Kisah Cinta Cucu Manja Oma

Kisah Cinta Cucu Manja Oma

Part_01 Kabur Nya Tuan Muda

"Nyonya sepuh, Tuan Muda kabur lagi." Telpon dari seorang pengawalnya membuat Oma Alima yang masih duduk santai terperanjat panik mendengarnya.

Pagi itu Oma Alima sebut saja, seorang ibu dari almarhum Suryo Pranoto komlomerat terkaya di negri ini yang sudah berusia tujuh puluh tahunan lebih kembali dipusingkan oleh tingkah cucu kandung semata wayangnya Ranan Aldiano Pranoto yang sering akrab dipanggil Al.

Lagi-lagi Al kabur dari mobil yang mengantarnya menuju kampus untuk membolos kuliah Semester awal. Tingkah Al yang selalu bermain-main dan suka berhura-hura membuat Oma Alima geram dibuatnya.

Al dibesarkan kan oleh Oma Alima dengan pengawasan yang ketat. Orang tuanya meninggal saat Ia masih berusia satu tahun. Meninggalkan kedua orang tua Al, membuat nya tumbuh menjadi anak yang keras kepala dan manja.

"Cari anak pembangkang itu, dia harus menerima hukuman ku kali ini!" Oma Alima memerintah dengan tegas para pengawalnya itu. Oma Alima sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan cucunya yang sering sekali membuat semua orang gelimpungan dibuatnya.

"Tenang Oma, biar saya saja yang akan mengerahkan semua pengawal untuk menemukan bocah itu," timpal Dekha yang tengah duduk di sofa tak jauh dari sang Oma berdiri. Dekha sangat mengenal kepribadian adik angkatnya itu, hanya kesabarannya dan ketelatenannya lah yang membuat Oma Alima senang memiliki dirinya.

Radekha Wijaya namanya dia memiliki perawakan yang tak kalah tampan dari Al yang masih berusia dua puluh tahun jauh lebih muda darinya. Dia adalah putra salah satu anak pelayan di rumah mewah itu, orang tua nya juga sudah meninggal. Karena pengabdian dan pengorbanan orang tua Dekha itulah hingga akhirnya Oma Alima memutuskan mengangkatnya menjadi seorang cucu yang sekaligus merangkap menjadi pengawas dan pelindung seorang Al mengingat banyak bahaya yang sedang mengancam keselamatannya.

"Dasar anak payah, kerjaannya menyusahkan saja," Oceh Oma Alima melengos lalu duduk disamping Dekha di sofa setelah Ia memutus sambungan sepihak.

"Sabar Oma, namanya saja anak Muda," timbal Dekha terkekeh.

"Ish, Kau ini, sama saja dengan adik mu," gerutu Oma dengan gaya hendak memukul Dekha yang kini berada disampingnya. "Ya sudah, temukan anak itu, ancam dia dengan ancaman yang sama seperti sebelumnya!" Delik sang Oma.

"Oke Oma," jawab Dekha sembari mengulum senyum, karena Ia melihat mata tua itu sedang menahan marah. "Dekha pergi dulu," pamit Dekha lalu mencium punggung tangan wanita itu.

Dekha segera bergerak menyuruh semua anak buahnya untuk mencari keberadaan Al. Al sengaja tidak mau mengangkat telpon dari Dekha.

Dekha dan anak buahnya menyisir ke beberapa tempat yang biasa menjadi pelabuhan Al saat kabur dari pengawasan, tapi belum juga menemukan keberadaan dari Al.

Lain halnya dengan Al, orang-orang tengah sibuk mencarinya, Ia justru melajukan mobil yang Ia bawa kabur dengan tertawa puas, Karena Ia bisa berhasil terlepas juga dari pengawasan yang membatasi ruang geraknya.

"Hahaha... terbebas juga hari ini, dasar nenek peyot, bisa-bisanya menyuruh orang untuk terus mengikuti dan mengawasi ku, emangnya aku ini anak kecil, apa? untung pengawal-pengawal itu bodoh semua hingga mudah ku kelabui," Oceh Al bangga sembari memonyongkan bibirnya.

Ia terus menyetir dan menggoyang-goyangkan kepalanya mengikuti alunan musik yang Ia setel lewat ponselnya melalui headsead otomatis yang terpasang ditelinganya.

