Jodoh Mungil Om CEO

Jodoh Mungil Om CEO

Qirani Virginia POV part I

...Tidak lanjut karena tidak laku... Jadi tidak perlu baca kalau tidak mau tergantung... ...

"Qiran.!!"

Suara tegas meneriaki ku, itu suara atasan ku memanggil, yah. Namaku Qirani Virginia, biasa di panggil Qiran, sekarang aku tengah bertugas sebagai seorang housekeeper di hotel berbintang. Dan ini bukan lah pekerjaan satu satunya yang ku tekuni, karena aku masih punya beberapa pekerjaan paruh waktu lainnya, dari mulai menjadi pelayan pom bensin, pelayan restoran, hingga laundry.

Dan malam ini, aku bekerja di hotel berbintang yang cukup terkenal di kota ku, dari sekian banyak pekerjaan paruh waktu ku, di sinilah aku bisa mendapat lebih banyak uang tambahan

Biasanya sebelum check-out para tamu memberi ku uang tips yang lumayan besar, sebab kebanyakan yang datang ke sini, bisa dipastikan orang orang kaya. Uang yang menurut mereka receh, aku anggap sebongkah berlian yang sangat berharga.

"Iya Pak." ucap ku menunduk sopan pada atasanku. Pak Raffi.

"Setelah ini, tugasmu bersih bersih di lantai atas, di acara pesta peresmian Presdir baru Bramantyo group itu, mengerti kan?" perintahnya.

"Baik Pak!" sigap ku menunduk sopan.

Tanpa bertanya apa pun lagi, aku pun segera menaiki lift karyawan menuju lantai atas, di mana acara pesta peresmian orang kaya itu di adakan, orang orang kaya yang menyewa tempat luas di hotel ini.

Tak lama aku keluar dari lift. Dengan menenteng alat bersih bersih, ku lanjutkan langkah ku bersemangat, siapa tahu saja, akan ada orang kaya baik hati yang memberi ku banyak tips "Semangat!" ucap ku menyemangati diriku sendiri.

"Qirani Virginia"

Tiba-tiba saja kudengar seseorang memanggil nama lengkap ku, siapa dia? di tempat seperti ini? apakah ada yang mengenal ku? dengan rasa penasaran, ku tolehkan kepalaku ke arah suara.

"Apa kabar?" tanyanya tepat di depan wajah ku membuat ku berjingkrak kaget "Astaghfirullah Om!!" pekik ku keras, tersentak.

Ternyata Om Om tampan yang sudah beberapa Minggu ini mengikuti ku kemana mana "Ya Tuhan Om, kau mengagetkan ku!" protes ku padanya yang justru memberi ku senyuman manis.

"Kenapa di mana mana ada kamu Qiran? bahkan di sini pun kita bertemu? apa jangan-jangan kita berjodoh hm?" ucapnya yang tidak tahu malu, sudah tua, menggoda ku yang masih enam belas tahun?

"Dasar Om Om genit." batinku.

"Om pasti sengaja mengikuti ku iyakan Om? dari kemarin Om selalu saja muncul tiba-tiba! pasti Om mengintai ku! jangan macam-macam padaku Om! aku bisa saja melaporkan mu ke polisi, dan perlindungan anak." ucap ku tegas sambil berkecak pinggang dengan wajah yang mendongak padanya.

"Hei, jangan salah paham manis, aku ke sini, mau menghadiri acara pesta peresmian direktur utama, kebetulan dia masih kerabat dekat Papi ku. Lagi pula apa aku setua itu hh? kenapa kamu selalu memanggil ku Om? panggil aku Mas." pintanya.

"Iiiiuuuuu, ingat umur Om, berapa umur Om?" tanyaku yang kurang pekerjaan, kenapa juga harus bertanya umur padanya?

"Tiga puluh tahun." jawabnya dengan nada santainya.

"Tuh kan? umur kita saja jauh sekali, yang aku pantas panggil Mas itu yang usianya masih dua puluh dua tahunan." ucap ku ketus "Sudahlah aku sibuk, capek lama lama meladeni Om.!" lanjut ku lalu membalikkan badanku dan meraih alat bersih bersih ku kembali.

"Qiran, mau kemana? Mas masih mau bicara!" panggil nya dan aku hanya melambaikan tangan ku padanya tanpa menoleh.

"Bye.!!" ucap ku dan terus ku lanjutkan langkah sambil sesekali berhenti mengambil satu dua sampah dari lantai.

...----------------...

Dan di sinilah aku sekarang, di antara orang orang kaya yang menghadiri pesta orang kaya itu, aku tidak tahu sebenarnya pesta apa ini? pesta peresmian apa aku lupa, tapi yang pasti ramai sekali, terlihat orang orang kaya itu, memakai pakaian terbaik mereka. Pakaian yang harganya mungkin bisa untuk menjamin hidup ku beserta adik adik di panti asuhan ku selama satu tahun.

Yah, aku memang tinggal di panti asuhan, entah siapa yang meninggalkan ku di sana, aku pun tak tahu, bagaimana wajah ayah dan ibu ku aku benar-benar tidak pernah melihatnya, hanya kalung ini, yang mungkin akan menjadi petunjuk ku menemukan orang tua ku.

