburu kepada kedua kakakmu sendiri.' ^^^^^^

' Jelas aku cemburu Ay, awas saja kalau sampai kamu.... Hallo Ay? Ay...? Ayana Jasmine*!' Seru Jackie memanggil tapi tak ada jawaban.

Jelas saja, Ayana sudah terlelap tak kuasa menahan rasa kantuknya.

' Hemh, baiklah. Tidurlah Ay... Ayangku...! Selamat tidur.' Jackie menutup panggilannya dan kemudian memejamkan matanya untuk mengarungi mimpi.

Pagi menjelang dari pukul 4 pagi Ayana sudah terbangun. Tapi sedikit berbeda pagi ini. Ayahnya terbatuk batuk dan mengeluh sakit kepala.

" Nana, bisa tolong kerokan Bapak dulu Nak. Kepala bapak pusing, mungkin masuk angin."

Ayana yang sedang mencuci piring langsung menghentikan pekerjaannya dan mengerik sang Bapak. " Bapak sakit? Nana buatkan wedang jahe ya nanti biar hangat. "

" Nanti kamu terlambat." Bapak Ayana menolaknya takut jika nanti putrinya akan terlambat menjalankan tugasnya untuk mengurus baju-baju para majikannya yang akan pergi bekerja.

" Tidak pak, Masih ada waktu." Ayana lebih mengkhawatirkan keadaan Ayahnya daripada pekerjaannya yang masih bisa di tunda.

Ayana khawatir dan memiringkan kepalanya mengamati wajah sang Bapak yang terlihat lelah. " Pak, atau tidak. Nana minta ijin saja ya. Badan bapak terasa hangat." Ucapnya setelah menyentuh kulit punggung sang Ayah yang terasa lebih hangat dari suhu normal.

" Jangan, Sudah buatkan wedang jahe saja lalu segera kamu berangkat kesana. Tidak enak bapak sudah terlalu banyak berhutang kepada keluarga Armanto. Deri mulai dulu sewaktu Bapak sakit, sampai saat ibumu hamil, persaliananmu, sekolahmu, dan sampai ibumu meninggal semua menggunakan uang hasil hutang dari keluarga Armanto. "

" Bapak Malu Na, Apakah nanti sampai bapak menutup mata, hutang bapak kepada keluarga mereka tidak akan selesai juga? " Pak Pras merasa tak enak hati. Terselip rasa malu yang amat sangat. Namun mau bagaimana lagi, keadaan yang membuatnya menjadi seperti itu.

Ayana hanya bisa merasakan apa yang Bapaknya rasakan dengan menahan kesedihan dari air mukanya. " Bapak tenang saja. Nanti kalau Nana sudah bekerja, Nana akan membayar semua hutang-hutang keluarga kita kepada keluarga Armanto."

" Kamu, pintar sekali menghibur orang tua. " Pak Pras terkekeh dan mengusap kepala putrinya.

...🌹🌹🌹...

...POV Jackie....

Pagi ini aku bangun lebih awal. Aku bangun dari jam 5 pagi tadi. Tapi, kemana dia kemana belum datang? ponselnya juga tidak aktif apa terjadi sesuatu?

Baru saja aku menjadi pacarnya dua hari ini, tapi sudah di ghosting.

Terlihat dari jauh samar-samar lampu sepedanya. Akus ungguh senang dan tak pernah sesenang ini. Mungkin saat ini di matanya aku seperti anak TK yang kegirangan ketika akan dibagi jajanan.

Dia berhenti ketika melihatku menghadangnya di tengah jalan dengan tangan yang sengaja kurentangkan lebar-lebar.

" Cepat Jackie, aku sudah terlambat! jangan ada drama diantara kita." Ketusnya yang membuatku kecewa tapi juga gemas.

Harapanku sih, dia akan berlari dan tertawa girang lalu hinggap dan memelukku erat. Tapi dia? dia terlihat sedih. Ada apa?

Aku duduk di boncengan sepedanya lalu berpegangan pada pinggangnya. Kali ini dia tidak menolak dan terus saja mengayuh dan berhenti saat aku memintanya.

" Stop! " Seruku dengan kakiku yang sudah menjuntai bersentuhan dengan rerumputan.

" Ada apa lagi Jack?"

" Kau aneh hari ini Ay, ada apa? Apa aku berbuat salah? atau kau menyesal telah menerima perasaanku kemarin?"

