Aletta terbangun karena kaget dari tidurnya saat Alea masuk kedalam kamar dan menutup pintu dengan cukup keras.
"Leaaaaaaaa.. Bisa gak sih loe nutup pintu pelan-pelan." Omel Aletta yang masih setengah sadar
"Alettaaaaaaaaa adek gue yang cantik tapi masih cantikan gue." Alea berteriak langsung memeluk adiknya
Aletta yang masih setengah sadar tentu saja kaget dengan sikap kakaknya itu apalagi sedari tadi Alea terus-terusan mengguncang tubuhnya membuat kepalanya pusing. Inilah yang terjadi jika gadis itu tengah berbahagia.
"Gue seneng banget Al." Ucap Alea begitu sudah agak tenang
"Hmm elu kenapa? Punya gebetan baru?" Tebak Aletta
Alea mengangguk menatap adiknyaa dengan mata berbinar dan senyum terus mengembang di bibirnya
Tuh kan ketebak banget kalo kakaknya itu lagi kasmaran. Kenapa? Soalnya Alea itu orangnya mudah kagum sama cowok cakep apalagi baik sama dia. Itu salah satu kelemahan Alea makanya dia sering banget baper dan menaruh harapan lebih sama cowo tapi brengseknya gak ada yang serius sama dia.
"Siapa cowonya?" Tanya Aletta
"Dokter Al." Jawab Alea sumringah
"Widihhh cakep selera loe udah naik kelas sekarang jadi dokter gue yakin langsung di Acc sama Eyang." Ucap Aletta
"Hehe doain gue ya biar berlanjut siapa tau ini jawaban dari Allah buat calon jodoh gue."
"Gue doain semoga kali ini beneran jodoh loe yang bakal loe kenalin ke Eyang. Semoga pedekate loe lancar sampe kejenjang serius." Kata Aletta mendoakan kakaknya yang tengah berbunga- bunga itu
"Aamiin" ucap Alea dengan suara lantang
"Dah yak.. gue mau tidur gue capek banget nih. Oh ya hari sabtu gue ada seleksi buat kejuaraan Nasional. Loe nonton gue ya??"
"Ehm. Gue gak janji ya tapi gue usahain soalnya hari sabtu gue mau ke Bandung ada latihan juga buat persiapan kejuaraan" jawan Alea sedikit tidak enak hati dengan adiknya itu
Aletta tersenyum, selalu saja jadwal mereka bentrok yang membuat mereka tidak bisa saling mendukung satu sama lain setiap ada perlombaan, "yaudah doa loe menyertai gue." Ucap Aletta
Alea tersenyum lebar, sebenarnya ia tak enak hati karena setiap kali pertandingan adiknya itu ia selalu saja tidak dapat hadir untuk mensupport Aletta tapi kali ini ia akan mencoba untuk ijin ke pelatihnya bagaimana pun ini moment penting Aletta.
Aletta sudah kembali ke pulau kapuk untuk menyebrangi lautan mimpi bertemu pangeran tampan yang akan menjadi calon jodohnya. Sementara Alea masih terjaga dengan senyum yang selalu menghiasi bibirnya.
"Kok gue jadi begini ya??" Tanya Alea pada dirinya sendiri yang sedari tadi senyum-senyum sendiri.
"Mending gue tidur siapa tau ketemu dalam mimpi." Ucap Alea sambil menarik selimut sampai menutupi kepalanya.
💖💖💖💖
Sudah berapa hari semenjak insiden mobil mogok hari ini Aletta dan Nathan janjian bertemu untuk mengambil mobilnya di bengkel lelaki itu
Nathan menjemput Aletta di kampusnya. Beberapa gadis yang berdiri tak jauh dari Aletta memekik kagum begitu melihat Nathan melepas helm sport miliknya.
