Jodoh Di Kejar Dateline

Jodoh Di Kejar Dateline

01

Alea mengehentikan motornya tepat didepan kost putri yang sudah ditempatinya  bersama saudaranya semenjak mereka masuk kuliah tepatnya tiga tahun yang lalu.

Dengan perlahan tangannya melepaskan helm dan mencabut kunci motor lalu segera masuk menuju ke kamar, dilihatnya kamar masih sepi yang artinya Aletta belum pulang.

Alea langsung merebahkan tubuhnya di kasur, hari yang melelahkan batinnya seharian ini ia latihan di sirkuit untuk mempersiapkan kejuaraan yang akan diadakan beberapa bulan lagi.

Kenalin nama gue Alea Aprilia Ferdinan, panggil aja Alea. Putri dari pasangan mama Aprilia dan Papa Ferdinan. Gue punya saudara perempuan yah bisa dibilang dia adek gue tapi umur kita cuma beda beberapa bulan, namanya Aletta Rinjani Ferdinan. Putri dari mama Rinjani dan papa Ferdinan. Kenapa? Kalian bingung ya kenapa mama kami berbeda tapi Papanya sama?

Okeh, gue ceritain khusus buat kalian. Jadi ceritanya begini, papa Ferdinan adalah anak bungsu dari Eyang Kung dan Eyang Putri sebagai keluarga yang masih punya garis keturunan ningrat, Eyang putri getol banget nyariin calon jodoh buat anaknya, akhirnya terpilihlah mama April sebagai calon isteri papa Ferdi.

Pernikahan papa Ferdi dengan mama April sudah berjalan hampir lima tahun lamanya, selama itu pula mereka belum juga di karunia anak, sampai suatu hari Eyang Putri meminta papa Ferdi untuk menikah dengan wanita lain untuk memberikan keturunan alias cucu buat Eyang.

Setelah melalui proses yang alot dan panjang akhirnya mama April menyetujui papa Ferdi menikah lagi tapi dengan syarat  wanita itu harus pilihan Mama April. Dan wanita yang terpilih adalah Mama Rinjani sahabatnya mama April.

Beberapa bulan setelah pernikahan papa Ferdi dan mama Jani, ada kabar bahagia ternyata mama April hamil dan mengandung anak dari papa Ferdi yaitu gue Alea.

Saat kehamilan mama April menginjak usia 6 bulan, mama Jani menyusul hamil anak Papa Ferdi yaitu Aletta. Itulah sebabnya umur gue sama Aletta cuma beda beberapa bulan doang.

Lanjut gak nih ceritanya?? Tapi gue sedih kalo harus lanjutin ceritanya. Ehm.. Jadi saat mama Jani melahirkan Aletta, mama Jani mengalami pendarahan hebat dan dokter hanya bisa menyelamatkan salah satunya dan yang selamat adalah Aletta.

Makanya gue sama Aletta dibesarkan oleh ibu yang sama yaitu mama April. Mama April sayang banget sama Aletta, dulu pas gue kecil gue suka iri dan ngerasa gue anak pungut karena mama April lebih sayang sama Aletta dari pada sama gue, tapi setelah dijelaskan semuanya gue sadar dan gak pernah ada rasa iri atau ngambek-ngambek lagi karena ya mama gue sebenernya juga sayang banget sama gue. Tapi emang dasar jaman bocah.

Kita berdua saling menyayangi dan kompak dalam urusan hobi dan lainnya tapi kita juga sering berantem tapi gak lama. Dan satu hal yang harus kalian tahu walaupun gue sama Aletta ada keturunan ningrat, tapi kita jauh dari penampilan 'feminin' hahahaha gak tau dah emak kita ngidam aja pas hamil dulunya sampe anaknya begini banget. Udah ahh curcolnya kepanjangan

Alea baru saja memejamkan matanya dan terbangun karena ponselnya berdering, ia melirik sekilas nama yang tertera dilayar ponselnya ternyata dari mamanya.

"Halo assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, kamu lagi apa nak?"