" Jackie my bunny, sudahlah ini bukan waktu yang tepat. Nanti akan kuceritakan ketika kita sampai di kampus. oke? "

Senang hatiku, mendengar dia memanggilku dengan sebutan bunny. Oh, manisnya. Jujur aku tertawa senang dalam hati.

Seperti biasa, dia mengurusi pakaian kami. Sedari tadi hatiku was-was tak suka saja jika kak Alex atau kak Gino akan mendekatinya. Dia kan pacarku sekarang..

Oh, senangnya hatiku sudah tak jomblo lagi.

" Kenapa kau senyum-senyum menjijikkan seperti itu? " Tegur kak Alex yang melihatku tersenyum sendiri saat berdiri di ambang pintu ruang makan yang bersebelahan dengan ruang setrika.

Aku pura-pura membaca pesan di ponselku. " Kenapa? biasa saja. Aku hanya sedang membaca pesan teman-temanku. Apa itu salah? "

Dia terkekeh " Santai saja Mas Jack, tidak usah nyolot. " Dia berlalu dan... " Atau jangan-jangan pesan dari pacar? kamu sudah pacaran?" Dia tertawa meledekku.

" Bun! si bontot sudah mulai pacaran...! " Teriaknya sengaja membuat keributan.

Benar saja Bunda langsung menghampiriku dan menjujung sebelah telingaku. Malu aku sungguh malu kejadian itu juga disaksikan oleh pacarku sendiri. Oh, batu bertuah telanlah aku..!

Peraturan di keluarga ini. Jika belum mapan atau berpenghasilan dilarang pacar pacaran. Dan aku melanggarnya, sekarang tau kan apa alasanku sampai di kampus pun aku mengajak Ayana untuk berpura-pura menjadi pacarku? Ya ini, aku malu selalu di olok-olok teman-temanku. Semoga saja Ayana tak ikut mengolokku nanti.

Benar ini sudah lazim bagi sebagian orang untuk menjalin hubungan sebagai kekasih. Tapi, tidak dengan kedua orang tuaku. Jika benar-benar niat, langsung saja tunangan dan menikah apa itu penjajakan dan pendekatan? mereka tak kenal.

Dari mimik mukanya aku tau dia terkejut juga iba melihatku. melihat sebelah kupingku terangkat dan hampir memanjang seperti cakwe.

" Mana uang? " Bunda menengadahkan tangannya setelah menjewerku.

Aku mengernyitkan dahi " U... uang? Uang apa Bun?"

" Ya uang. Kamu tau kan peraturan ayah dan Bunda? tak boleh pacaran sebelum bisa mencukupi segala kebutuhan diri sendiri. Sekarang mana uangnya Bunda mau lihat. "

Aku melirik tajam Kak Alex, benar saja wajahnya minta di tonjok. " Uang apa sih Bun? bunda tuh di tipu sama Kak Alex, lihat nih ponsel adek mana ada pacar-pacaran?" ku sodorkan ponselku.

" Alex....! " Serunya setelah melihat ponselku beserta semua pesan dan catatan panggilan.

Huft aman aku kali ini seperti sedang selingkuh saja. Ternyata begini rasanya mempunyai jalinan hubungan yang sembunyi-sembunyi? setiap detik selalu mempunyai ritme jantung yang tak menentu.

" Apa Bunda? " Sahutnya santai sambil melirikku.

Apa itu?

Pacarku sedang memakaikan dasi kepada lelaki penyamun yang menyebalkan itu?

Mwo...?

Ah~~~ Nampaknya aku harus memberikan hukuman kepada pacarku yang pembangkang itu. Dan, apa dia Alex? kau manja sekali...!

Segeralah pergi Alex, mataku panas melihat kalian berdua. Oh iya mana Kak Gino? setidaknya bila kak Gino akan lebih bersikap dingin dan tau diri tidak seperti Abangku yang genit satu itu Alex si penyamun.

" Lain kali awas saja kamu kalau mengadu yang tidak-tidak. " Bunda berlalu pergi setelah memperingatinya.

" Tukang ngadu..!" Ketusku yang kemudian duduk dan terus memperhatikan gerak gerik mereka.

Pacarku sih datar-datar saja sikapnya. Tetapi Kak Alex, mengapa aku melihat sesuatu yang lain?

Tatapan mata itu?

Apa dia....?

" Awas minggir! " Celetuknya lalu menggeser tubuh kak Alex. " Mana kemejaku Na? yang biru telur asin." Ujarnya dengan mata yang terus mencari- di sekitar Ayana.

