NovelToon NovelToon

Dermaga Senja

Bab 1 - Terpaku

"Maamaaa......"

"Ayaaaahhhhh......" teriak Senja sekeras-kerasnya.

Senja terbangun dari mimpinya oleh suara merdu si ayam Jago.

Senja pun bangun dari tidurnya dan terpaku atas mimpinya.

Senja, menjalani hidupnya seperti biasa. Beraktifitas seperti biasa, tiada yang istimewa semua berjalan deng baik. Hanya saja sejak kedua orangtuanya meninggal karena kecelakaan tersebut Senja menjadi pribadi yang tertutup.

Kepribadian Senja yang pendiam tidak banyak bicara membuat orang tidak nyaman bicara berlama-lama dengan nya, perubahannya terjadi sejak orangtuanya tidak ada lagi.

Namun, berbeda dengan satu laki-laki yang di sekolahnya yang mengagumi nya meskipun laki-laki tersebut di cap sebagai playboy.

Andara, begitu namanya di sebut di sekolah tersebut. Andara salah satu keluarga konglomerat yang menguasai sekolah tersebut, namun dia terkesima dengan kepribadian Senja yang acuh tak acuh.

Suara Bel pun berbunyi.

Siswa pun berhamburan ke ruangan kelas.

"Hei Senja," sapa Dara dengan garang nya.

"Ya, ada apa?" jawab Senja seadanya.

"Loe belikan gue makanan dan minuman di kantin, gue malas ke sana," ucap Dara menyuruh Senja.

Dengan langkah gontay, jalan biasa saja Senja pun menuruti Dara ke kantin.

Lama di tunggu oleh Dara, lebih dari 30 menit berlalu. Bel pun berbunyi, namun Senja belum juga sampai di kelas.

"Nie jajanan mu Dara, eiiits sorry lama Because ngantri, yaa maklum lah makanan yg loe mau, semuanya ngantri," ucap Senja memberi jajanan tersebut tanpa merasa bersalah.

Dara pun kesal dengan sikap Senja. Dara pun ingin memukul Senja.

Pak Guru datang dari pintu depan.

Senja pun hanya tersenyum palsu kepada Dara.

"Nggak jadi mukul aku yaa," ucap Senja sambil kembali ke tempat duduknya.

Begitulah hari-hari yang dilalui Senja, penuh dengan drama dan konflik yang tak berkesudahan. Namun, dia sudah biasa menghadapi hal itu.

Senja di bully, di suruh ini itu. Namun, dia mampu menghadapinya.

Pelajaran pun usai, Senja pun terpaksa menaiki bis karena sopirnya tidak bisa mengantar karena mobil masuk bengkel.

Tiba suatu hari, Senja menaiki sebuah bis dengan headset di telinga nya.

Namun, matanya tertuju pada sosok seorang Ibu tengah hamil dan memegang kantong yang besar.

Silahkan Ibu duduk di sini, biar saya yang berdiri. Ibu tersebut pun tersenyum melihatnya, tanpa di sadari ada sesosok mata yang selalu memandang nya sedari tadi.

Dalam perjalanan bis tersebut, terjadilah rem mendadak.

Tiba-tiba Senja terjatuh, namun ada yang menahan nya. Saat di lihatnya, Andara yang tersenyum tipis karena kesakitan..

"Hmm... maaf-maaf taadi (andara tiba-tiba memeluk senja) namun Senja memberontak."

Andara berkata, "ei bukan apa-apa gue meluk loe, loe lihat depan sana orang pada masuk, gue takut loe jatuh lagi dan menimpa badan gue."

Senja pun menatap jengkel dengan Andara. Andara hanya tersenyum saja dengan tingkah Senja.

Sampailah di perempatan dekat rumah Senja, Senja pun turun dan tangan Andara melambangkan ke arah Senja. Senja hanya mengernyit alisnya saja.

"Ehm cowok aneh," ucap Senja melaju jalan kaki.

Senja mengingat kejadian di bis tadi, masih membuatnya jengkel dengan tingkah Andara. sampailah di rumah Senja, Senja pun masuk ke rumahnya dan beristirahat.

Malam pun tiba, Senja pun istirahat dan beribadah seperti biasanya.

***

Pagi pun tiba.

