Anak Kembar Alya
Di tengah gelapnya malam yang dingin, gemercik air hujan terdengar dari dalam taksi yang di tumpangi oleh seorang wanita bernama HelmaLiya, 20 tahun.
Ia terpaksa keluar malam, sebab mendapat pesan masuk dari kekasihnya yang mengatakan jika ayahnya kini mabuk di salah satu rumah teman ayahnya.
Dengan perasaan khawatir itu yang kemudian memaksanya untuk pergi menjemput sang ayah, namun ditengah perjalanan taksi yang ia tumpangi terkena macet, sementara hujan juga makin deras.
Alya menggenggam kuat ponselnya, dalam hati ia merasa lelah dengan kelakuan ayahnya yang sering keluar malam, Mabuk-mabukkan bahkan berjudi menghambur-hamburkan uang untuk bersenang-senang di club malam.
Dulunya, ayah Alya tidak seperti itu, namun semenjak ibunya meninggal 2 bulan lalu, sikap ayahnya berubah drastis.
Bahkan pernah sekali dua kali Alya mendapat kekerasan dari ayahnya, tetapi dia pasrah dan tak ingin memberitahu siapapun.
"Pak apa tidak ada jalan lain? Atau jalan pintas? Sepertinya ini akan memakan waktu lama pak! Dan saya sangat terburu-buru sekarang!" katanya sopan pada supir taksi.
"Maaf, Mbak! Sepertinya tidak ada!"
Alya menghela nafasnya kasar mendapat jawaban yang tak sesuai harapannya.
Ia menyandarkan tubuhnya ke jok mobil dengan mata yang terasa berat karena mengantuk.
Terpaksa Alya membuka via WhatsApp untuk menelfon Rio, laki-laki yang sudah menjalin hubungan dengannya selama 5 bulan.
Rio sudah sangat akrab dengan ayah Alya, jadi tidak heran jika Rio yang menelfon menyampaikan informasi tersebut.
Namun sayang sekali Kontak Rio tidak aktif, sementara dia hanya mempunyai kuota saja.
Berkali-kali ia mendesah di belakang supir taksi, hingga mobil bergerak sedikit lebih maju yang otomatis membuatnya bahagia, "Sepertinya tidak macet lagi mbak!" ucap supir taksi.
"Iya pak, Syukurlah!" jawabnya tersenyum cerah setelah beberapa jam bermuka suntuk.
***
Taksi tersebut berhenti sesuatu titik tujuan yang Alya berikan, dia membayar kemudian keluar dari mobil taksi tersebut.
Tampak Rio berdiri di depan salah satu rumah yang baru pertama kali Alya datangi, dia berjalab cepat menghampirinya.
"Rio, ayahku di mana sekarang?"
"Emm... Dia ada di dalam Al... Ayo kita masuk sekarang!" ajak Rio merangkul Alya menuntunnya berjalan.
Rumah tersebut tampak sepi, hanya ada pantulan lampu yang redup di balik celah jendela yang membuat bulu kuduk Alya berdiri serentak.
"Kamu serius kan, kalau ayahku memang di sini? Tapi kenapa rumah ini terlihat kosong?" sekali lagi ia bertanya sambil berjalan.
"Iya, aku serius, lagipula selama ini aku tidak pernah berbohong sama kamu kan?" seka Rio terdengar meyakinkan.
Dengan polosnya Alya percaya dan mengangguk, "Tapi ayahku di mana?"
"Masuk saja, ayahmu tengah tidur didalam, sebenarnya sebelum kesini, ayahmu mengajakku untuk minum jadi aku kemari, tadi sangat rame Al... Tapi semua teman ayahmu sudah pulang!"
Semua pertanyaannya sudah terjawab, Alya sangat yakin jika kekasihnya sudah berkata jujur, "Baguslah... Kalau ada kamu, aku bisa tenang karena kamu sudah menjaga ayahku!"
Clek....
Alya membuka pintu dengan lebar, dan benar saja ada banyak botol kosong bekas minuman keras yang bertebaran di lantai.
"Ya ampun Rio, kalian minum sebanyak ini?" ia terkejut.
"Heheh itu sudah biasa Al... Untuk menghilangkan stres!"
Tiba-tiba Alya menoleh memberikan tatapan sini, "Lain kali tidak boleh minum banyak, kalau tidak aku tidak akan menghubungimu selama 3 minggu!" cekamnya.
