Bab 4 - Pentas Seni

Rapat Osis pun di adakan, karena Andara selaku Ketua Osis mendapat telpon dari Kepala Sekolah mengadakan acara Pensi.

Setiap dari perwakilan kelas pun, dipilih oleh masing-masing kelas. Tanpa terkecuali Senja yang di pilih oleh teman-teman nya, karena Senja salah satu yang menyukseskan Pensi kala itu.

Dara Anjana melihat hal itu, makin benci dengan sikap beberapa teman-teman di sekolah yang menyukai Senja.

[Ehm, kenapa sih semua teman-teman sekelas pada menyukai Senja, padahal dia di sekolah ini baru dan juga sikapnya yang pendiam tidak banyak bicara bukannya buat kesal ya] gumam Dara Anjana mendengus kesal.

Dara Anjana terus saja mengumpat Senja dalam diamnya.

*****

Konsep yang di adakan Pensi tahun ini cukup menarik, proyek di dalam nya berisi klasikal drama serta penampilan nyanyi para teman-teman yang memiliki bakat di tampilkan di acara tersebut.

Mereka pun sibuk-sibuk dengan konsep-konsepnya.

Tiba-tiba sebuah insiden terjadi.

braaaakkk... lampu dari atas pecah hampir menimpah tubuh Andara.

Tak di sangka, yang mendorong nya kuat adalah Senja.

Melihat hal itu, semua teman-teman berhamburan mendekati Senja.

Senja saat itu hanya tersenyum dan berkata ;

"Aku tidak apa-apa kok?" ucap Senja sambil tersenyum.

Namun, kenyataannya dia pun pingsan tiba-tiba.

Senja pun di bolong oleh Andara dan di bawa mobil ambulance yang sudah dikirim saat insiden itu telah terjadi.

*****

Andara pun ikut dalam ambulans tersebut, dan tidak bisa menahan air mata tersebut.

Ibu Lili yang melihat hal tersebut hanya berkata ;

"Tidak apa-apa Andara. Senja pasti sembuh kok, Senja kan memang lemah. Dia tidak boleh syok, karena jika dia syok maka badannya akan drop." ucap Bu Lili.

Mendengar hal itu, Andara makin penasaran dengan penyataan Ibu Lili tersebut. Andara pun tahu semua tentang Senja, kala itu Andara hanya teringat mama dan papa nya.

Setelah tiba di RS, Ibu Lili bilang ke Andara untuk menghubungi orang tua mu. Karena Kabar Andara terluka sudah sampai kepada orangtua Andara.

Andara pun menelpon.

"Hallo, Ma... Andara kamu sehat kan, mama sama papa mau ke RS nie" ucap Mama nggak berhenti mengomel..

"Ma, dengerin andara dulu yaa, Andara sehat dan tidak terluka. Mama dan Papa jangan khawatir, nanti kalau udah selesai Andara akan pulang dan cerita semuanya..

Ohya Mama dan Papa, Andara sayang banget dengan kalian. Andara tutup dulu ya, karena mau lihat keadaan teman andara yang menolong tadi," kata andara.

"Baik, mama akan menuruti mu tapi janji yaa akan cerita" ucap mama khawatir.

"Oke ma, Andara janji," ucap Andara menenangkan mamanya yang khawatir.

*****

Setelah tiba di ruangan tersebut

para perawat dan dokter dengan sigap meletakkan tubuh Senja di atas kasur. Dokter yang biasa menangani Senja pun meminta kepada yang berada di dekat Senja untuk tidak didalam ruangan ICU.

Menit berganti dengan waktu yang terasa sangat lama bagi Andara, Andara menangis mengingat kejadian itu. Andara seorang laki-laki dicap sebagai playboy menangis karena hal itu, biasanya dengan hewan apalagi sesama manusiapun Andara sangat tidak peduli. Kala dirinya dalam tangisan, Ibu Rina mendekati Andara untuk menenangkan dirinya dan tidak menyalahkan dirinya sendiri.

