Di Kurung

Rio tersenyum miring memundurkan kembali wajahnya, "Heh! Asal kau tau Al... Kejadian semalam itu adalah rencana ayahmu! Aku hanya membantunya, karena hutang ayahmu itu sudah sangat banyak!"

"Tapi kenapa kau mau membantunya Rio, bukankah kau juga mencintaiku? Aku bahkan tidak punya salah sama kamu!"

"Maaf saja Al... Aku memang mencintaimu, aku bahkan bersedia menikahimu! Tapi aku juga punya sedikit hutang jadi...."

"Kalau begitu katakan padaku! Siapa laki-laki yang bersamaku malam itu!" tanya Alya serius memotong ucapan Rio.

"Apa? Jangan bilang kamu tidak tau siapa laki-laki yang mengambil kesucianmu! Kamu ini bagaimana Al... Kamu menikmatinya sampai mendesah, ya sudah sudah pasti! Tapi kamu tidak tau nama ataupun wajahnya?"

"Tidak usah banyak bicara, katakan saja padaku siapa laki-laki itu!!"

"Emm... Soal itu, sebenarnya aku juga tidak tau Al... Aku hanya ditugaskan untuk membiusmu setelah menipumu untuk datang! Lalu kemudian saat kau pingsan ada mobil mewah yang datang dan membawamu! Itu saja. "

"Jangan bohong Rio, please... Katakan dengan jujur padaku!"

"Aku sudah jujur! Kalau kau tidak percaya kamu bisa bertanya pada ayahmu juga! Ahh dan satu lagi... Kalau kau tidak terima keperawananmu hilang di ambil orang, biarkan aku saja yang bertanggung jawab, aku rela melakukannya!" Rio tersenyum mesum

Alya mundur beberapa langkah disela-sela ucapan Rio.

Hiyahh....

Seketika dia mengambil ancang-ancang dan langsung menendang perut Rio hingga mantan kekasihnya itu terlempar dan terkapar di lantai sambil meringis kesakitan.

"Kau fikir aku mau menerimamu! Tendangan itu adalah jawabanku! Dasar brengs*k, bajing*n! Jangan pernah muncul di hadapanku lagi." cekamnya dengan sangat marah.

Alya pergi setelah mengatakan itu, dia tidak perduli dengan Rio yang kesakitan, "Alya... Aku mencintaimu! Aku tidak mau putus denganmu!" Rio berteriak kencang.

Tetapi Alya sama sekali tidak perduli, wanita itu hanya menaiki ojek yang ia tumpangi tadi, "Ayo jalan pak!"

Alya kembali kerumahnya, dia harus bertanya dengan jelas kepada ayahnya yang sudah sangat keterlaluan sampai rela menjual anaknya sendiri demi uang untuk membayar hutang.

Namun siapa sangka jika ayahnya tengah duduk di depan pintu, Alya tau apa yang akan terjadi padanya.

Seraya berjalan mendekat, ayahnya berdiri berjalan cepat menghampiri Alya.

"Sini kamu!!!" tangannya di pegang dengan sangat erat, ditarik masuk dengan kasar kedalam rumah dan menguncinya.

Ayah Alya menatapnya sinis, kedua tangan berada dipinggang bak bersiap memarahinya.

"Sepertinya kau sudah bertemu Rio, apa yang dia katakan padamu?" tanya ayahnya.

"Apa benar ayah berkerja sama dengannya?"

"Memangnya apa yang orang sial*n itu katakan?"

"Ha! Seharusnya ayah sudah tau apa yang dia katakan padaku, ayah tinggal katakan saja, apa itu benar atau tidak! Aku butuh penjelasan ayah! Aku capek seperti ini!"

"Oke... Ayah akan jujur! Itu memang benar!"

"Apa karena hutang? Sampai kapan ayah akan terus melakukan judi? Apa ayah tidak muak di tagih terus? Judi itu tidak baik ayah! Ayah hanya akan sengsara!"

"Kenapa kau malah menceramahiku? Kau itu hanya anak kecil! Tidak usah banyak bicara!"

"Ayah salah... Aku bukan lagi anak kecil, aku sudah tau membedakan mana yang benar dan mana yang salah, tidak sepertimu ayah... Saat ibu masih ada ayah selalu seperti ini! Dan selalu berjudi sampai kita sekeluarga harus menanggung malu karena hutang ayah! Tidak bisakah ayah berhenti melakukannya? Semalam bahkan ayah menjualku!!! Kenapa ayah kejam sekali padaku!"

Ayah Alya berdecih melangkah mendekatinya.

Srak... Ahhh....

Rambut Alya seketika ditarik membuatnya meringis kesakitan, "Ahh ayah! Sakit... Lepaskan rambutku yah.... "

"Kau bilang ayah kejam? Alya... Ini sudah menjadi tugasmu mencari uang, semenjak ibumu meninggal tugas mencari uang menjadi tugasmu sekarang! Jadi kamu tidak usah banyak omong!"

