Hasrat 3 cinta

Hasrat 3 cinta

1. Anak tukang kebun

Budayakan meninggalkan like dan komentar atau bila berkenan dan tertarik dengan cerita ini silahkan tambahkan ke favorit anda.

Itu merupakan salah satu bentuk apresiasi untuk penulis.

Tak ada ruginya untuk sekedar menekan gambar like👍

komentar💬

dan favorit💙.

Bukankah saling menghargai itu baik?

...Happy redding!...

...POV Ayana....

Seperti biasa, aku disibukkan dengan segudang kesibukan di pagi hari. Aku Ayana Jasmine. Tak ada yang istimewa dari diriku.

Aku hanyalah anak tukang kebun di sebuah keluarga kaya raya. Keluarga Armanto.

Ibuku sudah lama meninggal semenjak melahirkanku. Aku sama sekali tak pernah melihat wajahnya ataupun mengusapnya. Aku hanya pernah melihatnya dalam foto dan Ya, harus ku akui aku mewarisi wajah ayunya.

" Ay....! Mana celanaku?" Teriak seseorang yang menggema memenuhi ruangan tempatku saat ini menyetrika baju.

Kebiasaannya selalu seperti itu, memburuku saat aku sedang bekerja. Ini masih jam 6 pagi dan aku sudah seperti ibu-ibu yang kerepotan mengurus ketiga anaknya.

" Celana yang mana sih Tuan?" Sengaja aku menekankan kata TUAN kepadanya, lelaki bertubuh kekar yang hanya berbeda 3 tahun lebih tua dariku. Namanya Jackie Putra Armanto. Dari seisi rumah ini, dia yang paling jahil padaku.

" Tuan, tuan!" Desisnya dengan suara yang meninggi. Dia tak suka ku panggil Tuan.

" Itu, celana bellel. Yang biru dongker!" Dengusnya yang kemudian menerobos masuk dengan hanya memakai handuk batas sepinggang sedang bagian dadanya sudah terekspos kemana-mana.

Sudah biasa bagiku melihat pemandangan seperti itu. Setiap hari dia suguhkan kepadaku dan membuat mata, hati, dan pikiranku ternoda.

" Ini kan? " Celana itu sudah terlipat rapih di susunan celana dan dia menariknya begitu saja sehingga membuat yang lainnya jatuh berhamburan. Aku selalu di kerjainnya seperti ini dia suka sekali melihat wajahku yang kesal. " Ups! Maaf tak sengaja!" Cetusnya seenak hati disusul dengan langkah seribu dia berlari meninggalkan ku yang berteriak emosi.

" Jack... !!! " Ku lempar ****** ******** ke arahnya namun sayangnya tidak mengenainya tapi justru di tangkap oleh anak nomor dua dari keluarga ini. Alex namanya. Alex Putra Armanto. Sosok yang lembut dan manis. Ku akui dia tipe lelaki yang hangat. Bahagia sekali nanti wanita yang menjadi istrinya.

" Kak? " Aku melongo juga malu. Kini aku hanya bisa menunduk lesu takut kalau dia akan menegurku.

Dia mendekat dan hanya berjarak 3 kilan dariku. " Mana dasiku yang merah maroon? " Suaranya lembut dan sedikit serak membuatku meremang dan memiliki hasrat ingin menjadi istrinya. Hehehehe tak tau malu jika aku berharap seperti itu. Tidak, tidak, aku cukup tau diri.

Ku ambil dasi yang masih berada di keranjang pakaian dan ku setrika sebentar. " Ini. " kataku mengulurkan padanya. Dia menunduk dan merendahkan lehernya. Aku sudah hapal apa maunya. Iya, setiap hari dia ingin aku memakaikan dasinya. " Besok lagi jangan lempar celana dalamku pada Jack, lempar saja langsung setrikamu ke kepalanya." Katanya yang lalu menaruh ****** ******** di atas meja setrika.

Apa?

****** ********??

Oh, God!!!