"Andara, Senja akan baik-baik saja kita doakan semoga cepat pulih kamu tahu sendirikan Senja memang badannya lemah jika dia syok atau tertekan maka tubuhnya akan merespon," Ucap Bu Lili.

Mendengar hal itu Andara menjadi sedikit tenang setidaknya hanya doa bisa dilakukan.

Ketika tiba-tiba, pintu ruang ICU terbuka. Secepat kilat Andara menuju ke Pak dokter yang merawat Senja. Pak dokter pun menjelaskan kondisi Senja kepada Bu Lili dan Andara. Bahwa Senja sudah melewati masa kritis namun belum bisa siuman.

Mendengar hal itu badan badan Andara terjatuh ke lantai seolah-olah dunia hancur baginya. Andara hanya terus menyalahkan dirinya dalam diam. Ibu Lili melihat keadaan Andara mendekatinya serta menenangkannya.

"Andara kamu pulanglah dulu, Ibu sudah menghubungi keluarganya Senja. Jika nanti ada kabar dari Senja, Ibu akan menghubungi Andara. Lihatlah keadaanmu sekarang, meskipun kamu ingin menjaga Senja setidaknya bersihkan badanmu dan makanlah" Ucap Bu Lili.

"Bu, Andara ingin melihat Senja sebentar setelah itu akan pulang dan kembali kesini lagi. Meskipun nanti ada yang menjaga Senja, Andara ingin menjaga Senja hingga pertama kali dilihatnya ada Andara" ucap Andara kepada Bu Lili.

Mendengar hal itu Bu Lili hanya menggangguk.

Ditatapnya lekat wajah Senja, wanita yang merubah dirinya 180 derajat. Wanita yang misterius, cerdas dan cuek. Tidak hanya itu saat kebersamaan mereka terjalin Senja selalu memberikan kejutan kepada andara.

Dalam kekacauan pikiran serta penampilan yang tidak menentu. Datanglah Heri untuk menjemput Andara yang tengah berada di depan ruangan rawat inap Senja, karena Heri membawa mobil Andara serta diberikan pesan oleh Bu Lili untuk mengantarkan Andara yang tengah dalam kekalutan.

Andara tidak sadar akan kehadiran. Hingga Heri bingung mau bilang, lalu terlintaslah dibenaknya. Untuk mengucapkan beberapa kata agar Andara sadar dengan kehadirannya.

"Senja pasti sehat," ucap Heri membisikkan ke telinga Andara.

"Senjaa.... Senjaaaaa..," ucap Andara seperti terbangun mendengar nama Senja.

Karena terlalu besar suara Heri, hingga beberapa orang yang melihatnya mengira Heri gila. Seketika Andara pun terkejut mendengar nama Senja, namun ketika dia melihat disampingnya heri.

Plaaaaak... pukulan tangan berhasil mendarat ke kepalanya Heri.

Sontak Andara kesel, marah namun secara tiba-tiba Andara bilang maaf kepada Heri dengan suara lirinya.

Mendengar hal itu, Heri mencandai Andara..

"Senja... Senja... Senja..," ucap Heri mengulang nama Senja berkali-kali di depan Andara.

"Cukup Heri kamu jangan menyebutkan namanya, bisa-bisa aku jatuh cinta padanya," ucap Andara senyum malu pun keluar dari wajahnya.

Melihat hal itu Heri merasa bahagia.

Mobil pun berjalan dengan pelan, karena Andara ingin tidur. Dan Heri pun menuruti kemauan Andara.

"Andara, doain saja Senja sehat, kamu jangan banyak melamun, nanti dimasuki roh jahat loe," ucap Heri kepada Andara.

"Ih biarin, yang ku pikirkan sekarang adalah kesembuhan Senja, dia sudah menyelamatkan gue lebih dari sekali, bagaimana bisa nyawanya dipertaruhkan dengan gue?" ucap Andara menyangkal dirinya.

