Biru Bukan Warna

Biru Bukan Warna

Penasaran

01 JULI 200X

Angin terasa bergerak lambat, menimbulkan rasa sejuk di permukaan kulit, semakin terasa dingin karena bumi yang habis dibasahi oleh hujan.

Seorang gadis terlihat sedang berdiri di tepi jendela perpustakaan di sebuah sekolah swasta di kota ini, tangan nya sibuk merapikan rambut ikal nya yang sepanjang bahu, tergerak indah di tiup angin, dia tersenyum manis mengangkat kepala nya ke arah menatap langit yang terhampar luas.

" Jika di tanya apa yang paling aku suka di dunia ini,"

" Jawaban nya adalah hujan,"

" Karena setelah turun hujan lah, Aku bisa melihat langit dengan warna biru seindah ini,"

"Indah sekali,"

" Seolah baru tercipta tanpa ada nya noda,"

" Karena Awan yang terlihat sebagai noda telah menjelma sebagai hujan,"

" Sumber kehidupan, turun dan membasahi bumi"

" Hanya meninggalkan Aura langit biru penuh keindahan seperti saat ini,"

" Seperti nama ku, ya seperti nama ku," Ujar gadis itu pelan sambil terus tersenyum.

" Biru...," Mendengar nama nya di panggil gadis itu segera menoleh ke belakang melihat datang nya suara, setelah nya segaris senyum mulai terhias di bibir mungil nya, dia melihat Clemira sahabat nya, cewe cantik berambut panjang dengan warna khas orang bule, yang telah berhasil membuat lamunan panjang nya hilang bersama kesadaran yang sudah kembali.

" Lue lagi lihatin apaan ?"

" Sampai senyum-senyum gitu,"

Gadis yang di panggil dengan nama Biru itu tersenyum kembali menatap sahabat nya yang kini sudah berdiri di samping nya.

" Lihat deh Cle"

" langit nya indah,"

Clemira mengerakkan kepalanya mengikuti arah yang di tunjuk jari sahabatnya,

" Kirain senyum-senyum gitu, Elu lagi ngelihatin cowok ganteng Bi,"

" Eh ternyata ngeliat langit,"

" Kapan lue mau berubah sih Bi, ini udah kelas 3,"

" Gak mungkin kan masa SMA lue habiskan seperti ini aja,"

" Ke perpustakaan, mandangin langit, ngelukis,"

" Hanya itu yang bebas aku lakukan Cle,"

" Kamu tahu bagaimana ayah ku,"

" Mana bisa aku seperti kamu dan yang lain," Biru terlihat sedih saat mengatakan itu, ada beban besar di dirinya seolah tak bisa dia hilangkan.

Clemira seketika langsung menampakan wajah menyesalnya, dia lupa jika sahabat nya ini hidup penuh dengan tekanan dan aturan,

" Sorry.."

" Gue mengerti kondisi lue,"

" Maafkan gue ya Bi, Gue janji akan selalu ada untuk lue,"

Biru menganggukkan kepalanya, melihat itu Cle langsung berjalan memeluknya, dia begitu menyesal karena sudah berkata seperti itu, dia sadar bahwa itu membuat luka sahabat nya kembali basah.

" Udah hayo balik ke kelas,"

" Ya bentar aku beresin buku-buku itu dulu ya," Biru menunjuk ke arah meja yang tadi dia duduki. meja yang menjadi tempat terfavorit nya karena berada di barisan paling ujung yang langsung menghadap ke jendela.

Gadis itu bergerak maju lalu mulai membereskan buku dan alat tulis yang terlihat berserakan di sana.

" Buku harian lue belum juga ketemu Bi," Clemira yang terlihat mendekat lalu membantu Biru membawa beberapa buku.

" Belum,"

" Udah sebulan ini hilang,"

" Padahal seingat aku, waktu itu aku bawa ke sekolah,"

" Tapi pas sampai rumah udah gak ada,"

" Mungkin terjatuh di suatu tempat,"

" Semoga aja ada yang menemukan dan berniat mengembalikannya," Ujar Clemira sambil merangkul lengan Biru, berjalan keluar dari perpustakaan besar berisi ribuan buku itu.

" Ya mudahan aja,"

" Sebelum ke kelas kita ke toilet dulu ya,"

" Kebelet aku Cle,"

" Ah dasar lue, kenapa gak dari tadi,"

" Gue kan mau mantengin anak-anak basket dulu,"

" Itu mereka pada main di lapangan,"

" Hitung-hitung Cuci mata,"

Biru tertawa geli melihat wajah teman nya yang kesal.