Matahari memancarkan cahayanya dengan indahnya.

Senja pun beraktivitas seperti biasanya. Senja bersiap ke sekolah, dan di antar oleh Pak Leri.

Sesampainya di sekolah.

Sudah ada Dara Anjana yang menunggunya di ruang kelas. Senja pun tidak menghiraukan sama sekali dengan tatapan Dara. Baginya, itu hal biasa jika dirinya dicuekin.

Guru mereka pun mengarahkan untuk mereka pergi ke Auditorium untuk pembagian kelompok sebelum ke sana.

Mereka pun tiba di Auditorium untuk di kunjungi para siswa yang terpilih. Dan salah satu peserta terpilih tersebut Senja dan Andara. Dalam event tersebut pihak sekolah sudah mengatur kelompok. Senja dan Andara satu kelompok, melihat hal itu Dara yang terpilih pun mengajukan pertanyaan.

"Hmmm izin bertanya Pak, sepertinya kelompok ini harus di acak deh," ucap Senja bertanya.

Mendengar hal itu Senja pun ingin menunjukkan tangan ke atas, namun di tarik kuat oleh Andara.

"Eeh elo, jangan geer satu kelompok dengan gue Raja nya Smart dan paling ganteng di sekolah, gue nggak mau satu kelompok dengan yang lain mereka itu berisik," ujar Andara ngedumel.

Senja pun bermuka masam menghadapi tingkah Andara.

Dari seberang sana, Dara makin cemberut melihat tingkah andara dengan Senja.

Yaa Dara cinta banget dengan Andara.

Selain Andara ganteng, dia tajir, cerdas, royal dan perhatian.

Merekapun melakukan penelitian di Auditorium tersebut dengan kelompoknya.

Tiba.. Tiba..

Senja kesal harus sekelompok dengan Andara. Baginya Andara itu cowok usil yang mengganggu kehidupannya.

Tapi apa daya Senja yang tidak lagi bisa mengubah keinginan gurunya.

[Uuh, kenapa juga aku satu kelompok dengan si Andara tukang berisik] gumam Senja dalam hati.

Andara pun mendekatinya dan berkata :

"Hey, ngedumelin gue ya Senja, waah senang aku di omongin oleh kamu," ucap Andara tersenyum.

"Fokus dengan arahan pak guru sana," ucap Senja mengarahkan fokus Andara ke guru.

"Baik Senja ku, aku fokusnya sama kamu aj boleh nggak," ucap Andara menggoda sambil menjulurkan lidahnya.

"Iih apaan sih? fokus sana cepat, jangan lihatin aku terus," ucap Senja mendengus kesal.

Andara pun mengalah, dia pun fokus dengan arahan Pak guru. Senja senang melihat Andara fokus dengan arahan Pak guru.

Setelah arahan selesai mereka pun mengerjakan tugas bersama. Tapi Andara sibuk dengan ponselnya, karena sibuk dia pun sibuk bolak balik meninggalkan Senja yang tengah mengerjakan tugas kelompok mereka.

Senja pun masih kesal dengan sikap Andara. Namun, tidak dihiraukannya sama sekali sikap Andara tersebut.

"Uuuh kesal banget deh, si Andara niat nggak sih ngerjakan tugas," ucap Senja lagi-lagi ngedumel.

"Hey Senja," ucap Andara mengejutkan Senja.

"Iih apaan sih? jangan teriak gitu, malu dilihat yang lain tahu," ucap Senja mendengus kesal.

Keduanya pun kembali fokus meskipun kelakuan Andara masih seperti itu. Senja dibuat kesal oleh Andara. Andara hanya tersenyum saja dengan tingkah Senja yang mendengus kesal tersebut.

Dering ponsel Senja pun berdering, kali ini mama nya yang menelpon.

"Iih kenapa sih ma?" ucap Andara kesal dengan sikap mamanya yang sibuk menelpon.

"Dari tadi mama nelpon, kenapa nggak di angkat sih," ucap Andara kesal.

"Baca chatt mama sayang, iih kamu kebiasaan chatt mama nggak dibalas," ucap Mama Andara.

"Oke Mama, nanti aku baca deh oke, sekarang sedang fokus tugas sekolah ma, Andara tutup dulu ya," ucap Andara langsung mematikan ponselnya.