"Sudahlah Andara kamu sudah jatuh cinta dengan Senja yang super cuek dan pendiam itu," ucap Heri tersenyum sambil mengemudi.

Andara hanya terdiam saja. Sampailah di rumah dan disambut oleh mamanya.

"Tante, Heri pulang ke rumah dulu ya," ucap Heri berpamitan.

"Tunggu Heri, ini uang ongkos kamu," ucap Mama Andara.

"Nggak perlu Tante," ucap Heri memberikan kembali uang tersebut.

"Ambil saja ya Heri, terima kasih dan kamu hati-hati di jalan ya," ucap Mama Andara.

"Baik Tante," ucap Heri pergi meninggalkan rumah Andara.

Dalam mimpi Andara.

Dia melihat sesuatu.

*********

Terpopuler

Comments

rinasti

rinasti

ditolong Kak... jangan di bolong.. 😀🙏

2023-04-04

1

al-del

al-del

iri bilang bos...!😡

2023-03-28

2

Flo-She

Flo-She

Andara melihat apa thor, melihat cintaku ya haha

2023-03-13

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Terpaku
2 Bab 2 -Penasaran
3 Bab 3 - Dermaga Manja
4 Bab 4 - Pentas Seni
5 Bab 5 - Petualangan Dalam Mimpi
6 Bab 6 - Petualangan Dalam Mimpi (2)
7 Bab 7 - Cinta itu bernama Senja
8 Bab 8 - Come back to school
9 Bab 9- Go To Spirit
10 Bab 10- Persaingan
11 Bab 11 - Laki-Laki itu Elka
12 Bab 12-Dara Anjana
13 Bab 13-Semangat Baru
14 Bab 14- H-10 day Pensi
15 Bab 15- H-3 Pensi
16 Bab 16-Berakhir Happy Ending
17 Bab 17-Backstreet
18 Bab 18-Jejak Masa Lalu
19 Bab 19-Jejak Masa Lalu (2)
20 Bab 20-Kabur dari Rumah
21 Bab 21-Kabur dari Rumah (2)
22 Bab 22-Berdamai dengan diri (Andara)
23 Bab 23-Semangat Baru
24 Bab 24-Proyek Bersama
25 Bab 25- Proyek bersama (2)
26 Bab 26-Proyek bersama (3)
27 Senyuman Senja
28 Jeni vs Siska
29 Siska Khamela
30 Cemburu
31 Pedekate Tara
32 Pertengkaran
33 Berdamai
34 Masa lalu Andara
35 Kegigihan Andara
36 Pergi Ke Malaysia
37 Penyembuhan
38 Kepergian Senja
39 Kepergian Senja (2)
40 Kepergian Senja (3)
41 Perpisahan
42 Ciuman Pertama
43 Perpisahan Senja
44 Perjalanan Ke Perancis
45 Kebersamaan
46 Planning Senja
47 Kencan Pertama
48 Pernyataan
49 Kejutan atau Ancaman
50 Tiba di Indonesia
51 Pesta Kelulusan
52 Pernikahan
53 Demam
54 Gagal
55 Orangtua
56 Come back
57 Mimpi
58 Tragedi
59 Diam
60 Asmara
61 Hangat
62 Dadakan
63 Bahagia
64 Pasangan
65 Bingung
66 Kecelakaan
67 Menantu Idaman
68 Sibuk
69 Keberangkatan
70 Asmara
71 Happy
72 Heran
73 Cemburu
74 Sembuh
75 Berita Bahagia
76 Pertengkaran
77 Putus
78 Termangu
79 Penyesalan
80 Baikan
81 Hilang
82 Mencari
83 Flashback
84 Teralihkan
85 Renggang
86 Renggang 2
87 Renggang 3
88 Renggang 4
89 Renggang 5
90 Bertahan
91 Khawatir
