Chapter 4. Claustrophobia ....

Irishak terbangun di pagi berikutnya dapati seorang diri dalam ruang tidur. Ia sangat nyenyak semalam setelah minum obat pereda nyeri kepala dan oleh sebuah kehangatan. Ia berhenti pusing tetapi mual-nya berubah menjadi mimpi buruk. Irish menggeliat bangun, buru-buru berlari keluar menuju toilet dan muntah-muntah tanpa ampun.

"Irishak?!" Hellton memegang mug dan plate berisi roti panggang di kedua belah tangannya. Buru-buru menaruh di meja dan ikuti Irish. Pria itu lantas berdiri kaku di pintu toilet. "Apa sesuatu terjadi?" tanyanya khawatir.

Irish bersandar di dinding toilet, tak menyahut. Ia kembali membungkuk, keluarkan semua isi perutnya dan bahkan bunyi-bunyian angin kosong. Hellton datangi Irish dan berlutut di hadapannya, meraih tangan Irish dan memijat perlahan. Irishak menatap Hellton nanar dengan berbagai emosi bercampur-aduk.

"Masuk anginku bertambah parah!" ujar Irish lambat, tak ingin mengira-ngira. Masuk angin betah berhari-hari dalam perutnya, sungguh bikin jengkel.

"Baiklah!" angguk Hellton cepat. Pria itu tidak bodoh tetapi tidak ingin bertanya.

"Mau makan sesuatu yang mungkin kamu sukai saat ini? Kamu mungkin akan berhenti mual."

Irishak menggeleng. "Tidak. Aku tak ingin makan apapun."

"Menghirup udara segar hutan Pinus sangat bagus untukmu! Ada baiknya setelah sarapan. Mungkin cukup dengan roti panggang. Aku tak gunakan banyak mentega." Hellton tampak gigih dan nadanya terdengar memaksa.

"Baiklah!" angguk Irish dibantu untuk bangkit berdiri, berjalan seolah kerangka tulangnya sangat keropos, kelimpungan hingga Hellton menyangga badannya, pastikan Irish duduk dengan nyaman di sofa lalu bawakan sarapannya.

"Aku bisa duduk di meja makan."

"Makanlah!" desak Hellton hingga Irish tak punya pilihan.

Mereka sarapan dalam diam.

"Aku akan pergi bersama Buddy!" ujar Irish selesai dengan sarapan, tak nyaman diperhatikan secara intens oleh Hellton.

"Apakah masih mual?"

"Berkurang." Bicara kaku. Percakapan mereka seakan membaca teks. Tanpa penghayatan dan ekspresi.

"Baiklah. Jangan terlalu jauh! Hindari pohon Pinus tumbang yang lapuk. Beberapa ular Pinus sering berdiam dibaliknya."

Irishak mengangguk dan segera tinggalkan Hellton. Mereka bicara dengan canggung tetapi sangat lugas ketika berada di ruang tidur.

"Trims untuk sarapannya," kata Irish lagi sebelum kuat-kuatkan diri pergi dari sana. Entah mana yang lebih bikin sempoyongan, mual atau mendengar Hellton bicara lembut padanya. Kembali ke kamar dan pakai sweater tebal, Irishak masukan kedua tangan dalam saku dan melangkah keluar pondok.

"Buddy?!" panggil Irish mulai dekat dengan Labrador Retriever berwarna broken white dan bertubuh langsing itu.

Irish menghirup udara segar, mengisi ke dalam paru-paru. Bukan rahasia lagi bahwa udara hutan Pinus jauh lebih bersih dan steril beberapa kali lipat daripada ruangan operasi di rumah sakit. Kayu Pinus praktis tanpa debu, menyerap debu dan endapkan ke balik-balik kulitnya kemudian saat hujan datang semua meluruh ke tanah. Udara di seputarnya sangat jenuh oleh minyak-minyak esensial hingga manusia hampir tak sadar bahwa hutan Pinus bisa jadi penyembuh budiman.

