Secret Woman Of Mr. Mafia
Pagi dalam sebuah pondokan terpencil di antara rerimbunan pepohonan pinus hitam, holm oaks dan beberapa minoritas sycamore menghijau, satu sosok bergulung masih terbelenggu kehangatan selimut berbulu. Irishak Bella menggeliat di atas pembaringan, terbangun oleh gonggongan kecil dan goresan cakar-cakar pelan di pintu kamar tidurnya. Udara cukup dingin mungkin 13 derajat Celcius, mungkin 12 derajat, meskipun matahari musim panas bersinar cerah jauh di atas bumi.
Turun dari ranjang, Irishak sempat menoleh pada sisi ranjang yang kosong. Sebuah perasaan terselip di balik relung hati. Ia sukai pagi, saat temukan dirinya dikalungi lengan-lengan primitif seseorang. And someone on her mind adalah pria yang telah lakukan begitu banyak tindak pidana padanya. Argumentasikan murka lantaran Irishak menyulitkan keluarganya, si pria merampas kesucian Irishak, menyekap dan menyanderanya. Setelah kucing-kucingan dengan si pria, Irish temukan, ia pasrah di bawah kendali Hellton Pascalito. Ia selalu berlari dan Hellton akan dengan senang hati mengejarnya, pria itu bahkan berburu dari depan.
Mengibas pikiran sesat di kepala, Irishak segera bangkit dari ranjang bertepatan dengan perutnya yang mulai keroncongan. Mengintip sejenak keluar, ia bisa menghirup aroma blueberry liar dari dalam hutan. Beberapa hari ini, ia sering masuk ke dalam hutan, memetik buah-buah liar yang menjalar di antara guguran jarum cokelat Pinus dan tanaman pakis. Sungguh aneh, penciumannya meningkat tajam. Buka sedikit jendela ruang tidur, Irishak merangkum udara bersih dan segar dari jarum-jarum, kulit kayu; seluruh tubuh pohon Pinus. Mengambil efek keuntungan untuk dirinya sendiri, ia bersua pada kedamaian sejati. Langkahnya kemudian terseret-seret menuju pintu dapati lambung tak ingin udara segar hanya ingin segera meremas sesuatu yang lezat.
"Buddy!" seru Irish gembira ketika pintu terbuka.
Labrador Retriever warna broken white berjinjit di atas kaki-kaki langsing tetapi kokoh, menyalak girang menyambutnya seakan ucapkan selamat pagi.
Guk Guk Guk!
"Hei, Buddy!" Irish ladeni si anjing. Mengelus kepala Buddy dengan senyuman gemas. "Well, aku bangun kesiangan!" kata Irish.
Kemudian malas-malasan pergi ke westafel kamar mandi yang sederhana, mencuci tangan, menyikat gigi dan basuh wajah. Abaikan perut yang menggiling angin, ia amati wajah di cermin. Tanpa cream pelembab wajah dan serum, kulit wajahnya berubah kusam.
"Memangnya ada orang masih berpikir tentang perawatan wajah saat mereka sedang dalam pelarian dan diburu mafia satu negara?" tanya Irish, bicara cepat pada diri sendiri dalam satu tarikan napas. "Kamu masih bernapas, you are so so lucky!"
Ia kemudian ke dapur keluarkan pan dan mulai mengaduk telur dalam mangkuk, rindukan Ibunya.
Dan .... Mengulas senyuman tipis.
Lupakan!
"Aku ingin daging. Apa kau juga, Buddy?" tanya Irish kemudian mengerut. Si anjing tiba-tiba tak terlihat padahal belum sampai lima menit, Buddy mengitarinya sambil kibaskan ekor. Sesuatu pasti menarik perhatian Buddy, entah musang atau kucing hutan.
Irishak Bella ..., berkutat dalam aroma omelet dan roti panggang, kemudian merebus daging sapi, tak sadari bahaya sedang merayap dengan pelan, datangi dirinya. Beberapa orang asing dekati pondokan, tempat ia disembunyikan Hellton Pascalito. Di awal, ia disembunyikan di peternakan sapi Hellton lalu berpindah ke apartemen bawah tanah kembali ke peternakan. Seminggu lalu, Hellton membawanya ke pondokan di tengah hutan luas sebelum pria itu pergi. Ia tiba-tiba rindukan suara berat Hellton Pascalito.
"Irishak Bella, apa kabarmu?”
Bukan suara Hellton tetapi suara seorang wanita asing. Tak ada suara anjing menyalak, tak ada bunyi mencurigakan, tanpa peringatan. Irishak segera berbalik cepat oleh sapaan tak bersahabat. Nama disebut, Irish temukan orang-orang bertopeng acungkan senjata padanya. Irish terpaku di tempat sedang panci berisi daging meletup-letup di belakangnya.