Gila, ganteng banget
Anak mana tuh, mau dong kenalan
Hai, ganteng. Kenalan yuk
Nathan memamerkan senyum manisnya sambil menatap para gadis yang sedari tadi memperhatikannya. Dengan langkah santai ia menghampiri Aletta "Loe udah lama nunggu?" Tanya Nathan
"Lumayan." Jawab Aletta jujur
Nathan tersenyum mendengar jawaban Aletta. Yaah Aletta selalu to the ponit setiap kali di ajak berbicara dan kadang terlalu ceplas ceplos.
"Yuk..." Keduanya berjalan menuju motor yang Nathan parkir secara asal lalu menyerahkan helm pada gadis itu.
"Udah siap?"
Aletta mengacungkan jari jempolnya sebagai jawaban.
Nathan melajukan motornya dengan kecepatan sedang, hari ini cuaca sangat panas, niat hati ingin mengajak gadis dibelakangnya itu untuk sekedar nongkrong di cafe atau minum es kelapa dipinggir jalan tapi sepertinya agak susah menahlukan hati Aletta
Nathan menghentikan motornya didepan bengkel, hari ini bengkel terlihat ramai seperti biasanya banyak ibu-ibu dan mbak-mbak muda mengantri untuk sekedar service ringan dan ganti oli motor dan mobil mereka.
Nathan masuk sambil menyapa para pelanggannya diikuti Aletta yang menggekor dibelakang. senyum ramah terus menghiasi wajahnya ketika berlalu melawati para pelanggan yang dominan kaum hawa.
Melihat paras Nathan yang tampan dan senyum manisnya para ibu-ibu makin jatuh hati kesemsem binti klepek-klepek dibuatnya.
Lain halnya dengan Aletta yang berjalan dibelakang ia bisa merasakan hawa-hawa mencekam, tatapan tajam dan sindiran pedas dari netijen yang tidak suka melihatnya berada di dekat Nathan. Seolah tak rela jika idolanya punya pawang.
"Fans loe banyak juga." Ucap Aletta setibanya mereka di dalam bengkel
Nathan tersenyum sambil menaikan sebelah alisnya, "loe juga harus hati-hati sama pesona gue."
Aletta melirik Nathan, "bisa di keroyok masal gue sama fans-fans loe di depan."
"Hahaha apaan sih, yah gak mungkin lah." Sahut Nathan sambil tertawa
"Yee ga percaya, cewek tuh bisa terlalu posesif loh apa lagi kalo cowonya kaya loe."
"Secara gak langsung loe bilang gue ganteng yaa?" Goda Nathan
"Apaan sih loe" ucap Aletta sambil menepuk lengan Nathan cukup kuat
"Al jangan dendam gitu napa.. sakit." Ujar Nathan sambil mengelus tangannya
Aletta menutup mulutnya, "sorry Nat refleks"
Nathan tersenyum lebar sambil mengusap lengannya, "becanda gue..."
Tapi sebenernya lumayan sakit juga sih, batin Nathan
"Seriusan?"
"Iya, Nih kunci mobil loe. Coba di tes dulu kira-kira ada yang kurang gak." Ucap Nathan sambil menyerahkan kunci mobil Aletta
Aletta menstater mobilnya, sebenarnya ia tidak begitu faham dengan mobil dan antek-anteknya yang ia tahu hanyalah kalo mobilnya menyala artinya aman dan pastikan ban mobilnya aman. Heheh
Aletta keluar dari mobilnya menghampiri Nathan
"Gimana?"
Aletta hanya mengacungkan kedua jempol tangannya sebagai jawaban dari pertanyaan lelaki itu, "Oh iya, tagihannya? " Tanya Aletta
"Gak usah bayar. Geratis." Jawab Nathan
"Lahh ga bisa kaya gitu lah, gue gak enak loe udah ngederek mobil gue, ngebenerin mobil gue. Gak lah gue gak mau geratisan." Bantah Aletta
"Hmm, gimana kalo loe bayar sama dinner atau gak makan siang bareng gue hari sabtu?" Usul Nathan
"Ehm, sabtu besok?" Tanya Aletta
Nathan mengangguk
"Ehmm sorry ya Nathan, kalo sabtu besok gue gak bisa, gue ada seleksi buat ikut kejuaraan Nasional." Jelas Aletta tak enak hati
"Ehm kalo gitu gue nonton pertandingan loe aja, nah abis selesai bertanding baru deh kita dinner." Ucap Nathan tak patah arang
Aletta bingung harus menolak bagaimana lagi ajakan Nathan, tapi ia juga tidak ingin berhutang budi pada lelaki ini.