Menyusuri tepian Pinus dekat pondok. Mengisi udara ke dalam paru, Irishak sedikit menoleh ke pondok saat ingin lebih merambah ke dalam, terkejut sebab Hellton di serambi pondok sedang mengawasinya sambil minum sesuatu dari cangkir. Tak bisa alihkan pandangan dari pria itu, Irish pergoki dirinya ... bukan ... mereka sedang berusaha berkomunikasi lewat tatapan mata. Nadinya berdesir, merambat dengan indah hingga ke pangkal-pangkal jantung. Tak ingin berhenti saling menatap.

Keheningan pria itu ciptakan batasan aman tetapi sesuatu yang berbeda diam-diam sedang mekar meski sangat lamban. Mereka adalah orang-orang dari golongan sangat tidak biasa. Mulai terikat secara aneh. Lupakan soal pelecehan yang ia terima. Lepas dari metode yang diterapkan secara brutal oleh Hellton padanya, bukan dari mata turun ke hati tapi gairah berawal dari tuntutan fisik dan kendati mereka bersama, melekat satu sama lain, keduanya tampak menampik perasaan di antara mereka. Ini karena kemiripan karakter, mereka sama-sama angkuh.

Guk! Guk! Guk!

Buddy menyalak tak sabaran memaksa Irish berpaling walaupun untuk alasan yang tak ia ketahui, ingin terus melihat pria itu. Ia mengikuti Buddy dari belakang. Meski tak menoleh ia tahu, tatapan mata setajam elang iringi langkahnya. Sesuatu yang manis, getarkan hatinya hingga ia merasa bulu kuduknya meremang. Irish mengusap lengannya.

Tak berapa lama berjalan, ia melihat buah-buah blueberry liar warna ungu pekat di antara tanaman pakis. Bersemangat, Irish memetik buah-buah itu.

"Wah, luar biasa. Mereka punya blueberry liar! Kau mau, Buddy?" tanya Irish berikan satu pada si anjing yang menatap buah itu tak bergairah. "Ya, aku tahu! Kau tak makan buah-buahan!"

Ia memetik hingga satu tangannya penuh. Melirik kantong sweater karena ia tak punya wadah untuk menaruh blueberry liar dan merasa wajar saja jika ditaruh di kantong sweater. Buah-buah blueberry segera tenggelam dalam kantong sweater-nya. Sementara Buddy bermain-main dengan jarum-jarum Pinus. Asyik sendiri. Irish putuskan memetik buah-buah yang lebih besar hingga terus mencari dan buah itu juga udara Pinus secara ajaib buatnya berhenti mual. Mungkin, tatapan misterius Hellton.

Buddy menyalak ke arah hutan, lebih ke dalam, berhenti bermain dan berputar-putar. Anjing itu kemudian secara naluri berlari ke sana seakan ingin mengejar sesuatu.

"Hei Buddy! Cepat kembali! Jangan lama-lama!" teriakan Irish menggema. Buddy menyalak semakin jauh. Irish kembali memetik buah. Tak percaya ia berakhir di hutan Pinus yang deringan jarum-jarumnya saat diterpa angin meskipun terdengar unik, Irishak tak begitu suka.

Sampai di dekat pohon tumbang yang mulai lapuk, lupakan peringatan Hellton, Irish sibuk memungut blueberry. Tak sadari seekor ular merayap keluar dari balik pohon. Atau Irish tak akan kenali si ular cokelat terang yang warnanya benar-benar mirip dengan kulit Pinus.

"Irishak?!"

Suara Hellton kagetkan dirinya. Irish berdiri tegak belakangi pohon tumbang.

"Ada apa?" Pegangi dadanya yang berdebar kencang karena terkejut. "Apakah buah ini berbahaya?"

"Tidak, bukan itu. Aku mendengar gonggongan Buddy. Jadi, aku ikut kemari," jawab Hellton cepat. Tidak ingin Irish salah paham tetapi terdengar cemas.

"Sesuatu menarik perhatian Buddy!" ujar Irish menatap lurus.

"Baiklah," angguk Hellton. "Kembalilah segera!"

"Ya."

Hellton kelihatan ingin bertanya, ia malah memilih berbalik hendak pergi. Namun, ia kembali memutar tubuhnya.

"Irishak?!"

"Ya, ada apa?" tanya Irish terkejut untuk kedua kalinya. "Apa kamu juga mau?" tanya Irish kaku, sodorkan telapak tangan yang penuh buah blueberry. Pikirannya telah bercabang kemana-mana melihat pria itu bahkan dibanding blueberry, dia jauh lebih menarik.

