Bab 2 -Penasaran

Tiba...tiba....

Dara mendekati andara untuk mengacau mereka berdua, karena Dara cemburu atas kehadiran senja di sekolahnya.

Saat ini mereka sama-sama sekolah di School Internasional, sekolah tersebut terdiri beberapa jurusan sesuai bakat. Namun, mata pelajaran umum dapat dipilih sesuai keinginan, Dara Anjana biasa di panggil Dara Jurusan Desain, Senja Prahara di panggil Senja Jurusan Manajemen, dan Andara Syimalguna jurusan Perhotelan.

Meskipun begitu, senja sedikitpun tidak terganggu. Namun, andara merasa terganggu.

"Cuuuukup, Anjana! loe itu ganggu fokus gue tau nggak," teriak Andara.

Seisi auditorium tersebut terpaku atas ke dua nya, memandang sinis atas sikap Anjana.

"Kenapa kalian liat gue? mau gue pukul semuaa apaa?" ucap Anjana.

Semua pun bubar dengan sendirinya.

Senja, sedari tadi tidak memperdulikan, menyerahkan laporan kelompoknya kepada Pak Alan.

Andara pun teriak.

"Ooy senja, ke sini dong," ucap Andara memanggil.

Senja dari kejauhan hanya mengernyitkan dahinya, dan diam melihat panggilan tersebut. Senja pun tidak memperdulikan teriakan Andara.

Hingga Andara yang mendekatinya.

"Elo punya telinga nggak sih, gue dari tdi teriak panggil loe (terdengar suara terengah-engah dari andara)," ucap Andara dengan nafas yang lelah karena berlari mengejar Senja.

"Maaf Andara, jujur gue juga nggak suka kebisingan dan berisik, ohya terima kasih yaa sudah menghilangkan gangguan tadi, ehm laporan kita juga sudah di serahkan ke Pak Alan," ucap Senja mengatakan

"Seeenjaaa.... Senjaa," teriak Andara.

"Apa lagi sih?kan laporan sudah selesai, saya sudah izin sama Pak Alan, mau pulang, dan jangan teriak-teriak telinga ku masih bagus ini, bising teriakan kamu itu," ucap senja mendengus kesal dengan sikap Andara yang suka menjahilinya.

Belum sampai di depan gerbang

Senja pingsan begitu saja, karena kepanikan Andara membopong badan Senja dan memanggil taxi yang berada di luar auditorium. Heri yang melihat hal tersebut, langsung meminta izin ke Pak Alan untuk melihat Andara Ke Rumah Sakit, Pak Alan pun mengizinkan.

Dara Anjana yang melihat itu mulai terusik dengan perhatian Andara terhadap Senja.

"Uuh cewek sakitan gitu kok malah di dekati sih, ehm ngeselin banget sih itu cewek," ucap Dara Anjana mendengus kesal.

"Hei Dara, jangan terlalu bucin dengan Andara, belum tentu dia suka sama elo," ucap Jeni.

"Ehm ngomong sih, biarin lah gue beneran suka dengan Andara yang hanya milik gue jadi harus milik gue lah," ucap Dara mendengus kesal.

"Iih cewek aneh," ucap Jeni.

"Elo bilang apa tadi sama gue? meskipun kita berteman kalau elo nggak beli percintaan gue dengan Andara, maka jangan harap gue anggap elo," ucap Dara Anjana mendengus kesal.

Dara Anjana pun pergi meninggalkan Jeni. Jeni menghentakkan kakinya karena kesal dengan sikap Dara Anjana.

"Huuu, dasar sih Dara Anjana, dari dulu mana ada Andara suka sama dia," ucap Jeni ngedumel sendiri.

"Perhatian, kepada semua siswa, silahkan di kirim laporan ke Bapak ya, dan kembali ke bis masing-masing," ucap Pak Alan.

*******

Tiba di RS Syarasa.

