Tiba...tiba....
Dara mendekati andara untuk mengacau mereka berdua, karena Dara cemburu atas kehadiran senja di sekolahnya.
Saat ini mereka sama-sama sekolah di School Internasional, sekolah tersebut terdiri beberapa jurusan sesuai bakat. Namun, mata pelajaran umum dapat dipilih sesuai keinginan, Dara Anjana biasa di panggil Dara Jurusan Desain, Senja Prahara di panggil Senja Jurusan Manajemen, dan Andara Syimalguna jurusan Perhotelan.
Meskipun begitu, senja sedikitpun tidak terganggu. Namun, andara merasa terganggu.
"Cuuuukup, Anjana! loe itu ganggu fokus gue tau nggak," teriak Andara.
Seisi auditorium tersebut terpaku atas ke dua nya, memandang sinis atas sikap Anjana.
"Kenapa kalian liat gue? mau gue pukul semuaa apaa?" ucap Anjana.
Semua pun bubar dengan sendirinya.
Senja, sedari tadi tidak memperdulikan, menyerahkan laporan kelompoknya kepada Pak Alan.
Andara pun teriak.
"Ooy senja, ke sini dong," ucap Andara memanggil.
Senja dari kejauhan hanya mengernyitkan dahinya, dan diam melihat panggilan tersebut. Senja pun tidak memperdulikan teriakan Andara.
Hingga Andara yang mendekatinya.
"Elo punya telinga nggak sih, gue dari tdi teriak panggil loe (terdengar suara terengah-engah dari andara)," ucap Andara dengan nafas yang lelah karena berlari mengejar Senja.
"Maaf Andara, jujur gue juga nggak suka kebisingan dan berisik, ohya terima kasih yaa sudah menghilangkan gangguan tadi, ehm laporan kita juga sudah di serahkan ke Pak Alan," ucap Senja mengatakan
"Seeenjaaa.... Senjaa," teriak Andara.
"Apa lagi sih?kan laporan sudah selesai, saya sudah izin sama Pak Alan, mau pulang, dan jangan teriak-teriak telinga ku masih bagus ini, bising teriakan kamu itu," ucap senja mendengus kesal dengan sikap Andara yang suka menjahilinya.
Belum sampai di depan gerbang
Senja pingsan begitu saja, karena kepanikan Andara membopong badan Senja dan memanggil taxi yang berada di luar auditorium. Heri yang melihat hal tersebut, langsung meminta izin ke Pak Alan untuk melihat Andara Ke Rumah Sakit, Pak Alan pun mengizinkan.
Dara Anjana yang melihat itu mulai terusik dengan perhatian Andara terhadap Senja.
"Uuh cewek sakitan gitu kok malah di dekati sih, ehm ngeselin banget sih itu cewek," ucap Dara Anjana mendengus kesal.
"Hei Dara, jangan terlalu bucin dengan Andara, belum tentu dia suka sama elo," ucap Jeni.
"Ehm ngomong sih, biarin lah gue beneran suka dengan Andara yang hanya milik gue jadi harus milik gue lah," ucap Dara mendengus kesal.
"Iih cewek aneh," ucap Jeni.
"Elo bilang apa tadi sama gue? meskipun kita berteman kalau elo nggak beli percintaan gue dengan Andara, maka jangan harap gue anggap elo," ucap Dara Anjana mendengus kesal.
Dara Anjana pun pergi meninggalkan Jeni. Jeni menghentakkan kakinya karena kesal dengan sikap Dara Anjana.
"Huuu, dasar sih Dara Anjana, dari dulu mana ada Andara suka sama dia," ucap Jeni ngedumel sendiri.
"Perhatian, kepada semua siswa, silahkan di kirim laporan ke Bapak ya, dan kembali ke bis masing-masing," ucap Pak Alan.
*******
Tiba di RS Syarasa.
"Dokter cepatin tangani teman saya," ucap Andara menarik tangan dokter tersebut ke Senja
Dokter melihat Senja jatuh pingsan, berusaha menenangkan Andara.
"Kamu temannya senja yaa, tenang saja Senja akan baik-baik saja, baik kami tangani dulu yaa, silahkan tunggu di luar saja, okey," ucap dokter.
Setelah beberapa menit kemudian.
Pintu tersebut pun terbuka, dengan cepat tanggap Andara langsung menanyai berbagai pertanyaan ke dokter Erwin.