🍁💐💐💐🍁

Bab 2 -Penasaran

Tiba...tiba....

Dara mendekati andara untuk mengacau mereka berdua, karena Dara cemburu atas kehadiran senja di sekolahnya.

Saat ini mereka sama-sama sekolah di School Internasional, sekolah tersebut terdiri beberapa jurusan sesuai bakat. Namun, mata pelajaran umum dapat dipilih sesuai keinginan, Dara Anjana biasa di panggil Dara Jurusan Desain, Senja Prahara di panggil Senja Jurusan Manajemen, dan Andara Syimalguna jurusan Perhotelan.

Meskipun begitu, senja sedikitpun tidak terganggu. Namun, andara merasa terganggu.

"Cuuuukup, Anjana! loe itu ganggu fokus gue tau nggak," teriak Andara.

Seisi auditorium tersebut terpaku atas ke dua nya, memandang sinis atas sikap Anjana.

"Kenapa kalian liat gue? mau gue pukul semuaa apaa?" ucap Anjana.

Semua pun bubar dengan sendirinya.

Senja, sedari tadi tidak memperdulikan, menyerahkan laporan kelompoknya kepada Pak Alan.

Andara pun teriak.

"Ooy senja, ke sini dong," ucap Andara memanggil.

Senja dari kejauhan hanya mengernyitkan dahinya, dan diam melihat panggilan tersebut. Senja pun tidak memperdulikan teriakan Andara.

Hingga Andara yang mendekatinya.

"Elo punya telinga nggak sih, gue dari tdi teriak panggil loe (terdengar suara terengah-engah dari andara)," ucap Andara dengan nafas yang lelah karena berlari mengejar Senja.

"Maaf Andara, jujur gue juga nggak suka kebisingan dan berisik, ohya terima kasih yaa sudah menghilangkan gangguan tadi, ehm laporan kita juga sudah di serahkan ke Pak Alan," ucap Senja mengatakan

"Seeenjaaa.... Senjaa," teriak Andara.

"Apa lagi sih?kan laporan sudah selesai, saya sudah izin sama Pak Alan, mau pulang, dan jangan teriak-teriak telinga ku masih bagus ini, bising teriakan kamu itu," ucap senja mendengus kesal dengan sikap Andara yang suka menjahilinya.

Belum sampai di depan gerbang

Senja pingsan begitu saja, karena kepanikan Andara membopong badan Senja dan memanggil taxi yang berada di luar auditorium. Heri yang melihat hal tersebut, langsung meminta izin ke Pak Alan untuk melihat Andara Ke Rumah Sakit, Pak Alan pun mengizinkan.

Dara Anjana yang melihat itu mulai terusik dengan perhatian Andara terhadap Senja.

"Uuh cewek sakitan gitu kok malah di dekati sih, ehm ngeselin banget sih itu cewek," ucap Dara Anjana mendengus kesal.

"Hei Dara, jangan terlalu bucin dengan Andara, belum tentu dia suka sama elo," ucap Jeni.

"Ehm ngomong sih, biarin lah gue beneran suka dengan Andara yang hanya milik gue jadi harus milik gue lah," ucap Dara mendengus kesal.

"Iih cewek aneh," ucap Jeni.

"Elo bilang apa tadi sama gue? meskipun kita berteman kalau elo nggak beli percintaan gue dengan Andara, maka jangan harap gue anggap elo," ucap Dara Anjana mendengus kesal.

Dara Anjana pun pergi meninggalkan Jeni. Jeni menghentakkan kakinya karena kesal dengan sikap Dara Anjana.

"Huuu, dasar sih Dara Anjana, dari dulu mana ada Andara suka sama dia," ucap Jeni ngedumel sendiri.

"Perhatian, kepada semua siswa, silahkan di kirim laporan ke Bapak ya, dan kembali ke bis masing-masing," ucap Pak Alan.

*******

Tiba di RS Syarasa.

"Dokter cepatin tangani teman saya," ucap Andara menarik tangan dokter tersebut ke Senja

Dokter melihat Senja jatuh pingsan, berusaha menenangkan Andara.

