BAB 5

Di kegelapan malam yang hampir habis. Pocong dan Kuntilanak sedang asik main kejar-kejaran di sebuah taman Kota, layaknya manusia yang tengah dimabuk cinta.

Apalagi saat itu Tuyul sedang ditinggal di rumah, sehingga mereka berdua bebas menghabiskan malam tanpa gangguan Tuyul.

Mereka terus kejar-kejaran dan bercanda, mereka tidak tertarik sekalipun untuk mengganggu atau mengusik manusia malam ini, walaupun sebenarnya di Taman Kota tersebut, masih banyak manusia seperti banci dan perempuan perempuan sexy  bin menor, hilir mudik untuk mencari sesuap nasi.

"Stop ... Stoooop, stop!" ujar Kuntilanak yang kemudian berhenti berlari dari kejaran Pocong, lalu ia duduk di atas tanah berumput.

"Kamu seharusnya nggak pake melayang. tenaga kamu kan jadi habis. Kalau kamu hanya berlari biasa saja, belum tentu juga aku bisa ngejar kamu," ucap Pocong.

"Yaelah, cemen. Banyak alasan!" ejek Kuntilanak.

"Mana?  Mana?" tanya Pocong, kepalanya celingukan kesana-kemari.

"Apaan sih, Cong! Nggak jelas banget. garing tau!" Kuntilanak bingung melihat tingkah pocong yang seperti lagi mencari seseorang. Hal tersebut membuatnya merasa aneh sendiri.

"Tadi kamu bilang Cemen. Mana si Cemennya?aku nge-fans banget ama tu si Cemen"

"Si Cemen!" gumam kuntilanak makin bingung.

"Iya, si Cemen, yang juara satu Stand-up Comedy itu, yang tahun berapa, aku lupa tuh. Dia disini, kan? Tadi kau bilang ada si Cemen!"

Plakkkkkkkk ... Plakkkkkk...!

"Garing tau!"

Dua jitakan mendarat di kepala Pocong dari tangan Kuntilanak.

"Auuuu, sakit...! Doyan amat sih jitak kepala orang!" Pocong mengeluh kesakitan.

"Otak kau itu kependekan. Waktu hidup kau nggak nerima zakat otak, ya?" Kuntilanak begitu geram.

Pocong hanya diam menahan amarah. Kemudian berjalan kearah sebuah tempat duduk yang ada di taman. Di tempat duduk panjang itu, ada dua orang wanita tengah duduk termenung, karena ada jarak yang cukup lebar di antara keduanya,  Pocong pun duduk di antara dua wanita tersebut.

"Hmmmm ... Kampret! Pocong pake ngambekan!" Batin Kuntilanak.

Kuntilanak mendekati Pocong yang duduk dengan wajah murung, lalu dia duduk bersimpuh dihadapan pocong untuk meminta maaf, karena bagaimanapun gobloknya pocong dan sering membuatnya kesal. Pocong tetaplah satu satunya setan yang ada di alam ghaib ini yang dia miliki, bahkan Pocong sudah terlalu banyak membantunya, dan juga anaknya.

Kuntilanak juga tidak ada niat sedikit pun untuk menyakiti perasaan Pocong, apalagi belakangan ini, Kuntilanak sudah merasa yakin kalau dia sudah ada rasa yang mulai datang, apalagi kalau bukan Cinta.

"Coooonngggg! Kamu marah, ya? Maafin aku ya!" Kuntilanak memelas memohon maaf.

"Aku nggak marah. Tapi aku lagi sakit!"

"Mana, mana?" kuntilanak terlihat begitu khawatir, dan langsung berdiri memeriksa kepala Pocong.

"Bukan di situ. Sakitnya tuh, di sini!" Karena Pocong tidak bisa menunjuk dengan jarinya. Pocong memanyunkan mulutnya, dan sesekali menjulurkan lidah untuk menunjuk dadanya.

Kuntilanak tersenyum manis, dia tau maksud dari si Pocong, sehingga Kuntilanak membungkuk dan memegang kedua pipi pocong dan meminta maaf.

"Maafin aku ya. Aku nggak mungkin tega menyakiti perasaanmu, karena aku.!"

Belum selesai Kuntilanak melanjutkan kata katanya. Salah satu wanita yang ada ditempat duduk tersebut bersuara.

"Mas...Mas... Kalau mau main Drama jangan di sini ya Mas.. Mba..!" 

Sontak Pocong dan Kuntilanak terkejut mendengar wanita itu berbicara pada mereka.

"Mbak bisa lihat kami..??" Tanya Pocong.

"Ya iyalah..! Emang situ aja yang Hantu. Aku juga Hantu." Ujar wanita itu.

"Huhuuuuu... Huuhuuhuuu.... Aku juga..!" Ujar wanita yang satu lagi dan tiba tiba menangis.

Pocong dan Kuntilanak saling menatap. Kemudian Kuntilanak duduk di samping hantu yang menangis tadi dan bertanya

"Kenapa kamu menangis. Apa kamu baru meninggal ?" 

"Nggak !" Jawab Hantu wanita itu.

