Rapat Osis pun di adakan, karena Andara selaku Ketua Osis mendapat telpon dari Kepala Sekolah mengadakan acara Pensi.
Setiap dari perwakilan kelas pun, dipilih oleh masing-masing kelas. Tanpa terkecuali Senja yang di pilih oleh teman-teman nya, karena Senja salah satu yang menyukseskan Pensi kala itu.
Dara Anjana melihat hal itu, makin benci dengan sikap beberapa teman-teman di sekolah yang menyukai Senja.
[Ehm, kenapa sih semua teman-teman sekelas pada menyukai Senja, padahal dia di sekolah ini baru dan juga sikapnya yang pendiam tidak banyak bicara bukannya buat kesal ya] gumam Dara Anjana mendengus kesal.
Dara Anjana terus saja mengumpat Senja dalam diamnya.
*****
Konsep yang di adakan Pensi tahun ini cukup menarik, proyek di dalam nya berisi klasikal drama serta penampilan nyanyi para teman-teman yang memiliki bakat di tampilkan di acara tersebut.
Mereka pun sibuk-sibuk dengan konsep-konsepnya.
Tiba-tiba sebuah insiden terjadi.
braaaakkk... lampu dari atas pecah hampir menimpah tubuh Andara.
Tak di sangka, yang mendorong nya kuat adalah Senja.
Melihat hal itu, semua teman-teman berhamburan mendekati Senja.
Senja saat itu hanya tersenyum dan berkata ;
"Aku tidak apa-apa kok?" ucap Senja sambil tersenyum.
Namun, kenyataannya dia pun pingsan tiba-tiba.
Senja pun di bolong oleh Andara dan di bawa mobil ambulance yang sudah dikirim saat insiden itu telah terjadi.
*****
Andara pun ikut dalam ambulans tersebut, dan tidak bisa menahan air mata tersebut.
Ibu Lili yang melihat hal tersebut hanya berkata ;
"Tidak apa-apa Andara. Senja pasti sembuh kok, Senja kan memang lemah. Dia tidak boleh syok, karena jika dia syok maka badannya akan drop." ucap Bu Lili.
Mendengar hal itu, Andara makin penasaran dengan penyataan Ibu Lili tersebut. Andara pun tahu semua tentang Senja, kala itu Andara hanya teringat mama dan papa nya.
Setelah tiba di RS, Ibu Lili bilang ke Andara untuk menghubungi orang tua mu. Karena Kabar Andara terluka sudah sampai kepada orangtua Andara.
Andara pun menelpon.
"Hallo, Ma... Andara kamu sehat kan, mama sama papa mau ke RS nie" ucap Mama nggak berhenti mengomel..
"Ma, dengerin andara dulu yaa, Andara sehat dan tidak terluka. Mama dan Papa jangan khawatir, nanti kalau udah selesai Andara akan pulang dan cerita semuanya..
Ohya Mama dan Papa, Andara sayang banget dengan kalian. Andara tutup dulu ya, karena mau lihat keadaan teman andara yang menolong tadi," kata andara.
"Baik, mama akan menuruti mu tapi janji yaa akan cerita" ucap mama khawatir.
"Oke ma, Andara janji," ucap Andara menenangkan mamanya yang khawatir.
*****
Setelah tiba di ruangan tersebut
para perawat dan dokter dengan sigap meletakkan tubuh Senja di atas kasur. Dokter yang biasa menangani Senja pun meminta kepada yang berada di dekat Senja untuk tidak didalam ruangan ICU.
Menit berganti dengan waktu yang terasa sangat lama bagi Andara, Andara menangis mengingat kejadian itu. Andara seorang laki-laki dicap sebagai playboy menangis karena hal itu, biasanya dengan hewan apalagi sesama manusiapun Andara sangat tidak peduli. Kala dirinya dalam tangisan, Ibu Rina mendekati Andara untuk menenangkan dirinya dan tidak menyalahkan dirinya sendiri.
"Andara, Senja akan baik-baik saja kita doakan semoga cepat pulih kamu tahu sendirikan Senja memang badannya lemah jika dia syok atau tertekan maka tubuhnya akan merespon," Ucap Bu Lili.
Mendengar hal itu Andara menjadi sedikit tenang setidaknya hanya doa bisa dilakukan.
Ketika tiba-tiba, pintu ruang ICU terbuka. Secepat kilat Andara menuju ke Pak dokter yang merawat Senja. Pak dokter pun menjelaskan kondisi Senja kepada Bu Lili dan Andara. Bahwa Senja sudah melewati masa kritis namun belum bisa siuman.