"Dokter cepatin tangani teman saya," ucap Andara menarik tangan dokter tersebut ke Senja

Dokter melihat Senja jatuh pingsan, berusaha menenangkan Andara.

"Kamu temannya senja yaa, tenang saja Senja akan baik-baik saja, baik kami tangani dulu yaa, silahkan tunggu di luar saja, okey," ucap dokter.

Setelah beberapa menit kemudian.

Pintu tersebut pun terbuka, dengan cepat tanggap Andara langsung menanyai berbagai pertanyaan ke dokter Erwin.

Dokter Erwin pun mengajak Andara untuk keruangan.

"Senja dalam keadaan baik-baik saja, hanya saja, dia hari ini tidak meminum vitamin seperti biasanya, dan kamu tak perlu khawatir tentang Senja," ucap dokter Erwin.

Andara makin penasaran atas pernyataan dokter tersebut.

"Dokter, penyakit apa yang di derita oleh Senja," ucap Andara penasaran.

"Baik akan saya ceritakan," ucap dokter Erwin.

Senja berasal dari keluarga konglomerat. Dia hidup berkecukupan, orang tua menyayangi, mereka keluarga yang sangat baik kepada semua. Hingga peristiwa itu terjadi, Senja satu keluarga mengalami kecelakaan. Sejak saat itu, senja menjadi kepribadian yang sangat dingin. Namun, jika berhubungan dengan orang yang lebih tua dia sangat peduli.

Meskipun senja yatim piatu, namun dia memiliki kehidupan berkecukupan hingga bisa memenuhi orang sekitarnya.

Teras dengan keluarganya Senja yang lain tidak ada satu pun. Senja hanya anak tunggal, orang tua nya pun tidak punya keluarga. Perusahaan di handle olehnya.

Andara makin penasaran, namun, semua terhenti tiba-tiba ada yang mengetok pintu ruangan dokter tersebut.

"Andara silahkan kamu kembali ke ruangan Senja di rawat ya, saya masih ada keperluan, untuk cerita Senja itu dulu, kalau kamu mau tahu lebih tentang Senja, tanya saja dengan temanmu yang pernah satu sekolah dengan Senja yaitu Heri," ucap dokter Erwin.

Andara pun menuju ke ruangan Senja di rawat. Ketika Andara ingin memasuki ruangan tersebut, dia memandangi pemandangan yang tidak biasa.

Heri menangis melihat Senja terbaring sakit. Rasa penasaran itu pun semakin menggebu. Hingga pintu tersebut pun terbuka.

Gedubraaak (Andara tanpa sengaja mendorong pintu yang ragu untuk masuk ke dalamnya).

"Hehehe maaf Heri gue nggak sengaja," ucap Andara minta maaf.

Heri pun mengajak Andara keluar untuk dan berbicara. Heri pun banyak menceritakan semua perihal tentang Senja. Andara hanya makin penasaran dan penasaran dengan Senja.

Entah karena dia anak konglomerat yang sejuta kejutan atau anak konglomerat dengan seribu bahasa. Banyak hal misteri yang belum terkuak dari diri Senja. Entah karena Senja pendiam atau hal lainnya. Andara mulai tertarik dengan Senja dan kehidupannya.

Semua itu membuat andara makin penasaran tentang Senja. Heri menjelaskan perihal tentang keluarga Senja. Hingga Andara mengajukan beberapa pertanyaan yang membuatnya penasaran.

"Heri, apakah penyakit Senja baru-baru sekarang? atau sejak kecil sudah ada," ucap Andara penasaran.

"Ehm sejak orang tua nya meninggal, semua kepribadian Senja berubah drastis," ucap Heri menjelaskan.

"Ohw karena hal itu, kepribadian Senja jadi cuek dan pendiam begitu," ucap Andara.