" Sudah ada di lemari pakaianmu Kak. " Ayana menjawab dengan ramahnya.

" Oh..." Sahutnya lalu pergi.

Cepatlah selesai drama per pakaian ini. Alex, segeralah kau pergi.

" Ayana, kamu berbeda hari ini. Kamu terlihat lembut dan cantik. Cocok dengan bajumu. aku suka..." Ucapnya santai dan kemudian pergi setelah sebelumnya mengacak pucuk kepala pacarku.

Hatiku terbakar dan mungkin sekarang sudah gosong tak tertolong. Oh ayolah lelaki mana yang mau berbagi pacar? Gila saja.

" Makasih Kak. " Jawabnya dengan lirih dan menunduk.

Kini tiba giliran ku untuk mencari bajuku.

" Ay, Mana kemeja hitamku yang kotak-kotak? " Teriakku di ambang pintu kamarku. Sengaja memanga gar dia masuk ke perangkapku.

...🌹🌹🌹...

...Author POV....

" Makasih~~. " Ucap Jackie menirukan Ayana tadi saat menjawab pujian Alex dengan nada yang menye-menye dan tentu saja itu membuat Ayana kesal. Pasalnya hal itu sudah berulang kali Jackie lontarkan.

^^^" Apaan sih?"^^^

" Senangnya dalam hati kalau banyak yang godain~~~" Jack menirukan sebuah lagu.

^^^" Udah deh, jangan buat masalah pagi-pagi. Kamu kan tau gimana kebiasaan semua kakakmu? Dari kalian bertiga yang waras cuman kak Gino tau?"^^^

" Oh, jadi sekarang kamu sukanya sama Kak Gino? Sadar Ay, Kak Gino sudah beristri. "

^^^" Ih, siapa juga yang suka. Jackie my bunny dengar ya. Kita baru jadian kemarin. Dan sekarang kamu membuat keributan. Mau kita bubaran hari ini? "^^^

" Loh, kok bicara seperti itu? Ay...!" Jackie menyentak memanggil Ayana.

Ayana yang malas ribut pagi hari memilih segera mengatakan baju Jackie.

" Sudah ini. Aku keluar ya." Ucapnya.

" Eh, enak saja kau. Setelah membakar perasaanku sekarang mau keluar begitu saja." Jackie mendumel tak karuan dengan raut wajah yang tertekuk lesu.

" Diam ya, sekarang pakai kemejaku ya tampan. Uluh-uluh tampannya. Pacar siapa ini...?" Ayana sengaja berbicara dengan nada imut untuk meluluhkan hati Jackie yang cemburu.

Hapal dan tau karakter Jackie yang pantang menyerah membuat Ayana lebih memilih untuk mengalah. Mendengar pujian dan suara imut Kekasihnya membuat Jackie seketika mengulum senyumnya dan memeluk Ayana.

" Jangan seperti itu lagi Ay. Sungguh aku cemburu." Jujur Jackie dari dalam hatinya.

" Nana...!" Suara pintu terbuka beriringan dengan suara sang ratu di rumah itu membuat Jackie dengan spontan mendorong Ayana hingga terantuk lemari baju pada bagian pinggangnya.

Keduanya terkejut namun hanya Ayana yang meringis kesakitan. Jackie lupa jika ototnya yang kuat akan menghasilkan daya dorong yang kuat pula pada tubuh mungil Ayana.

" Iya Nyonya " Sahut Ayana sambil meringis kesakitan.

" Kamu kenapa? " Bunda Winda membantunya berdiri sedangkan Jackie berlagak ketus padahal yang sesungguhnya dia sangat cemas.

" Anak nakal! kamu apakan Ayana? " Bunda Winda memarahi Jackie mengira jika semua adalah ulah Jackie.

" Saya yang salah nyonya karena tidak hati-hati. Maafkan saya Nyonya. Tadi saya terjatuh saat akan meraih kotak yang di atas lemari itu." Kilah Ayana berbohong.

Keduanya saling melempar pandangan penuh arti dan maksud padahal saat ini bunda Winda tengah menceramahi anak bungsunya. Begitulah resiko dari sebuah hubungan yang terjalin secara sembunyi-sembunyi, harus banyak pula kepura-puraan yang di bangun bak menara di atasnya. Semakin megah, semakin tinggi dan semakin ringkih untuk terjatuh dan musnah.