92 Duka
93 Ambang Batas
94 Terpaksa
95 Luka Mendalam
96 Luka Mendalam 2
97 Mengikhlaskan
98 Panik
99 Panik 2
100 Sadar
101 Sedih
102 Bangkit
103 Tamparan
104 Tersenyum
105 Kembali bahagia
106 Bab 106- Pertemuan
107 Bab 107- Perceraian Orang tua Jeni
108 Bab 108- Tegar
109 Bab 109- Saga kuat
110 Bab 110- Pertemuan Saga dengan Keluarga Mama nya
111 Bab 111 - Cemburu
112 Bab 112 - Khawatir
113 Bab 113 - Keputusan
114 Bab 114- Penculikan
115 Bab 115- Pertunangan tak terduga
116 Bab 116 - Pulang Ke Paris
117 Bab 117 - Berbelanja
118 Bab 118 - Kesedihan
119 Bab 119 - Nama panggilan
120 Bab 120 - Bersama
121 Bab 121 - Perjalanan
122 Bab 122 - Jaga Jarak
123 Bab 123 - Maura dan Maudy
124 Bab 124 - Pertunangan Tunggal
125 Bab 125 - Cerita Saga
126 Bab 126 - Terpana
127 Bab 127 - Pertunangan tunggal
128 Bab 128 - keributan
129 Bab 129 - Terpukul
130 Bab 130 - Luka mendalam
131 Bab 131 - Pulang
132 Bab 132 - Mulai memahami
133 Bab 133 - kisah Saga
134 Bab 134 - Saga bertemu Papa
135 Bab 135 - tersipu malu
136 Bab 136 - tertawa
137 Bab 137 - pertunangan tanpa rencana
138 Bab 138 - pertengkaran kecil
139 Bab 139 - menghilangkan trauma
140 Bab 140 - trauma Siska
141 Bab 141 - Masa lalu Senja
142 Bab 142 - Pernikahan kedua
143 Bab 143 - perdebatan Sky dan Saga
144 Bab 144 - Bunga Bermekar
145 Bab 145 - Perlahan terungkap
146 Bab 146 - akrab
147 Bab 147 - bukti video
148 Bab 148 - kecelakaan
149 Bab 149 - belum sadar
150 Bab 150 - Kembali
151 Bab 151 - tidak mengingat apapun
152 Bab 152 - Dalam dekapan rindu
153 Bab 153 - Penjagaan
154 Bab 154 - Gempar
155 Bab 155 - Kemanjaan Saga dan Sky
156 Bab 156 - Ending
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Bab 1 - Terpaku
2
Bab 2 -Penasaran
3
Bab 3 - Dermaga Manja
4
Bab 4 - Pentas Seni
5
Bab 5 - Petualangan Dalam Mimpi
6
Bab 6 - Petualangan Dalam Mimpi (2)
7
Bab 7 - Cinta itu bernama Senja
8
Bab 8 - Come back to school
9
Bab 9- Go To Spirit
10
Bab 10- Persaingan
11
Bab 11 - Laki-Laki itu Elka
12
Bab 12-Dara Anjana
13
Bab 13-Semangat Baru
14
Bab 14- H-10 day Pensi
15
Bab 15- H-3 Pensi
16
Bab 16-Berakhir Happy Ending
17
Bab 17-Backstreet
18
Bab 18-Jejak Masa Lalu
19
Bab 19-Jejak Masa Lalu (2)
20
Bab 20-Kabur dari Rumah
21
Bab 21-Kabur dari Rumah (2)
22
Bab 22-Berdamai dengan diri (Andara)
23
Bab 23-Semangat Baru
24
Bab 24-Proyek Bersama
25
Bab 25- Proyek bersama (2)
26
Bab 26-Proyek bersama (3)
27
Senyuman Senja
28
Jeni vs Siska
29
Siska Khamela
30
Cemburu
31
Pedekate Tara
32
Pertengkaran
33
Berdamai
34