"Yups, bener banget kepribadian Senja dulu, ceria dan ramah pada setiap orang, bahkan yang tidak dikenalnya saja di sapanya, bahkan para guru pun senang dengan kepribadiannya, entah sejak orangtua nya meninggal semuanya berubah drastis tapi ada satu yang tidak berubah prestasinya tidak menurun sama sekali, meskipun ujiannya harus menyusul," ucap Heri menjelaskan.

"Waah Senja wanita yang luar biasa ya, apakah kamu tidak tertarik sama sekali dengan Senja?" ucap Andara bertanya dengan Heri.

"Hahah, mana mungkin lah, Senja itu pantas dengan lelaki yang setara dengan dia, gue mana pantas dengan dia," ucap Heri tertawa dan tersenyum.

Heri dan Andara pun selesai berbincang. Mereka pun kembali menuju ke ruangan Senja.

🍁💐💐💐🍁

Terpopuler

Comments

I ❤️ U

I ❤️ U

haha Yee elah, Andara kan belum punya siapa-siapa Napa juga cemburu haha

2023-04-10

1

Women-Stars🍁 Al-Zha

Women-Stars🍁 Al-Zha

oke2,

2023-03-29

2

rinasti

rinasti

apakah Senja jatuh pingsan dua kali?

2023-03-29

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Terpaku
2 Bab 2 -Penasaran
3 Bab 3 - Dermaga Manja
4 Bab 4 - Pentas Seni
5 Bab 5 - Petualangan Dalam Mimpi
6 Bab 6 - Petualangan Dalam Mimpi (2)
7 Bab 7 - Cinta itu bernama Senja
8 Bab 8 - Come back to school
9 Bab 9- Go To Spirit
10 Bab 10- Persaingan
11 Bab 11 - Laki-Laki itu Elka
12 Bab 12-Dara Anjana
13 Bab 13-Semangat Baru
14 Bab 14- H-10 day Pensi
15 Bab 15- H-3 Pensi
16 Bab 16-Berakhir Happy Ending
17 Bab 17-Backstreet
18 Bab 18-Jejak Masa Lalu
19 Bab 19-Jejak Masa Lalu (2)
20 Bab 20-Kabur dari Rumah
21 Bab 21-Kabur dari Rumah (2)
22 Bab 22-Berdamai dengan diri (Andara)
23 Bab 23-Semangat Baru
24 Bab 24-Proyek Bersama
25 Bab 25- Proyek bersama (2)
26 Bab 26-Proyek bersama (3)
27 Senyuman Senja
28 Jeni vs Siska
29 Siska Khamela
30 Cemburu
31 Pedekate Tara
32 Pertengkaran
33 Berdamai
34 Masa lalu Andara
35 Kegigihan Andara
36 Pergi Ke Malaysia
37 Penyembuhan
38 Kepergian Senja
39 Kepergian Senja (2)
40 Kepergian Senja (3)
41 Perpisahan
42 Ciuman Pertama
43 Perpisahan Senja
44 Perjalanan Ke Perancis
45 Kebersamaan
46 Planning Senja
47 Kencan Pertama
48 Pernyataan
49 Kejutan atau Ancaman
50 Tiba di Indonesia
51 Pesta Kelulusan
52 Pernikahan
53 Demam
54 Gagal
55 Orangtua
56 Come back
57 Mimpi
58 Tragedi
59 Diam
60 Asmara
61 Hangat
62 Dadakan
63 Bahagia
64 Pasangan
65 Bingung
66 Kecelakaan
67 Menantu Idaman
68 Sibuk
69 Keberangkatan
70 Asmara
71 Happy
72 Heran
73 Cemburu
74 Sembuh
75 Berita Bahagia
76 Pertengkaran
77 Putus
78 Termangu
79 Penyesalan
80 Baikan
81 Hilang
82 Mencari
