Cowok yang berdiri di depan nya langsung memberikan buku itu ke arah Biru,
" Sorry gue lihat semua isi di dalam nya,"
" Gambar lue bagus,"
" Berhasil buat gue penasaran,"
" Penasaran, maksud dia apa?" Pertanyaan itu hanya mampu di ucapkan Biru di dalam hati nya, mata Elang cowok berkulit sawo matang itu begitu tajam menatap nya.
Cowok yang selama ini selalu dia dengar menjadi bahan pembicaraan teman-teman nya di kelas, karena selain tampan dia juga jago nya pembuat masalah.
" Nare" Ujar Biru pelan.
"Ini kan buku lue yang hilang Bi?" Cle menatap ke arah cowok di depan nya.
" Lue yang ambil ya?"
" Ngapain juga gue ngambil buku teman lue,"
" Gue ketemu itu di parkiran,"
" Harus nya lue terimakasih sama gue, bukan marah-marah gak jelas gini,"
" Cle...," Ujar Biru memberi kode agar sahabat nya itu diam.
" Maaf ya, Cle gak maksud marahin kamu," Sekarang Biru menatap ke arah cowok yang menurut nya menakutkan itu.
" Dan Terimakasih sudah mengembalikan buku ini,"
" Walau hilang nya udah sebulan yang lalu, dan bukan kah lebih baik lain kali untuk tidak membuka privasi orang lain,"
" Maaf...., gue sengaja membuka nya,"
" Pingin tahu aja, apa yang di lakukan lue selama ini, suka menyendiri di bawah pohon yang ada di taman atau ke P
perpustakaan pas jam istirahat," Ucar nya lalu berlalu masuk ke arah lapangan Badminton.
" Kenapa dia tau tempat-tempat favorit ku saat melukis," batin Biru dengan terus menatap cowo yang telah berjalan menjauh itu.
" Ihhhhh gemes gue," Cle mengepal kedua tangan nya kearah depan wajah nya.
" Santai banget Nare bilang sengaja buka buku lue Bi,"
" Apa dia gak ngerti soal privasi ,"
" Muka nya itu kayak orang gak berdosa lagi,"
Biru menahan senyum melihat ekspresi kesal sahabatnya itu.
" Udah abaikan aja,"
" Yang penting buku nya udah kembali,"
" Hayo masuk ke kelas,"
" Hari ini ada Test untuk menentukan tempat duduk lho,"
" Test apa ? kok gue lupa,"
" Pak Damar wali kelas kita yang bikin aturan gitu,"
" Yang pinter bakalan duduk sama yang kurang bisa,"
" Beliau bilang biar bisa saling membantu dalam belajar."
" Wah kalau gitu gue nyantai aja,"
" kalau nilai gue rendah kan bakalan dapat teman satu meja orang yang pinter,"
" Ya terserah kamu deh Cle," Ujar Biru pasrah, teman nya itu memang tidak terlalu tertarik pada pelajaran, dia lebih suka menyibukkan diri nya dengan kegiatan ekstrakurikuler di sanggar teater nya.
Biru berdiri dari duduk nya langsung menarik tangan Cle.
" Kita ke kelas yuk, nanti keburu pak Damar masuk,"'
" Assalamu'alaikum,"
" Selamat Siang anak-anak,"
Terlihat Pak Damar memasuki kelas dengan memakai baju dinas berwarna khaki yang terlihat sempit di badan nya, khusus nya bagian perut, sehingga beberapa kancing tertarik mengakibatkan kaos dalam yang beliau pakai terlihat jelas.
" Walaikumsalam, Siang pak,"
" Wah semangat sekali kalian,"
" Kalau semangat nya begini, bapak yakin berarti udah pada siap untuk test hari ini?"
" Belum pak?" ujar mereka serempak.
" Gimana kalau di tunda pak?" Ujar Gery paling keras.
" Panas banget pak cuaca nya hari ini, gak bisa konsen saya kalau ngerjain di cuaca panas gini,"
" Wah pinter kamu buat alasan ya?"
" Udah sekarang simpan semua buka dan hanya ada alat tulis di atas meja,"
"Baik pak,"
" Ini si Narendra kemana?"
" Kok gak ada?"
" Gery..., kemana pergi nya si Narendra?" Pak Damar bertanya, karena Nare merupakan teman dekat Gery selama ini.
" Tadi di panggil pak kepsek pak?"
" Oh ya udah kalau gitu kita mulai aja,"
" Clemira yang cantik,"
" Tolong bapak, bagikan soal dan lembar jawaban nya,"
" Huuuh,"
" Bapak pinter banget ngeliat yang bening," Celetuk Agus keras dan di sambut tawa dari anak-anak yang lain.
Clemira memang termasuk gadis paling cantik di kelas, nenek dari ibu nya berasal dari Belanda, sehingga dia mempunyai kulit yang putih, mata biru dan hidung yang mancung.
Cle berdiri dan melangkahkan kaki nya maju ke depan mendekati meja guru dengan wajah cemberut nya,
" Kesal banget, ngapain juga bapak itu nyuruh nya pakai bilang Clemira yang cantik segala,"
" Kan gue jadi bahan tertawaan," ujar nya dalam hati sambil terus membagikan kertas soal dan lembar jawaban pada teman-teman nya.