Terpopuler

Comments

NandhiniAnak Babeh

NandhiniAnak Babeh

🤣🤣🤣🤣🤣

inikah namanya cinta oh namanya cinta..
prov reader nyengnyong juga aaaah 😁😁😁😁

2022-04-06

0

Echa Wati

Echa Wati

gak nyaman tau yg umpet umpetan,hati gak tenang. 🤭😅😅😅

2022-02-28

0

Cha_lamoh

Cha_lamoh

umpet umpetan ....hihihi

2022-02-04

0

lihat semua
Episodes
1 1. Anak tukang kebun
2 2. Aku tidak pantas.
3 3. Pernyataannya.
4 4. Sembunyi-sembunyi
5 5. Malam mingguan.
6 6. Tak semestinya.
7 7. kritis.
8 8. Topeng
9 9. Cerita yang sesungguhnya
10 10. Tak ada kabar
11 11. Hasutan.
12 12. 14 Minggu
13 13. Gagal menjagamu
14 14. Tak kuasa menahan.
15 15. Kepulangan Jackie.
16 16. Prahara.
17 17. Menjauh
18 18. Terpuruk
19 19. Bad boy.
20 20. Storage
21 21. Hero
22 22. Demam
23 23. Ketentuan.
24 24. Mantan suami baik hati.
25 25. Sebabnya
26 26. Makan malam.
27 27. Wasiat Almarhum Pras.
28 28. Pekat Malam
29 29. Kamar mandi.
30 30. Lebih indah bila semuanya berakhir.
31 31. Aku harap mereka percaya.
32 32. Perlahan.
33 33. Menyesal.
34 34. Seharusnya bahagia. ( Wedding day )
35 35. Dimana perasaanmu
36 36. Sekuntum rindu.
37 37. Ulang tahun ayah.
38 38. Bukan mauku.
39 39. Tak sengaja.
40 40. Seranjang.
41 41. Perih dimata
42 42. Taman Bougenville.
43 43. Telur dadar.
44 44. QT ( Quality Time)
45 45. Jodoh itu sulit di tebak.
46 46. Ini realita, bukan drama.
47 47. Bulan madu
48 48. Jangan begitu.
49 49. Teman lama ( Denise)
50 50. Demam.
51 51. Makan bersama.
52 52. Kunjungan ibu mertua.
53 53. Kebersamaan.
54 54. Kebersamaan 2.
55 55. Tak ku relakan.
56 56. Mengapa tak rela?
57 57. Panda istimewa.
58 58. soto buatan Bu Sri.
59 59. Suka bau keringatmu.
60 60. Nuansa floral.
61 61. Sebagai bekal?
62 62. Ada apa Dok?
63 63. Mirip djavu.
64 64. Berbagi.
65 65. Ketakutan.
66 66. Keterpaksaan.
67 67. Alex ( obat penawar )
68 68. Gino ( Hadiah kecil )
69 69.
70 70. Warm me up.
71 71. Sudah bulat.
72 72. Jangan menangis.
73 73. Upah
74 74. Alex ( jumlah kerugian)
75 75. Dasar cabul.
76 76. Mati lampu yang meresahkan.
77 77. Suapi.
78 78. Hangat.
79 79. Pertama kalinya. ( Gino).
80 80. Rujak bebek.
81 81. Tolong
82 82. Ego
83 83. body mist
84 84. Tidak kehilangan sendirian.
85 85. menggila ( Alex)
86 86. kotak
87 87. siapa dia?
88 88. buket
89 89. Bau Mas
90 90. sofa
91 100. aku butuh kejelasan.
92 91. Iya sudah, kita baikan.
93 92. Sama saja.
94 93. Serius?
95 94. Ketakutan yang menjalari
96 95. Membingungkan.
97 96. Mis A
98 97. Membayar semuanya
99 98. Hunian baru
100 99. Hanya kemungkinan besar (Alex)
101 100. Si rewel
102 101. Harus
103 102. Bagaimana jika,
104 103. Mau tambah?
105 104. Teristimewa.
106 105. kemana?
107 106. Buah simalakama
108 107. siapa?
109 108. Malaikat TAMPAN.
110 109. AIR MATA KEBAHAGIAAN.
111 110. untuk apa?
112 111. Lamat lamat
113 112. Banyak perdebatan.
114 113. Kesana?
115 114. Dia kuat
116 115. Sabun cuci piring.
117 116. Pernikahan Alex
118 117. Tersangka penusukan.
119 118. Balada jambu air.
120 119.
121 120.
122 121.
123 122.
124 123.
125 124.
126 125. Apa aku sedang berselingkuh?
127 126. hadiah
128 127. tak tahu siapa
129 130. End
130 Anaknya Ayana.
Episodes