"Apa? Yah... Jangan begitu Al... Bagaimana kalau aku merindukan suaramu? Aku tidak bisa tahan!" Rio merengek tak terima
"Intinya semua bergantung sama sikapmu! Ohh iya ayahku tidur dimana? Kenapa aku belum melihatnya?"
Rio menunjuk ke arah sebuah kamar sambil berkata, "Dia ada di dalam kamar sana!"
Alya segera pergi menuju kamar tersebut, namun baru satu langkah ia berjalan tiba-tiba sebuah sapu tangan membekap mulutnya.
Ia sangat terkejut, mulai kesusahan bernafas, dia sekilas menoleh menatap kebelakang, ternyata sapu tangan itu milik kekasihnya sendiri.
Mmbkk.... Mbbkkk....
Alya merontah, memukul-mukul tangan kekar Rio.
"Kenapa? Untuk apa kau melakukan ini? Rio....."
"Lepaskan tanganmu! Ku mohon! Jangan seperti ini... Aku mencintaimu!" Batinnya serasa ingin berteriak menanyakan hal tersebut.
Bulir air mata sudah memenuhi pelupuk mata Alya, ingin meminta tolong?
Tapi percuma saja, dari sapu tangan tersebut sudah di beri obat bius, hingga membuat tubuh Alya perlahan-lahan lemas dan akhirnya tak sadarkan diri.
Terlihat Rio tersenyum sinis saat melihat kekasihnya kini terkapar di lantai, dia mengeluarkan sesuatu kemudian memasukkannya ke mulut Alya.
Tak sampai di situ saja, Tangan dan kaki Alya di ikat oleh tali dengan sangat erat.
***
Di sebuah kamar hotel berbintang lima yang begitu sangat megah, Alya berada di atas ranjang seorang pria yang kini sudah bertelanj*ng dada.
"Mmm... Tolong! Ahh... Tolong bantu aku, tubuhku sangat panas! Tolong aku.... " pinta Alya di atas kasur dengan mata yang merem melek.
Ia sudah sepenuhnya tak berdaya, kini tubuhnya dikuasai oleh obat perangsang yang sengaja Rio masukkan kedalam mulut Alya tadi.
Dalam Pandangannya yang samar-samar, Alya tak dapat dengan jelas melihat pria yang kini berdiri di pinggir ranjang.
Pria itu agaknya sedikit mabuk, tampak jelas dari rona wajahnya yang memerah, orang itu terus mengamati gerak gerik Alya dari atas sampai bawah yang seperti cacing kepanasan mengeliat kiri kanan diatas ranjangnya.
Sambil menyilangkan kedua tangan, pria itu mendengus mendekatkan wajahnya ke wajah Alya.
"Sayang sekali wajahmu tidak cantik, tapi tidak masalah! Yang penting kau belum disentuh oleh siapapun! Karena Aku suka wanita yang masih perawan!" ucap pria itu sambil tersenyum smirk.
Pria tersebut mulai membuka sabuknya, melorotkan celana panjang yang sejak tadi membungkus kakinya yang jenjang.
Mula-mula pria itu membuka semua pakaian Alya dengan brutal, "Kamu kepanasan kan sayang? Kalau begitu aku akan membuka bajumu!" katanya dengan nakal.
Saat keduanya tak tertutupi sehelai benangpun, Pria itu memulai aksi bejadnya, melakukan hubungan int*m dengan kondisi Alya yang diperdaya oleh obat perangsang.
******* kenikmatan bagi pria tersebut memenuhi isi kamar dan malam yang mengerikan itu terjadi pada Alya.
Selaput darahnya kini telah robek, dengan suara yang keluar dari mulutnya saat pria itu terus menerus menembakkan pejuh kedalam rahimnya.
"Berhenti! Ini saaaa-kit, sudah cukup! Ku mohon hentikan!" lirihnya memohon namun pria itu tak perduli kecuali kenikmatan yang harus ia dapatkan demi memenuhi keinginannya.
Desah nafas Alya dan pria tersebut bersautan sepanjang malam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Just Rara
si rio pacar macam apa itu,bukannya ngejagain alya tp malah ngerusak alya,ini pelajaran ni buat cewek2 klu baru bacaran sebentar jgn lansung percaya.😔😔😔
2021-11-21
1
Park Dong Hee
teu sudi najis boga kabogoh jiga kitu patut, kudu di siksa si RIO mh, goblog :(
2021-10-22
1
Alya Yuni
Makanya jngn prcya lki yg bru kau knl
2021-10-14
0