"Kamu temannya senja yaa, tenang saja Senja akan baik-baik saja, baik kami tangani dulu yaa, silahkan tunggu di luar saja, okey," ucap dokter.

Setelah beberapa menit kemudian.

Pintu tersebut pun terbuka, dengan cepat tanggap Andara langsung menanyai berbagai pertanyaan ke dokter Erwin.

Dokter Erwin pun mengajak Andara untuk keruangan.

"Senja dalam keadaan baik-baik saja, hanya saja, dia hari ini tidak meminum vitamin seperti biasanya, dan kamu tak perlu khawatir tentang Senja," ucap dokter Erwin.

Andara makin penasaran atas pernyataan dokter tersebut.

"Dokter, penyakit apa yang di derita oleh Senja," ucap Andara penasaran.

"Baik akan saya ceritakan," ucap dokter Erwin.

Senja berasal dari keluarga konglomerat. Dia hidup berkecukupan, orang tua menyayangi, mereka keluarga yang sangat baik kepada semua. Hingga peristiwa itu terjadi, Senja satu keluarga mengalami kecelakaan. Sejak saat itu, senja menjadi kepribadian yang sangat dingin. Namun, jika berhubungan dengan orang yang lebih tua dia sangat peduli.

Meskipun senja yatim piatu, namun dia memiliki kehidupan berkecukupan hingga bisa memenuhi orang sekitarnya.

Teras dengan keluarganya Senja yang lain tidak ada satu pun. Senja hanya anak tunggal, orang tua nya pun tidak punya keluarga. Perusahaan di handle olehnya.

Andara makin penasaran, namun, semua terhenti tiba-tiba ada yang mengetok pintu ruangan dokter tersebut.

"Andara silahkan kamu kembali ke ruangan Senja di rawat ya, saya masih ada keperluan, untuk cerita Senja itu dulu, kalau kamu mau tahu lebih tentang Senja, tanya saja dengan temanmu yang pernah satu sekolah dengan Senja yaitu Heri," ucap dokter Erwin.

Andara pun menuju ke ruangan Senja di rawat. Ketika Andara ingin memasuki ruangan tersebut, dia memandangi pemandangan yang tidak biasa.

Heri menangis melihat Senja terbaring sakit. Rasa penasaran itu pun semakin menggebu. Hingga pintu tersebut pun terbuka.

Gedubraaak (Andara tanpa sengaja mendorong pintu yang ragu untuk masuk ke dalamnya).

"Hehehe maaf Heri gue nggak sengaja," ucap Andara minta maaf.

Heri pun mengajak Andara keluar untuk dan berbicara. Heri pun banyak menceritakan semua perihal tentang Senja. Andara hanya makin penasaran dan penasaran dengan Senja.

Entah karena dia anak konglomerat yang sejuta kejutan atau anak konglomerat dengan seribu bahasa. Banyak hal misteri yang belum terkuak dari diri Senja. Entah karena Senja pendiam atau hal lainnya. Andara mulai tertarik dengan Senja dan kehidupannya.

Semua itu membuat andara makin penasaran tentang Senja. Heri menjelaskan perihal tentang keluarga Senja. Hingga Andara mengajukan beberapa pertanyaan yang membuatnya penasaran.

"Heri, apakah penyakit Senja baru-baru sekarang? atau sejak kecil sudah ada," ucap Andara penasaran.

"Ehm sejak orang tua nya meninggal, semua kepribadian Senja berubah drastis," ucap Heri menjelaskan.

"Ohw karena hal itu, kepribadian Senja jadi cuek dan pendiam begitu," ucap Andara.

"Yups, bener banget kepribadian Senja dulu, ceria dan ramah pada setiap orang, bahkan yang tidak dikenalnya saja di sapanya, bahkan para guru pun senang dengan kepribadiannya, entah sejak orangtua nya meninggal semuanya berubah drastis tapi ada satu yang tidak berubah prestasinya tidak menurun sama sekali, meskipun ujiannya harus menyusul," ucap Heri menjelaskan.

"Waah Senja wanita yang luar biasa ya, apakah kamu tidak tertarik sama sekali dengan Senja?" ucap Andara bertanya dengan Heri.

"Hahah, mana mungkin lah, Senja itu pantas dengan lelaki yang setara dengan dia, gue mana pantas dengan dia," ucap Heri tertawa dan tersenyum.