" Sorry deh...,"

" Hai Lu, Cle..," Sapa dua orang di depan mereka.

" Hai Van, daf.," Biru tersenyum ke arah Marvan dan Daffa.

" Kalian habis dari kantin ya?" Tanya Biru pada ke dua nya.

" Ya...," Ujar Marvan lembut

" Ini buat lue," Dia menyerahkan satu botol air mineral dingin ke arah Biru sambil mengusap lembut atas kepala gadis itu.

Dengan senyum manis nya Biru langsung mengambil botol air itu dari tangan Marvan.

Marvan, cowok ganteng dengan tinggi 178 cm itu adalah sahabat dari kecil nya biru, rumah mereka yang berada dalam satu komplek yang sama, membuat Marvan dan Biru sejak kecil, sering menghabiskan waktu untuk bermain bersama, apalagi kedua orang tua mereka seolah sengaja memasukkan kedua anak mereka dari TK hingga sekarang di sekolah yang sama.

Sedangkan Marvan mengenal Daffa sejak pertama kali mereka masuk ke SMA TUNAS PERTIWI, mereka tergabung dalam Team basket sekolah dan itulah yang membuat mereka dekat dan menjadi sahabat seperti sekarang.

" Jatah gue mana?" Cle menyodorkan tangan nya meminta ke arah Daffa

" Ini jatah elu,"

" Modal lah, minta aja tau nya," Ujar Daffa.

" Biarin," Ujar Cle cuek.

" Tapi ini kan bekas lue,"

" Ah minum aja,"

" Bekas gue kan ada manis-manis nya,"

" Lue niat ngasi gue atau gak sih Daf,"

" liat itu si Marvan, ngasi Biru yang masih bersegel,"

" Nah lue ngasi bekas ke gue,"

" Mau gak? kalau gak sini gue habisin," Daffa mendekat dan ingin mengambil kembali botol plastik berwarna bening itu dari tangan Clemira.

" Ya udah gue minum,"

" Ini karena gue haus aja,"

" kalau gak ogah gue,"

Ucapan Clemira membuat senyum di bibir Daffa, mata nya terus menatap ke arah gadis cantik itu, Gadis yang menjadi teman nya sejak sekolah di SMP Jaya Kusuma. Gadis yang dari dulu berusaha dia dekati.

" Kalian pada mau kemana?" Marvan bertanya menatap Biru dan Cle, matanya bergantian menatap kedua gadis itu.

" Kita mau ke toilet dulu van,"

" Ya udah sana,"

" Gue ke lapangan dulu," Marvan kembali mengelus puncak kepala Biru sambil terus mengacak rambut nya.

" Hayo Bi, buruan,"

" Gue mau nyusul mereka,"

" Banyak yang ganteng itu di lapangan,"

" Ya.. ya... hayo," Biru menarik tangan sahabat nya itu, lalu segera masuk ke dalam toilet sekolah.

" Ih ganteng banget,"

" Hayo Reimon, semangat," Teriak Cle saat mereka berjalan di tepi lapangan basket setelah selesai dengan hajat mereka di toilet.

" Ganteng banget ya Bi?"

" Ya ganteng lah, nama nya laki-laki,"

" Kalau perempuan itu mah cantik,"

" Lue ah Bi, gak asyik,"

" Lue gak menyemangati Marvan,"

" Gak ah, kamu lihat sendiri deh banyak yang udah ngasi semangat ke dia," Tunjuk Biru pada sekumpul cewek cantik yang duduk di kursi bawah pohon di tepi lapangan.

" Ya juga sih,"

" Gue heran deh Bi,"

" kenapa sih lue gak pernah mau orang tahu kalau lue dan Marvan sahabat dari kecil,"

" Lue itu terus menghindar jika ada Marvan saat di keramaian" Ujar Cle saat mereka sudah duduk jauh di bawah pohon sambil menatap ke arah lapangan, seperti biasa Biru tak akan mau duduk di pinggir lapangan bersama cewek-cewek yang berteriak keras menyemangati pacar atau sekedar jagoan mereka.

Dia akan memaksa Cle sahabat nya untuk duduk menepi di bawah pohon.

