POCONG FAMILY
sebelum membaca cerita ini. perlu untuk saya beri tahukan, bahwa cerita ini hanya untuk lucu lucuan saja, hanya sekedar bacaan santai, serta tidak ada unsur untuk menyinggung siapa pun juga.
Juga diharapkan, agar tidak menggunakan logika yang rasional untuk membaca cerita ini, agar tidak menimbulkan pertanyaan pertanyaan.
®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®
Hidup adalah sebuah misteri yang tidak bisa kita pahami, begitu juga dengan dunia ghaib. Ada yang mengatakan kalau jarak antara dunia nyata dan dunia ghaib, hanya satu kedipan mata, tabirnya setipis kulit bawang.
Hantu atau yang biasa kita sebut setan, ataupun mahluk ghaib, mereka selalu ada disekitar kita. Bahkan mereka menempati tempat tempat tertentu dan bisa jadi kita serumah dengan mereka, bahkan selalu mengikuti kemanapun kita pergi. Atau mungkin, bisa jadi mereka sedang di samping anda untuk membaca cerita ini.
Tapi yang pasti tidak semua hantu atau setan sangat menyukai tempat tempat kotor, baik itu lingkungan yang kotor ataupun hati yang kotor.
seperti di dalam cerita ini.
Dikisahkan nantinya. Di dalam rumah Pak Bodong, sosok Pocong ikut menghuni rumahnya, bahkan bukan hanya si pocong, ada juga Tuyul, Kuntilanak dan juga ada arwah dua orang gadis yang mati bunuh diri.
Sedikit gambaran cerita.
Keluarga Pak Bodong menempati rumah mereka yang baru. Rumah itu dia beli dengan sangat murah, karena sudah lama kosong dan ditinggal pemiliknya. pak Bodong tidak pernah menyadari kalau rumahnya tersebut banyak dihuni oleh mahluk mahluk astral.
Istri pak Bodong adalah ibu rumah tangga sejati. Tetangga di tempat yang lama, mereka biasa memanggilnya dengan sebutan Bu Bod. Tingginya sekitar 165cm dengan berat badan 65kg.
Mereka mempunyai dua orang anak. Putra Bodong anak pertama, usia 21 tahun, wajah sedang sedang saja, pekerjaan ganggu bini tetangga, alias pengangguran.
Sedangkan anak yang kedua, Namanya Putri Bodong. Usia 19 tahun, rambut panjang hitam dan berkilau, sedang kuliah
Tokoh mahluk halus, ada si Tuyul, mati di aborsi 9 bulan yang lalu,
jenis kelamin laki laki, tinggal di dalam lemari pakaian Putri Bodong.
Sedangkan dua wanita hantu cantik. Mati tanpa sebab, atau bisa dibilang kematiannya tidak diketahui penulis.
sedangkan pemain utama kita. Pocong dan Kuntilanak, kematiannya masih dirahasiakan.
Dikisahkan juga.
Sekitar setahun yang lalu sebelum Pak Bodong menempati rumah barunya. Rumah itu ditinggal penghuni lamanya begitu saja, karena si kepala keluarga pindah tugas keluar negri.
Intinya Itu.
Maka, sejak saat itu rumah tersebut kosong, pemiliknya tidak ada niat untuk menyewakannya, mereka hanya ingin langsung menjualnya.
Dua hari setelah rumah itu di tinggal penghuninya. Dimalam harinya, seorang pemuda yang lagi mabuk berjalan melewati depan rumah itu. Dikarenakan kondisinya yang sudah mabuk parah, pria itu kehilangan keseimbangan sehingga kakinya kesandung kaki sendiri. Tubuhnya langsung jatuh ke selokan dengan posisi kepala lebih dulu membentur diding selokan, si pemuda langsung tidak sadarkan diri, dari kepalanya terlalu banyak keluar Darah. Sedangkan kondisi jalanan cukup sepi. Jadi Inalillahi pemuda tersebut karena tidak ada yang menolongnya.
Inilah salah satu mati yang mengenaskan.
ok, sekian dulu. kita mulai ceritanya.
®®®®®®®®®®®®®®®®
"Uueeeeekkkk!"
"Ueekkkkkkkk!"
"lu udah mabuk berat, bro!" seorang pria kurus rambut panjang menegur temannya yang sudah mabuk berat.
"gue belum mabuk, bro. masih kuat nih!" ujar pria mabuk itu.
wajahnya hitam manis dengan gaya rambut cepak.
"lu pulang aja, bro. Gue nggak sanggup bopong lu kalau sampai pingsan."
"satu gelas ini lagi, gue pulang!" ujar pria cepak tersebut. "UUUEEEKHHHHH!"
Pria cepak berdiri dan keluar dari gedung yang penuh aroma alkohol tersebut. dia berjalan sempoyongan.