83 Flashback
84 Teralihkan
85 Renggang
86 Renggang 2
87 Renggang 3
88 Renggang 4
89 Renggang 5
90 Bertahan
91 Khawatir
92 Duka
93 Ambang Batas
94 Terpaksa
95 Luka Mendalam
96 Luka Mendalam 2
97 Mengikhlaskan
98 Panik
99 Panik 2
100 Sadar
101 Sedih
102 Bangkit
103 Tamparan
104 Tersenyum
105 Kembali bahagia
106 Bab 106- Pertemuan
107 Bab 107- Perceraian Orang tua Jeni
108 Bab 108- Tegar
109 Bab 109- Saga kuat
110 Bab 110- Pertemuan Saga dengan Keluarga Mama nya
111 Bab 111 - Cemburu
112 Bab 112 - Khawatir
113 Bab 113 - Keputusan
114 Bab 114- Penculikan
115 Bab 115- Pertunangan tak terduga
116 Bab 116 - Pulang Ke Paris
117 Bab 117 - Berbelanja
118 Bab 118 - Kesedihan
119 Bab 119 - Nama panggilan
120 Bab 120 - Bersama
121 Bab 121 - Perjalanan
122 Bab 122 - Jaga Jarak
123 Bab 123 - Maura dan Maudy
124 Bab 124 - Pertunangan Tunggal
125 Bab 125 - Cerita Saga
126 Bab 126 - Terpana
127 Bab 127 - Pertunangan tunggal
128 Bab 128 - keributan
129 Bab 129 - Terpukul
130 Bab 130 - Luka mendalam
131 Bab 131 - Pulang
132 Bab 132 - Mulai memahami
133 Bab 133 - kisah Saga
134 Bab 134 - Saga bertemu Papa
135 Bab 135 - tersipu malu
136 Bab 136 - tertawa
137 Bab 137 - pertunangan tanpa rencana
138 Bab 138 - pertengkaran kecil
139 Bab 139 - menghilangkan trauma
140 Bab 140 - trauma Siska
141 Bab 141 - Masa lalu Senja
142 Bab 142 - Pernikahan kedua
143 Bab 143 - perdebatan Sky dan Saga
144 Bab 144 - Bunga Bermekar
145 Bab 145 - Perlahan terungkap
146 Bab 146 - akrab
147 Bab 147 - bukti video
148 Bab 148 - kecelakaan
149 Bab 149 - belum sadar
150 Bab 150 - Kembali
151 Bab 151 - tidak mengingat apapun
152 Bab 152 - Dalam dekapan rindu
153 Bab 153 - Penjagaan
154 Bab 154 - Gempar
155 Bab 155 - Kemanjaan Saga dan Sky
156 Bab 156 - Ending
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Bab 1 - Terpaku
2
Bab 2 -Penasaran
3
Bab 3 - Dermaga Manja
4
Bab 4 - Pentas Seni
5
Bab 5 - Petualangan Dalam Mimpi
6
Bab 6 - Petualangan Dalam Mimpi (2)
7
Bab 7 - Cinta itu bernama Senja
8
Bab 8 - Come back to school
9
Bab 9- Go To Spirit
10
Bab 10- Persaingan
11
Bab 11 - Laki-Laki itu Elka
12
Bab 12-Dara Anjana
13
Bab 13-Semangat Baru
14
Bab 14- H-10 day Pensi
15
Bab 15- H-3 Pensi
16
Bab 16-Berakhir Happy Ending
17
Bab 17-Backstreet
18
Bab 18-Jejak Masa Lalu
19
Bab 19-Jejak Masa Lalu (2)
20
Bab 20-Kabur dari Rumah
21
Bab 21-Kabur dari Rumah (2)
22
Bab 22-Berdamai dengan diri (Andara)
23
Bab 23-Semangat Baru
24
Bab 24-Proyek Bersama
25
Bab 25- Proyek bersama (2)
26
Bab 26-Proyek bersama (3)
27
Senyuman Senja
28
Jeni vs Siska
29
Siska Khamela
