Bab 3 - Dermaga Manja

Senja pun keluar dari rumah sakit, ia pun beristirahat di kamar tercinta.

Betapa bahagianya, ketika memasuki kamar tersebut, senja menatap dermaga ituz yaa, senja sangat menyukai dermaga itu karena ayah nya dulu pernah bilang sebelum mereka menjadi kaya..

"Senja, jika suatu saat kamu merindukan ayah dan mama lihatlah dermaga ini, karena dermaga ini kenangan pertemuan dan lahirnya kamu ke dunia ini," ucap ayah nya kala itu.

Senja yang mengingat kata-kata itu atas kenangan tersebut meneteskan air mata yang membasahi wajah manisnya.

*******

"Tok...tok..., permisi nona Senja, bibi mau masuk apakah boleh? silahkan masuk bi, pintu tidak di kunci," ucap Senja.

Senja pun langsung memeluk bibi Rina, yang menjaganya dari kecil hingga sekarang. Bibi pun memeluknya dengan erat.

Lagi-lagi senja memandang dermaga itu dengan senyuman tangisan.

******

Hari-hari senja di lalui rumah. Hingga dering handphone berbunyi bersahutan.

"Hallo, iyaa ini siapa?" ucap Senja bertanya.

"Gue andara teman satu sekolah sama loe, kok loe udah 3 hari nggak ke sekolah?" ucap Andara.

"Gue baik kok, hanya butuh pemulihan saja" ujar Senja menjawab seadanya.

Percakapan itu cukup berlangsung lama karena obrolan tentang sekolah. Namun, di kala asyik bicara.

Tiba...tiba...

"Hai Senja," ucap andara melambaikan tangannya

Senja pun berbalik badan, tak menyangka Andara sudah berada di hadapan nya.

Senja pun hanya tersipu malu atas kehadiran Andara yang tiba-tiba.

Senja dan Andara pun berbincang sebentar karena senja harus beristirahat.

"Terima kasih andara atas catatan tugas dan semuanya," ucap senja.

"Sama-sama Senja, santai saja elo kan suka membantu gue juga, sudah seharusnya teman dekat saling membantu," ucap Andara menjawab pertanyaan Senja.

Setelah terasa lama, Andara pun pamitan dengan senja.

Andara pun mengenderai kendaraannya dengan pelan dan terkesan senyum-senyum sendiri, mungkin yang melihat akan mengatakan dia sedang jatuh cinta.

Tiba sampai di rumah, mama dan papa nya heran dengan sambutan hangat Andara, kebiasaan yang nggak pernah di lakukan nya, memberi salam, dan cium mama papa nya ketika memasuki rumah.

Seisi rumah di buat heboh atas kelakuan Andara hari itu.

Mama pun menghampiri kamar andara yang terkesan sunyi, yang biasanya ada suara musik ketika sampai rumah.

"Ehm, sepertinya Andara sedang jatuh cinta kayaknya, sangat berbeda dengan kemarin," ucap mamanya dalam hati.

*******

"Pagiiii semuanya," ucap Andara dengan penuh senyuman.

Sambutan hangat andara kepada ke semua orang yang berada di rumahnya, membuat yang lain terheran-heran.

Sesampainya di sskolah pun dia menyapa, seisi sekolah, apa lagi para wanita yang fans dengan andara makin cinta dengan sikap andara.

Yaaa... Andara yang dulu terkesan cuek, dan tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya, berubah 180 derajat menjadi laki-laki yang easy going dan ramah.

"Kamu lihat deh dengan sikap Andara barusan, makin suka aku dengannya, sudah ganteng, ramah lagi," ucap Kiki salah satu fans berat Andara.

"Menurut kalian, dia cocok dengan siapa Dara Anjana atau Senja," ucap Kiki bertanya dengan temannya.

"Kalau gue sih jagoin Senja, dia wanita yang cerdas, terus tidak manja, dan yang aku denger yang menjalankan perusahaan almarhum papanya adalah dia," ucap Eta.

"Ehm iya sih ada benernya nya juga, kalau Dara kan manja, dia mah model cantik doang, ngomel mulu' kerjaannya, mana suka ngatain orang lagi, buat naik pinang saja," ucap Kiki.

"Hahaha, elo mah ada-ada aja naik pinang, pinang setinggi itu mau elo raih Kiki," ucap Eta tertawa.

"Hahaha iya mau gue raih sama orang ganteng," ucap Kiki ikut tertawa.

Mereka pun tertawa bersamaan. Begitulah keseharian di sekolah tersebut mereka sibuk membicarakan Andara.

Bel pun berbunyi menandakan jam masuk pelajaran dimulai.

*****

"Sebentar, gue mau tatap kening Andara dulu," uji Heri memandang wajah Andara dengan seksama.

