Dermaga Senja
"Maamaaa......"
"Ayaaaahhhhh......" teriak Senja sekeras-kerasnya.
Senja terbangun dari mimpinya oleh suara merdu si ayam Jago.
Senja pun bangun dari tidurnya dan terpaku atas mimpinya.
Senja, menjalani hidupnya seperti biasa. Beraktifitas seperti biasa, tiada yang istimewa semua berjalan deng baik. Hanya saja sejak kedua orangtuanya meninggal karena kecelakaan tersebut Senja menjadi pribadi yang tertutup.
Kepribadian Senja yang pendiam tidak banyak bicara membuat orang tidak nyaman bicara berlama-lama dengan nya, perubahannya terjadi sejak orangtuanya tidak ada lagi.
Namun, berbeda dengan satu laki-laki yang di sekolahnya yang mengagumi nya meskipun laki-laki tersebut di cap sebagai playboy.
Andara, begitu namanya di sebut di sekolah tersebut. Andara salah satu keluarga konglomerat yang menguasai sekolah tersebut, namun dia terkesima dengan kepribadian Senja yang acuh tak acuh.
Suara Bel pun berbunyi.
Siswa pun berhamburan ke ruangan kelas.
"Hei Senja," sapa Dara dengan garang nya.
"Ya, ada apa?" jawab Senja seadanya.
"Loe belikan gue makanan dan minuman di kantin, gue malas ke sana," ucap Dara menyuruh Senja.
Dengan langkah gontay, jalan biasa saja Senja pun menuruti Dara ke kantin.
Lama di tunggu oleh Dara, lebih dari 30 menit berlalu. Bel pun berbunyi, namun Senja belum juga sampai di kelas.
"Nie jajanan mu Dara, eiiits sorry lama Because ngantri, yaa maklum lah makanan yg loe mau, semuanya ngantri," ucap Senja memberi jajanan tersebut tanpa merasa bersalah.
Dara pun kesal dengan sikap Senja. Dara pun ingin memukul Senja.
Pak Guru datang dari pintu depan.
Senja pun hanya tersenyum palsu kepada Dara.
"Nggak jadi mukul aku yaa," ucap Senja sambil kembali ke tempat duduknya.
Begitulah hari-hari yang dilalui Senja, penuh dengan drama dan konflik yang tak berkesudahan. Namun, dia sudah biasa menghadapi hal itu.
Senja di bully, di suruh ini itu. Namun, dia mampu menghadapinya.
Pelajaran pun usai, Senja pun terpaksa menaiki bis karena sopirnya tidak bisa mengantar karena mobil masuk bengkel.
Tiba suatu hari, Senja menaiki sebuah bis dengan headset di telinga nya.
Namun, matanya tertuju pada sosok seorang Ibu tengah hamil dan memegang kantong yang besar.
Silahkan Ibu duduk di sini, biar saya yang berdiri. Ibu tersebut pun tersenyum melihatnya, tanpa di sadari ada sesosok mata yang selalu memandang nya sedari tadi.
Dalam perjalanan bis tersebut, terjadilah rem mendadak.
Tiba-tiba Senja terjatuh, namun ada yang menahan nya. Saat di lihatnya, Andara yang tersenyum tipis karena kesakitan..
"Hmm... maaf-maaf taadi (andara tiba-tiba memeluk senja) namun Senja memberontak."
Andara berkata, "ei bukan apa-apa gue meluk loe, loe lihat depan sana orang pada masuk, gue takut loe jatuh lagi dan menimpa badan gue."
Senja pun menatap jengkel dengan Andara. Andara hanya tersenyum saja dengan tingkah Senja.
Sampailah di perempatan dekat rumah Senja, Senja pun turun dan tangan Andara melambangkan ke arah Senja. Senja hanya mengernyit alisnya saja.
"Ehm cowok aneh," ucap Senja melaju jalan kaki.
Senja mengingat kejadian di bis tadi, masih membuatnya jengkel dengan tingkah Andara. sampailah di rumah Senja, Senja pun masuk ke rumahnya dan beristirahat.
Malam pun tiba, Senja pun istirahat dan beribadah seperti biasanya.
***
Pagi pun tiba.
Matahari memancarkan cahayanya dengan indahnya.
Senja pun beraktivitas seperti biasanya. Senja bersiap ke sekolah, dan di antar oleh Pak Leri.
Sesampainya di sekolah.