****...!!

Aku sungguh malu saat ini. Mungkin wajahku sudah memerah seperti udang busuk. Tapi, dia tetap saja berlaku manis. Dia tersenyum dan mengusap kepalaku sebelum pergi. " Cepat selesaikan dan sarapan bersama kami." Katanya yang kemudian menghilang di balik pintu yang telah berhasil membuat jantungku meletup-letup.

" Ya, " lirihku dan kembali merapikan tumpukan celana yang terjatuh tadi.

" Na..., Mana bajuku? " Suara bariton dari seorang pria yang gagah dan tinggi yang semakin mendekat dan membuatku mendongak kesusahan.

" Baju yang mana Kak? " Aku melihatnya, rambut setengah basah dan juga wangi aroma maskulin membuatku dimabuk kepayang. Wanita munafik yang menolak mengakui sisi ketampanannya ini. " Kemeja putih. " Sahutnya.

Kemeja putih? Bukankah banyak kemeja kerjanya yang berwarna putih. " Yang ini Na, " Dia menyambar kemeja putih yang sudah tergantung di hanger.

Sengaja memang, mereka sengaja menambah pekerjaanku di pagi hari, siang, atau malam. Mereka menganggapku sebagai adik kecilnya. Tapi, tidak dengan Jack yang berkali-kali mengatakan jika aku adalah calon istrinya di masa depan. Dan aku? Sudah pasti aku berpikir seribu kali untuk mengamini hal itu. Dia jahil sekali, bagaimana bila aku menjadi istrinya?? bisa habis kurus kering aku di kerjai.

Lelaki yang menenteng kemeja putih itu sudah memakai celana panjangnya tapi belum dengan kemejanya, bisa dibilang penampilannya saat kerja adalah semaunya. Tak akan berpenampilan rapih jika tak akan ketemu klien penting. " Kancingkan! " Perintahnya dengan merentangkan kedua tangannya seolah akan terbang.

Sudah biasa..

Apalagi yang bisa ku katakan selain itu? Bagaimana? aku sudah sangat mirip dengan ibu-ibu rempong kan?

" Apa tidak akan ketemu klien Kak? " Tanyaku yang menurut sembari mengancingkan bajunya. Kulihat wajahnya yang masih lembab dan dihiasi beberapa bulir air sisa mandi. Terlihat sexy Dan menggoda. Dai menggeleng pelan tanpa melihatku dan sibuk melihat benda pipih di tangannya.

" Nanti tolong kamu temani Lena belanja ya. Dia ingin pergi ke Mall katanya. " Ujarnya yang kemudian tersenyum melihatku sekilas lalu pergi tanpa menunggu jawabanku. Entah bisa atau tidak tapi aku harus.

Lena, siapa Lena?

Lena adalah istrinya. Istri dari lelaki ini. Gino Putra Armanto.

Aku, tugasku di rumah ini adalah mengurusi perbajuan mereka semua. Ayah, Bunda dan ketiga anaknya ini, juga menantunya.

Di meja makan.

Aku datang sembari mendorong kursi roda Kak Lena. Dia adalah wanita yang kurang beruntung. Dia dahulunya adalah seorang dancer. Tapi sebuah kecelakaan merenggut semua darinya. Dia menjadi lumpuh karena kecelakaan yang fatal. Juga rahimnya, dia harus melakukan pengangkatan rahim karena kecelakaan itu.

Harus ku akui, keluarga ini teramat baik. Mereka kaya, tapi masih bisa menghargai manusia lainnya. Mereka tak tinggi hati. Terbukti mereka merestui pernikahan Kak Gino dan Kak Lena yang memiliki banyak kekurangan.

" Lena, nanti Kamu di temani Ayana saja ya. Aku ada kunjungan ke cabang baru yang cukup jauh." Kak Gino membuka suara setelah sebelumnya hanya suara sendok dan garpu yang beradu di atas piring makan.

Kak Lena tersenyum. " Iya Mas. " Jawabnya dengan lembut. Wajahnya terlihat teduh.

" Ay..., Hemh....! " Jackie memayunkan bibirnya ke arahku tanda meminta sesuatu dan aku tau apa itu.