Irishak, ada apa denganmu?!

"Bisakah kamu diam dan jangan bergerak?" tanya Hellton. Irishak mengerut mendengar permintaan itu. Hellton langsung melangkah panjang di atas kaki-kaki yang bahkan dalam balutan jeans biru tua, Irish tahu betapa indahnya mereka.

Irish?!

Bibirnya membulat saat dengan sangat cepat nan anggun, Hellton merengkuh pinggangnya gunakan satu tangan kanan sedang tangan kiri si pria bergerak cepat di belakangnya. Irish terlempar ke dada sang pria, katupkan kedua mata sedang buah blueberry terbuang begitu saja dari tangannya. Ia sedikit hilang keseimbangan, memeluk leher Hellton kuat.

"Irishak ...?!"

"A ... pa yang terjadi?" tanya Irishak sedikit gagap, jantungnya berirama sangat cepat.

"Apa kau tak bisa dengarkan peringatanku, Irishak?"

Irish terbelalak lebar melirik tangan si pria yang mencengkeram ular. Bagaimana si ular menggeliat di sana. Menggelikan untuk dilihat. Irish merasa pening seketika, memeluk leher Hellton semakin erat.

"Demi apapun, aku tak suka ular! Mereka mengerikan!" jerit Irish segera histeris, bersembunyi di dada Hellton. "Tolong jauhkan dia dariku!" tambahnya lagi. "Oh, Ya Tuhan mengapa ada hewan mengerikan seperti itu!"

Suaranya menggema di dalam hutan.

"Tenanglah! Dia tak akan menyakitimu, Irishak? Tetapi, kamu harus berhati-hati." Hellton lemparkan ular itu sejauh mungkin. "Sudah selesai dengan blueberry-nya?" tanya Hellton memeluknya kuat bahkan bersarang di puncak kepala Irish.

"Itu ... " Irish gugup. Bertanya-tanya mengapa ia sangat-sangat gugup. Mengapa ia suka mereka dekat? Tak ingin berakhir.

Wajahnya terangkat dapati Hellton sedang menatapnya sangat dekat. "Aku ... tak melihat ular!" Ia bicara akhirnya gelisah sendiri. Pontang-panting mencari kata karena semua kata seakan menguap.

"Apa kamu berhenti mual?" tanya Hellton meneliti.

"Tak sepenuhnya."

"Apa kamu mungkin ...."

"Aku akan segera membaik!" sambar Irish semakin payah. "Bisakah kamu lepaskan aku?" tanya Irish berharap pria itu lakukan hal sebaliknya.

"Ya, mari pulang!" jawab Hellton kaku dan lepaskan pelukan dengan hati-hati.

***

Terkulai di lantai, tak sanggup membuka mata, tubuhnya diseret bak bangkai. Irishak berharap ia pingsan atau segera mati agar tak rasakan kesakitan tetapi sungguh malang, setelah dianiaya berat, seluruh inderanya tanpa ampun merekam kejadian. Ia benar-benar telah tamat dengan kesadaran penuh dan dewa penyelamatnya entah di mana.

Apakah terjadi sesuatu? Apakah pria itu baik-baik saja?

"Lebih mudah jika kita ledakan tempat ini bersama wanita ini!" saran si Bodoh.

"Tidak, kita harus pergi sekarang! Ada urusan yang lebih mendesak. Benda-benda ini harus segera dikirim."

"Bagaimana dengan wanita ini? Serius dibunuh saja?" tanya si Bodoh.

"Idiot, jenius dan gila punya batasan yang sangat tipis. Kau contohnya!" sahut si Rose bernada kesal pergi ke mobil paling belakang sisakan si bodoh bersungut-sungut.

"Jika tak ada aku, kau tak bisa buka brangkas, Rosemary! Berhenti panggil aku Bodoh!" seru si Bodoh tak senang.

"Kau urus dia! Hilangkan dia tanpa jejak. Jika, nanti bermasalah, aku dan Black cuci tangan." Rose masuk ke mobil tak peduli lagi.

"Hei, Rose?!"

"Kita bertemu nanti malam di 751. Datang tepat waktu atau kau tak akan dapatkan apapun!"

