Suamiku Pria Tajir #9
Oleh Sept
Rate 18+
"Ma ... Mama."
Tap tap tap
Terdengar derap langkah Arya yang menaiki tangga. Pria itu mencari-cari mamanya. Ke mana istri dari pengusaha Brotoseno itu? Dari tadi Arya mencari dan memanggil. Namun, tidak ada sahutan.
"Tuan muda ... nyonya sedang keluar."
Arya menoleh, ia menatap salah satu pelayang di rumahnya itu.
"Mama ke mana, Bik?"
"Nyonya sedang menemani tuan besar ke luar Kota. Dan sepertinya menginap, Tuan."
Arya mengangguk, pria itu kemudian memanggil Nur.
"Ke mari, Nur!"
Ia melambaikan tangan memanggil Nur yang dari tadi nampak canggung masuk ke dalam rumah yang super wah tersebut.
"Bik, siapakan satu kamar untuk Nur," ucap Arya pada pelayannya.
Bibik mengangguk kemudian menatap Nur Azizah yang berdiri di dekatnya.
"Mari, Non!" ucap bibi.
Wanita umur empat puluhan itu berjalan terlebih dahulu. Keduanya melewati lorong panjang, menuju ruang tamu.
"Silahkan!" serunya ketika sudah sampai di depan pintu.
"Terima kasih."
Setelah mengantar Nur, bibi meninggalkan gadis itu sendirian. Beberapa saat kemudian, seseorang mengetuk kamar gadis tersebut.
"Nur, aku masuk ya!" ucap Arya sembari memutar gagang pintu.
Klek
"Em ... begini Nur, nanti kalau orang tuaku tanya siapa kamu. Jawab saja, kamu adiknya Ronald."
Nur mengeryitkan dahi, tidak mengerti maksud Arya.
"Kamu pasti heran, mengapa harus berbohong? Ini demi dirimu sendiri. Pura-pura saja jadi adiknya Ronald. Dari pada kamu di apartemen, sangat beresiko."
"Tapi ... Tuan, saya bisa kok bekerja di sini. Saya mampu kok, mengepel dan menyapu serta membersihkan rumah ini."
"Jangan! Jangan memancing masalah!" Arya menolak keras-keras ide Nur yang sanggup bila jadi pembantu di rumah itu.
Nur diam sesaat, "Masalah?" batinnya.
"Bila ada yang tanya, kamu siapa, pokoknya bilang saja. Adik Ronald, dia temanku. Kamu bahkan pernah bertemu dengannya beberapa waktu yang lalu. Dia dokter yang memeriksa kamu."
Nur menatap Arya dan mengangguk.
"Ingat, jangan katakan apapun."
"Baik, Tuan."
"Dan itu ... jangan panggil Tuan. Mama dan seisi rumah bisa curiga. Panggil saja Mas Arya."
Nur menelan ludah. "Mas Arya?" gumam gadis itu dengan lirih di dalam hati.
"Sekarang istirahatlah, aku masih banyak urusan. Ingat, kalau mama dan papa datang, katakan kalau kamu saudarinya Ronald."
"Baik, Tuan ... eh!"
"Ya sudah, aku pergi. Nanti akan aku bawakan barang-barangmu di apartemen."
Setelah mengatakan hal itu, Arya bergegas meninggalkan kediaman keluarga Brotoseno tersebut. Salah satu keluarga terpandang dan memiliki bisnis yang sedang berkembang pesat.
Pewaris KCF Group tersebut kini masuk ke dalam mobil keluaran terbaru, sembari menatap spion depan, ia membelokkan mobil yang ia kendarai tersebut. Menuju gerbang yang langsung terbuka otomatis ketika mobilnya akan lewat.
Arya ternyata langsung ke apartemen, ketika ia sampai terdapat keributan di apartemen sebelah. Terlihat Rena sedang memaki-maki para petugas berseragam polisi.
"Dia tidak ada di sini! Saya bilang tidak ada ya tidak ada!" setak Rena saat apartemen tempat ia tinggali digeledah oleh beberapa petugas. Rupanya mereka semua sudah bersiap untuk menyeret Leon ke jeruji besi.
"Harap kerja samanya, bila tidak anda akan kami kenakan pasal!"
"Cari saja, kalau kalian tidak percaya!" dengan muka masam dan berkacak pinggang, Rena menatap sebal pada beberapa orang yang sudah mengobrak-abrik tempat tinggalnya.
Untung saja Leon kekasihnya itu sudah pergi satu jam yang lalu. Kalau tidak, bisa-bisa Leon masuk penjara. "Dasar Leon sialan!" rutuk Rena dalam hati sembari tetap menatap para polisi yang terus mengeledah.
Sedangkan Arya, setelah mendengarkan keributan itu. Ia buru-buru mengambil semua barang milik Nur. Selama Leon belum tertangkap, gadis itu masih dalam bahaya. Apalagi bila Leon membalas dendam atas laporan yang dibuat Nur. Bisa jadi, Leon akan mencari Nur untuk membuat perhitungan.
Ketika Arya sudah keluar dari apartemen, tepat di basement, seseorang mengamati Arya dari kejuahan. Pria dengan jaket serta topi hitam yang menutupi sebagian wajahnya. Gerak-gerik pria tersebut sangat aneh. Dan ketika Arya masuk mobil, pria itu langsung masuk mobil yang lain, mengikuti Arya dari belakang.
Arya Pramudya tidak tahu bila ada seseorang yang sedang mengikuti dirinya. Saat Arya berhenti untuk mengisi bahan bakar, orang tersebut pun ikut berhenti tidak jauh dari sana.
Saat Arya kembali melakukan mobilnya, ia juga sama. Mengikuti ke mana Arya pergi. Tepat di sebuah lampu merah, barulah Arya merasa curiga. Ia merasa mobil hitam di belakangnya itu terus mengikuti sejak tadi.
Merasa tidak beres, ketika lampu berganti hijau, Arya langsung mengecoh penguntit tersebut. Ia menambah kecepatan, setelah cukup jauh. Barulah Arya merasa lega. Namun, itu hanya sesaat. Beberapa menit kemudian, mobil Arya kembali dibuntuti.
"Sial!"
Kesal, Arya langsung berhenti. Ia menekan pedal rem secara mendadak. Membuat mobil yang mengikuti dirinya ikut mengerem mendadak. Hampir saja mobil itu bersentuhan. Kalau tidak tepat waktu, mungkin akan terjadi kecelakaan.
"Keluar!" ujar Arya sambil mengetuk pintu.
Si pengemudi mobil itu tersenyum penuh arti di balik kaca yang turun perlahan.
"Masih ingat aku?" tanya Rama sambil tersenyum penuh aneh.
Wajah Arya langsung mengeras, ia tidak menyangka sama sekali. Rama, pria yang sempat dekat dengannya di masa lalu kini muncul kembali di depannya. Apa gosip itu memang benar apa adanya? Bukan isapan jempol semata.
Saingan Nur datang....
Bersambung.
Terima kasih jempol dan komentarnya ya...
Lope lope.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
komalia komalia
kaya nya aku pernah baca deh tapi udah lama banget tapi ntah atau cerita nya sama ya,tapi baca dulu aja soal nya udah lupa lupa ingat
2024-02-10
0
dyul
Si Arya belok? 🤑
2023-08-05
0
Zamie Assyakur
siapa tuh rama...
2022-12-08
0