Ku genggam bandul liontin yang sudah bertahun-tahun lamanya melekat di leher ku ini, dengan wajah sendu sambil mengedarkan pandangan ku ke seluruh wajah orang di gedung megah ini, seandainya saja salah satu dari orang kaya yang menghadiri acara ini ada orang tua ku dan mengenali kalung ini.

"Huuff, kenapa aku masih berharap hal yang tidak mungkin. Kau sudah di buang Qiran, jangan terlalu banyak berharap." pekik ku padaku sendiri.

"Eh Qiran!" dari arah kanan seseorang memanggil ku, aku pun menoleh seketika padanya dan Pak Raffi berjalan gontai menuju ku, ada apa lagi ini? belum juga mulai bekerja sudah di panggil lagi? pikir ku.

"Iya Pak?" sigap ku merespon.

"Qiran, tolong kamu ke kamar 525 yah, sekarang tugas kamu membersihkan kamar itu, jadi tinggal kan tempat ini. Oke!" perintahnya lagi.

"Baik Pak!" sahut ku menurut.

Dan lagi-lagi tanpa bertanya apa pun lagi, aku melangkahkan kakiku semangat menuju kamar 525. Lagi pula biasanya, saat bertugas membersihkan kamar, akan lebih berpotensi di beri banyak uang tips, dari pada di acara pesta begini. Di lihat dari nomor kamar nya sih, sepertinya kamar presidential suite. Dimana hanya tamu VVIP yang akan menginap di ruangan itu.

"Yes! semoga tips nya banyak." harap ku.

Dan untungnya lagi kamar yang aku tuju berada di lantai yang sama di mana acara pesta berlangsung, jadi aku tidak perlu lagi menaiki lift. Langkah ku semakin cepat, dan kulihat pintu yang bernomor 525 itu sudah dekat dengan pandangan ku.

"Oh itu dia." ucap ku masih bersemangat sambil terus berjalan semakin cepat, ku hela napas panjang sebelum kemudian.

Ceklek....

Ku dorong pintu yang sudah terbuka ini sambil mengerutkan kening bingung "Kenapa pintunya tidak terkunci?" ucap ku bertanya tanya sesekali menoleh ke kanan dan kiri yang terlihat kosong, tak ada satupun orang.

Aku pun segera melangkah kan kakiku masuk ke dalam kamar 525 ini dan kosong, tidak ku lihat siapapun di dalam sini.

"Aaakk.!!" keluh ku saat kurasakan ada tusukan seperti jarum suntik yang menancap di leher ku.

Dan gelap...... Setelah itu aku benar-benar tidak bisa merasakan apapun lagi. Hingga akhirnya aku mulai bisa menggerakkan tangan dan kakiku, tapi anehnya kenapa seperti ada yang membelenggu tangan dan kaki ku.

"Oh, ada apa ini? kenapa dengan ku?" ucap ku sambil menggoyangkan tangan dan kakiku yang terasa di belenggu. Seperti ada kain yang mengikat kedua tangan dan kedua kaki ku.

Ingin rasanya ku lihat ke sekeliling, tapi mataku tertutup, seperti ada kain yang sengaja di tutup kan pada mataku "Hai, apa ada orang? tolong! tolong bantu aku melepasnya!" teriak ku mulai tak tenang.

Takut aku benar-benar sangat takut. Aku terus menggoyangkan tangan dan kakiku dan benar-benar tidak bisa melepaskan diri.

"Tolong.!!"

"Sayang." bisikan yang tiba-tiba mengagetkan ku hingga aku berjingkrak terkejut "Siapa kamu?" sentak ku "Kenapa aku di ikat seperti ini? tolong lepaskan aku!" lanjut ku ketus.

Tapi bukannya mendapat jawaban, aku justeru mendapat sentuhan sentuhan menakutkan di sekitaran dadaku "Siapa kamu? jangan kurang ajar kamu! lepaskan aku!" teriakku meracau.

Aku yakin ini sudah pasti tidak wajar, pasti seseorang sengaja membuat ku tak berdaya seperti ini, sengaja ingin melecehkan ku.

"Lepas kan aku!" teriakku lagi berharap sentuhan sentuhan menakutkan itu berhenti tapi justeru lebih mengarah ke tubuh inti ku, membuka satu persatu kain yang ku kenakan.

"Jangan!" pekik ku menolak dan sekarang suaraku mulai di selingi dengan isak tangis ku "Hiks hiks" rontaan ku tak berarti, ia tetap menjamak tubuh ku. "Ku mohon jangan sentuh aku!"

...----------------...

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

kasihan Qiran semoga selamat...

2023-09-11

0

Paulina H. Alamsyah Asir

Paulina H. Alamsyah Asir

aq mampir thor.. miss you😉

2022-04-15

0

Nindira

Nindira

Hadir perdana, nyimak, like, fav, hadiah dan rate untukmu author keceku yang hebat😍😘

2022-01-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!