"Dasar, ngapain sih Kak Dekha nelpon terus." Decak nya merasa terganggu, saat yang Ia dengar bukan lagi musik yang Ia setel, melainkan nada dering ponsel nya yang terus berbunyi akibat panggilan masuk dari Dekha yang tak pernah menyerah untuk terus menghubunginya.

"Pasti ini ulah nenek peyot itu, dasar kutil! kurang kerjaan aja ngikutin aku terus," Celetuknya lagi.

Al melirik layar ponselnya yang terus menyala sambil pokus mengemudi. Ia berusaha untuk tetap membiarkan agar Dekha berhenti mengganggunya.

Wajahnya tampak semakin kesal melihat Dekha yang ternyata tidak mudah menyerah. Sembari emosi, Al mengusap rambutnya dengan kasar.

Al yang tak tahan pun akhirnya terpaksa menggeser tombol hijau untuk mengangkat panggilan dari Dekha.

📲 "Halo, ada apa, Til?" maki Al langsung menyemprot Dekha dengan panggilan yang sering Ia ucapkan pada Kakaknya.

📲 "Hey adikku tercinta, mau pergi kemana kamu?" goda Dekha dari sebrang telponnya sambil senyum-senyum sendiri. Ia sudah membayangkan wajah Al yang cemberut lucu saat kesal kepadanya saat ini.

📲 "Ck, suka sekali menggoda ku ya, awas kau!" Al melotot geram karena merasa diejek.

📲 "Cepat kembali kuliah!" perintah Dekha berpura-pura garang sambil memegangi perutnya menahan tawa agar ancaman nya yang sifatnya megertak tak ketahuan cucu manja itu.

📲 "Gak mau, ngapain kuliah? kita 'kan udah punya segalanya," tolak Al yang langsung meninggikan suaranya.

📲 "Ow, jadi mau main-main ni? ya sudah kembalikan semua barang yang kau gunakan saat ini!" ancam Dekha kemudian.

📲 "Enak saja, ini 'kan punya ku," gerutu Al semakin kesal.

📲 "Punya mu, kalau kau mau kuliah, kalau tidak Oma akan menarik paksa aset yang kau nikmati saat ini." Dekha mulai bersikap garang agar Al takut akan ancamannya.

Al terdiam, seketika nyalinya untuk kabur langsung menciut mendengar ancaman Dekha, Karena Ia lebih takut miskin dari pada dijaga ketat.

"Aah, Sial," decak Al yang langsung memukul stir mobilnya. Ia terpaksa harus kembali menyerah mendengar ancaman itu.

📲 "Bagaimana? apa kau sudah pikirkan? atau kau mau jadi gelandangan saja, ha?" tanya Dekha yang kembali terdengar suaranya dari layar ponsel.

📲 "Dasar Kutil, bisa nya cuma mengancam terus," timpal Al mendelik. Ia tak punya pilihan lain selain menurut dari pada gak punya uang dan memakai pasilitas mewah lagi, bisa lebih gila dia dibuatnya.

📲 "Bagaimana, sudah kau pikirkan?" Dekha mengulang lagi pertanyaannya untuk memastikan.

📲 "Iya, iya, aku kuliah sekarang, puas?"

📲 "Hehehe... bagus, awas kalau bohong!"

📲 "Iya iya, dasar kutil."

📲 "Bodo' amat, by."

Dekha langsung mengakhiri telponnya setelah mendapat kan jawaban dari Al.

Al yang masih diselimuti kesal pun mendadak terkejut saat seorang gadis tiba-tiba melintas didepan mobilnya.

"Aaaa... ." nampak nya gadis itu juga berteriak karena terkejut. Ia menyilang kan kedua tangan untuk menutupi wajah sambil menunduk.

Ssssttt!

Al seketika mengerem dengan cepat. Mobil Al berhenti hanya berjarak sejengkal saja dari tubuh gadis itu.

Gadis itu langsung duduk dan menunduk gemeteran dibuatnya sambil terisak menangis.

"Ibu, aku belum mau mati, huhuhu..," rancau gadis itu ketakutan. Ia tak berani membuka matanya karena ketakutan.

Al yang juga terkejut pun langsung berdebar-debar tak karuan. "Aku nabrak enggak ya? jangan-jangan orang itu mati lagi?" Al bertanya-tanya sendiri. Ia nampak bingung tak karuan sambil menggaruk-garuk kepalanya yang mendadak gatal.