“Siapa kalian?" tanya Irishak tanpa rasa takut. Meski sadar penuh kehidupannya mungkin telah berakhir sekeras apapun Hellton Pascalito sembunyikan dirinya, ia akhirnya ketahuan juga; Irish terlihat tak takut.
"Wah wah wah, lihatlah wanita ini! Angkuhnya terpelihara dengan baik sekalipun ia akan mati hari ini," ujar si wanita.
"Kita semua akan mati," sahut Irish.
"Kau benar sekali. Aku putuskan kau lebih dulu pergi ke neraka tetapi setelah kau beritahu aku sebuah rahasia!"
"Apa yang ingin kau ketahui?" tanya Irishak menatap lurus pada wanita bertopeng.
"Sesuatu yang sangat rahasia dari tempat ini? Dalam ruangan ini? Jika kau beritahu aku, kita bisa lihat seberapa banyak nyawamu akan terselamatkan," kata si wanita sambil edarkan pandangan ke sekeliling dapur yang tak seberapa luas dengan banyak peralatan memasak kuno.
Irish tampak berpikir sebelum menjawab, sapukan pandangan sekeliling, mengulur waktu berharap si Iblis datang dengan sayap-sayap amarah, selamatkan dirinya.
"Mungkin perapian. Meskipun cuaca berubah sangat dingin, pemilik pondokan ini tak pernah nyalakan api," sahut Irish.
"Terima kasih ... senang berjumpa denganmu, Irish! Aku akan mencari sendiri!"
Sebuah tembakan meletus dari senjata salah seorang di antara mereka, mendarat di leher Irishak. Ia merasa seakan tertusuk lemparan jarum tajam. Irish refleks pegangi lehernya, dapati sebuah benda di sana. Ia segera mencabut benda itu dari lehernya, sebuah peluru bius. Tatapan nanar, beberapa detik berselang, tubuh limbung oleh pening. Ia merasa sedikit melayang lantas mulai hilang sadar. Tubuh segera luruh perlahan ke lantai bahkan tangan tak punya kekuatan pegangi meja dapur.
Dari antara penopang meja dapur, mata-mata masih terbeliak oleh shock. Seseorang lemparkan tubuh Buddy, si anjing penjaga milik Hellton yang ditinggalkan untuk menemaninya. Buddy jatuh gedebuk bersimbah darah, tergeletak mengerang kesakitan. Dua kaki depan mengais bergantian tanpa tenaga seakan minta tolong. Irish berusaha merayap ke arah Buddy dengan sisa-sisa kesadaran. Sungguh sangat kejam ketika sebuah tangan berbelati tajam menikam si anjing yang bernapas satu-satu menderita luka tembak dan banyak luka tusukan. Irish mengingat tangan itu, bertato sederhana di punggung tangan; enam segitiga mengelilingi sebuah bulatan. Tanpa sarung tangan, Hellton Pascalito akan temukan mereka. Tetapi, di mana pria itu?
Orang-orang itu lantas bergerak cepat, mencari-cari, memeriksa sesuatu. Irish tak peduli.
"Hei Bu ... ddy!" panggil Irish pelan. Mata si anjing menatapnya sendu, di antara erangan sekarat, teteskan butiran air bening dari salah satu sudut mata. Tatapan Buddy meredup sebelum perlahan terpejam rapat. Irish saksikan peristiwa na'as itu, menahan sesak dalam dadanya. Tubuh Buddy meregang, dua tarikan napas panjang sebelum berhenti bernapas. Hati Irish tersayat-sayat, kesedihan gerogoti dirinya. Mungkin hanya seekor anjing, seekor binatang, tetapi Buddy adalah sahabatnya. Irish berhasil pegangi salah satu kaki Buddy, sekuat tenaga menarik si anjing padanya. Tubuh Buddy masih hangat tetapi dalam hitungan jam akan segera kaku. Irish ingin muntah. Ia seolah melihat akhir dari dirinya sendiri.
Buddy ....
Harusnya mereka sarapan omelet, roti panggang juga daging sapi. Aroma makanan berganti aroma darah. Harusnya setelah sarapan, mereka jelajahi hutan dan memetik blueberry liar.
Buddy ... di mana Tuan-mu?!
Mata Irishak tertutup. Dunianya berubah gelap gulita.
***
Mohon Dukungannya ya ....
Kirimkan aku Vote, Like, Komentar dan sejumlah hal yang dibutuhkan agar The Secret Woman of Mafia semakin populer.
Aku mencintai Kalian, Readers....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
bunga cinta
Mei 2924
2024-05-13
0
Nenk An
/Angry/
2024-04-08
0
Ibunya Haderra 🤩
lanjut sekuel ke 2, yg pertama dh selesai .. dikebut soalnya baguus ,ga bs pindah2 ke lain cerita karna ga bikin bosan .. makasih author yg kpunya cerita keren 😘
2023-02-16
0