Senja pun keluar dari rumah sakit, ia pun beristirahat di kamar tercinta.
Betapa bahagianya, ketika memasuki kamar tersebut, senja menatap dermaga ituz yaa, senja sangat menyukai dermaga itu karena ayah nya dulu pernah bilang sebelum mereka menjadi kaya..
"Senja, jika suatu saat kamu merindukan ayah dan mama lihatlah dermaga ini, karena dermaga ini kenangan pertemuan dan lahirnya kamu ke dunia ini," ucap ayah nya kala itu.
Senja yang mengingat kata-kata itu atas kenangan tersebut meneteskan air mata yang membasahi wajah manisnya.
*******
"Tok...tok..., permisi nona Senja, bibi mau masuk apakah boleh? silahkan masuk bi, pintu tidak di kunci," ucap Senja.
Senja pun langsung memeluk bibi Rina, yang menjaganya dari kecil hingga sekarang. Bibi pun memeluknya dengan erat.
Lagi-lagi senja memandang dermaga itu dengan senyuman tangisan.
******
Hari-hari senja di lalui rumah. Hingga dering handphone berbunyi bersahutan.
"Hallo, iyaa ini siapa?" ucap Senja bertanya.
"Gue andara teman satu sekolah sama loe, kok loe udah 3 hari nggak ke sekolah?" ucap Andara.
"Gue baik kok, hanya butuh pemulihan saja" ujar Senja menjawab seadanya.
Percakapan itu cukup berlangsung lama karena obrolan tentang sekolah. Namun, di kala asyik bicara.
Tiba...tiba...
"Hai Senja," ucap andara melambaikan tangannya
Senja pun berbalik badan, tak menyangka Andara sudah berada di hadapan nya.
Senja pun hanya tersipu malu atas kehadiran Andara yang tiba-tiba.
Senja dan Andara pun berbincang sebentar karena senja harus beristirahat.
"Terima kasih andara atas catatan tugas dan semuanya," ucap senja.
"Sama-sama Senja, santai saja elo kan suka membantu gue juga, sudah seharusnya teman dekat saling membantu," ucap Andara menjawab pertanyaan Senja.
Setelah terasa lama, Andara pun pamitan dengan senja.
Andara pun mengenderai kendaraannya dengan pelan dan terkesan senyum-senyum sendiri, mungkin yang melihat akan mengatakan dia sedang jatuh cinta.
Tiba sampai di rumah, mama dan papa nya heran dengan sambutan hangat Andara, kebiasaan yang nggak pernah di lakukan nya, memberi salam, dan cium mama papa nya ketika memasuki rumah.
Seisi rumah di buat heboh atas kelakuan Andara hari itu.
Mama pun menghampiri kamar andara yang terkesan sunyi, yang biasanya ada suara musik ketika sampai rumah.
"Ehm, sepertinya Andara sedang jatuh cinta kayaknya, sangat berbeda dengan kemarin," ucap mamanya dalam hati.
*******
"Pagiiii semuanya," ucap Andara dengan penuh senyuman.
Sambutan hangat andara kepada ke semua orang yang berada di rumahnya, membuat yang lain terheran-heran.
Sesampainya di sskolah pun dia menyapa, seisi sekolah, apa lagi para wanita yang fans dengan andara makin cinta dengan sikap andara.
Yaaa... Andara yang dulu terkesan cuek, dan tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya, berubah 180 derajat menjadi laki-laki yang easy going dan ramah.
"Kamu lihat deh dengan sikap Andara barusan, makin suka aku dengannya, sudah ganteng, ramah lagi," ucap Kiki salah satu fans berat Andara.
"Menurut kalian, dia cocok dengan siapa Dara Anjana atau Senja," ucap Kiki bertanya dengan temannya.
"Kalau gue sih jagoin Senja, dia wanita yang cerdas, terus tidak manja, dan yang aku denger yang menjalankan perusahaan almarhum papanya adalah dia," ucap Eta.
"Ehm iya sih ada benernya nya juga, kalau Dara kan manja, dia mah model cantik doang, ngomel mulu' kerjaannya, mana suka ngatain orang lagi, buat naik pinang saja," ucap Kiki.
"Hahaha, elo mah ada-ada aja naik pinang, pinang setinggi itu mau elo raih Kiki," ucap Eta tertawa.