"Oma, aku gak mau dipenjara," ucap Al lirih dan gemetaran. Kali ini pasti Ia membuat kesalahan

Al tetap diam di mobilnya tampa berani memeriksa sedikit pun, Namun tiba-tiba seseorang lagi-lagi mengejutkannya ketika mengetuk jendela mobil nya ditengah kekhawatiran di dalam hatinya.

Tok! Tok! Tok!

"Permisi," panggil orang itu.

"Aaa... hantu ." Al berteriak sekencang-kecang nya dan replek menutupi wajahnya dengan telapak tangan lalu pindah ke kursi sebelahnya, Setelah mendapati gadis yang mengetuk kaca jendela mobilnya terlihat mengurai rambutnya yang panjang dan samar-samar memakai baju putih.

"Mas, buka Mas, hig.. hig.. ." gadis itu terdengar terisak-isak rupanya.

"Ka_ kau siapa? Ka_ kau hantu ya?" tanya Al gagap.

"Enak saja, tega banget doain aku mati," gerutu gadis itu.

"Ka_ kau hantu yang ba_ baru saja ku tabrak 'kan?" tanya Al panik.

"Hey, Mas, buka dulu jendela mobilnya, aku mau minta pertanggung jawaban." gadis itu terus mengetuk-ngetuk kaca mobil milik Al sambil mengusap air matanya dengan perasaan kesal karena tak dihiraukan oleh Al.

"Ma_ mau apa? ja_ jangan bunuh a_ aku." Al semakin ketakutan mendengar ancaman gadis itu. " Hus, hus, pergi hantu, aku gak sengaja nabrak kamu," ucapnya lagi dengan cepat.

"Wah sialan! aku masih hidup Mas," gerutu gadis itu. Ia tak terima akan ucapan yang Al lontarkan barusan.

"A_ apa! ma_masih hidup? sungguh?" tanya Al mendadak tenang mendengar ucapan gadis itu.

"Iya, buka dulu!" timpal gadis itu dengan tenang.

"Bener, masih hidup?" Al berusaha memastikan.

"Iya, nyebelin banget sih," kecam gadis itu berkaca pinggang.

🙆❤️❤️❤️Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya! Kalau udah baca Karya recehan ku.💗💗💗🤭🤭🤭🤭 Like, komen and favorit nya dan jangan lupa juga tambahkan ke rak buku kalian agar bisa langsung 😄😄😄😄membaca part terbarunya, TERIMA KASIH, Love-love deh buat para reader ku🙏🙏🙏🙏🤟🤟🤟🤟