Aku hanya bisa menurut dan memutar bola mataku malas sambil mendengus. " Iya." Jawabku berat hati kemudian menggambil tisu dan mengelap sudut bibirnya yang terkena saus.

" Cih! Bunda, kamu lihat anakmu itu? dia manja sekali pada Ayana. Dia sudah besar Bunda. Tidak pantas dia seperti itu." Protes Alex dengan raut wajah yang tak suka.

" Hihihi...! Sudah berapa tahun kamu melihat hal ini setiap pagi? Masih saja protes. Apa kamu belum hapal kebiasaan adikmu itu? " Bunda Winda terkesan membela Jackie si bungsu.

" Oh, Ayolah.. Bunda...." Alex lagi-lagi melontarkan protesnya.

" Kenapa? Apa salahnya manja terhadap calon istri. Ya kan Yah?" Jackie menyambar ucapan Alex.

Selalu dan selalu Tuan Dhani Armanto yang menengahi pertengkaran kecil yang menggemaskan ini. Sedangkan aku, tak berani membuka suara. Aku sadar aku ini siapa. Dengan bisa duduk satu meja di tengah-tengah mereka seperti ini sudah lebih dari cukup bagiku sebab aku hanyalah anak tukang kebun disini.

" Tanya dulu Mau tidak Ayana sama kamu Jack! "

Orang yang sedari tadi tenang dan enggan bicara akhirnya bicara juga. Gino berbicara dengan raut wajahnya yang datar dan tak perduli.

" Mau dong! " Sambar si bungsu yakin.

Aku hanya diam tertunduk tak berani menjawab celotehannya.

" Ya, mau ya? " Dia si jahil itu menaikkan kedua alisnya dan berkedip manja padaku. Sungguh aku ingin menjambak bulu matanya saat itu juga.

" Tuh kan dia mau. Kalau diam berarti mau kan? " Dia yakin dengan opininya sendiri.

Oh, astaga!

Kamu adalah lelaki kaya dan tampan. Mengapa tidak mencari calon yang lain saja. Aku ini hanya tukang kebun Kak Jackie..!

Dan seperti biasa, saat di kampus.

" Jangan jauh-jauh! " Semburnya saat kaki mulai bergerak satu langkah dari sisinya.

Jika di rumah dia selalu berkata aku ini adalah calon istrinya. Lain jika di kampus, dengan entengnya dia mengumumkan pada semuanya jika aku adalah pacarnya. Aku punya hak apa?

Aku tak bisa menolak karena ancamannya pasti akan semakin mempersulit hidupku. Tapi terkadang dari hubungan pura-pura ini, aku juga mendapatkan keuntungan. Setidaknya tak perlu repot-repot untuk mengeluarkan uang transportasi lagi, Hihihih...!

" Iya Abang sayang. Ini cuma mau buang sampah. " Dengusku yang sungguh malas jika harus beradu argument.

Dia nyengir dan memamerkan gigi kelincinya " Hehehehe, jangan jauh-jauh. Kamu kan tau aku gampang kangen? " Ujarnya dengan membuat aegyo.

Terdengar samar dan riuh di telinga banyak wanita yang memujanya saat dia menunjukkan aegyo miliknya. Kata mereka itu imut, manis, dan lucu. Tapi bagiku? Biasa saja.

" Iya, iya..." Aku mencubit gemas pipinya sambil melotot kesal dan menggertakan gigiku agar merka tak membaca ucapanku selanjutnya. " Dasar monster..! " Desisiku yang di susul dengan senyuman terbaiku.