"Hahaha iya mau gue raih sama orang ganteng," ucap Kiki ikut tertawa.
Mereka pun tertawa bersamaan. Begitulah keseharian di sekolah tersebut mereka sibuk membicarakan Andara.
Bel pun berbunyi menandakan jam masuk pelajaran dimulai.
*****
"Sebentar, gue mau tatap kening Andara dulu," uji Heri memandang wajah Andara dengan seksama.
Teman-teman yang lain pun pada ikutan memegang kening Andara yang tidak sakit apa-apa..l
Heri pun mengamati kembali dengan saksama wajah Andara dari dekat.
Duuuuuaaar....
"Gue tahu, gue tahu, kenapa loe berubah drastis," ucap Heri.
Memecahkan keheningan di tengah teman-temannya mengamati Andara yang di perhatikan oleh Heri.
"Emangnya loe tahu apa,? gue sehat-sehat saja, kalian gimana sih. Harusnya kan mendukung kalau gue ada perubahan," ujar Andara.
"Loe lagi jatuh cinta kan, ayooo ngaku. Waah penasaran, wanita yang mana yang bisa ambil hati loe kayak batu es," ucap Heri.
Mereka pun tertawa terbahak-bahak mendengar candaan Heri terhadap Andara. mereka pun larut dalam pembicaraan yang panjang.
Hingga tak terasa bel berbunyi menandakan jam pelajaran berikutnya kembali dimulai.
Waktu yang sama dan di tempat yang lain.
Senja, menata taman kesukaan mamanya. Senja merawat tanaman-tanaman yang di rawat kala itu, tanpa terasa air mata Senja jatuh tak tertahan, mengingat masa-masa kebersamaan itu.
Tak berapa lama, waktu pun terus berlalu. Senja memulihkan kesehatannya selama seminggu.
Hari pun tiba, di mana Senja kembali ke sekolah.
Senja, dengan kepribadiannya yang cuek, pendiam namun cerdas menjadikan nya hanya memiliki sedikit teman. Hari-hari di sekolah banyak di lakukan nya di perpustakaan atau di taman. Bukan dia tidak menyukai keramaian, namun menyukai ketenangan.
*****
Dari kejauhan, ada seseorang yang menyapa nya.
"Senja, kamu masih ingat dengan saya kan," ujar Dara Anjana.
"Yaa ingat, ada apa kamu bertanya begitu" ungkap Senja.
"Baik, saya akan to the point saja sama kamu," ucap Dara Anjana.
"Apakah Senja memiliki perasaan terhadap Andara dan Apakah Andara sudah mengungkapkan perasaan kepada Senja? dan Mengapa sejak Andara pulang dari RS dia berubah drastis sikapnya?" ujar Dara Anjana bertanya dengan nada penasaran.
"Baik, akan gue jawab yaa. Andara nggak pernah ungkapin perasaan ke gue, dan gue tidak memiliki perasaa apapun kepada Andara, terkait sikapnya berubah, gue tidak tahu apa-apa?
Saat ini, gue hanya fokus sekolah, sekolah dan sekolah nggak ada tujuan lain" ujar Senja menjawab rasa penasaran Dara Anjana.
Tanpa mereka ketahu Andara mendengar semua percakapan Dara Anjana dan Senja, kala itu Andara terdiam di balik senyuman nya.
[Ehm, bertepuk sebelah tangan, tapi aku harus berusaha mendapatkannya cintanya Senja, mungkin saat ini dia belum menyukaiku, tapi aku yakin suatu saat nanti Senja akan jatuh cinta dengan ku, Senja aku selalu menanti kebersamaan kita] gumam Andara dalam hati.
Andara pun pergi begitu saja sejak percakapan keduanya usai, meskipun ada rasa perih di hati, Andara menyimpan hal itu, agar bisa menjadi pemicu semangatnya untuk mengejar Senja.
*****
Dering handphone pun berbunyi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
I ❤️ U
😫sedih banget sih, Senja pasti sedih mengenang perkataan ayah nya
2023-04-10
2
i'am human?
semangat kakk
2023-04-04
2
Women-Stars🍁 Al-Zha
iyaa bener, hihi makasih koreksinya
2023-03-29
2