Masa lalu Andara
35
Kegigihan Andara
36
Pergi Ke Malaysia
37
Penyembuhan
38
Kepergian Senja
39
Kepergian Senja (2)
40
Kepergian Senja (3)
41
Perpisahan
42
Ciuman Pertama
43
Perpisahan Senja
44
Perjalanan Ke Perancis
45
Kebersamaan
46
Planning Senja
47
Kencan Pertama
48
Pernyataan
49
Kejutan atau Ancaman
50
Tiba di Indonesia
51
Pesta Kelulusan
52
Pernikahan
53
Demam
54
Gagal
55
Orangtua
56
Come back
57
Mimpi
58
Tragedi
59
Diam
60
Asmara
61
Hangat
62
Dadakan
63
Bahagia
64
Pasangan
65
Bingung
66
Kecelakaan
67
Menantu Idaman
68
Sibuk
69
Keberangkatan
70
Asmara
71
Happy
72
Heran
73
Cemburu
74
Sembuh
75
Berita Bahagia
76
Pertengkaran
77
Putus
78
Termangu
79
Penyesalan
80
Baikan
81
Hilang
82
Mencari
83
Flashback
84
Teralihkan
85
Renggang
86
Renggang 2
87
Renggang 3
88
Renggang 4
89
Renggang 5
90
Bertahan
91
Khawatir
92
Duka
93
Ambang Batas
94
Terpaksa
95
Luka Mendalam
96
Luka Mendalam 2
97
Mengikhlaskan
98
Panik
99
Panik 2
100
Sadar
101
Sedih
102
Bangkit
103
Tamparan
104
Tersenyum
105
Kembali bahagia
106
Bab 106- Pertemuan
107
Bab 107- Perceraian Orang tua Jeni
108
Bab 108- Tegar
109
Bab 109- Saga kuat
110
Bab 110- Pertemuan Saga dengan Keluarga Mama nya
111
Bab 111 - Cemburu
112
Bab 112 - Khawatir
113
Bab 113 - Keputusan
114
Bab 114- Penculikan
115
Bab 115- Pertunangan tak terduga
116
Bab 116 - Pulang Ke Paris
117
Bab 117 - Berbelanja
118
Bab 118 - Kesedihan
119
Bab 119 - Nama panggilan
120
Bab 120 - Bersama
121
Bab 121 - Perjalanan
122
Bab 122 - Jaga Jarak
123
Bab 123 - Maura dan Maudy
124
Bab 124 - Pertunangan Tunggal
125
Bab 125 - Cerita Saga
126
Bab 126 - Terpana
127
Bab 127 - Pertunangan tunggal
128
Bab 128 - keributan
129
Bab 129 - Terpukul
130
Bab 130 - Luka mendalam
131
Bab 131 - Pulang
132
Bab 132 - Mulai memahami
133
Bab 133 - kisah Saga
134
Bab 134 - Saga bertemu Papa
135
Bab 135 - tersipu malu
136
Bab 136 - tertawa
137
Bab 137 - pertunangan tanpa rencana
138
Bab 138 - pertengkaran kecil
139
Bab 139 - menghilangkan trauma
140
Bab 140 - trauma Siska
141
Bab 141 - Masa lalu Senja
142
Bab 142 - Pernikahan kedua
143
Bab 143 - perdebatan Sky dan Saga
144
Bab 144 - Bunga Bermekar
145
Bab 145 - Perlahan terungkap
146
Bab 146 - akrab
147
Bab 147 - bukti video
148
Bab 148 - kecelakaan
149
Bab 149 - belum sadar
150
Bab 150 - Kembali
151
Bab 151 - tidak mengingat apapun
152
Bab 152 - Dalam dekapan rindu
153
Bab 153 - Penjagaan
154
Bab 154 - Gempar
155
Bab 155 - Kemanjaan Saga dan Sky
156
Bab 156 - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!