Satu bulan sebelum kejadian naas yang menimpa Qiran terjadi. Terlihat sebuah mobil memasuki stasiun pengisian bahan bakar atau biasa kita singkat SPBU. Tentunya mobil mewah berwarna putih itu mengantri di lorong yang bertuliskan non subsidi.
Dan di dalam mobil mewah itu, ada seorang pria tampan duduk dengan kaki yang di tumpang kan sebelah ke lututnya, pria tampan berkacamata itu tidak lain adalah Bian Anggara.
Jam sembilan nanti pria dewasa itu akan menghadiri rapat pemegang saham, jadi pagi-pagi begini sudah keluar dari mantion nya.
"Wah, panjang juga antriannya Pak?" ucap Bian sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh kendaraan yang mengantri di lorong bertuliskan subsidi.
"Gimana tidak mengantri Tuan, lihat saja karyawan nya saja masih anak-anak." sahut sang sopir.
Mendengar itu Bian pun menatap ke arah gadis kecil yang tengah mengembangkan senyuman manis seraya melayani satu persatu motor yang akan mengisi bahan bakar minyak.
Tak sadar bibir Bian pun tersenyum melihat senyum riang gadis cantik itu "Dia sangat cantik." ujarnya "Tapi bagaimana bisa anak sekecil itu bisa bekerja di sini?" tanyanya kemudian.
"Sepertinya dia bukan karyawan tetap Bos, tapi hanya karyawan magang atau pekerja paruh waktu saja, sekarang para koordinator justru mencari pekerja paruh waktu, dengan begitu mereka tidak perlu menggajinya dengan upah minimum, dan tunjangan lainnya." sambung sang asisten yang bernama Arga dengan tatapan yang mengarah ke pada gadis pom bensin itu.
"Tapi kelihatannya dia sangat menyukai pekerjaan nya." Bian berujar sambil tersenyum dengan pandangan yang melekat pada gadis cantik itu. Gadis yang tidak lain adalah Qirani Virginia.
Senyum manis gadis itu begitu memesona nya, hingga kini Bian menurunkan kaca jendela mobil miliknya untuk bisa lebih intens menatap gadis riang itu.
"Yok! lanjut Pak!" ucap gadis itu bersemangat sambil memaju mundur kan jemarinya pada pengendara motor yang mengantri.
"Dia lucu." celetuk Bian tertawa kecil.
Arga tersenyum sambil melirik ke arah spion mengamati raut wajah sang Tuan yang jarang jarang tersenyum itu, meskipun sebenarnya Bian bukan termasuk laki-laki yang bersifat dingin, hanya saja memang pendiam.
"Gimana Tuan? apa kita langsung jalan?" tanya sang sopir sesaat setelah Arga membayar bahan bakar yang sudah di isikan ke mobilnya.
"Tunggu sebentar, aku masih mau melihat nya." titah Bian tanpa melepaskan pandangan pada Qiran.
Kebetulan di lorong yang non subsidi tidak ada lagi mobil yang mengantri, jadi mobil putih itu tidak di buru-buru keluar dari SPBU tersebut.
"Lanjut lagi Kakak. Ayok ayok!" dan lagi-lagi Bian terkikik kecil mendengar suara cempreng Qiran yang di selingi dengan tingkah lucunya.
Sekitar sepuluh menit Bian menikmati wajah cantik gadis pom bensin itu, hingga akhirnya suara klakson dari mobil yang akan bergantian mengisi bahan bakar pun membuatnya harus rela meninggalkan tempat itu.
Dan mata Bian masih terus menatap gadis itu meskipun kini mobilnya sudah bergerak dengan perlahan dan menghilangkan sosok imut seorang Qirani Virginia.
"Kenapa Bos? kau menyukainya?" tanya Arga.
Bian pun mengarahkan pandangannya ke pemuda itu "........" laki-laki dewasa yang masih perjaka itu hanya membisu. Menyukai? belum bisa di pastikan secepat itu.
...----------------...
Esok harinya di jam dan tempat yang sama, Bian melihat kembali sosok cantik seorang Qiran, dan seakan ketagihan, Bian terus menerus mengisi bahan bakar minyak di SPBU tersebut dan terus menikmati kecantikan gadis yang belum ia kenal itu.
Dan hari ini tepat di Minggu ke-dua nya mengamati, tapi secara tiba-tiba gadis pom bensin itu mendatangi mobilnya.
Melihat itu Bian pun segera menaikan kaca jendela mobil miliknya, berpura-pura mengalihkan pandangan ke depan "Apa dia ke sini Ga?" tanyanya pada sang asisten.
"Sepertinya begitu Bos." Arga mengamati gerak tubuh gadis itu yang terlihat tentang tenteng.
Tok Tok Tok....
Gadis itu mengetuk ngetuk kaca jendela mobil miliknya dengan arogan, bahkan sesekali gadis itu menyingsing lengan bajunya seperti sedang mengajak ribut.
Arga dan sang sopir terkikik kecil melihat nyali Tuan nya menciut "Hadapi Bos!" ucap Arga meledek.
Tok Tok Tok ....