Sudah ada Dara Anjana yang menunggunya di ruang kelas. Senja pun tidak menghiraukan sama sekali dengan tatapan Dara. Baginya, itu hal biasa jika dirinya dicuekin.
Guru mereka pun mengarahkan untuk mereka pergi ke Auditorium untuk pembagian kelompok sebelum ke sana.
Mereka pun tiba di Auditorium untuk di kunjungi para siswa yang terpilih. Dan salah satu peserta terpilih tersebut Senja dan Andara. Dalam event tersebut pihak sekolah sudah mengatur kelompok. Senja dan Andara satu kelompok, melihat hal itu Dara yang terpilih pun mengajukan pertanyaan.
"Hmmm izin bertanya Pak, sepertinya kelompok ini harus di acak deh," ucap Senja bertanya.
Mendengar hal itu Senja pun ingin menunjukkan tangan ke atas, namun di tarik kuat oleh Andara.
"Eeh elo, jangan geer satu kelompok dengan gue Raja nya Smart dan paling ganteng di sekolah, gue nggak mau satu kelompok dengan yang lain mereka itu berisik," ujar Andara ngedumel.
Senja pun bermuka masam menghadapi tingkah Andara.
Dari seberang sana, Dara makin cemberut melihat tingkah andara dengan Senja.
Yaa Dara cinta banget dengan Andara.
Selain Andara ganteng, dia tajir, cerdas, royal dan perhatian.
Merekapun melakukan penelitian di Auditorium tersebut dengan kelompoknya.
Tiba.. Tiba..
Senja kesal harus sekelompok dengan Andara. Baginya Andara itu cowok usil yang mengganggu kehidupannya.
Tapi apa daya Senja yang tidak lagi bisa mengubah keinginan gurunya.
[Uuh, kenapa juga aku satu kelompok dengan si Andara tukang berisik] gumam Senja dalam hati.
Andara pun mendekatinya dan berkata :
"Hey, ngedumelin gue ya Senja, waah senang aku di omongin oleh kamu," ucap Andara tersenyum.
"Fokus dengan arahan pak guru sana," ucap Senja mengarahkan fokus Andara ke guru.
"Baik Senja ku, aku fokusnya sama kamu aj boleh nggak," ucap Andara menggoda sambil menjulurkan lidahnya.
"Iih apaan sih? fokus sana cepat, jangan lihatin aku terus," ucap Senja mendengus kesal.
Andara pun mengalah, dia pun fokus dengan arahan Pak guru. Senja senang melihat Andara fokus dengan arahan Pak guru.
Setelah arahan selesai mereka pun mengerjakan tugas bersama. Tapi Andara sibuk dengan ponselnya, karena sibuk dia pun sibuk bolak balik meninggalkan Senja yang tengah mengerjakan tugas kelompok mereka.
Senja pun masih kesal dengan sikap Andara. Namun, tidak dihiraukannya sama sekali sikap Andara tersebut.
"Uuuh kesal banget deh, si Andara niat nggak sih ngerjakan tugas," ucap Senja lagi-lagi ngedumel.
"Hey Senja," ucap Andara mengejutkan Senja.
"Iih apaan sih? jangan teriak gitu, malu dilihat yang lain tahu," ucap Senja mendengus kesal.
Keduanya pun kembali fokus meskipun kelakuan Andara masih seperti itu. Senja dibuat kesal oleh Andara. Andara hanya tersenyum saja dengan tingkah Senja yang mendengus kesal tersebut.
Dering ponsel Senja pun berdering, kali ini mama nya yang menelpon.
"Iih kenapa sih ma?" ucap Andara kesal dengan sikap mamanya yang sibuk menelpon.
"Dari tadi mama nelpon, kenapa nggak di angkat sih," ucap Andara kesal.
"Baca chatt mama sayang, iih kamu kebiasaan chatt mama nggak dibalas," ucap Mama Andara.
"Oke Mama, nanti aku baca deh oke, sekarang sedang fokus tugas sekolah ma, Andara tutup dulu ya," ucap Andara langsung mematikan ponselnya.
🍁💐💐💐🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Flo-She
wah, takjub sama Senja, tapi kasihan juga sih sejak remaja jdi yatim piatu
2023-09-21
0
Flo-She
kasian yaa senja..
2023-04-18
0
I ❤️ U
senja jdi pribadi pendiam sejak kepergian orang tuanya, kasian.
2023-04-10
2