Heri dan Andara pun selesai berbincang. Mereka pun kembali menuju ke ruangan Senja.

🍁💐💐💐🍁

Bab 3 - Dermaga Manja

Senja pun keluar dari rumah sakit, ia pun beristirahat di kamar tercinta.

Betapa bahagianya, ketika memasuki kamar tersebut, senja menatap dermaga ituz yaa, senja sangat menyukai dermaga itu karena ayah nya dulu pernah bilang sebelum mereka menjadi kaya..

"Senja, jika suatu saat kamu merindukan ayah dan mama lihatlah dermaga ini, karena dermaga ini kenangan pertemuan dan lahirnya kamu ke dunia ini," ucap ayah nya kala itu.

Senja yang mengingat kata-kata itu atas kenangan tersebut meneteskan air mata yang membasahi wajah manisnya.

*******

"Tok...tok..., permisi nona Senja, bibi mau masuk apakah boleh? silahkan masuk bi, pintu tidak di kunci," ucap Senja.

Senja pun langsung memeluk bibi Rina, yang menjaganya dari kecil hingga sekarang. Bibi pun memeluknya dengan erat.

Lagi-lagi senja memandang dermaga itu dengan senyuman tangisan.

******

Hari-hari senja di lalui rumah. Hingga dering handphone berbunyi bersahutan.

"Hallo, iyaa ini siapa?" ucap Senja bertanya.

"Gue andara teman satu sekolah sama loe, kok loe udah 3 hari nggak ke sekolah?" ucap Andara.

"Gue baik kok, hanya butuh pemulihan saja" ujar Senja menjawab seadanya.

Percakapan itu cukup berlangsung lama karena obrolan tentang sekolah. Namun, di kala asyik bicara.

Tiba...tiba...

"Hai Senja," ucap andara melambaikan tangannya

Senja pun berbalik badan, tak menyangka Andara sudah berada di hadapan nya.

Senja pun hanya tersipu malu atas kehadiran Andara yang tiba-tiba.

Senja dan Andara pun berbincang sebentar karena senja harus beristirahat.

"Terima kasih andara atas catatan tugas dan semuanya," ucap senja.

"Sama-sama Senja, santai saja elo kan suka membantu gue juga, sudah seharusnya teman dekat saling membantu," ucap Andara menjawab pertanyaan Senja.

Setelah terasa lama, Andara pun pamitan dengan senja.

Andara pun mengenderai kendaraannya dengan pelan dan terkesan senyum-senyum sendiri, mungkin yang melihat akan mengatakan dia sedang jatuh cinta.

Tiba sampai di rumah, mama dan papa nya heran dengan sambutan hangat Andara, kebiasaan yang nggak pernah di lakukan nya, memberi salam, dan cium mama papa nya ketika memasuki rumah.

Seisi rumah di buat heboh atas kelakuan Andara hari itu.

Mama pun menghampiri kamar andara yang terkesan sunyi, yang biasanya ada suara musik ketika sampai rumah.

"Ehm, sepertinya Andara sedang jatuh cinta kayaknya, sangat berbeda dengan kemarin," ucap mamanya dalam hati.

*******

"Pagiiii semuanya," ucap Andara dengan penuh senyuman.

Sambutan hangat andara kepada ke semua orang yang berada di rumahnya, membuat yang lain terheran-heran.

Sesampainya di sskolah pun dia menyapa, seisi sekolah, apa lagi para wanita yang fans dengan andara makin cinta dengan sikap andara.

Yaaa... Andara yang dulu terkesan cuek, dan tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya, berubah 180 derajat menjadi laki-laki yang easy going dan ramah.

"Kamu lihat deh dengan sikap Andara barusan, makin suka aku dengannya, sudah ganteng, ramah lagi," ucap Kiki salah satu fans berat Andara.

"Menurut kalian, dia cocok dengan siapa Dara Anjana atau Senja," ucap Kiki bertanya dengan temannya.

"Kalau gue sih jagoin Senja, dia wanita yang cerdas, terus tidak manja, dan yang aku denger yang menjalankan perusahaan almarhum papanya adalah dia," ucap Eta.