"Okeh deh." Ucap Aletta akhirnya
"Okeh kalo gitu kabarin aja nanti loe tanding dimana biar gue samperin langsung." Ujar Nathan
"Oke deh. Kalo gitu gue cabut ya, gue mesti balik ke Dojo ada latihan." Pamit Aletta
"Oke, kalo ada apa-apa kabarin gue."
"Sekali lagi makasih ya Nathan." Kata Aletta tulus
Nathan hanya mengganguk sambil tersenyum lebar lalu mengacak-acak rambut Aletta dengan gemas.
Aletta mengerutu kesal karena rambutnya berantakan, sementara Nathan tertawa lalu melambaikan tangannya membiarkan gadis itu pergi.
Sepeninggalan Aletta, Nathan bergegas membantu rekan-rekannya karena hari ini bengkel ramai. Baru beberapa langkah Nathan berjalan ponselnya bergetar.
Nathan melirik sekilas nama yang tertera di layar ponselnya lalu memasukan kembali kedalam saku celananya, membiarkan ponselnya terus berbunyi tanpa berniat menjawabnya.
💖💖💖💖
Alea kembali ke bengkel om Danu usai latihan, ia merasa ada yang tidak beres dengan motornya.
"Cong, om Danu ada?" Tanya Alea kepada salah satu anak buah om Danu bernama Acong
"Ada tuh di dalem. " Jawab Acong tanpa menoleh karena sedang sibuk
Alea langsung masuk ke dalam dan menemui Om Danu usai mengucapkan terima kasih pada Acong
"Om, Alea mau minta tolong om motor Alea kurang enak dipake." Jelas Alea
"Oke, bentar ya Le." Sahut om Danu lalu berteriak memanggil Nathan membuat Alea memajukan bibirnya begitu mendengar nama lelaki yang membuatnya kesal tempo hari
"Nathan, mulai sekarang kamu yang bakal jadi montir pribadi Alea, kamu yang handle semuanya urusan motor Alea sampai dia selesai kejuaraan." Jelas om Danu
Nathan membelalakan matanya tak percaya dengan ucapan papanya, "Pah, kok jadi aku yang handle sih?" Protes Nathan
"Om, gak ada gitu montir yang lain?" Tanya Alea agak keberatan dengan ucapan om Danu
"Nathan jangan kecewain papa, karena papa udah taken kontrak dengan clubnya Alea dan Alea om minta maaf saat ini montir terbaik yang memang handal mengurusi motor-motor balap cuma Nathan karena dia sudah menggeluti bidang ini selama di luar negeri" Jelas Om Danu
Alea memutar bola matanya terlihat jengah sementara Nathan mendengus kesal.
"Ya sudah silahkan dilanjutkan bahas membahas motornya." Ucap om Danu meninggalkan keduanya
Alea berjalan keluar sementara Nathan mengikuti gadis itu dari belakang dengan malas.
"Gue ga mau tau motor gue harus beres dari penyakitnya. " Titah Alea
"Ehh, loe pikir gue budak loe seenaknya nyuruh-nyuruh." Sahut Nathan
"Lah, kan tadi bokap loe yang bilang loe bakal jadi montir pribadi gue sampe selesai kejuaraan." Ucap Alea
"Tapi loe bisa kan ngomong baik-baik ga asal nyuruh-nyuruh gitu."
Alea hanya menggerutu mendengar ucapan Nathan sementara Nathan memilih diam tak ingin meladeni gadis itu. Ia tidak ingin punya penyakit darah tinggi dan meninggal diusia muda jika meladeni gadis itu.
ihhh gedek banget gue ama ni cowok. Batin Alea
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
bunda sekar
tak do'akan semoga yang like banyak
2021-10-22
1