Mobil Rose menjauh sedang si Bodoh mengumpat kesal dan menendang mobil dengan gusar. Ia kemudian memanggul Irish dan menaruh tubuh Irish ke dalam dalam bagasi mobil.

Bagi Irish masih ada yang tertinggal saat desiran jarum-jarum Pinus bergemerisik diterpa angin musim panas. Seluruh kenangan, juga cinta yang mulai bersemi, meski sangat lambat secara pasti tumbuh. Suatu waktu si penakluk pernah datang dengan tiba-tiba, seakan-akan ia jatuh dari langit neraka, bawa serta sayap keangkuhan di punggung dan melumpuhkannya. Dalam gelimang memar dan kegilaan yang ia terima secara brutal, Irishak sadari penuh bahwa ia tak akan mungkin melihat pria itu lagi. Ia menjadi sangat berduka.

Pintu bagasi mobil tertutup keras. Irish bahkan tak sanggup katakan pada si pria bahwa ia tak perlu dibunuh, mengurungnya dalam bagasi mobil sama saja membunuhnya. Ia salah seorang manusia dari jutaan yang sangat takut pada ruang sempit dan tertutup. Cemas, panik dan ketakutan bak pisau terasah yang menyembelih lehernya. Napas semakin memburu, Irish kemudian tak sadar apapun. Mobil distarter kemudian pergi dari sana.

****

Maafkan aku, gak bisa banyak nulis sebab harus keluar kota, agak ke pedalaman dan bekerja untuk rias pengantin. Sinyalnya gak begitu bagus. Saat aku gak begitu sibuk, janji deh bakalan up banyak.

Salam dari Flores Island .... Ja'o Mora Ne'e Miu (Aku mencintaimu). Cintai aku dengan vote-mu.