" Kamu liat sendiri, fans nya Marvan banyak,"

" Aku gak mau mereka nanti memperhatikan aku, atau malah membenci ku,"

" Biar aja kami seperti sekarang, hanya menegur sapa biasa,"

" Aku gak suka ribet karena cewek-cewek itu,"

" Toh kami masih bisa main bareng saat di rumah,"

" Ya juga sih,"

" Eh lue tahu gak?"

" Gue dengar gosip Marvan jadian ama Alexia,"

" Itu anak kelas 1, yang jadi model majalah Aneka Oke ,"

" Bener gak sih Bi?"

" Serius ??? aku malah gak tau,"

" Tapi biasa Marvan bakalan cerita kalau dia jadian sama cewek,"

" Emang sih udah seminggu ini dia jarang ke rumah ,"

" Mungkin dia sibuk pacaran," Jawab Biru sambil terus menatap ke arah lapangan, dimana ada Marvan dan Daffa yang sedang berlari berusaha merebut bola basket dengan lawan Tim nya.

" Apa lue gak pernah merasa marah atau cemburu gitu bi sama cewek- cewek yang dekat sama Marvan?"

" Cemburu.... ya gak lah toh dia masih punya waktu buat main sama aku,"

" Bener juga ya,"

" Tapi gue heran Marvan kalau ganti cewek kayak ganti baju,"

" Tiap bulan baru terus,"

" Sama aja dengan si Daffa,"

" Ah kamu itu...," Ujar Biru sambil menatap sahabatnya.

" Kayak kamu gak aja ?"

" Kerjaan nya juga pacaran terus," Candaan Biru membuat Cle langsung tertawa keras.

Tapi tawa mereka seketika hilang, karena menangkap sosok seorang yang berjalan mendekat kearah mereka.

" Lue Biru kan?"

" Ini benar punya lue?'

Biru menatap buku berwarna biru di tangan cowok itu.

" Ya itu punya aku,"

Cowok yang berdiri di depan nya langsung memberikan buku itu ke arah nya,

" Sorry gue lihat semua isi di dalam nya,"

" Gambar lue bagus,"

" Berhasil buat gue penasaran,"

.

.

.

Hayyyyy sahabat..

Ini karya ke dua ku, dukung karya ku ya dan silahkan mampir ke karya pertama ku.

Ais, cahaya cinta ku di pesantren abi

Jangan Lupa like, vote, hadiah, komen ndan tekan tanda lain love ya untuk penyemangat aku.

♥️♥️♥️♥️♥️

Happy reading

Terpopuler

Comments

𝐑𝐚𝐤𝐚'ᵃˡ 🇧 🇮 🇷  🇺

𝐑𝐚𝐤𝐚'ᵃˡ 🇧 🇮 🇷  🇺

SINGGAH BI🖐️
LANJUT👍

2021-12-17

0

Mila Karmila

Mila Karmila

Soryy kak baru mampir,, nunggu bab banyak hehhe, baru selesai baca si aish

2021-10-28

0

Laila Zahra

Laila Zahra

aq dah mampir Thorr..