"Lea lagi istirahat ma, baru pulang latihan."

" Aletta lagi sama kamu gak?"

"Ale belum pulang ma, kayanya masih latihan di Dojo. Kenapa ma?"

"Nanti malem bisa pulang gak sayang sama adik kamu?"

"Ada apa ma?"

"Ada hal penting yang mau diomongin."

Alea menaikan alisnya "Tentang apa ma?"

"Gak bisa di bahas ditelpon sayang, pokoknya mama minta tolong Alea sama Aletta pulang ya, mama tunggu sebelum magrib udah harus sampe supaya kita bisa shalat berjamaah dirumah. Bisa kan sayang?"

Alea melirik jam dinding dikamarnya yang menunjukan pukul tiga sore, kalo pulang naik motor bisa sih sejam tapi kalo naik mobil bisa ngaret apalagi ini hari sabtu malam minggu pasti macet.

"Halo sayang"

"Ahh, iya mah. InsyaAllah Lea usahain."

"Jangan naik motor mama gak mau, kalian naik mobil aja gak apa-apa telat asal selamat. Ngerti!!"

Alea menggaruk kepalanya yang tak gatal, mamanya tau aja apa yang dia pikirin "iya ma, ngerti."

"Ya udah nanti hati-hati ya pulangnya, Assalamualaikum."

"Iya ma, waalikumsalam"

Usai menyudahi telpon dengan sang mama Alea langsung mengetik sebuah pesan singkat untuk Aletta

Al, gue jemput Loe di Dojo nyokap nyuruh kita balik. PENTINGGG!!!

Tanpa menunggu balasan dan tanpa berganti pakaian Alea bergegas ke garasi mengendarai mobilnya menjemput Aletta.

💖💖💖💖

Aletta baru saja menyelesaikan latihannya hari ini, lalu bergegas menuju ruang ganti. Ia mengambil ponselnya didalam tas, dan melihat sebuah pesan masuk dari kakaknya.

Al, gue jemput Loe di Dojo nyokap nyuruh kita balik. PENTINGGG!!!

Aletta mengerutkan keningnya, aneh gak biasanya mama nyuruh mereka pulang dan ada hal penting apa yang mau dibahas. Batinnya

Baru saja ia meletakan ponselnya di tas, ponselnya kembali berdering sebuah pesan kembali masuk.

Woiii gue didepan neh cepetan.

Aletta berdecak sebal, belum juga dirinya berganti pakaian Alea sudah menunggunya didepan. Tanpa berganti pakaian dan langsung mengemasi semua barang-barangnya ia langsung bergegas menemui kakaknya di luar gedung tempatnya berlatih.

"Lama banget sih." Omel Alea begitu ia masuk kedalam mobil

"Yeee loe ngasih taunya mendadak, bukan salah gue dong." Sahut Aletta kesal

"Gue juga tadi baru balik, baru merem, nyokap nelpon nyuruh balik katanya ada yang mau dibahas penting." Jelas Alea

"Tumben, gak biasanya."

"Makanya gue juga heran, tapi kira-kira apa ya??"

"Jangan-jangan loe di suruh kawin lagi Le." Celetuk Aletta

Alea yang sedang fokus mengemudi langsung menoleh menatapnya dengan mata melotot yang dibalas cengiran oleh Aletta

"Bercanda Le, yah loe nanya ke gue ya mana gue tau." Ucap Aletta sambil mengangkat kedua jarinya membentuk huruf V

"Tau lah, pusing pala si Barbie."

"Udah loe fokus nyetir aja kalo capek ntar kita gantian." Ujar Aletta

Alea menggelengkan kepalanya berusaha fokus menatap jalan, sementara Aletta menatap ke jendela samping dan sibuk dengan pikirannya.

💖💖💖💖

Alea dan Aletta tiba sebelum magrib, mereka langsung bergegas menghampiri mamanya yang sedang memasak di dapur. Setalah selesai cipika cipiki mereka kembali ke kamar masing-masing untuk mandi dan bersiap shalat magrib berjamaah di rumah.