Ketukan yang terus menerus itu membuat Bian menyerah dengan perlahan pria tampan itu menurunkan kaca jendela mobil miliknya sambil menggaruk tengkuknya nyengir.
"Eh, Om!" pekikan gadis itu dengan suara cempreng nya yang tanpa basa-basi lagi.
Arga terkikik saat mendengar sang Tuan di panggil Om oleh gadis itu.
"Om mau menculik ku yah hah? kenapa terus menerus ke sini dan mengawasi ku?" tanya Qiran ketus.
"Hah?" mulut Bian menganga menatap Qiran dengan sesekali berkedip bingung.
"Om pikir aku tidak tahu? setiap hari kau ke sini untuk mengintai ku hah? aku bisa laporkan ke polisi loh Om!" lanjut Qiran menyambar laki-laki yang masih kebingungan, tak tahu harus menjawab apa padanya.
"Kenapa diam? jawab Om!" tambah Qiran menuntut sambil menggebrak atap mobil mewah Bian.
"Bukan bukan!" Bian menggeleng sambil mengibaskan tangannya "Aku bukan penculik! aku hanya......"
"Qiran!" suara laki-laki memanggil gadis itu membuat Bian menghentikan kalimat nya.
Dan Qiran pun menoleh ke arah si penyeru sepertinya laki-laki itu mengingatkan nya untuk tidak meninggalkan pekerjaan begitu saja.
"Iyah Pak!" sahut Qiran berteriak menghiraukan laki-laki itu, kemudian menoleh kembali ke arah Bian yang masih tak berkutik.
"Awas yah Om! kalau Om coba-coba mengintai ku lagi, aku laporkan Om ke perlindungan anak!" ancam Qiran keras tepat di wajah Bian.
Membuat Bian memejamkan matanya saat tak sengaja saliva gadis itu terciprat ke wajahnya, kemudian gadis itu membalikkan badannya, pergi.
Sedang Arga mulai melepaskan tawanya terpingkal-pingkal sambil memegangi perut saat melihat sang Tuan di ancam seorang gadis kecil.
"Sialan kau hah!" pekik Bian menghentakkan kakinya ke sandaran jok yang Arga duduki.
"Ampun Bos! tapi gadis itu benar-benar lucu." kelit Arga dengan tawanya.
"Jadi apa kau benar-benar menyukainya Bos? kau bahkan tak bisa menjawab rutukan gadis itu." tambah Arga menutupi mulut menahan tawa yang takut membuat sang Tuan semakin marah.
"Kita pergi saja dari sini." titah Bian pada sang sopir ketus "Secepatnya kau harus mencari tahu siapa nama gadis itu dan di mana dia tinggal." lanjut Bian memerintah Arga.
"Siap Bos!" jawab Arga dengan tangan yang memberi hormat meskipun mulutnya masih sibuk menahan tawanya.
...----------------...
Sedang di tempat lain, Qiran tampak menggerutu setelah berhasil melabrak pemilik mobil yang selama ini mengintainya "Dasar penculik tidak profesional, dia pikir aku tidak tahu apa? awas saja kalau sampai besok dia datang ke sini lagi, aku pukuli wajah gantengnya." gerutunya sambil memukul-mukul kan kepalan tangan ke tangan lainnya geram.
"Qiran!" seorang pria memangilnya dan dengan reflek nya gadis itu menoleh.
"Iya Pak!" sahut nya pada pria yang tidak lain adalah seniornya.
"Ini, seseorang mengirim makanan lagi untuk mu, ambil dan makanlah dulu." ucap pria itu seraya memberikan satu kotak besar berisi makanan pada Qiran.
Qiran mendengus bingung "Tapi kira-kira siapa yah Pak? yang mengirimi ku makanan terus? ini bukan makanan murah loh Pak? sepertinya ini di pesan di restoran mahal." ucapnya bertanya tanya.
"Sudah jangan kebanyakan mikir Qiran, lebih baik terima saja, orang-orang kaya sekarang memang rajin-rajin bersedekah, kamu makan saja, biar Bapak yang berjaga." sambar pria itu menepis pertanyaan Qiran.
"Ok....."
Qiran menurut, dengan mengemban rasa penasaran, gadis itu mulai menepi, mencuci tangan kemudian menikmati makanan pemberian seseorang yang entah dari siapa itu, yang pasti setiap harinya Qiran mendapat kiriman makanan mahal itu.
...----------------...
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Nindira
Aku baru baca novel ini, ternyata temanya hampir sama ya thor walau aku tahu karyamu itu lebih bagus tapi jalan ceritanya beda kok. Gak ada niat plagiat thor. cuma kita sehati aku pikir kata yang cocok itu. Maaf thor🙏
Semangat author hebatku
💪💪💪💪💪😊😊😊😊😊
2022-01-15
0
Hafni Azhari
ya ampun seru banget
2021-10-09
1
Dinda Afrilia
udh mali suka ni verita nya tapi kok ambe bisa di perkosa si thor ngk bisa apa ngk sampe rusaak juga tu kan kasian..?🙁
2021-09-23
0