"Itu tugasmu Ayah... Kenapa aku? Ayah adalah kepala rumah tangga!"

Rambut Alya semakin ditarik dengan keras.

Arghh....

"Diam kamu!!" sambil menarik rambut Alya, ayahnya berjalan menuju kamar, dengan kasar dia mendorong anaknya masuk kedalam kamar Alya

Tak lupa ayahnya mengunci pintu dari luar.

"Ayah... Buka pintunya, kenapa ayah menguncinya! Aku ingin keluar yah...."

"Jangan harap kamu bisa kemana-mana sekarang! Tetaplah di kamar, ayah akan memanggilmu kalau ayah lapar jadi kau bisa keluar untuk memasak!" jawab ayahnya.

"Tidak, jangan begitu Ayah... Aku janji, aku tidak akan kemana-mana! Tapi ayah jangan mengunci pintunya dari luar!" teriak Alya didalam kamar diiringi isak tangis.

Ayahnya tidak perduli, dia berlalu pergi meninggalkan Alya yang memukul-mukul pintu kamar.

Alya hanya bisa menangis tersedu-sedu didalam kamarnya, dia merasa seperti dikurung dalam sangkar di rumahnya sendiri.

***

Satu setengah bulan kemudian, Alya mencuci piring kotor yang menumpuk di westafel.

Akhir-akhir ini dia cemas, datang bulan yang biasanya terjadi sebulan sekali, kini sudah telat dari seminggu.

Alya selalu kefikiran soal itu, apalagi dia tidak minum obat pencegah kehamilan setelah melakukan hubungan intim dengan pria dimalam sebulan lalu.

"Alya! Kamu sudah masak?"

Ayahnya datang dari arah kamar, bertanya pada Alya yang tengah melamun dengan kran air yang terus menyala.

Suara air itu membuat Alya tidak mendengar ayahnya memanggil, "Alya!!"

Ia tersentak kaget mendengar teriakan itu, "Ahh iya Ayah... Maaf, aku baru akan masak!"

"Baru? Kamu bilang baru? Memangnya kamu tidak tau kalau ayahmu itu sudah sangat lapar sekarang!"

"Aku... Aku akan masak sekarang!" Alya membilas tangannya yang penuh sabun berjalan menyiapkan bahan untuk masakannya.

"Percuma kamu masak sekarang!" ayahnya mengambil gelas yang berada di atas meja, melempar gelas itu ke arah Alya, "Dasar anak sial*n!!"

Gelas itu melayang di udara, dan hampir mengenai kepala Alya, untung saja itu meleset dan membentur ke tembok.

Clanggkk....

Ahhh....

Alya menjerit keras karena kaget, dia sampai menutup kedua kupingnya bersamaan.

Detak jantungnya berdegub kencang, dia syok... Sangat-sangat syok, "Ayah! Apa yang ayah lakukan! Apa ayah ingin membunuhku!!"

"Membunuhmu? Sepertinya bagus juga!"

Perlahan-lahan ayahnya kembali mendekat, Alya yang masih terkejut merasa kakinya mati rasa, dia tidak bisa bergerak sama sekali.

Hingga ayahnya kini berada tepat di hadapannya, mengangkat tangan dan langsung mencekik lehernya.

"Agh... Ayah... Akhh.... " Alya mulai kesulitan bernafas dia mencoba melepaskan tangan ayahnya, namun percuma saja tenaga ayahnya lebih kuat dari yang diduga.

"Apa hari ini aku akan mati di tangan ayahku sendiri! Tapi kenapa? Aku masih ingin hidup tuhan! Tolong biarkan aku hidup.... " bulir air mata kembali berjatuhan di kedua pipinya.

"Heh! Kalau kau mati, aku juga tidak akan menyesal, lagian kau itu bukan anak kandungku, ayahmu yang sebenarnya sudah mati, aku hanya ayah pengganti, jadi semoga kau dan keluargamu berkumpul di bawah tanah saja oke.... " ayahnya tersenyum kejam semakin mempererat cekikanya.

Terpopuler

Comments

Desii Bune Arka

Desii Bune Arka

baru pacaran 5 bulan aja udah percaya bangett..

2022-10-05

0

Just Rara

Just Rara

pantas aja ayahnya tega ngejual alya,krn alya bukan anak kandungnya,udah alya tinggalin aja bapak tiri mu itu dan laporin aja ke polisi,biar dipenjara seumur hidup😠😠