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

s7 thorrr

2024-07-02

0

Anne Siregar

Anne Siregar

masih di simak

2023-04-04

0

susi 2020

susi 2020

🤩😍😍🥰

2023-03-05

0

lihat semua
Episodes
1 1. Anak tukang kebun
2 2. Aku tidak pantas.
3 3. Pernyataannya.
4 4. Sembunyi-sembunyi
5 5. Malam mingguan.
6 6. Tak semestinya.
7 7. kritis.
8 8. Topeng
9 9. Cerita yang sesungguhnya
10 10. Tak ada kabar
11 11. Hasutan.
12 12. 14 Minggu
13 13. Gagal menjagamu
14 14. Tak kuasa menahan.
15 15. Kepulangan Jackie.
16 16. Prahara.
17 17. Menjauh
18 18. Terpuruk
19 19. Bad boy.
20 20. Storage
21 21. Hero
22 22. Demam
23 23. Ketentuan.
24 24. Mantan suami baik hati.
25 25. Sebabnya
26 26. Makan malam.
27 27. Wasiat Almarhum Pras.
28 28. Pekat Malam
29 29. Kamar mandi.
30 30. Lebih indah bila semuanya berakhir.
31 31. Aku harap mereka percaya.
32 32. Perlahan.
33 33. Menyesal.
34 34. Seharusnya bahagia. ( Wedding day )
35 35. Dimana perasaanmu
36 36. Sekuntum rindu.
37 37. Ulang tahun ayah.
38 38. Bukan mauku.
39 39. Tak sengaja.
40 40. Seranjang.
41 41. Perih dimata
42 42. Taman Bougenville.
43 43. Telur dadar.
44 44. QT ( Quality Time)
45 45. Jodoh itu sulit di tebak.
46 46. Ini realita, bukan drama.
47 47. Bulan madu
48 48. Jangan begitu.
49 49. Teman lama ( Denise)
50 50. Demam.
51 51. Makan bersama.
52 52. Kunjungan ibu mertua.
53 53. Kebersamaan.
54 54. Kebersamaan 2.
55 55. Tak ku relakan.
56 56. Mengapa tak rela?
57 57. Panda istimewa.
58 58. soto buatan Bu Sri.
59 59. Suka bau keringatmu.
60 60. Nuansa floral.
61 61. Sebagai bekal?
62 62. Ada apa Dok?
63 63. Mirip djavu.
64 64. Berbagi.
65 65. Ketakutan.
66 66. Keterpaksaan.
67 67. Alex ( obat penawar )
68 68. Gino ( Hadiah kecil )
69 69.
70 70. Warm me up.
71 71. Sudah bulat.
72 72. Jangan menangis.
73 73. Upah
74 74. Alex ( jumlah kerugian)
75 75. Dasar cabul.
76 76. Mati lampu yang meresahkan.
77 77. Suapi.
78 78. Hangat.
79 79. Pertama kalinya. ( Gino).
80 80. Rujak bebek.
81 81. Tolong
82 82. Ego
83 83. body mist
84 84. Tidak kehilangan sendirian.
85 85. menggila ( Alex)
86 86. kotak
87 87. siapa dia?
88 88. buket
89 89. Bau Mas
90 90. sofa
91 100. aku butuh kejelasan.
92 91. Iya sudah, kita baikan.
93 92. Sama saja.
94 93. Serius?
95 94. Ketakutan yang menjalari
96 95. Membingungkan.
97 96. Mis A
98 97. Membayar semuanya
99 98. Hunian baru
100 99. Hanya kemungkinan besar (Alex)
101 100. Si rewel
102 101. Harus
103 102. Bagaimana jika,
104 103. Mau tambah?
105 104. Teristimewa.
106 105. kemana?
107 106. Buah simalakama
108 107. siapa?
109 108. Malaikat TAMPAN.
110 109. AIR MATA KEBAHAGIAAN.
111 110. untuk apa?
112 111. Lamat lamat
113 112. Banyak perdebatan.
114 113. Kesana?
115 114. Dia kuat
116 115. Sabun cuci piring.
117 116. Pernikahan Alex
118 117. Tersangka penusukan.
119 118. Balada jambu air.
120 119.
121 120.
122 121.
123 122.
124 123.
125 124.
126 125. Apa aku sedang berselingkuh?
127 126. hadiah
128 127. tak tahu siapa
129 130. End
130 Anaknya Ayana.
Episodes