30
Cemburu
31
Pedekate Tara
32
Pertengkaran
33
Berdamai
34
Masa lalu Andara
35
Kegigihan Andara
36
Pergi Ke Malaysia
37
Penyembuhan
38
Kepergian Senja
39
Kepergian Senja (2)
40
Kepergian Senja (3)
41
Perpisahan
42
Ciuman Pertama
43
Perpisahan Senja
44
Perjalanan Ke Perancis
45
Kebersamaan
46
Planning Senja
47
Kencan Pertama
48
Pernyataan
49
Kejutan atau Ancaman
50
Tiba di Indonesia
51
Pesta Kelulusan
52
Pernikahan
53
Demam
54
Gagal
55
Orangtua
56
Come back
57
Mimpi
58
Tragedi
59
Diam
60
Asmara
61
Hangat
62
Dadakan
63
Bahagia
64
Pasangan
65
Bingung
66
Kecelakaan
67
Menantu Idaman
68
Sibuk
69
Keberangkatan
70
Asmara
71
Happy
72
Heran
73
Cemburu
74
Sembuh
75
Berita Bahagia
76
Pertengkaran
77
Putus
78
Termangu
79
Penyesalan
80
Baikan
81
Hilang
82
Mencari
83
Flashback
84
Teralihkan
85
Renggang
86
Renggang 2
87
Renggang 3
88
Renggang 4
89
Renggang 5
90
Bertahan
91
Khawatir
92
Duka
93
Ambang Batas
94
Terpaksa
95
Luka Mendalam
96
Luka Mendalam 2
97
Mengikhlaskan
98
Panik
99
Panik 2
100
Sadar
101
Sedih
102
Bangkit
103
Tamparan
104
Tersenyum
105
Kembali bahagia
106
Bab 106- Pertemuan
107
Bab 107- Perceraian Orang tua Jeni
108
Bab 108- Tegar
109
Bab 109- Saga kuat
110
Bab 110- Pertemuan Saga dengan Keluarga Mama nya
111
Bab 111 - Cemburu
112
Bab 112 - Khawatir
113
Bab 113 - Keputusan
114
Bab 114- Penculikan
115
Bab 115- Pertunangan tak terduga
116
Bab 116 - Pulang Ke Paris
117
Bab 117 - Berbelanja
118
Bab 118 - Kesedihan
119
Bab 119 - Nama panggilan
120
Bab 120 - Bersama
121
Bab 121 - Perjalanan
122
Bab 122 - Jaga Jarak
123
Bab 123 - Maura dan Maudy
124
Bab 124 - Pertunangan Tunggal
125
Bab 125 - Cerita Saga
126
Bab 126 - Terpana
127
Bab 127 - Pertunangan tunggal
128
Bab 128 - keributan
129
Bab 129 - Terpukul
130
Bab 130 - Luka mendalam
131
Bab 131 - Pulang
132
Bab 132 - Mulai memahami
133
Bab 133 - kisah Saga
134
Bab 134 - Saga bertemu Papa
135
Bab 135 - tersipu malu
136
Bab 136 - tertawa
137
Bab 137 - pertunangan tanpa rencana
138
Bab 138 - pertengkaran kecil
139
Bab 139 - menghilangkan trauma
140
Bab 140 - trauma Siska
141
Bab 141 - Masa lalu Senja
142
Bab 142 - Pernikahan kedua
143
Bab 143 - perdebatan Sky dan Saga
144
Bab 144 - Bunga Bermekar
145
Bab 145 - Perlahan terungkap
146
Bab 146 - akrab
147
Bab 147 - bukti video
148
Bab 148 - kecelakaan
149
Bab 149 - belum sadar
150
Bab 150 - Kembali
151
Bab 151 - tidak mengingat apapun
152
Bab 152 - Dalam dekapan rindu
153
Bab 153 - Penjagaan
154
Bab 154 - Gempar
155
Bab 155 - Kemanjaan Saga dan Sky
156
Bab 156 - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!