Dokter Erwin pun mengajak Andara untuk keruangan.
"Senja dalam keadaan baik-baik saja, hanya saja, dia hari ini tidak meminum vitamin seperti biasanya, dan kamu tak perlu khawatir tentang Senja," ucap dokter Erwin.
Andara makin penasaran atas pernyataan dokter tersebut.
"Dokter, penyakit apa yang di derita oleh Senja," ucap Andara penasaran.
"Baik akan saya ceritakan," ucap dokter Erwin.
Senja berasal dari keluarga konglomerat. Dia hidup berkecukupan, orang tua menyayangi, mereka keluarga yang sangat baik kepada semua. Hingga peristiwa itu terjadi, Senja satu keluarga mengalami kecelakaan. Sejak saat itu, senja menjadi kepribadian yang sangat dingin. Namun, jika berhubungan dengan orang yang lebih tua dia sangat peduli.
Meskipun senja yatim piatu, namun dia memiliki kehidupan berkecukupan hingga bisa memenuhi orang sekitarnya.
Teras dengan keluarganya Senja yang lain tidak ada satu pun. Senja hanya anak tunggal, orang tua nya pun tidak punya keluarga. Perusahaan di handle olehnya.
Andara makin penasaran, namun, semua terhenti tiba-tiba ada yang mengetok pintu ruangan dokter tersebut.
"Andara silahkan kamu kembali ke ruangan Senja di rawat ya, saya masih ada keperluan, untuk cerita Senja itu dulu, kalau kamu mau tahu lebih tentang Senja, tanya saja dengan temanmu yang pernah satu sekolah dengan Senja yaitu Heri," ucap dokter Erwin.
Andara pun menuju ke ruangan Senja di rawat. Ketika Andara ingin memasuki ruangan tersebut, dia memandangi pemandangan yang tidak biasa.
Heri menangis melihat Senja terbaring sakit. Rasa penasaran itu pun semakin menggebu. Hingga pintu tersebut pun terbuka.
Gedubraaak (Andara tanpa sengaja mendorong pintu yang ragu untuk masuk ke dalamnya).
"Hehehe maaf Heri gue nggak sengaja," ucap Andara minta maaf.
Heri pun mengajak Andara keluar untuk dan berbicara. Heri pun banyak menceritakan semua perihal tentang Senja. Andara hanya makin penasaran dan penasaran dengan Senja.
Entah karena dia anak konglomerat yang sejuta kejutan atau anak konglomerat dengan seribu bahasa. Banyak hal misteri yang belum terkuak dari diri Senja. Entah karena Senja pendiam atau hal lainnya. Andara mulai tertarik dengan Senja dan kehidupannya.
Semua itu membuat andara makin penasaran tentang Senja. Heri menjelaskan perihal tentang keluarga Senja. Hingga Andara mengajukan beberapa pertanyaan yang membuatnya penasaran.
"Heri, apakah penyakit Senja baru-baru sekarang? atau sejak kecil sudah ada," ucap Andara penasaran.
"Ehm sejak orang tua nya meninggal, semua kepribadian Senja berubah drastis," ucap Heri menjelaskan.
"Ohw karena hal itu, kepribadian Senja jadi cuek dan pendiam begitu," ucap Andara.
"Yups, bener banget kepribadian Senja dulu, ceria dan ramah pada setiap orang, bahkan yang tidak dikenalnya saja di sapanya, bahkan para guru pun senang dengan kepribadiannya, entah sejak orangtua nya meninggal semuanya berubah drastis tapi ada satu yang tidak berubah prestasinya tidak menurun sama sekali, meskipun ujiannya harus menyusul," ucap Heri menjelaskan.
"Waah Senja wanita yang luar biasa ya, apakah kamu tidak tertarik sama sekali dengan Senja?" ucap Andara bertanya dengan Heri.
"Hahah, mana mungkin lah, Senja itu pantas dengan lelaki yang setara dengan dia, gue mana pantas dengan dia," ucap Heri tertawa dan tersenyum.
Heri dan Andara pun selesai berbincang. Mereka pun kembali menuju ke ruangan Senja.
🍁💐💐💐🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
I ❤️ U
haha Yee elah, Andara kan belum punya siapa-siapa Napa juga cemburu haha
2023-04-10
1
Women-Stars🍁 Al-Zha
oke2,
2023-03-29
2
rinasti
apakah Senja jatuh pingsan dua kali?
2023-03-29
2