Teman-teman yang lain pun pada ikutan memegang kening Andara yang tidak sakit apa-apa..l

Heri pun mengamati kembali dengan saksama wajah Andara dari dekat.

Duuuuuaaar....

"Gue tahu, gue tahu, kenapa loe berubah drastis," ucap Heri.

Memecahkan keheningan di tengah teman-temannya mengamati Andara yang di perhatikan oleh Heri.

"Emangnya loe tahu apa,? gue sehat-sehat saja, kalian gimana sih. Harusnya kan mendukung kalau gue ada perubahan," ujar Andara.

"Loe lagi jatuh cinta kan, ayooo ngaku. Waah penasaran, wanita yang mana yang bisa ambil hati loe kayak batu es," ucap Heri.

Mereka pun tertawa terbahak-bahak mendengar candaan Heri terhadap Andara. mereka pun larut dalam pembicaraan yang panjang.

Hingga tak terasa bel berbunyi menandakan jam pelajaran berikutnya kembali dimulai.

Waktu yang sama dan di tempat yang lain.

Senja, menata taman kesukaan mamanya. Senja merawat tanaman-tanaman yang di rawat kala itu, tanpa terasa air mata Senja jatuh tak tertahan, mengingat masa-masa kebersamaan itu.

Tak berapa lama, waktu pun terus berlalu. Senja memulihkan kesehatannya selama seminggu.

Hari pun tiba, di mana Senja kembali ke sekolah.

Senja, dengan kepribadiannya yang cuek, pendiam namun cerdas menjadikan nya hanya memiliki sedikit teman. Hari-hari di sekolah banyak di lakukan nya di perpustakaan atau di taman. Bukan dia tidak menyukai keramaian, namun menyukai ketenangan.

*****

Dari kejauhan, ada seseorang yang menyapa nya.

"Senja, kamu masih ingat dengan saya kan," ujar Dara Anjana.

"Yaa ingat, ada apa kamu bertanya begitu" ungkap Senja.

"Baik, saya akan to the point saja sama kamu," ucap Dara Anjana.

"Apakah Senja memiliki perasaan terhadap Andara dan Apakah Andara sudah mengungkapkan perasaan kepada Senja? dan Mengapa sejak Andara pulang dari RS dia berubah drastis sikapnya?" ujar Dara Anjana bertanya dengan nada penasaran.

"Baik, akan gue jawab yaa. Andara nggak pernah ungkapin perasaan ke gue, dan gue tidak memiliki perasaa apapun kepada Andara, terkait sikapnya berubah, gue tidak tahu apa-apa?

Saat ini, gue hanya fokus sekolah, sekolah dan sekolah nggak ada tujuan lain" ujar Senja menjawab rasa penasaran Dara Anjana.

Tanpa mereka ketahu Andara mendengar semua percakapan Dara Anjana dan Senja, kala itu Andara terdiam di balik senyuman nya.

[Ehm, bertepuk sebelah tangan, tapi aku harus berusaha mendapatkannya cintanya Senja, mungkin saat ini dia belum menyukaiku, tapi aku yakin suatu saat nanti Senja akan jatuh cinta dengan ku, Senja aku selalu menanti kebersamaan kita] gumam Andara dalam hati.

Andara pun pergi begitu saja sejak percakapan keduanya usai, meskipun ada rasa perih di hati, Andara menyimpan hal itu, agar bisa menjadi pemicu semangatnya untuk mengejar Senja.

*****

Dering handphone pun berbunyi.

Terpopuler

Comments

I ❤️ U

I ❤️ U

😫sedih banget sih, Senja pasti sedih mengenang perkataan ayah nya

2023-04-10

2

i'am human?

i'am human?