Terpopuler

Comments

Indah Nihayati

Indah Nihayati

baguss thor

2022-03-01

0

Lestari Yess

Lestari Yess

👍👍👍😂

2022-02-13

1

Rika Adja

Rika Adja

mampir kakak

2021-12-07

1

lihat semua
Episodes
1 Part_01 Kabur Nya Tuan Muda
2 Part_02 Bertemu Cinta
3 Part_03 Di Omeli
4 Part_04 Tersinggung
5 Part_05 Demo
6 Part_06 Cinta deg-degan
7 Part_07 Tantangan
8 Part_08 Berusaha Menghasut
9 Part_09 Di antar
10 Part_10 Serangan Misterius
11 Part_11 Jemuran Sialan
12 Part_12 Mengaku Pacar
13 Part_13 Dekha Dijebak
14 Part_14 Khawatir
15 Part_15 perasaan Cemburu
16 Part_16 Cemburu dua kali
17 Part_17 Ungkapan Dekha
18 Part_18 Kalut
19 Part_19 Tawaran
20 Part_20 Terpesona
21 Part_21 Menginap
22 Part_22 Salah Paham
23 Part_23 Awal Dari Masalah
24 Part_24 Rahasia Jam Antik
25 Part_25 Permintaan Terakhir
26 Part_26 Nikah Dadakan
27 Part_27 Keputusan Oma
28 Part_28 Kesal
29 Part_29 Pujian Untuk Al
30 Part _30 Usil
31 Part_31 Pengorbanan Dekha
32 Part_32 Rahasia Masa Lalu
33 Part_33 Salah sangka
34 Part_34 Pernyataan Yudha
35 Part_35 Bulying
36 Part_36 Kekhawatiran Al
37 Pert_37 Hanya Satu Hari
38 Part_38 Perhatian
39 Part_39 DP
40 Part _40 Di Tikung Galih
41 Part_41 Pesta Pernikahan Dan Kabar Tak Di duga
42 Part_42 Salah Kaprah
43 Part_43 Malam Ini Milikku
44 Part_44 Malamnya Al dan Cinta
45 Part_45 Gagal Mengulang
46 Part_46 Bertemu Mantan
47 Part_47 Kecewa
48 Part_48 Menyimpan Dendam
49 Part_49 Bahaya
50 Part_50 Kesempatan Dewa
51 Part_51 Kemarahan Al
52 Part_52 Siapa Gadis itu?
53 Part_53 Bohong
54 Part_54 Bersaing
55 Part_55 Cepat Akrab
56 Part_56 Siapa aku?
57 Part_57 Menyembunyikan Perasaan
58 Part_58 Pengakuan Oma
59 Part_59 Mengungkap Kebenaran
60 Part_60 Dikira Kunti
61 Part_61 Ngidam nya Keytara
62 Part_62 Telpon Misterius
63 Part_63 Terungkap 1
64 Part_64 Gara-Gara Siomai
65 Part_65 Di Culik
66 Part_66 Bulan Madu 1
67 Part_67 Cinta Terbesar
68 Part_68 Cemburu
69 Part_69 Ku Kira
70 Part_70 Rebutan Caper
71 Part_71 Aduh Key!
72 Part_72 Gara-Gara Mantan Dan Alergi
73 Part_73 Menahan Diri
74 Part_74 Pergi
75 Part_75 Amarah Dan Cacian
76 Part_76 Di Tolong
77 Part_77 Kecelakaan
78 Part_78 Menyamar
79 Part_79 Keajaiban
80 Part_80 Lupa Ingatan
81 Part_81 Kabar Tak Di duga
82 Part_82 Kembali Kuliah
83 Part_83 Ngidam
84 Part_84 Kesampaian
85 Part_85 Ayo Menghitung
86 Part_86 Terungkap 2
87 Part_87 Terungkap 3
88 Part_88 Kejujuran Dekha
89 Part_89 Pertemuan Kembali
90 Part_90 Al sakit
91 Part_91 Rasa Yang Aneh
92 Part_92 Aneh Bin Ajaib
93 Part_93 Bukannya Cemburu Malah Di cemburui
94 Part_94 Terpaksa Menginap
95 Part_95 Perjuangan Al
96 Part_96 Berharap Kejujuran
97 Part_97 Ada Jalan
98 Part_98 Titik Terang
99 Part_99 Surat
100 Part_100 Keytara Bertemu Suryo
101 Part_101 Suryo Bebas
102 Part_102 Pulang
103 Part_103 Aksi
104 Part_104 Kehadiran Malaikat Kecil
105 Part_105 Sakit perut
106 Part_106 Kabar buruk
107 Part_107 Keturutan
108 Part_108 Pemberian Nama
109 Part_109 Undangan Yang Menyakitkan
110 Part_110 Sibuk
111 Part_111 Ijab Qobul
112 Part_112 Terbongkar tampa sisa
113 Part_113 Bahagia Bersama
114 Part_114 Saling Mengerti
115 Part_115 Diterima
116 Part_116 Tersampaikan
117 Part_117 Panik
118 Part_118 Menolak
119 Part_119 Bermain Cantik
120 Part_120 Akhir Si Bos Mafia
121 Part_121 Rencana
