Reinkarnasi Kaisar Siluman
Di sebuah dunia hiduplah Kaisar Siluman yang memiliki ambisi menguasai dunia.
Sang Kaisar Siluman memiliki penampilan yang kurang lebih sama dengan manusia biasa namun dia memiliki tanduk di kepalanya, wajah tampan dan ramahnya tidak sesuai dengan kekejamannya.
Hari demi hari yang ia lalui hanya terus membantai dan membantai para manusia.
ia merasa bahwa dirinyalah yang terkuat, dunia pun tak memungkiri hal itu karena sampai sekarang tidak ada satupun mahluk di dunia itu yang dapat mengalahkannya.
sebuah kerja keras tentu terbayarkan dengan hasil, ia kini telah membuat tatanan dunia baru dibawah kakinya.
seakan begitu mudah ia membuat bangsa manusia menari di atas telapak tangannya.
pada akhirnya ia berhasil mencapai tujuannya.
Yah, dia berhasil menguasai dunia, namun…..
“aku sudah berhasil mencapai tujuanku, aku memiliki banyak pengikut.” batin Sang Kaisar Siluman yang tengah duduk di singgasana kebesarannya sambil menatap para pengikutnya yang serentak berlutut di aula istana.
“aku memiliki Permaisuri Siluman dan banyak Selir.” lanjut Sang Kaisar Siluman dalam batin sambil menengok kekiri dan kanan menatap Permaisuri Siluman dan para Selir dengan paras indah yang ia miliki.
“aku memiliki istana yang megah, akulah yang terkuat, aku adalah iblis sekaligus dewa di dunia ini.” masih terus berkecamuk dalam pikirannya.
“seharusnya semua hal itu lebih dari cukup untuk memuaskanku.” dengan ekspresi wajah rumit yang tak pernah sekalipun ia tunjukkan, ekpresi wajah bimbang dan penuh kehampaan.
Penuh tanda tanya pikiran Sang Kaisar Siluman bahwa sesuatu yang semestinya menjadi hal yang Sangat memuaskan dan membahagiakan baginya justru membuat ia merasa hampa bagai malam gelap tanpa sinar Sang bintang dan rembulan
terngiang dalam pikiran, perkataan dari pendekar terkuat yang menjadi lawan terakhirnya “percayalah! Tujuanmu mungkin tercapai, namun selamanya itu tak akan membuatmu hatimu tenang! .”
“tidak mungkin apa yang dikatakannya benar.” dalam pikirannya sampai saat ini Sang Kaisar Siluman menolak untuk menyetujui perkataan tersebut.
Perkataan tersebut tak hentinya membuat ia merasa khawatir, hingga pada akhirnya ia membayangkan wajah para manusia yang telah ia bantai, ia memiliki keistimewaan yang dapat mengingat semua wajah orang yang telah ia
bunuh.
Namun kini keistimewaan itu bagaikan sebuah kutukan dimana ia mulai merasa cemas akan semua hal yang telah ia lakukan sebelumnya.
“aku adalah yang terkejam, aku membunuh manusia – manusia itu tanpa berkedip, tidak mungkin aku merasa kasihan, Tidak Tidak Tidak, ini tidak benar, ini tidak pernah terjadi ! .” pikir Sang Kaisar Siluman menolak setuju dengan dugaan bahwa ia merasa kasihan karena tak ada lagi iba dan kasihan dalam hatinya.
“namun perasaan apa ini?.” batin Sang Kaisar Siluman.
“sial ini menyebalkan.” tiba tiba Sang Kaisar Siluman berteriak sehingga mengagetkan semua yang berada di dalam aula tersebut.
Dengan wajah khawatir Salah satu bawahannya bertanya dengan Sangat berhati - hati “Ampuni Hamba Yang Mulia, Apa yang telah mengusik dan menganggu pikiran anda wahai Kaisarku yang Agung.”
Sebuah pertanyaan yang mewakili semua pengikut yang berada di dalam ruang aula tersebut.
“tidak apa – apa, aku hanya berpikir setelah semua tujuan ku tercapai aku malah merasa tidak puas, sepertinya ada yang salah dengan hal yang telah ku lakukan, tapi aku bingung entah apa yang salah dan dimana tepatnya kesalahanku sehingga aku tidak merasa puas.” ucap Sang Kaisar Siluman.
Ucapan tersebut membuat semua pengikutnya bingung, hingga tiba – tiba suasana menjadi canggung karena tak ada suara sedikitpun Masih terus berpikir para pengikutnya terdiam dalam waktu yang Sangat lama.
Namun masih saja setelah sekian lama tidak ada satupun yang berhasil mendapat jawaban yang tepat atas pernyataan yang dituturkan Sang Kaisar Siluman.
Keadaan sunyi berakhir kala Sang Permaisuri Siluman angkat bicara “suamiku, aku tidak tau dimana letak kesalahan itu, namun apapun yang engkau lakukan kami semua akan terus mendukungmu.” sebuah jawaban yang Sang Kaisar Siluman dengar kurang memuaskan baginya, justru membuat urat di dahinya muncul.
“aku tau itu, aku tidak meragukan kesetiaan kalian.” Sang Kaisar Siluman mulai kesal terdengar jelas nada bicara yang agak meninggi.
“maafkan aku suamiku.” merasa bersalah karena tak dapat memberi jawaban yang memuaskan Sang Permaisuri Siluman tertunduk lesu.
Setelah perkataan itu suasana kembali canggung dan sunyi, pagi hari yang cerah tersebut terasa seperti malam hari dengan awan mendung.