semangat kakk

2023-04-04

2

Women-Stars🍁 Al-Zha

Women-Stars🍁 Al-Zha

iyaa bener, hihi makasih koreksinya

2023-03-29

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Terpaku
2 Bab 2 -Penasaran
3 Bab 3 - Dermaga Manja
4 Bab 4 - Pentas Seni
5 Bab 5 - Petualangan Dalam Mimpi
6 Bab 6 - Petualangan Dalam Mimpi (2)
7 Bab 7 - Cinta itu bernama Senja
8 Bab 8 - Come back to school
9 Bab 9- Go To Spirit
10 Bab 10- Persaingan
11 Bab 11 - Laki-Laki itu Elka
12 Bab 12-Dara Anjana
13 Bab 13-Semangat Baru
14 Bab 14- H-10 day Pensi
15 Bab 15- H-3 Pensi
16 Bab 16-Berakhir Happy Ending
17 Bab 17-Backstreet
18 Bab 18-Jejak Masa Lalu
19 Bab 19-Jejak Masa Lalu (2)
20 Bab 20-Kabur dari Rumah
21 Bab 21-Kabur dari Rumah (2)
22 Bab 22-Berdamai dengan diri (Andara)
23 Bab 23-Semangat Baru
24 Bab 24-Proyek Bersama
25 Bab 25- Proyek bersama (2)
26 Bab 26-Proyek bersama (3)
27 Senyuman Senja
28 Jeni vs Siska
29 Siska Khamela
30 Cemburu
31 Pedekate Tara
32 Pertengkaran
33 Berdamai
34 Masa lalu Andara
35 Kegigihan Andara
36 Pergi Ke Malaysia
37 Penyembuhan
38 Kepergian Senja
39 Kepergian Senja (2)
40 Kepergian Senja (3)
41 Perpisahan
42 Ciuman Pertama
43 Perpisahan Senja
44 Perjalanan Ke Perancis
45 Kebersamaan
46 Planning Senja
47 Kencan Pertama
48 Pernyataan
49 Kejutan atau Ancaman
50 Tiba di Indonesia
51 Pesta Kelulusan
52 Pernikahan
53 Demam
54 Gagal
55 Orangtua
56 Come back
57 Mimpi
58 Tragedi
59 Diam
60 Asmara
61 Hangat
62 Dadakan
63 Bahagia
64 Pasangan
65 Bingung
66 Kecelakaan
67 Menantu Idaman
68 Sibuk
69 Keberangkatan
70 Asmara
71 Happy
72 Heran
73 Cemburu
74 Sembuh
75 Berita Bahagia
76 Pertengkaran
77 Putus
78 Termangu
79 Penyesalan
80 Baikan
81 Hilang
82 Mencari
83 Flashback
84 Teralihkan
85 Renggang
86 Renggang 2
87 Renggang 3
88 Renggang 4
89 Renggang 5
90 Bertahan
91 Khawatir
92 Duka
93 Ambang Batas
94 Terpaksa
95 Luka Mendalam
96 Luka Mendalam 2
97 Mengikhlaskan
98 Panik
99 Panik 2
100 Sadar
101 Sedih
102 Bangkit
103 Tamparan
104 Tersenyum
105 Kembali bahagia
106 Bab 106- Pertemuan
107 Bab 107- Perceraian Orang tua Jeni
108 Bab 108- Tegar
109 Bab 109- Saga kuat
110 Bab 110- Pertemuan Saga dengan Keluarga Mama nya
111 Bab 111 - Cemburu
112 Bab 112 - Khawatir
113 Bab 113 - Keputusan
114 Bab 114- Penculikan
115 Bab 115- Pertunangan tak terduga
116 Bab 116 - Pulang Ke Paris
117 Bab 117 - Berbelanja
118 Bab 118 - Kesedihan
119 Bab 119 - Nama panggilan
120 Bab 120 - Bersama
121 Bab 121 - Perjalanan
122 Bab 122 - Jaga Jarak
123 Bab 123 - Maura dan Maudy
124 Bab 124 - Pertunangan Tunggal
125 Bab 125 - Cerita Saga
126 Bab 126 - Terpana
127 Bab 127 - Pertunangan tunggal
128 Bab 128 - keributan
129 Bab 129 - Terpukul
130 Bab 130 - Luka mendalam
131 Bab 131 - Pulang
132 Bab 132 - Mulai memahami
133 Bab 133 - kisah Saga
134 Bab 134 - Saga bertemu Papa
135 Bab 135 - tersipu malu
136 Bab 136 - tertawa
137 Bab 137 - pertunangan tanpa rencana
138 Bab 138 - pertengkaran kecil
139 Bab 139 - menghilangkan trauma
140 Bab 140 - trauma Siska
141 Bab 141 - Masa lalu Senja
142 Bab 142 - Pernikahan kedua
143 Bab 143 - perdebatan Sky dan Saga
144 Bab 144 - Bunga Bermekar
145 Bab 145 - Perlahan terungkap
146 Bab 146 - akrab
147 Bab 147 - bukti video
148 Bab 148 - kecelakaan
149 Bab 149 - belum sadar
150 Bab 150 - Kembali
151 Bab 151 - tidak mengingat apapun
152 Bab 152 - Dalam dekapan rindu
153 Bab 153 - Penjagaan
154 Bab 154 - Gempar
155 Bab 155 - Kemanjaan Saga dan Sky