"Ehm iya sih ada benernya nya juga, kalau Dara kan manja, dia mah model cantik doang, ngomel mulu' kerjaannya, mana suka ngatain orang lagi, buat naik pinang saja," ucap Kiki.

"Hahaha, elo mah ada-ada aja naik pinang, pinang setinggi itu mau elo raih Kiki," ucap Eta tertawa.

"Hahaha iya mau gue raih sama orang ganteng," ucap Kiki ikut tertawa.

Mereka pun tertawa bersamaan. Begitulah keseharian di sekolah tersebut mereka sibuk membicarakan Andara.

Bel pun berbunyi menandakan jam masuk pelajaran dimulai.

*****

"Sebentar, gue mau tatap kening Andara dulu," uji Heri memandang wajah Andara dengan seksama.

Teman-teman yang lain pun pada ikutan memegang kening Andara yang tidak sakit apa-apa..l

Heri pun mengamati kembali dengan saksama wajah Andara dari dekat.

Duuuuuaaar....

"Gue tahu, gue tahu, kenapa loe berubah drastis," ucap Heri.

Memecahkan keheningan di tengah teman-temannya mengamati Andara yang di perhatikan oleh Heri.

"Emangnya loe tahu apa,? gue sehat-sehat saja, kalian gimana sih. Harusnya kan mendukung kalau gue ada perubahan," ujar Andara.

"Loe lagi jatuh cinta kan, ayooo ngaku. Waah penasaran, wanita yang mana yang bisa ambil hati loe kayak batu es," ucap Heri.

Mereka pun tertawa terbahak-bahak mendengar candaan Heri terhadap Andara. mereka pun larut dalam pembicaraan yang panjang.

Hingga tak terasa bel berbunyi menandakan jam pelajaran berikutnya kembali dimulai.

Waktu yang sama dan di tempat yang lain.

Senja, menata taman kesukaan mamanya. Senja merawat tanaman-tanaman yang di rawat kala itu, tanpa terasa air mata Senja jatuh tak tertahan, mengingat masa-masa kebersamaan itu.

Tak berapa lama, waktu pun terus berlalu. Senja memulihkan kesehatannya selama seminggu.

Hari pun tiba, di mana Senja kembali ke sekolah.

Senja, dengan kepribadiannya yang cuek, pendiam namun cerdas menjadikan nya hanya memiliki sedikit teman. Hari-hari di sekolah banyak di lakukan nya di perpustakaan atau di taman. Bukan dia tidak menyukai keramaian, namun menyukai ketenangan.

*****

Dari kejauhan, ada seseorang yang menyapa nya.

"Senja, kamu masih ingat dengan saya kan," ujar Dara Anjana.

"Yaa ingat, ada apa kamu bertanya begitu" ungkap Senja.

"Baik, saya akan to the point saja sama kamu," ucap Dara Anjana.

"Apakah Senja memiliki perasaan terhadap Andara dan Apakah Andara sudah mengungkapkan perasaan kepada Senja? dan Mengapa sejak Andara pulang dari RS dia berubah drastis sikapnya?" ujar Dara Anjana bertanya dengan nada penasaran.

"Baik, akan gue jawab yaa. Andara nggak pernah ungkapin perasaan ke gue, dan gue tidak memiliki perasaa apapun kepada Andara, terkait sikapnya berubah, gue tidak tahu apa-apa?

Saat ini, gue hanya fokus sekolah, sekolah dan sekolah nggak ada tujuan lain" ujar Senja menjawab rasa penasaran Dara Anjana.

Tanpa mereka ketahu Andara mendengar semua percakapan Dara Anjana dan Senja, kala itu Andara terdiam di balik senyuman nya.

[Ehm, bertepuk sebelah tangan, tapi aku harus berusaha mendapatkannya cintanya Senja, mungkin saat ini dia belum menyukaiku, tapi aku yakin suatu saat nanti Senja akan jatuh cinta dengan ku, Senja aku selalu menanti kebersamaan kita] gumam Andara dalam hati.

Andara pun pergi begitu saja sejak percakapan keduanya usai, meskipun ada rasa perih di hati, Andara menyimpan hal itu, agar bisa menjadi pemicu semangatnya untuk mengejar Senja.

*****

Dering handphone pun berbunyi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!