Mendengar hal itu badan badan Andara terjatuh ke lantai seolah-olah dunia hancur baginya. Andara hanya terus menyalahkan dirinya dalam diam. Ibu Lili melihat keadaan Andara mendekatinya serta menenangkannya.
"Andara kamu pulanglah dulu, Ibu sudah menghubungi keluarganya Senja. Jika nanti ada kabar dari Senja, Ibu akan menghubungi Andara. Lihatlah keadaanmu sekarang, meskipun kamu ingin menjaga Senja setidaknya bersihkan badanmu dan makanlah" Ucap Bu Lili.
"Bu, Andara ingin melihat Senja sebentar setelah itu akan pulang dan kembali kesini lagi. Meskipun nanti ada yang menjaga Senja, Andara ingin menjaga Senja hingga pertama kali dilihatnya ada Andara" ucap Andara kepada Bu Lili.
Mendengar hal itu Bu Lili hanya menggangguk.
Ditatapnya lekat wajah Senja, wanita yang merubah dirinya 180 derajat. Wanita yang misterius, cerdas dan cuek. Tidak hanya itu saat kebersamaan mereka terjalin Senja selalu memberikan kejutan kepada andara.
Dalam kekacauan pikiran serta penampilan yang tidak menentu. Datanglah Heri untuk menjemput Andara yang tengah berada di depan ruangan rawat inap Senja, karena Heri membawa mobil Andara serta diberikan pesan oleh Bu Lili untuk mengantarkan Andara yang tengah dalam kekalutan.
Andara tidak sadar akan kehadiran. Hingga Heri bingung mau bilang, lalu terlintaslah dibenaknya. Untuk mengucapkan beberapa kata agar Andara sadar dengan kehadirannya.
"Senja pasti sehat," ucap Heri membisikkan ke telinga Andara.
"Senjaa.... Senjaaaaa..," ucap Andara seperti terbangun mendengar nama Senja.
Karena terlalu besar suara Heri, hingga beberapa orang yang melihatnya mengira Heri gila. Seketika Andara pun terkejut mendengar nama Senja, namun ketika dia melihat disampingnya heri.
Plaaaaak... pukulan tangan berhasil mendarat ke kepalanya Heri.
Sontak Andara kesel, marah namun secara tiba-tiba Andara bilang maaf kepada Heri dengan suara lirinya.
Mendengar hal itu, Heri mencandai Andara..
"Senja... Senja... Senja..," ucap Heri mengulang nama Senja berkali-kali di depan Andara.
"Cukup Heri kamu jangan menyebutkan namanya, bisa-bisa aku jatuh cinta padanya," ucap Andara senyum malu pun keluar dari wajahnya.
Melihat hal itu Heri merasa bahagia.
Mobil pun berjalan dengan pelan, karena Andara ingin tidur. Dan Heri pun menuruti kemauan Andara.
"Andara, doain saja Senja sehat, kamu jangan banyak melamun, nanti dimasuki roh jahat loe," ucap Heri kepada Andara.
"Ih biarin, yang ku pikirkan sekarang adalah kesembuhan Senja, dia sudah menyelamatkan gue lebih dari sekali, bagaimana bisa nyawanya dipertaruhkan dengan gue?" ucap Andara menyangkal dirinya.
"Sudahlah Andara kamu sudah jatuh cinta dengan Senja yang super cuek dan pendiam itu," ucap Heri tersenyum sambil mengemudi.
Andara hanya terdiam saja. Sampailah di rumah dan disambut oleh mamanya.
"Tante, Heri pulang ke rumah dulu ya," ucap Heri berpamitan.
"Tunggu Heri, ini uang ongkos kamu," ucap Mama Andara.
"Nggak perlu Tante," ucap Heri memberikan kembali uang tersebut.
"Ambil saja ya Heri, terima kasih dan kamu hati-hati di jalan ya," ucap Mama Andara.
"Baik Tante," ucap Heri pergi meninggalkan rumah Andara.
Dalam mimpi Andara.
Dia melihat sesuatu.
*********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
rinasti
ditolong Kak... jangan di bolong.. 😀🙏
2023-04-04
1
al-del
iri bilang bos...!😡
2023-03-28
2
Flo-She
Andara melihat apa thor, melihat cintaku ya haha
2023-03-13
2