122 Part_122 Bahagia Akhirnya Meski Kehilangan
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Part_01 Kabur Nya Tuan Muda
2
Part_02 Bertemu Cinta
3
Part_03 Di Omeli
4
Part_04 Tersinggung
5
Part_05 Demo
6
Part_06 Cinta deg-degan
7
Part_07 Tantangan
8
Part_08 Berusaha Menghasut
9
Part_09 Di antar
10
Part_10 Serangan Misterius
11
Part_11 Jemuran Sialan
12
Part_12 Mengaku Pacar
13
Part_13 Dekha Dijebak
14
Part_14 Khawatir
15
Part_15 perasaan Cemburu
16
Part_16 Cemburu dua kali
17
Part_17 Ungkapan Dekha
18
Part_18 Kalut
19
Part_19 Tawaran
20
Part_20 Terpesona
21
Part_21 Menginap
22
Part_22 Salah Paham
23
Part_23 Awal Dari Masalah
24
Part_24 Rahasia Jam Antik
25
Part_25 Permintaan Terakhir
26
Part_26 Nikah Dadakan
27
Part_27 Keputusan Oma
28
Part_28 Kesal
29
Part_29 Pujian Untuk Al
30
Part _30 Usil
31
Part_31 Pengorbanan Dekha
32
Part_32 Rahasia Masa Lalu
33
Part_33 Salah sangka
34
Part_34 Pernyataan Yudha
35
Part_35 Bulying
36
Part_36 Kekhawatiran Al
37
Pert_37 Hanya Satu Hari
38
Part_38 Perhatian
39
Part_39 DP
40
Part _40 Di Tikung Galih
41
Part_41 Pesta Pernikahan Dan Kabar Tak Di duga
42
Part_42 Salah Kaprah
43
Part_43 Malam Ini Milikku
44
Part_44 Malamnya Al dan Cinta
45
Part_45 Gagal Mengulang
46
Part_46 Bertemu Mantan
47
Part_47 Kecewa
48
Part_48 Menyimpan Dendam
49
Part_49 Bahaya
50
Part_50 Kesempatan Dewa
51
Part_51 Kemarahan Al
52
Part_52 Siapa Gadis itu?
53
Part_53 Bohong
54
Part_54 Bersaing
55
Part_55 Cepat Akrab
56
Part_56 Siapa aku?
57
Part_57 Menyembunyikan Perasaan
58
Part_58 Pengakuan Oma
59
Part_59 Mengungkap Kebenaran
60
Part_60 Dikira Kunti
61
Part_61 Ngidam nya Keytara
62
Part_62 Telpon Misterius
63
Part_63 Terungkap 1
64
Part_64 Gara-Gara Siomai
65
Part_65 Di Culik
66
Part_66 Bulan Madu 1
67
Part_67 Cinta Terbesar
68
Part_68 Cemburu
69
Part_69 Ku Kira
70
Part_70 Rebutan Caper
71
Part_71 Aduh Key!
72
Part_72 Gara-Gara Mantan Dan Alergi
73
Part_73 Menahan Diri
74
Part_74 Pergi
75
Part_75 Amarah Dan Cacian
76
Part_76 Di Tolong
77
Part_77 Kecelakaan
78
Part_78 Menyamar
79
Part_79 Keajaiban
80
Part_80 Lupa Ingatan
81
Part_81 Kabar Tak Di duga
82
Part_82 Kembali Kuliah
83
Part_83 Ngidam
84
Part_84 Kesampaian
85
Part_85 Ayo Menghitung
86
Part_86 Terungkap 2
87
Part_87 Terungkap 3
88
Part_88 Kejujuran Dekha
89
Part_89 Pertemuan Kembali
90
Part_90 Al sakit
91
Part_91 Rasa Yang Aneh
92
Part_92 Aneh Bin Ajaib
93
Part_93 Bukannya Cemburu Malah Di cemburui
94
Part_94 Terpaksa Menginap
95
Part_95 Perjuangan Al
96
Part_96 Berharap Kejujuran
97
Part_97 Ada Jalan
98
Part_98 Titik Terang
99
Part_99 Surat
100
Part_100 Keytara Bertemu Suryo
101
Part_101 Suryo Bebas
102
Part_102 Pulang
103
Part_103 Aksi
104
Part_104 Kehadiran Malaikat Kecil
105
Part_105 Sakit perut
106
Part_106 Kabar buruk
107
Part_107 Keturutan
108
Part_108 Pemberian Nama
109
Part_109 Undangan Yang Menyakitkan
110
Part_110 Sibuk
111
Part_111 Ijab Qobul
112
Part_112 Terbongkar tampa sisa
113
Part_113 Bahagia Bersama
114
Part_114 Saling Mengerti
115
Part_115 Diterima
116
Part_116 Tersampaikan
117
Part_117 Panik
118
Part_118 Menolak
119
Part_119 Bermain Cantik
120
Part_120 Akhir Si Bos Mafia
121
Part_121 Rencana
122
Part_122 Bahagia Akhirnya Meski Kehilangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!