2021-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 Penasaran
2 Test dadakan
3 Aturan yang menekan
4 Cantik
5 Puisi tentang rasa
6 Anak kucing
7 Bapak dan Emak
8 Perasaan dalam persahabatan
9 Wajah seseorang yang sedang tertidur
10 Air hujan pelepas beban
11 Ternyata kamu pintar
12 Sidang diruang bimbingan
13 Pulang bareng aku aja, aku aja..
14 Yang terbaik buat kamu
15 Malam minggu
16 Janji Nonton
17 Jauhi anak saya
18 Gue yakin
19 Kamu cemburu
20 Membuka kisah lama
21 Ready pak
22 Rencana abang
23 Kenapa elu di sini???
24 Mulai deh
25 Obrolan Panjang
26 Kamu
27 Pembuktian
28 Alhamdulillah
29 Apa itu
30 Diskusi panjang
31 Gombalan tokek cempreng
32 Takut capek
33 Begitu indah
34 Kekonyolan Biru
35 Tenang saja ada aku
36 Masih tidak percaya
37 Box makan siang
38 Surat Izin Limited Edition
39 Tong sampah penyelamat ku
40 Mengalihkan Fokus
41 Pita Rambut
42 Singa Betina
43 Pertengkaran pertama
44 Tanda Tanya
45 Saling Mikirin
46 Gak bisa dibiarkan
47 Semangat ya
48 Misi Penting
49 Belum Pasti
50 Bolos bagian 1
51 Bolos bagian 2
52 Kembali Pulang
53 Kebingungan Nare
54 Emosi Sesaat
55 Aku gak mau pulang
56 Menikmati Sunset
57 Bersandar di bahu
58 Iiiih seram
59 Ya Ternyata
60 Kejutan sesungguhnya
61 Apa yang terjadi
62 Teman Baru di sel
63 Perlawanan Biru
64 Ucapan tanggung jawab
65 Teka Teki
66 Raket nyamuk
67 Rindu dan Khawatir
68 Berhasil keluar
69 Menagih Janji
70 Kejujuran
71 Wajah Kesal
72 Gelang Cantik
73 Gelang terpasang
74 Pulang kerumah
75 Kekasih Halal
76 Jangan Marah
77 Ciuman pertama
78 Aku mencintai kamu
79 Cobaan
80 Mendidik
81 Cemburu
82 Tunggu Waktu Yang Tepat
83 Boleh
84 Pingin Balas
85 Ice Cream
86 Sedih
87 Kehebohan 1
88 Kehebohan 2
89 Merasa Dicampakkan.
90 Makin kacau
91 Hanya Salah Paham
92 Rencana Terselubung
93 Memang Berbeda
94 Menjadi Sama
95 Si kecil Berlampu
96 Kebun Strawberry
97 Keluar...!!!
98 Kepasrahan
99 Butuh Bantuan
100 Kampung Salak
101 Diam
102 Baju Kurang Bahan
103 Keraguan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Penasaran
2
Test dadakan
3
Aturan yang menekan
4
Cantik
5
Puisi tentang rasa
6
Anak kucing
7
Bapak dan Emak
8
Perasaan dalam persahabatan
9
Wajah seseorang yang sedang tertidur
10
Air hujan pelepas beban
11
Ternyata kamu pintar
12
Sidang diruang bimbingan
13
Pulang bareng aku aja, aku aja..
14
Yang terbaik buat kamu
15
Malam minggu
16
Janji Nonton
17
Jauhi anak saya
18
Gue yakin
19
Kamu cemburu
20
Membuka kisah lama
21
Ready pak
22
Rencana abang
23
Kenapa elu di sini???
24
Mulai deh
25
Obrolan Panjang
26
Kamu
27
Pembuktian
28
Alhamdulillah
29
Apa itu
30
Diskusi panjang
31
Gombalan tokek cempreng
32
Takut capek
33
Begitu indah
34
Kekonyolan Biru
35
Tenang saja ada aku
36
Masih tidak percaya
37
Box makan siang
38
Surat Izin Limited Edition
39
Tong sampah penyelamat ku
40
Mengalihkan Fokus
41
Pita Rambut
42
Singa Betina
43
Pertengkaran pertama
44
Tanda Tanya
45
Saling Mikirin
46
Gak bisa dibiarkan
47
Semangat ya
48
Misi Penting
49
Belum Pasti
50
Bolos bagian 1
51
Bolos bagian 2
52
Kembali Pulang
53
Kebingungan Nare
54
Emosi Sesaat
55
Aku gak mau pulang
56
Menikmati Sunset
57
Bersandar di bahu
58
Iiiih seram
59
Ya Ternyata
60
Kejutan sesungguhnya
61
Apa yang terjadi
62
Teman Baru di sel
63
Perlawanan Biru
64
Ucapan tanggung jawab
65
Teka Teki
66
Raket nyamuk
67
Rindu dan Khawatir
68
Berhasil keluar
69
Menagih Janji
70
Kejujuran
71
Wajah Kesal
72
Gelang Cantik
73
Gelang terpasang
74
Pulang kerumah
75
Kekasih Halal
76
Jangan Marah
77
Ciuman pertama
78
Aku mencintai kamu
79
Cobaan
80
Mendidik
81
Cemburu
82
Tunggu Waktu Yang Tepat
83
Boleh
84
Pingin Balas
85
Ice Cream
86
Sedih
87
Kehebohan 1
88
Kehebohan 2
89
Merasa Dicampakkan.
90
Makin kacau
91
Hanya Salah Paham
92
Rencana Terselubung
93
Memang Berbeda
94
Menjadi Sama
95
Si kecil Berlampu
96
Kebun Strawberry
97
Keluar...!!!
98
Kepasrahan
99
Butuh Bantuan
100
Kampung Salak
101
Diam
102
Baju Kurang Bahan
103
Keraguan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!