Updated 130 Episodes

1
1. Anak tukang kebun
2
2. Aku tidak pantas.
3
3. Pernyataannya.
4
4. Sembunyi-sembunyi
5
5. Malam mingguan.
6
6. Tak semestinya.
7
7. kritis.
8
8. Topeng
9
9. Cerita yang sesungguhnya
10
10. Tak ada kabar
11
11. Hasutan.
12
12. 14 Minggu
13
13. Gagal menjagamu
14
14. Tak kuasa menahan.
15
15. Kepulangan Jackie.
16
16. Prahara.
17
17. Menjauh
18
18. Terpuruk
19
19. Bad boy.
20
20. Storage
21
21. Hero
22
22. Demam
23
23. Ketentuan.
24
24. Mantan suami baik hati.
25
25. Sebabnya
26
26. Makan malam.
27
27. Wasiat Almarhum Pras.
28
28. Pekat Malam
29
29. Kamar mandi.
30
30. Lebih indah bila semuanya berakhir.
31
31. Aku harap mereka percaya.
32
32. Perlahan.
33
33. Menyesal.
34
34. Seharusnya bahagia. ( Wedding day )
35
35. Dimana perasaanmu
36
36. Sekuntum rindu.
37
37. Ulang tahun ayah.
38
38. Bukan mauku.
39
39. Tak sengaja.
40
40. Seranjang.
41
41. Perih dimata
42
42. Taman Bougenville.
43
43. Telur dadar.
44
44. QT ( Quality Time)
45
45. Jodoh itu sulit di tebak.
46
46. Ini realita, bukan drama.
47
47. Bulan madu
48
48. Jangan begitu.
49
49. Teman lama ( Denise)
50
50. Demam.
51
51. Makan bersama.
52
52. Kunjungan ibu mertua.
53
53. Kebersamaan.
54
54. Kebersamaan 2.
55
55. Tak ku relakan.
56
56. Mengapa tak rela?
57
57. Panda istimewa.
58
58. soto buatan Bu Sri.
59
59. Suka bau keringatmu.
60
60. Nuansa floral.
61
61. Sebagai bekal?
62
62. Ada apa Dok?
63
63. Mirip djavu.
64
64. Berbagi.
65
65. Ketakutan.
66
66. Keterpaksaan.
67
67. Alex ( obat penawar )
68
68. Gino ( Hadiah kecil )
69
69.
70
70. Warm me up.
71
71. Sudah bulat.
72
72. Jangan menangis.
73
73. Upah
74
74. Alex ( jumlah kerugian)
75
75. Dasar cabul.
76
76. Mati lampu yang meresahkan.
77
77. Suapi.
78
78. Hangat.
79
79. Pertama kalinya. ( Gino).
80
80. Rujak bebek.
81
81. Tolong
82
82. Ego
83
83. body mist
84
84. Tidak kehilangan sendirian.
85
85. menggila ( Alex)
86
86. kotak
87
87. siapa dia?
88
88. buket
89
89. Bau Mas
90
90. sofa
91
100. aku butuh kejelasan.
92
91. Iya sudah, kita baikan.
93
92. Sama saja.
94
93. Serius?
95
94. Ketakutan yang menjalari
96
95. Membingungkan.
97
96. Mis A
98
97. Membayar semuanya
99
98. Hunian baru
100
99. Hanya kemungkinan besar (Alex)
101
100. Si rewel
102
101. Harus
103
102. Bagaimana jika,
104
103. Mau tambah?
105
104. Teristimewa.
106
105. kemana?
107
106. Buah simalakama
108
107. siapa?
109
108. Malaikat TAMPAN.
110
109. AIR MATA KEBAHAGIAAN.
111
110. untuk apa?
112
111. Lamat lamat
113
112. Banyak perdebatan.
114
113. Kesana?
115
114. Dia kuat
116
115. Sabun cuci piring.
117
116. Pernikahan Alex
118
117. Tersangka penusukan.
119
118. Balada jambu air.
120
119.
121
120.
122
121.
123
122.
124
123.
125
124.
126
125. Apa aku sedang berselingkuh?
127
126. hadiah
128
127. tak tahu siapa
129
130. End
130
Anaknya Ayana.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!