Updated 130 Episodes

1
1. Anak tukang kebun
2
2. Aku tidak pantas.
3
3. Pernyataannya.
4
4. Sembunyi-sembunyi
5
5. Malam mingguan.
6
6. Tak semestinya.
7
7. kritis.
8
8. Topeng
9
9. Cerita yang sesungguhnya
10
10. Tak ada kabar
11
11. Hasutan.
12
12. 14 Minggu
13
13. Gagal menjagamu
14
14. Tak kuasa menahan.
15
15. Kepulangan Jackie.
16
16. Prahara.
17
17. Menjauh
18
18. Terpuruk
19
19. Bad boy.
20
20. Storage
21
21. Hero
22
22. Demam
23
23. Ketentuan.
24
24. Mantan suami baik hati.
25
25. Sebabnya
26
26. Makan malam.
27
27. Wasiat Almarhum Pras.
28
28. Pekat Malam
29
29. Kamar mandi.
30
30. Lebih indah bila semuanya berakhir.
31
31. Aku harap mereka percaya.
32
32. Perlahan.
33
33. Menyesal.
34
34. Seharusnya bahagia. ( Wedding day )
35
35. Dimana perasaanmu
36
36. Sekuntum rindu.
37
37. Ulang tahun ayah.
38
38. Bukan mauku.
39
39. Tak sengaja.
40
40. Seranjang.
41
41. Perih dimata
42
42. Taman Bougenville.
43
43. Telur dadar.
44
44. QT ( Quality Time)
45
45. Jodoh itu sulit di tebak.
46
46. Ini realita, bukan drama.
47
47. Bulan madu
48
48. Jangan begitu.
49
49. Teman lama ( Denise)
50
50. Demam.
51
51. Makan bersama.
52
52. Kunjungan ibu mertua.
53
53. Kebersamaan.
54
54. Kebersamaan 2.
55
55. Tak ku relakan.
56
56. Mengapa tak rela?
57
57. Panda istimewa.
58
58. soto buatan Bu Sri.
59
59. Suka bau keringatmu.
60
60. Nuansa floral.
61
61. Sebagai bekal?
62
62. Ada apa Dok?
63
63. Mirip djavu.
64
64. Berbagi.
65
65. Ketakutan.
66
66. Keterpaksaan.
67
67. Alex ( obat penawar )
68
68. Gino ( Hadiah kecil )
69
69.
70
70. Warm me up.
71
71. Sudah bulat.
72
72. Jangan menangis.
73
73. Upah
74
74. Alex ( jumlah kerugian)
75
75. Dasar cabul.
76
76. Mati lampu yang meresahkan.
77
77. Suapi.
78
78. Hangat.
79
79. Pertama kalinya. ( Gino).
80
80. Rujak bebek.
81
81. Tolong
82
82. Ego
83
83. body mist
84
84. Tidak kehilangan sendirian.
85
85. menggila ( Alex)
86
86. kotak
87
87. siapa dia?
88
88. buket
89
89. Bau Mas
90
90. sofa
91
100. aku butuh kejelasan.
92
91. Iya sudah, kita baikan.
93
92. Sama saja.
94
93. Serius?
95
94. Ketakutan yang menjalari
96
95. Membingungkan.
97
96. Mis A
98
97. Membayar semuanya
99
98. Hunian baru
100
99. Hanya kemungkinan besar (Alex)
101
100. Si rewel
102
101. Harus
103
102. Bagaimana jika,
104
103. Mau tambah?
105
104. Teristimewa.
106
105. kemana?
107
106. Buah simalakama
108
107. siapa?
109
108. Malaikat TAMPAN.
110
109. AIR MATA KEBAHAGIAAN.
111
110. untuk apa?
112
111. Lamat lamat
113
112. Banyak perdebatan.
114
113. Kesana?
115
114. Dia kuat
116
115. Sabun cuci piring.
117
116. Pernikahan Alex
118
117. Tersangka penusukan.
119
118. Balada jambu air.
120
119.
121
120.
122
121.
123
122.
124
123.
125
124.
126
125. Apa aku sedang berselingkuh?
127
126. hadiah
128
127. tak tahu siapa
129
130. End
130
Anaknya Ayana.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!