"Dia sudah sebulan meninggal dunia karena bunuh diri dengan cara makan cabe rawit 1 kilo..!"  Hantu wanita yang memakai pakaian ala Dangdut koplo yang duduk di samping Pocong yang menjawab.

"Kok kamu tau. Kalian Kakak adik ya?" Tanya Pocong yang hanya diam dari tadi.

"Nggak !" Kedua hantu itu menjawab serentak.

"Kami sahabatan dan bertetangga sewaktu hidup dulu. Dan aku lebih dulu mati dari dia dengan cara bunuh diri juga. " wanita yang memakai pakaian Dangdut itu kemudian berdiri dengan raut wajah marah . 

"Waktu itu aku habis di perkosa sama tetanggaku. Dan aku baru saja membalaskan dendam ku tadi pagi.!" Ujar Hantu Dangdut sambil membusungkan dada, terlihat ada kepuasan di wajahnya

"Dan kamu makan cabai rawit juga hingga mati ?" Tanya pocong kembali.

"Nggak !Aku bunuh diri  dengan cara minum Kopi susu..!" Ujar hantu Dangdut

Pocong dan Kuntilanak saling pandang mendengar penuturan hantu Dandut

"Kok bisa minum Kopi Susu jadi meninggal.!" Tanya kuntilanak.

"Huhuhuhuhuhu....... Kopi susunya dia campur dengan sianida.!" Jawab hantu yang berpakaian style Rocker yang duduk si samping Kuntilanak.

"Ya iya lah !" Pocong dan Kuntilanak serentak bersuara.

Hantu Rocker kemudian bercerita, kalau sebenarnya dia dan hantu Dangdut tinggal bersama semenjak jadi hantu, namun beberapa hari ini mereka terus di teror para berandalan. Bahkan hantu Dangdut telah dilecehkan oleh salah satu berandalan tersebut.

Karena berandalan itu sudah meninggal hampir 10 tahun. Tentu saja kekuatan hantu Dangdut dan Rocker tidak sebanding dengan mereka. Karena itu Hantu Dangdut dan Rocker kabur meninggalkan rumah mereka.

Sebagai sesama wanita, Kuntilanak merasa prihatin mendengar cerita hantu Rocker. Dan Kuntilanak duduk di samping hantu Rocker dan kemudian memeluknya. Hantu Dangdut menghampiri mereka dan kemudian memeluk hantu Rocker juga dan berkata.

"huhuhuhu.. seharusnya aku duluan yang di peluk. karena aku yang di lecehkan hantu berandalan itu."

Pocong yang dari tadi duduk mendengarkan cerita hantu Rocker kemudian berdiri di hadapan para wanita hantu itu.

"Jadi sekarang tujuan kalian mau kemana. ?" Tanya Pocong penuh dengan wibawa.

Hantu Dangdut dan Rocker serentak menggeleng setelah melepas pelukan masing masing "kami tidak tau !" Ujar mereka serentak.

"Kalian ikut kami aja, rumah kami luas dan kebetulan kami tinggal hanya bertiga. !" Ucap Kuntilanak.

"Aduh ! Maaf kak nggak usah, jadi ngerepotin !" Ucap hantu Rocker basa nasi. Padahal dia sangat senang.

Dan ada satu mahluk lagi yang paling sangat bahagia. Siapa lagi kalau bukan Pocong. Selama dia hidup, pocong belum pernah merasakan pacaran apalagi harus tinggal satu atap bersama perempuan. Tapi setelah dia mati, jangankan satu orang wanita, bahkan tiga sekaligus akan tinggal bersamanya.

"Kenapa kamu senyum senyum. !" Tanya Kuntilanak heran melihat Pocong senyum senyum sendiri.

"Nggak.. nggak apa apa ! Ini bentar lagi matahari mau nongol, lebih baik kita pulang sekarang !" Ucap pocong mengalihkan perhatian Kuntilanak.

"Yuk ikut kami ke rumah !' Kuntilanak mengajak kedua wanita itu pulang.

"Iya Kak !" Ujar hantu Dangdut dan Rocker.

Mereka berempat kemudian meninggalkan taman. Dan sepanjang perjalanan, Kuntilanak bercerita kepada Hantu Dangdut dan Rocker. Bagaimana dia mati karena melahirkan dan juga bertemu dengan Pocong hingga akhirnya tinggal bersama.

Sedangkan Pocong, perasaannya sangat bahagia dan sepanjang perjalanan pulang, dia hanya bernyanyi dengan suara kecil. Dan lagunya itu itu saja.

"Senangnya dalam hati. Jika beristri tiga. Serasa dunia ane yang punya."

Terpopuler

Comments

Ufuk Timur

Ufuk Timur

btw Thor, mereka ga perlu cari duit kali yee, ,kan udah ada si tuyul🤣🤣🤣

2022-01-21

0

Ufuk Timur

Ufuk Timur

ngebayangin pocong sm kunti kalo lari larian modelan gimana😆😆😆 orang pocong bisanya loncat loncat gitu

2022-01-21

0

Hanna Devi

Hanna Devi

mas poco... mantab 😂😂😂

2021-12-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!