Terpopuler

Comments

✨Susanti✨

✨Susanti✨

lanjut

2023-01-11

0

PeQueena

PeQueena

menarikk... kesekian kali baca sungguh dibuat jatuh hati ber xxx pd thor 1 ini

2022-12-31

0

Puji Harti

Puji Harti

selalu keren👍🫰

2022-12-21

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Bad Misfortune ....
2 Chapter 2. One's Hearts Sinks ....
3 Chapter 3. Silent Romance ....
4 Chapter 4. Claustrophobia ....
5 Chapter 5. Sadness is So Cruel ....
6 Chapter 6. Lonely Heart Go....
7 Chapter 7. Woman in Trace ....
8 Chapter 8. Queen of Savior ....
9 Chapter 9. Reach To You ....
10 Chapter 10. So Hurting Us ....
11 Chapter 11. Lucky of Strength ....
12 Chapter 12. Expire Love ....
13 Chapter 13. Where are You, Love?!
14 Chapter 14. Never Give Up ....
15 Chapter 15. Don't Touch Her!!!
16 Chapter 16. Spirit of Love ....
17 Chapter 17. Hold Me Tight ....
18 Chapter 18. When Man Love A Woman....
19 Chapter 19. Stuck on You
20 Chapter 20. Melody is Timeless.
21 Chapter 21. Remind Me To Remember You....
22 Chapter 22. To Be Mine ....
23 Chapter 23. Living in the Pain ....
24 Chapter 24. Lean on Me
25 Chapter 25. Innocent Victim
26 Chapter 26. Shed a Tear
27 Chapter 27. Evilness Catastrophe
28 Chapter 28. Oh My Love
29 Chapter 29. Fly Me to You
30 Chapter 30. Brainstorm
31 Chapter 31. Bring Me Yourself
32 Chapter 32. Savage Love
33 Chapter. 33 Main Squeeze
34 Chapter 34. I love You, So Much
35 Chapter 35. Who is Rosemary?!
36 Chapter 36. Ballads of Melancholic
37 Chapter 37. Sadness Starting Up
38 Chapter 38. Meu Coração
39 Chapter 39. Romantic Style
40 Chapter 40. I want You
41 Chapter 41. Close To You
42 Chapter 42. I wanna Be With You
43 Chapter 43. Heatwave
44 Chapter 44. Woman on Mask
45 Chapter 45. Think Black
46 Chapter 46. The Sin of Betrayal
47 Chapter 47. Broken Vow
48 Chapter 48. Strumming My Pain
49 Chapter 49. Throw a Dice ....
50 Chapter 50. Stumble and Fall
51 Chapter 51. Blind and Dark
52 Chapter 52. Secretly Love
53 Chapter 53. Strange Bewilderment
54 Chapter 54. Real Angelic
55 Chapter 55. Smoothie Heart
56 Chapter 56. Oh Goodbye ....
57 Chapter 57. Juan Enriques n Niña
58 Chapter 58. Someone Else?!
59 Chapter 59. Purple Romance
60 Chapter 60. Reach to You
61 Chapter 61. Oh Mr. Piglet
62 Chapter 62. Vulnerable
63 Chapter 63. Blind Love is True
64 Chapter 64. Wafe of Desire
65 Chapter 65. Starting to Ending
66 Chapter 66. Pitch Dark
67 Chapter 67. Calm Surrender
68 Chapter 68. Gently Conquering
69 Extra Chapter Extra Love
70 Extra Part Future Girl in Love
71 Extra Chapter : I want You To Be Happy
72 I am So Sorry!
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Chapter 1. Bad Misfortune ....
2
Chapter 2. One's Hearts Sinks ....
3
Chapter 3. Silent Romance ....
4
Chapter 4. Claustrophobia ....
5
Chapter 5. Sadness is So Cruel ....
6
Chapter 6. Lonely Heart Go....
7
Chapter 7. Woman in Trace ....
8
Chapter 8. Queen of Savior ....
9
Chapter 9. Reach To You ....
10
Chapter 10. So Hurting Us ....
11
Chapter 11. Lucky of Strength ....
12
Chapter 12. Expire Love ....
13
Chapter 13. Where are You, Love?!
14
Chapter 14. Never Give Up ....
15
Chapter 15. Don't Touch Her!!!
16
Chapter 16. Spirit of Love ....
17
Chapter 17. Hold Me Tight ....
18
Chapter 18. When Man Love A Woman....
19
Chapter 19. Stuck on You
20
Chapter 20. Melody is Timeless.
21
Chapter 21. Remind Me To Remember You....
22
Chapter 22. To Be Mine ....
23
Chapter 23. Living in the Pain ....
24
Chapter 24. Lean on Me
25
Chapter 25. Innocent Victim
26
Chapter 26. Shed a Tear
27
Chapter 27. Evilness Catastrophe
28
Chapter 28. Oh My Love
29
Chapter 29. Fly Me to You
30
Chapter 30. Brainstorm
31
Chapter 31. Bring Me Yourself
32
Chapter 32. Savage Love
33
Chapter. 33 Main Squeeze
34
Chapter 34. I love You, So Much
35
Chapter 35. Who is Rosemary?!
36
Chapter 36. Ballads of Melancholic
37
Chapter 37. Sadness Starting Up
38
Chapter 38. Meu Coração
39
Chapter 39. Romantic Style
40
Chapter 40. I want You
41
Chapter 41. Close To You
42
Chapter 42. I wanna Be With You
43
Chapter 43. Heatwave
44
Chapter 44. Woman on Mask
45
Chapter 45. Think Black
46
Chapter 46. The Sin of Betrayal
47
Chapter 47. Broken Vow
48
Chapter 48. Strumming My Pain
49
Chapter 49. Throw a Dice ....
50
Chapter 50. Stumble and Fall
51
Chapter 51. Blind and Dark
52
Chapter 52. Secretly Love
53
Chapter 53. Strange Bewilderment
54
Chapter 54. Real Angelic
55
Chapter 55. Smoothie Heart
56
Chapter 56. Oh Goodbye ....
57
Chapter 57. Juan Enriques n Niña
58
Chapter 58. Someone Else?!
59
Chapter 59. Purple Romance
60
Chapter 60. Reach to You
61
Chapter 61. Oh Mr. Piglet
62
Chapter 62. Vulnerable
63
Chapter 63. Blind Love is True
64
Chapter 64. Wafe of Desire
65
Chapter 65. Starting to Ending
66
Chapter 66. Pitch Dark
67
Chapter 67. Calm Surrender
68
Chapter 68. Gently Conquering
69
Extra Chapter Extra Love
70
Extra Part Future Girl in Love
71
Extra Chapter : I want You To Be Happy
72
I am So Sorry!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!