Usai shalat magrib berjamaah yang di imami oleh papa Ferdi, mereka semua langsung menikmati makan malam yang telah di siapkan oleh Mama April. Hari ini mama April masak makanan kesukaan Alea dan Aletta yaitu ayam bakar kecap.

Setelah menghabiskan makan malam, papa Ferdi meminta kedua putrinya untuk tidak ke kembali ke kamar dan duduk di ruang keluarga, merasa ini sudah waktunya pembahasan penting akan di bahas keduanya saling pandang tanpa membantah.

"Al, kok gue deg-degan yah" ucap Alea berbisik

"Iya Le, gue juga. Kaya orang mau di sidang kita." Timpal Aletta

" Sayang, ada hal penting yang mau Eyang kalian omongin, jadi papa minta tolong jangan membantah sampe Eyang selesai bicara, ngerti!!" Ucap Papa Ferdi memperingatkan kedua putrinya.

"Ngerti pah." Sahut keduanya serempak

"Eh.. kok gue ga tau ya kalo ada Eyang" bisik Aletta

Alea yang bingung hanya mengangkat bahunya, pasalnya saat makan malam Eyang tidak ikut bergabung bersama mereka tapi kenapa sekarang Eyang ada.

"Le, perasaan gue gak enak nih kalo udah menyangkut Eyang." Bisik Aletta

"Sama, gue yakin ada yang gak beres nih." Sahut Alea

"Ehem..."

Keduanya kembali diam diposisinya masing-masing begitu Eyang putri sudah mengeluarkan dehemannya.

"Alea, Aletta ada yang mau Eyang bicarakan dengan kalian berdua." Ucap Eyang Putri pelan tapi penuh ketegasan

Kedua gadis itu saling pandang dan menelan ludahnya mendengar ucapan Eyang Putri.

"Usia kalian sudah dua puluh tahun sekarang, sesuai tradisi keluarga kita anak gadis harus menikah sebelum usia mereka dua puluh satu tahun...." Jelas Eyang Putri sambil menatap kedua cucunya

"Eyang sudah menyiapkan calon suami untuk kalian yang tentu saja bibit, bebet dan bobotnya sudah jelas sangat baik dan tentunya masa depan kalian terjamin aman."

Alea dan Aletta kaget begitu mendengar ucapan Eyang Putri dengan sedikit keberanian mereka berusaha untuk protes.

"Eyang, Lea sama Ale masih kuliah kita juga masih muda masa kita udah disuruh nikah." Protes Alea

"Iya Eyang, Ale gak mau nikah muda, dan kenapa harus dijodohin segala sih Eyang. Ale gak mau." Timpal Aletta

"Terus kalian maunya gimana?" Tanya Eyang putri membuat keduanya langsung bungkam tak tau harus menjawab apa

"Baiklah, kalo kalian memang tidak mau dijodohkan, mari kita buat kesepakatan."

Alea menatap Aletta seolah meminta pendapat.

"Apa Eyang?" Tanya Aletta memberanikan diri

"Eyang mau kasih kalian kesempatan untuk mencari jodoh pilihan kalian sendiri, tapi kalo kalian gagal kalian harus siap menikah dengan calon pilihan Eyang."

Alea memekik kaget sementara Aletta membelalakan mata tak percaya dengan ucapan yang dikatakan Eyang, "tapi Eyang kita..."

"Gak ada tapi, Eyang kasih kalian waktu 6 bulan!!!"

Alea dan Aletta saling pandang, "APA!! 6 Bulan!!!!"

To be continue...💕💕😘😘😘

Happy reading guys, maaf kalo seandainya ceritanya gak seperti yang di harapkan,.. hehehe

Terpopuler

Comments

Esa Aurelia

Esa Aurelia

semangat kak..

2021-10-24

1

bunda sekar

bunda sekar

lumayan 💖💖💖

2021-10-22

0

Nda DhaThoel

Nda DhaThoel

ketikkannya rapi kak 😊

2021-10-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!