2021-11-21

1

Park Dong Hee

Park Dong Hee

alya pergi saja lah

2021-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 Di Jebak
2 Uang Dalam Amplop
3 Mencari Tahu
4 Di Kurung
5 Mual-mual
6 Tak Tahan lagi
7 Bayi Kembar
8 Menggenggam Tangannya
9 Menjadi Pembantu
10 Nasi Goreng
11 Tangisan Bayi
12 Kambuh
13 Di Pecat
14 Keanehan Si Kembar
15 Nino terusik
16 Rasa penasaran Nina
17 Rasa Bangga
18 Masuk Sekolah
19 Tebakan Nina
20 Ada Barang
21 Perhatian Anak-anak
22 Dia menelfon
23 Mobil Misterius
24 Ungkapannya
25 Aku Akan Mengejarmu!
26 Penguntit
27 Surat
28 Tak Punya Nyali
29 Nino Tidak Setuju
30 Tempat Kejadian Malam Itu
31 Peduli?
32 Sangat Mirip
33 Cerita Dion tentang Daniel
34 Masa Lalu Daniel
35 Membawakannya Bubur
36 Gugup Didepanya
37 Bertanya pada Daniel
38 Pemaksaan Dion
39 Pertanyaan Yang Sama
40 Nina Juga Menyadarinya
41 Mulai Mencari Tahu
42 Pria yang Mengakui Dirinya Di Malam itu
43 Daniel Kerumah Alya
44 Melakukan Tes
45 Pertengkaran Si Kembar
46 Bersikeras ingin Bertemu
47 Apakah gagal?
48 Di Rumah Sakit
49 Mengulur Waktu
50 Ada Syaratnya
51 Tidak Terlihat Seperti Penipu
52 Cocok?
53 Kebingungan Si Kembar
54 Nina tidak Menyukainya
55 Daniel Mengetuhuinya
56 Daniel Kerumah Alya
57 Siapa Yang Menipu?
58 Dia Adalah Daniel
59 Sama-sama Keras Kepala
60 Sakit!
61 Pembicaraan Nino pada Daniel
62 Memeluknya
63 Membawanya kerumah sakit
64 Menemui Nino dan Alya
65 Mulai Membuka Hati
66 Riska Ingin Bicara
67 Ingin Tahu
68 Dion menelfonnya.
69 Masalah perusahaan.
70 Masalah Perusahaan Part ll
71 Ke Perusahaan Daniel
72 Ungkapan Daniel
73 Pengakuan Alya
74 Rencana untuk Keanu
75 Tak Terduga
76 Melihat Rio
77 Pantai?
78 Akhirnya Bersama (THE END)
79 Terimakasih :)
80 Karya Baru :)
81 Info Karya Baru "Maaf! kuhancurkan Rumah Tanggamu!"
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Di Jebak
2
Uang Dalam Amplop
3
Mencari Tahu
4
Di Kurung
5
Mual-mual
6
Tak Tahan lagi
7
Bayi Kembar
8
Menggenggam Tangannya
9
Menjadi Pembantu
10
Nasi Goreng
11
Tangisan Bayi
12
Kambuh
13
Di Pecat
14
Keanehan Si Kembar
15
Nino terusik
16
Rasa penasaran Nina
17
Rasa Bangga
18
Masuk Sekolah
19
Tebakan Nina
20
Ada Barang
21
Perhatian Anak-anak
22
Dia menelfon
23
Mobil Misterius
24
Ungkapannya
25
Aku Akan Mengejarmu!
26
Penguntit
27
Surat
28
Tak Punya Nyali
29
Nino Tidak Setuju
30
Tempat Kejadian Malam Itu
31
Peduli?
32
Sangat Mirip
33
Cerita Dion tentang Daniel
34
Masa Lalu Daniel
35
Membawakannya Bubur
36
Gugup Didepanya
37
Bertanya pada Daniel
38
Pemaksaan Dion
39
Pertanyaan Yang Sama
40
Nina Juga Menyadarinya
41
Mulai Mencari Tahu
42
Pria yang Mengakui Dirinya Di Malam itu
43
Daniel Kerumah Alya
44
Melakukan Tes
45
Pertengkaran Si Kembar
46
Bersikeras ingin Bertemu
47
Apakah gagal?
48
Di Rumah Sakit
49
Mengulur Waktu
50
Ada Syaratnya
51
Tidak Terlihat Seperti Penipu
52
Cocok?
53
Kebingungan Si Kembar
54
Nina tidak Menyukainya
55
Daniel Mengetuhuinya
56
Daniel Kerumah Alya
57
Siapa Yang Menipu?
58
Dia Adalah Daniel
59
Sama-sama Keras Kepala
60
Sakit!
61
Pembicaraan Nino pada Daniel
62
Memeluknya
63
Membawanya kerumah sakit
64
Menemui Nino dan Alya
65
Mulai Membuka Hati
66
Riska Ingin Bicara
67
Ingin Tahu
68
Dion menelfonnya.
69
Masalah perusahaan.
70
Masalah Perusahaan Part ll
71
Ke Perusahaan Daniel
72
Ungkapan Daniel
73
Pengakuan Alya
74
Rencana untuk Keanu
75
Tak Terduga
76
Melihat Rio
77
Pantai?
78
Akhirnya Bersama (THE END)
79
Terimakasih :)
80
Karya Baru :)
81
Info Karya Baru "Maaf! kuhancurkan Rumah Tanggamu!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!