"Aku, adalah lelaki yang tak pernah bahagia... aku, adalah lelaki, yang selalu ingin bahagia... Aku, adalah lelaki yang selalu saja, hidup kesepian.
aku, adalah lelaki, lahir yatim piatu.
aku."
Pria cepak itu terus berjalan dan sambil bernyanyi tanpa irama yang jelas. Jalanan yang sepi dia telusuri, tidak ada lagi orang yang lalu lalang, udara mulai sangat dingin.
pukul tiga pagi, pria cepak itu melihat sebuah rumah kosong. Di depan rumah kosong tersebut, dia buang air kecil kedalam got.
"brrrr... gue akan beli lu rumah. Tunggu aja!" ujar pria cepak ngoceh sembarangan.
Dia menutup kembali resletingnya dan kembali melangkah. Dia tidak lagi bisa menyeimbangkan tubuhnya, sehingga kaki kanannya tersandung oleh kaki kirinya.
"Aaagghh!" Pria cepak tersebut menjerit.
Dia jatuh kedalam got, kepalanya langsung menghantam sisi got.
Di pagi hari, sekitar pukul delapan pagi. Warga sudah berkumpul di depan sebuah rumah kosong. Pria cepak itu sudah ditemukan warga dalam keadaan tidak bernyawa, dan tidak ada satupun warga yang mengenalinya, tapi dari dompetnya, para warga bisa menemukan alamat rumah pemuda tersebut, lalu mereka mengantar jenazahnya. Hari itu juga si pemuda dimakamkan.
Namun, arwah si pemuda masih tinggal di depan rumah, tempat dia mengalami kecelakaan tadi malam. Dia sudah dalam bentuk Pocong, dan mulai malam ini, si Pocong menempati rumah kosong tersebut, tanpa dia harus membelinya.
sudah satu bulan Pocong menempati rumah tersebut. Dia selalu berdiri di sisi jendela rumah dan menatap kearah luar rumah. Kesepian hari-harinya telah membuat hatinya sedih. Dia merasa tidak ada bedanya dengan waktu dia masih hidup dulu, setelah kematiannya dia masih merasa tetap begitu saja, kesepian dan telantar.
Tepat pukul dua belas malam. Pocong memutuskan untuk keluar rumah, dia ingin jalan-jalan malam. Mungkin dengan jalan jalan malam, suasana hatinya bisa sedikit terhibur.
Ketika melewati sebuah jalanan sepi. Pocong geleng-geleng kepala saat melihat seorang banci tengah asik bersenda gurau dengan calon pelanggannya, di balik sebuah pohon Mahoni. Tergerak hati si Pocong untuk mengerjai mereka.
"sepertinya bagus buat menghibur diri!" batinnya sambil tersenyum.
Posisi bencong dan pelanggannya, duduk saling berhadapan, mereka juga tengah berpelukan. Pocong iseng berdiri di belakang calon pasangan si Banci, kemudian membuat dirinya agar terlihat oleh si Banci.
Melihat penampakan si pocong. Si Banci hanya bisa melongo tanpa suara dan kemudian langsung pingsan. Sang pasangan yang melihat si Banci pingsan tiba-tiba tertawa.
"Hahahaha! Pingsan nggak kamu, setelah tau kalau aku mantanmu!" ujar pasangannya si Banci tersebut, yang ternyata adalah wanita tomboi, tampilannya benar-benar pas sebagai pria.
Ternyata saat mereka berpelukan tadi, dan bersamaan dengan penampakan si Pocong. Si Tomboi membisikkan sesuatu ke telinga si Banci, kalau dia adalah wanita dan juga mantan si Banci waktu SMA dulu, karena itulah si Tomboi mengira, kalau si Banci pingsan karena informasi yang dibisikkannya.
Si Tomboi pun pergi dengan senyum penuh kemenangan, meninggalkan si Banci yang sedang pingsan. Dendamnya telah terbalaskan, karena dulu si Banci mencampakkan dirinya begitu saja tanpa penjelasan.
Cinta memang rumit!
Melihat kejadian tersebut, Pocong hanya melongo dalam waktu cukup lama.
Setelah lepas dari rasa takjubnya melihat keajaiban aneh itu. Pocong akhirnya meninggalkan si Banci yang sedang pingsan, dan kembali meneruskan lompat-lompatnya membelah kesunyian malam, untuk mecari setitik kebahagiaan.
®®®®®®®®®®®®®®®®®®®.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Senajudifa
hai thor salken dr kutukan cinta y mampirlah jika betkenan
2022-05-31
0
Enyu-enyu imut
saran walaupun untuk lucuan tapi beri penjelasan kalau yg hantu/setan itu bukanlah Arwah melainkan dari Golongan Jin baik jin biasa atau Jin khorin.
yg biasa berperan menjadi hantu yg fenomenal seperti kunti pocong dllnya
2022-03-14
2
BANG Jo GANTENG🤭
ijin baca kak
2022-03-05
0