156 Bab 156 - Ending
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Bab 1 - Terpaku
2
Bab 2 -Penasaran
3
Bab 3 - Dermaga Manja
4
Bab 4 - Pentas Seni
5
Bab 5 - Petualangan Dalam Mimpi
6
Bab 6 - Petualangan Dalam Mimpi (2)
7
Bab 7 - Cinta itu bernama Senja
8
Bab 8 - Come back to school
9
Bab 9- Go To Spirit
10
Bab 10- Persaingan
11
Bab 11 - Laki-Laki itu Elka
12
Bab 12-Dara Anjana
13
Bab 13-Semangat Baru
14
Bab 14- H-10 day Pensi
15
Bab 15- H-3 Pensi
16
Bab 16-Berakhir Happy Ending
17
Bab 17-Backstreet
18
Bab 18-Jejak Masa Lalu
19
Bab 19-Jejak Masa Lalu (2)
20
Bab 20-Kabur dari Rumah
21
Bab 21-Kabur dari Rumah (2)
22
Bab 22-Berdamai dengan diri (Andara)
23
Bab 23-Semangat Baru
24
Bab 24-Proyek Bersama
25
Bab 25- Proyek bersama (2)
26
Bab 26-Proyek bersama (3)
27
Senyuman Senja
28
Jeni vs Siska
29
Siska Khamela
30
Cemburu
31
Pedekate Tara
32
Pertengkaran
33
Berdamai
34
Masa lalu Andara
35
Kegigihan Andara
36
Pergi Ke Malaysia
37
Penyembuhan
38
Kepergian Senja
39
Kepergian Senja (2)
40
Kepergian Senja (3)
41
Perpisahan
42
Ciuman Pertama
43
Perpisahan Senja
44
Perjalanan Ke Perancis
45
Kebersamaan
46
Planning Senja
47
Kencan Pertama
48
Pernyataan
49
Kejutan atau Ancaman
50
Tiba di Indonesia
51
Pesta Kelulusan
52
Pernikahan
53
Demam
54
Gagal
55
Orangtua
56
Come back
57
Mimpi
58
Tragedi
59
Diam
60
Asmara
61
Hangat
62
Dadakan
63
Bahagia
64
Pasangan
65
Bingung
66
Kecelakaan
67
Menantu Idaman
68
Sibuk
69
Keberangkatan
70
Asmara
71
Happy
72
Heran
73
Cemburu
74
Sembuh
75
Berita Bahagia
76
Pertengkaran
77
Putus
78
Termangu
79
Penyesalan
80
Baikan
81
Hilang
82
Mencari
83
Flashback
84
Teralihkan
85
Renggang
86
Renggang 2
87
Renggang 3
88
Renggang 4
89
Renggang 5
90
Bertahan
91
Khawatir
92
Duka
93
Ambang Batas
94
Terpaksa
95
Luka Mendalam
96
Luka Mendalam 2
97
Mengikhlaskan
98
Panik
99
Panik 2
100
Sadar
101
Sedih
102
Bangkit
103
Tamparan
104
Tersenyum
105
Kembali bahagia
106
Bab 106- Pertemuan
107
Bab 107- Perceraian Orang tua Jeni
108
Bab 108- Tegar
109
Bab 109- Saga kuat
110
Bab 110- Pertemuan Saga dengan Keluarga Mama nya
111
Bab 111 - Cemburu
112
Bab 112 - Khawatir
113
Bab 113 - Keputusan
114
Bab 114- Penculikan
115
Bab 115- Pertunangan tak terduga
116
Bab 116 - Pulang Ke Paris
117
Bab 117 - Berbelanja
118
Bab 118 - Kesedihan
119
Bab 119 - Nama panggilan
120
Bab 120 - Bersama
121
Bab 121 - Perjalanan
122
Bab 122 - Jaga Jarak
123
Bab 123 - Maura dan Maudy
124
Bab 124 - Pertunangan Tunggal
125
Bab 125 - Cerita Saga
126
Bab 126 - Terpana
127
Bab 127 - Pertunangan tunggal
128
Bab 128 - keributan
129
Bab 129 - Terpukul
130
Bab 130 - Luka mendalam
131
Bab 131 - Pulang
132
Bab 132 - Mulai memahami
133
Bab 133 - kisah Saga
134
Bab 134 - Saga bertemu Papa
135
Bab 135 - tersipu malu
136
Bab 136 - tertawa
137
Bab 137 - pertunangan tanpa rencana
138
Bab 138 - pertengkaran kecil
139
Bab 139 - menghilangkan trauma
140
Bab 140 - trauma Siska
141
Bab 141 - Masa lalu Senja
142
Bab 142 - Pernikahan kedua
143
Bab 143 - perdebatan Sky dan Saga
144
Bab 144 - Bunga Bermekar
145
Bab 145 - Perlahan terungkap
146
Bab 146 - akrab
147
Bab 147 - bukti video
148
Bab 148 - kecelakaan
149
Bab 149 - belum sadar
150
Bab 150 - Kembali
151
Bab 151 - tidak mengingat apapun
152
Bab 152 - Dalam dekapan rindu
153
Bab 153 - Penjagaan
154
Bab 154 - Gempar
155
Bab 155 - Kemanjaan Saga dan Sky
156
Bab 156 - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!