“hei mengapa kalian semua terdiam, apa tidak ada satupun yang mengetahuinya, huft.” menghela napas panjang Sang Kaisar Siluman mencoba menenangkan emosinya.
Sulit untuknya menyimpulkan apa jawaban yang tepat.
Hingga beberapa saat kemudian, Sang penasehat istana yang dikenal sangat cerdas memberikan jawaban “yang mulia, tidak ada yang salah dengan apa yang telah anda lakukan, yang anda rasakan saat ini hanyalah perasaan bosan.” ucapnya dengan tersenyum percaya diri.
“lancang kau! bagaimana bisa kau mengatakan itu, itu berarti kau menganggap yang mulia melakukan sesuatu yang membosankan.” ucap salah satu bawahan memotong ucapan Sang Penasehat Istana.
“diaaammm!!!.” bentak Sang Kaisar Siluman.
“aku tidak mengizinkanmu memotong pembicaraanya.” ucap Sang Kaisar Siluman dengan nada meninggi.
“lanjutkan penasehat!.” lanjut Kaisar Siluman.
“baik Yang Mulia, seperti yang hamba katakan mungkin anda hanya sedang bosan, maka dari itu kita perlu tujuan baru, kita harus menaklukkan dunia lain.” jawab Sang Penasehat sehingga membuat semua yang berada di dalam ruangan aula tersebut kebingungan.
“aku setuju sepertinya aku memang sedang bosan, namun menaklukkan dunia lain? .“ tanya Sang Kaisar Siluman.
“benar yang mulia.” jawab Sang Penasehat dengan bangga.
“aku rasa itu bukanlah ide yang bagus karena sepertinya walaupun aku kedunia lain, hal yang sama akan tetap terjadi, setelah aku berhasil menaklukkannya, rasa bosan akan datang lagi, dan kau akan mengucapkan saran yang sama, kita melalukan hal yang sama berulang kali sehingga aku merasa makin bosan.” Ucap Sang Kaisar Iblis semakin kesal.
Perkataan Sang Kaisar Siluman sekali lagi membungkam semua yang ada dalam ruangan aula hingga membuat mereka semua keringat dingin karena canggung dan takut.
“sepertinya tidak ada satupun dari kalian yang bisamemberikan jawaban yang memuaskan, kalian boleh pergi.” ucap Sang Kaisar Siluman memecah keheningan dan membuat para pengikutnya bernapas lega.
“baik Yang Mulia !!!.” ucapnya serentak.
Ruangan tersebut menjadi hening setelah kepergian para pengikutnya, Sang Permaisuri dan para selir pergi beristirahat, sementara Sang Kaisar masih belum beranjak dari Singgasananya.
Ia tidak beranjak satu jaripun dari tempatnya, berhari – hari ia terus memikirkan hal tersebut.
Hingga ia sampai pada suatu kesimpulan yang menurutnya adalah kemungkinan paling tepat,
“para pengikutku.” ucap Sang Kaisar Siluman dengan lantang.
Seketika dan secepat kilat Permaisuri dan para selirnya, serta ratusan ribu pengikutnya muncul.
“aku sepertinnya telah menemukan jawabannya.” dengan wajah yang cerah dan senyuman lebar Sang Kaisar Siluman membuka pembicaraan.
“Syukurlah yang mulia.” ucap Sang Penasehat diikuti sorakan gembira para pengikut, terdengar ruangan mulai seperti pasar karena mereka semua mengutarakan kebahagiaannya.
“sepertinya aku bosan berbuat jahat.” tak di pungkiri melakukan sesuatu secara berulang akan menimbulkan rasa bosan, Sang Kaisar Siluman membuat para bawahannya membuka mulut Sangat lebar bahkan lebah dapat membuat madu dimulutnya, suasana seketika hening lagi.
Mereka semua tidak lagi dapat berkata – kata karena tidak mempercayai apa yang mereka dengar, namun mereka harus setuju dengan perkataan Kaisar mereka.
“lantas apa rencana Yang Mulia? .” Tanya Penasehat Istana kepada Sang Kaisar Iblis.
“aku ingin menjadi manusia.” jawaban yang diberikan membuat para pengikut menahan napas.
“aku akan melakukan teknik terlarang untuk mengirim jiwa ku pada tubuh manusia yang kuat.” lanjut Sang Kaisar Siluman.
“izinkan kami ikut denganmu yang mulia.” Sang Permaisuri memohon.
“kalian jagalah istana ini, pilih penerus dari salah satu keturunanku.” ucap Sang Kaisar Siluman menolak keikutsertaan mereka.
“tapi yang muli…” Para bawahan Sangat cemas, mereka sungguh tidak bisa menemukan alasan mengapa Kaisar mereka ingin menjadi manusia.
“aku tidak butuh pendapat kalian.” ucap Sang Kaisar Siluman Sambil menusuk jantungnya dengan pedang ganda Kaisar Siluman, dalam sekejap raganya menjadi kurus kering, dan roh keluar dari tubuhnnya berubah menjadi bola kegelapan, pedang gandanya pun menyatu dengan bola kegelapan, bola kegelapan tersebut menghilang diruang hampa.
Tangisan Sang Permaisuri, para selir dan pengikut mulai mewarnai ruangan aula.
Dengan mantap Sang Permaisuri berucap “kami turuti keinginanmu Yang Mulia, namun kami tidak akan memilih Kaisar baru, hanya engkau lah yang mampu membawa kami menuju era kejayaan.” perkataan tersebut disetujui para selir dan pengikutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Sukma Langit
lanjuuut 👍
2021-09-16
0