" Udah dapat kan semua soal nya,"
" Sekarang silahkan di cari jawaban nya,"
" Waktu nya 120 menit dari sekarang,"
Kelas seketika terdengar sepi, hanya terlihat wajah serius dari para siswa itu.
Pak Damar terlihat berjalan pelan, memutari tiap baris meja dengan membawa satu buah penggaris panjang di tangan nya, Beliau melihat ke setiap meja, memperhatikan satu persatu anak didik nya.
" Gimana soal nya?" Tanya nya kembali.
" Mudah bukan?"
" Soalnya memang mudah pak, tapi jawaban nya yang sulit," Ujar Ahmad dengan suara berat nya.
" Kamu gak belajar maka nya sulit,"
" Tadi malam ngapain aja kamu,"
" Biasa pak dengarin lagu di radio," Ujar Toni santai.
" Nyimak acara Salam Rindu pak,"
" Nungguin mantan nya balas salam dia,"
" Wah lue Toni,"
" Bahaya mulut lue," Protes Ahmad tak terima karena teman nya itu rahasia nya.
" Udah, Kalian diam,"
" Fokus ngerjain soalnya,"
" Baik pak,"
" Assalamualaikum, maaf pak saya terlambat," Terlihat cowok dengan tinggi badan 180 cm dengan potongan rambut yang agak panjang berkulit sawo mateng itu masuk ke dalam kelas.
" Tadi kepala sekolah meminta saya keruangan beliau," Ujar nya kembali.
" Ya udah silahkan duduk Narendra,"
" Segera kerja kan soal test nya,"
" Tapi maaf tidak ada penambahan waktu untuk kamu,"
" Waktu tinggal 20 menit,"
" Baik pak," Nare berjalan mendekati meja nya, matanya menatap kearah Biru sebentar, yang sedang fokus mengerjakan soal.
Pak Damar kembali berjalan memutari meja, suara nyaring dari sepatu pantofel yang dipakai nya terdengar jelas,
" Ngapain kamu Ibnu?"
" Gak pak...,"
"Saya cu cuma liat buku catatan, siapa tahu ada jawaban nya di sana," Ibnu menjawab dengan gugup, dia takut akan di marahi oleh pak Damar,
Ibnu yang dari tadi terlihat terus menundukkan kepala nya melihat ke arah bawah meja, Menimbulkan kecurigaan pak Damar, ternyata benar siswa nya itu memang lagi membuka buku catatan nya.
" Sontoloyo, nyontek kamu," Pak Damar menatap tajam ke arah Ibnu
" Ini soal Matematika,"
" Ya gak mungkin ada di buku jawaban nya,"
" Paling yang ada cara mengerjakan nya,"
" Itu pun kalau kamu mengerti,"
" Pantesan gak ketemu dari tadi soal yang persis kayak gini," Ibnu terlihat kecewa, karena usaha nya sia-sia.
" Kirain bapak buat soal gak sesuai sama yang di pelajari,"
" Huuuu," Teriak teman nya yang lain
" Udah kalian tenang,"
" Sini buku catatan kamu Ibnu," Pak Damar mengambil buku yang Ibnu berikan.
" Waktu nya tinggal 10 menit lagi,"
Mereka terlihat panik saat mendengar waktu pengerjaan yang tinggal sedikit,
" Biru jawaban No 40 sampai 50," Ujar Cle 'berbisik.
" Minta dong,"
" Pliss,"
Biru mendekatkan kertas jawaban nya kearah Sahabat nya itu, Agar terlihat jelas oleh nya.
" Waktu nya udah habis,"
" Silahkan kumpulkan lembar jawaban kalian sekarang,"
" Biru tolong bapak ya, untuk mengambil kertas jawaban teman-teman mu,"
" Ah gue belum selesai nyalin jawaban Biru," Protes Cle pelan.
Biru tersenyum
"Aku ambil ya kertas jawaban kamu," Ujar Biru sambil menggoda sahabat nya.
Dengan terpaksa Cle menyerahkan lembar jawaban nya ke tangan Biru.
" Maaf kertas jawaban nya mana?" tanya Biru saat sampai di meja Nare, Biru melihat Nare yang membaringkan kepalanya keatas meja dan tidak terlihat lembar jawaban di sana.
" Narendra kertas jawaban kamu mana?" ujar Biru lagi karena tidak ada respon dari Nare.
Karena mendengar suara Biru lebih keras, Nare akhir nya mengerakkan kepalanya keatas lalu menatap tajam ke arah Biru.
Cowo itu mengangkat kepala nya tinggi, mengambil kertas yang berada di bawah tangan nya, sambil terus menatap kearah Biru.
" Ini...," Ucap nya.
Biru segera mengambil kertas itu dan cepat berlalu tak ingin melihat mata elang itu terus menatap nya.
" Apa dia masih marah?" Tanya Biru dalam hati
" Tapi bukan kah aku yang harus marah, karena dia yang membuka buku ku tanpa izin,"
.
.
.
♥️♥️♥️♥️
Happy reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Yayoek Rahayu
lanjuut
2021-10-10
0
Soenaryati Atiek
narendra jangan2 naksir biru
2021-09-26
0
Nila Puspitasari
bagus thorr, sukaaa
2021-09-16
0